(RKS)
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
Pasal - 9. Pengumuman/Sanggahan
1. Pengumuman pemenang lelang dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah
ditetapkan pemenangnya.
2. Peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan ini dapat mengajukan sanggahan secara
tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja
setelah pengumuman pemenang lelang.
3. Sanggahan hanya terhadap pelaksanaan prosedur pelelangan
4. Penunjukkan pemenang belum dapat dilakukan selama jawaban atas sanggahan belum
diterima oleh Pengelola Anggaran.
5. Penunjukkan pemenang dapat dilakukan apabila tidak ada sanggahan atau penolakan atas
sanggahan telah diterima oleh Panitia Lelang.
6. Berdasarkan Perpres No.54 Tahun 2010, menunjuk pemenang lelang sebagai pelaksana
pekerjaan
a. Bila pemenang pertama mengundurkan diri, maka ditunjuk pemenang kedua dengan
harga dan persyaratan sesuai dengan pemenang pertama, demikian pun halnya bila
pemenang kedua tidak bersedia maka ditunjuk pemenang ketiga.
b. Bila pemenang kedua dan ketiga tidak bersedia maka akan diadakan pelelangan
ulang.
7. Tujuh hari setelah menerima Surat Penunjukkan Pemenang Pelelangan dan Surat Perintah
Mulal Kerja (SPMK), maka Kontraktor harus sudah mulai melaksanakan pekerjaan dalam arti
sebenarnya.
Pasal - 10. Pelelangan Ulang
Pelelangan dinyatakan batal karena:
1. Dana yang tersedia tidak cukup,
2. Harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar,
3. Sanggahan dari peserta ternyata benar,
4. Pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai dengan Dokumen Pelelangan.
Pasal - 11. Dokumen Pelelangan
Dokumen pelelangan terdiri dari:
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
Penawaran untuk pekerjaan ini ditetapkan bervariasi sebesar 1% s/d 3%, Jaminan
Penawaran akan dikembalikan setelah penentuan pemenang bagi yang bukan
pemenang, bagi pemenang akan dikembalikan setelah yang bersangkutan menyerahkan
Jaminan Pelaksanaan.
1. Atap yang dipakai pada pekerjaan ini adalah atap multiroof untuk gedung,
bumbungan atap menggunakan bumbungan multiroof. Atap harus dipasang secara
merata ke segala jurusan.
Cara Pengerjaan: Setelah pemasangan gording selesai dilanjutkan dengan
pemotongan pada sudut-sudut harus tepatsupaya tidak terjadi kebocoran, L atap
yang satu dengan yang lain pada arah horisontal bertindihan minimal 2 sedang pada
arah vertikal minimal 15 cm. Pada tiap lembar diperkuat dengan 3 paku seng/paying
dilapisi karet.
2. Plafond memakai tripleks tebal 3 mm yang dipasang dengan merata pada segala
jurusan. Sebelum plafont tripleks dipasang, pada ruang tahanan terlebih dahulu 6/9
memasang jeruji besi.
3. Pintu menggunakan pintu panil rangka aluminiun untuk pintu antar ruangan, dan
fiber untuk pintu KMWC, untuk pintu ruang tahanan menggunakan pintu terasli besi.
Pintu antar ruangan menggunakan kunci tanam dua slagh satu buah, engsel H tiga
buah, grendel satu buah dan kait angin satu buah.
4. Jendela menggunakan Jendela kaca mati dan panil kaca ungkit, jenis kaca yang
digunakan adala kaca polos. Selengkapnya lihat gambar rencana.
Pasal - 9. Pekerjaan Kayu & Aluminium
1. Kusen pintu/jendela/ventilasi menggunakan Aluminium. Selengkapnya dapat dilihat
pada gambar rencana.
2. Rangka kuda-kuda, gording, kaso, reng, kait angin memakai kayu klas II dengan posisi
dan letak sesuai gambar rencana. Bagian atas kuda-kuda yang bersentuhan langsung
dengan gording harus disekap merata, agar gording dapat dipasang dengan baik.
Gording harus lurus dan rata dua sisinya yaitu bagian yang bersentuhan langsung
dengan kuda-kuda dan bagian yang bersentuhan langsung dengan atap, dengan
demikian atap yang akan terpasang secara merata di segala jurusan. Agar kuda-kuda
kuat menahan gaya angin maka antara kuda-kuda yang satu dengan lainnya
diperkuat dengan ikatan angin (bracing).
3. Rangka plafond terbuat dari kayu kelas II ukuran 5/8 cm dan 5/5 cm yang dipasang
ukuran 60x120 terhadap tripleks yang tdk dipotong.
4. Lisplank menggunakan papan kayu kelas Il ukuran 2x2/20 yang diserut halus dan
dipasang lurus dan rata.
5. Ventilasi memakai Aluminium.
Pasal – 10. Pekerjaan Pengecatan
1. Rangka kuda-kuda, gording dan rangka plafond harus diresidu hingga merata pada
seluruh permukaannnya.
2. Cat kilat kayu dipakai pada lisplang yang dikerjakan dua kali hingga merata. Warna
dan merek ditentukan kemudian oleh direksi/pemberi tugas.
3. Cat tembok dipakai pada dinding dan plafond, dikerjakan dua kali hingga merata.
Warna dan merek ditentukan kemudian oleh direksi/pemberi tugas.
Pasal – 11. Pekerjaan Instalasi Listrik
1. Pekerjaan Listrik meliputi :
Pemasangan lampu XL 23 watt
Pemasangan lampu XL 14 watt
Pemasangan lampu hias
Pemasangan Saklar Tunggal
Pemasangan Saklar Ganda
Pemasangan stop kontak
Pemasangan Kabel NYA 2,5 mm 2.
2. Kontraktor harus menempatkan instalateur listrik yang ahli dan sesudah
pemasangan dilakukan pengujian terlebih dahulu
Pasal - 12. Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan Sanitair meliputi:
Instalasi pipa pembuangan air kotor
Instalasi pipa air bersih
Pembuatan Septictank
Pemasangan closet duduk porselin
Pembuatan bak air
Pemasangan floor drain
Pemasangan kran air Ø1/2"
Pasal – 13. Pekerjaan Penyelesaian
1. Semua sisa-sisa pekerjaan yang ada harus dibersihkan dari lokasi bangunan.
2. Selama masa pemeliharaan, kerusakan dan kekurangan yang timbul masih
menjadi tanggung jawab kontraktor dan harus segera disempurnakan sebelum
penyerahan kedua pekerjaan.
Pasal – 14. Penutup
1. Hal – hal lain yang belum tercantum dalan RKS ini akan ditambahkan dalam berita
Acara Penjelasan Pekerjaan
2. Jika terdapat bagian pekerjaan yang belum dijelaskan dalam RKS ini, pemborong
dapat menanyakaan terlebih dahulu kepada direksi atau pemberi tugas.
.................
................
Mengetahui/Menyetujui:
DIRUT RSUD
..............