Pertemuan 1
Pertemuan 1
Tak pernah terbayang di benak Wayan Bagiana (48), karyawan bidang periklanan di Sanur, Bali yang
terpaksa dirumahkan pasca Covid-19 mewabah. Karena tak dapat penghasilan selama di rumah, dirinya banting
setir memulai usaha jualan pesan antar atau delivery telur supaya bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari-
hari.
Mulanya ia mencoba menjual telur sebanyak 160 krat (1 krat berisi 30 butir) lewat bantuan modal pinjaman dari
rekan-rekannya. Tiap satu krat telur Wayan menjual seharga Rp 38 ribu. Tak disangka, 160 krat laku dijualnya
dalam waktu setengah hari.
Permintaan dari hari ke hari selalu bertambah. Wayan pun memberanikan diri untuk menambah
persediaannya, namun terkendala dari sisi supply. Di tengah wabah, dirinya hanya mendapatkan pasokan dari
daerah Karang Asem sebanyak 250 krat tiap minggunya. Melihat kendala tersebut, melalui Corporate Secretary
Bank BRI Amam Sukriyanto menyampaikan BRI telah mengunjungi rumah Wayan untuk berkomunikasi secara
langsung sekaligus memberikan pendampingan dengan menghubungkan Wayan dengan beberapa peternak
ayam yang sudah lama menjadi nasabah BRI.
“Dengan tersambungnya beberapa akses informasi penyedia telur, harapan Kami, Wayan bisa
mendapatkan pasokan telur sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggannya yang semakin bertambah.
Tentunya, usahanya juga semakin berkembang,” tambah Amam. Dalam sambungan telepon, Wayan
mengungkapkan bahwa banyak permintaan barang pokok selain telur dari para pelanggannya, sehingga Dia
berencana untuk menambah jenis barang yang akan dijual, seperti beras dan gula. Dia juga menyampaikan,
masyarakat lebih nyaman untuk berbelanja dari rumah dan minta barang diantarkan secara langsung.
“Sebagai bentuk komitmen BRI dalam memberdayakan pelaku UMKM, Kami tidak hanya
memberikan layanan pendampingan usahanya saja, namun BRI juga mempertimbangkan Wayan untuk menjadi
mitra Agen BRILink. Dengan begitu, Wayan bisa mendapatkan pendapatan tambahan dengan memberikan
layanan perbankan kepada pelanggannya ketika mengantarkan telur atau barang pesanan lainnya,” pungkas
Amam.
Artikel 2