Anda di halaman 1dari 14

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)

KEGIATAN PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RUANG BERSALIN DAN NIFAS RSUD


KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LOKASI T. ANGGARAN : TANAH MERAH, KABUPATEN BOVEN DIGOEL 2017

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM

Pasal - 1. Pemberi Tugas


Pemberi tugas adalah Pemerinta h Kabupaten Boven Digoel dalam hal ini yang diwakili
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Kabupaten Boven Digoel Selaku Pengguna Anggaran,
Tahun Anggaran 2017, berdasarkan SK ...............Nomor: ...................................
Pasal - 2. Konsultan Perencana
Sebagai Konsultan Perencana adalah CV. Kreasi Digoel Lestari, Tanah Merah.

Pasal - 3. Konsultan Pengawas


Yang bertindak sebagai Pengawas Pekerjaan adalah Badan Hukum atau badan resmi lainnya
yang bergerak di Bidang Pengawasan Pekerjaan Umum yang akan ditentukan kemudian oleh
Koordinator Pelaksana Kegiatan dengan suatu Surat Keputusan yang akan diberitahukan
kepada pihak-pihak yang terkait dalam pekerjaan tersebut di atas.

Pasal - 4. Peserta Pelelangan


1. Pemborong / Kontraktor yang diundang untuk mengikuti pelelangan dan terdaftar dalam
Daftar Rekanan Terseleksi serta mempunyai kualifikasi Sub Bidang Pekerjaan Perumahan
dan Pemukiman memiJiki SIUJK dari Kanwil DPU Propinsi Papua atau DPU Boven Digoel.
2. Peserta yang mengajukan Penawaran adalah Pemborong/Kontraktor yang menerima
undangan resmi dari panitia pelelangan.
3. Peserta yang tidak mengikuti penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) tidak diperkenankan
mengajukan penawaran.
4. Pelelangan Ini adalah Pelelangan terbatas/Pemilihan Langsung.
Pasal -5. Penjelasan Pekerjaan
1. Penjelasan pekerjaan akan diberikan oleh Panitja Lelang bersama dengan Konsultan
Perencana pada,
 Hari :
 Tanggal :
 Jam :
2. Setelah penjelasan diberikan, tidak ada lagi penjelasan atau tanya jawab yang menyangkut
pekerjaan ini.
3. Hasil penjelasan pekerjaan berupa perubahan/penambahan/pengurangan terhadap RKS
maupun Gambar rencana, akan dituangkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan oleh
Panitia Lelang dan disampalkan kepada peserta lelang paling lambat dua hari kalender
setelah penjelasan ini.
Pasal - 6. Surat Penawaran
1. Surat penawaran dibuat di atas kertas kop perusahaan, ditanda-tangani oleh Penanggung
Jawab/ Direktur Perusahaan, diberi materel Rp. 6.000,-, pada materei diberi tanggal dan
dicap. Apabila surat penawaran ditandatangani oleh Wakil atau Kuasa maka surat
penawaran harus disertai oleh suatu Surat Kuasa yang disahkan oleh Notaris atau Pengadilan
Negeri.
2. Surat Penawaran harus dilampiri:
a. Surat Kuasa Asli/rekaman akta Otentik Pengangkatan
b. Formulir Penilalan Kualifikasi berisi :
 Surat Pernyataan Minat diberi meterai Rp.6000,- bertanggal ditandatangani
dan cap perusahaan
 Pakta Integritas Formulir isi penilaian Kualifikasi, diberi meterai Rp.6000,
bertanggal ditandatangani dan cap perusahaan
c. Jaminan Penawaran Asli dan 2 (dua) rekaman
d. Lembar Usulan Teknis asli dan 2 (dua) rekaman
e. Daftar Kuantitas dan Harga Asli dan 2 (dua) rekaman
f. Rekaman Bukti tanda terima penyampaian surat pajak tahunan (SPT), Pajak 2016
g. Rekaman Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 29 bulan April, Mei, Juni tahun 2009
h. Rekaman Surat ljin Usaha Jasa Konstruksi yang dilegis oleh Dinas Pekerjaan Umum
Kab. Boven Digoel.
i. Rekaman Sertifikasi Bada Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi .
j. Rekaman Surat ljín Usaha
k. Referensi Bank Asli dan 2 (dua) rekaman
l. Surat Pernyataan tunduk pada Perpres No.54 Tahun 2010, beserta perubahan-
perubahannya diberi meterai Rp.6o000.- bertanggal ditandatangani dan cap
perusahaan.
m. Surat pernyataan bukan pegawai negeri sipil/TNI/POLRI?Anggota DPR diberi
materai Rp. 6000,- bertanggal dan ditanda tangani dan cap perusahaan
n. Surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan diberi materai Rp. 6000,-
bertanggal ditandatangani cap perusahaan
o. Surat pernyataan tidak mensubkontrakkan diberi materai Rp. 6000,- bertanggal
ditandatangani cap perusahaan
3. Surat penawaran beserta lampirannya dibuat rangkap 5 (lima), dimasukkan dalam amplop
ukuran folio tertutup rapat dan dilak di lima tempat pada baglan belakang tanpa pengenal
lain kecuali tulisan pada baglan muka, yaitu :
Kepada Yth,
(Pengguna Anggaran)
Kegiatan
PEMBANGUNAN RUANG BERSALIN DAN NIFAS RSUD KABUPATEN BOVEN DIGOEL
Tahun Anggaran 2017
.
Di –
Tanah Merah
Pada sudut kiri atas ditulis " PENAWARAN "
4. Peserta lelang dilarang memasukkan penawaran lebih dari satu.
5. Amplop berisi Surat Penawaran beserta lampirannya dimasukkan ke dalam kotak yang telah
disediakan oleh Panitia. Waktu dan tempat memasukkan penawaran sesual dengan yang
tercantum dalam surat undangan kecuali ada perubahan.
6. Amplop Surat Penawaran tidak boleh disampaikan kepada Anggota Panitia Pelelangan.
7. Diluar dari ketentuan di atas, penawaran dinyatakan gugur. Pelelangan ini berpedoman pada
Perpres No.54 Tahun 2010.
Pasal - 7. Pembukaan Surat Penawaran
Pembukaan Surat Penawaran akan dilaksanakan oleh Panitia dengan dihadiri oleh peserta
pelelangan pada waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan pasal-6, hasil pembukaan Surat
Penawaran dituangkan dalam suatu Berita Acara Pembukaan Penawaran. Dua orang akan
ditunjuk oleh Panitia yang berasal dari peserta pelelangan sebagai saksi. Peserta Pelelangan
bersama saksi akan menandatangani Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran ini.
Pasal - 8. Penilaian Penawaran dan Penetapan Pemenang Lelang
1. Penilaian Penawaran dilakukan oleh Panitia Lelang berdasarkan peraturan pelelangan yang
berlaku, hasilnya dituangkan dalam Berita Acara hasil pelelangan dimana akan ditetapkan 3
(tiga) calon pemenang lelang.
2. Usulan calon pemenang lelang disampaikan kepada Pengelola Anggaran untuk ditetapkan
pemenangnya.
3. Calon pemenang lelang sudah harus ditetapkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hart kerja
setelah pembukaan surat penawaran

Pasal - 9. Pengumuman/Sanggahan
1. Pengumuman pemenang lelang dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah
ditetapkan pemenangnya.
2. Peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan ini dapat mengajukan sanggahan secara
tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang selambat-lambatnya 4 (empat) hari kerja
setelah pengumuman pemenang lelang.
3. Sanggahan hanya terhadap pelaksanaan prosedur pelelangan
4. Penunjukkan pemenang belum dapat dilakukan selama jawaban atas sanggahan belum
diterima oleh Pengelola Anggaran.
5. Penunjukkan pemenang dapat dilakukan apabila tidak ada sanggahan atau penolakan atas
sanggahan telah diterima oleh Panitia Lelang.
6. Berdasarkan Perpres No.54 Tahun 2010, menunjuk pemenang lelang sebagai pelaksana
pekerjaan
a. Bila pemenang pertama mengundurkan diri, maka ditunjuk pemenang kedua dengan
harga dan persyaratan sesuai dengan pemenang pertama, demikian pun halnya bila
pemenang kedua tidak bersedia maka ditunjuk pemenang ketiga.
b. Bila pemenang kedua dan ketiga tidak bersedia maka akan diadakan pelelangan
ulang.
7. Tujuh hari setelah menerima Surat Penunjukkan Pemenang Pelelangan dan Surat Perintah
Mulal Kerja (SPMK), maka Kontraktor harus sudah mulai melaksanakan pekerjaan dalam arti
sebenarnya.
Pasal - 10. Pelelangan Ulang
Pelelangan dinyatakan batal karena:
1. Dana yang tersedia tidak cukup,
2. Harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar,
3. Sanggahan dari peserta ternyata benar,
4. Pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai dengan Dokumen Pelelangan.
Pasal - 11. Dokumen Pelelangan
Dokumen pelelangan terdiri dari:

1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat,


2. Bill of Quantity.
3. Gambar-gambar kerja,
Pasal - 12. Dokumen Kontrak
1. Sebagai ikatan kerja antara Pemberi Tugas dan Kontraktor dituangkan dalam Surat
Perjanjian Pemborongan (Kontrak) yang ditandatangani oleh Pemberi tugas dan Kontraktor
yang bersangkutan.
2. Dokumen kontrak dibuat dalam rangkap 15 (lima belas) yang sama isinya, empat
diantaranya diberi materei Rp. 6.000,- (enam ribu) ditandatangani dan distempel
perusahaan/dinas yang bersangkutan.
3. Dokumen kontrak terdiri dari :
a. Surat perjanjian Pemborongan
b. Surat Perintah Mulai Kerja,
c. Surat Penetapan Pemenang,
d. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan lampirannya,
e. Jaminan Pelaksanaan,
f. Surat Penawaran,
g. RKS dan Gambar Kerja,
BAB II

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

Pasal - 1. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan ( ) hari kalender terhitung sejak


tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Pasal – 2. Mulai dan Penyerahan Pekerjaan

1. Pekerjaan harus sudah mulai dilaksanakan selambat-lambatnya tujuh hari kalender


sejak SPMK diterbitkan, kecuali ditentukan lain.
2. Penyerahan Pertama Pekerjaan dilakukan setelah prestasi Pekerjaan mencapai
prestasi 100% (seratus persen) yang dinyatakan dengan Berita Acara Penyerahan
Pertama Pekerjaan antara Kontraktor dan pemberi Tugas.
3. Penyerahan Kedua Pekerjaan dilakukan setelah masa pemeliharaan pekerjaan
berakhir yaitu ...........(................) hari kalender terhitung sejak Penyerahan Pertama
Pekerjaan, yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyerahan Kedua Pekerjaan.

Pasal -3. Masa Pemeliharaan

1. Masa pemeliharaan terhitung sejak Penyerahan Pertama Pekerjaan dan lamanya


adalah..........(.................) hari kalender.
2. Segala kerusakan dan cacat yang timbul harus diperbaiki oleh Kontraktor dalam
masa pemeliharaan ini sampai sempurna dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pasal - 4. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan


Perpanjangan waktu pelaksanaan hanya dapat diberikan sepanjang disebabkan oleh hal-
hal diluar kekuasaan (force majeure) kontraktor, dalam hal ini kontraktor harus
mengajukan permohonan tertulis kepada Pemberi Tugas disertai bukti-bukti pendukung
dua minggu sebelum berakhirnya waktu pelaksanaan (Penyerahan Pertama Pekerjaan).
Lamanya waktu perpanjangan disesuaikan atas pertimbangan yang wajar dari pemberi
tugas, kemudian dilakukan Addendum Kontrak.

Pasal - 5. Jaminan Penawaran Jaminan

Penawaran untuk pekerjaan ini ditetapkan bervariasi sebesar 1% s/d 3%, Jaminan
Penawaran akan dikembalikan setelah penentuan pemenang bagi yang bukan
pemenang, bagi pemenang akan dikembalikan setelah yang bersangkutan menyerahkan
Jaminan Pelaksanaan.

Pasal - 6. Jaminan Pelaksanaan

1. Pemborong yang telah ditentukan sebagai pemenang sebelum menandatangani


kontrak harus menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
kontrak berupa Surat Jaminan Bank atau Lembaga Keuangan lainnya dan akan
dikembalikan setelah prestasi pekerjaan telah mencapal 100% (seratus persen) atau
setelah Penyerahan Pertama Pekerjaan dilaksanakan.
2. Jaminan Pelaksanaan akan menjadi milik negara apabila pemborong tidak memulai
pelaksanaan dalam waktu yang telah ditetapkan atau mengundurkan diri.

Pasal - 7. Angsuran Pembayaran


Angsuran pembayaran akan diatur kemudian dalam Surat Perjanjian Pemborongan
dengan angsuran pembayaran diperhitungkan 5% dibawah prestasi pekerjaan.
Pembayaran oleh Pihak Pemberi Tugas kepada Kontraktor berdasarkan:
1. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan (Bobot Prestasi),
2. Berita Acara Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan,
3. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan,
4. Berita Acara Pembayaran,
5. Kwitansi dan Faktur tagihan,
6. Surat Perjanjian Pemborongan.

Pasal - 8. Biaya Pembuatan Dokumen Kontrak


Biaya pembuatan dokumen kontrak menjadi beban pemborong dan dianggap telah
masuk dalam harga borongan (Kontrak).

Pasal - 9. Force Majeure


Apabila selama pelaksanaan pekerjaan terjadi force majeure sehingga mempengaruhi
jalannya pekerjaan, maka harus segera dibuatkan Berita Acaranya yang diketahui oleh
instansi yang ada kaitannya dengannya keadaan tersebut dan harus segera dilaporkan
kepada Pemberi Tugas paling lama 3x 24 jam, force majeure misalnya :
1. Bencana Alam (banjir, gempa bumi, dll)
2. Kebakaran, huru-hara dan peperangan,
3. Kekosongan bahan dipasaran setempat,
4. Kebijakan pemerintah dibidang moneter.

Pasal - 10. Keselamatan Kerja


Pemborong berkewajiban memenuhi peraturan tentang keselamatan kerja di lokasi
pekerjaan antara lain menyediakan helm proyek, kotak P3K, dan lain-lain.

Pasal - 11. Pekerjaan Tambah Kurang


1. Pekerjaan tambahan atau pengurangan hanya boleh dilakukan apabila ada perintah
tertulis dari Pemberi Tugas, tanpa adanya surat tertulis dari Pemberi Tugas semua
biaya yang timbul menjadi beban kontraktor.
2. Perhitungan blaya pekerjaan tambah/kurang didasarkan pada harga satuan
pekerjaan yang tercantum dalam RAB Kontrak.
3. Biaya atas pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan dengan membuat
Adendum Kontrak.
Pasal – 12. Pelaksana
Dalam melaksanakan pekerjaan, pemborong harus menyediakan seorang atau lebin
pelaksana di lapangan yang berpengalaman di bidang bangunan gedung, dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan ini. Tugas dari pelaksana ini adalah:
1. Mempelajari/meneliti serta melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RKS, gambar
rencana beserta detailnya sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
tepat waktu.
2. Wajib melaksanakan perintah-perintah dari direksi yang sesuai dengan RKS Gambar
Rencana.
Pasal – 13. Laporan Kegiatan
1. Pembörong harus menyediakan buku catatan harian ditempat pekerjaan selama
pelaksanaan berlangsung dan mengisinya. Buku catatan berisikan:
a. Jumlah dan klasifikasi tenaga yang bekerja setiap harinya,
b. Uraian pekerjaan,
c. Bahan yang masuk,
d. Peralatan,
e. Jam kerja dan keadaan cuaca,
f. Kejadian khusus,
g. Kunjungan tamu yang berkaitan dengan pekerjaan,
h. Instruksi dari pengawas/direksi,
Pencacatan dilakukan setiap hari yang ditandatangani oleh Pelaksana dan Pengawas
Lapangan.
2. Catatan di atas harus disalin pada lembaran bebas dan dibuat rangkap empat
sebagai Laporan Harian.
Pasal - 14. Foto Dokumentasi
Foto dokumentasi dicetak dalam ukuran post card rangkap tiga, dibuat mulai dari
sebelum pelaksanaan hingga seratus persen (0%, 50% dan 100%). Pengambilan gambar
harus dapat menunjukkan pelaksaan setiap item pekerjaan dari kondisi o% hingga 100%.
Pasal - 15. Denda Atas Keterlambatan
Apabila terjadi kelambatan dalam penyerahan pekerjaan seperti yang akan diatur dalam
Surat Perjanjian Pemborongan, pihak Pemborong akan dikenakan denda sebesar
sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Pemborongan untuk setiap hari
keterlambatan dengan jumlah denda maksimum 5% dari harga borongan, kecuali
alasan- alasan keterlambatan tersebut dapat diterima Pihak Pemberi Tugas.
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS
Pasal - 1. Persyaratan Umum
Sebagai persyaratan/peraturan umum dalam teknis pelaksanaan pekerjaan adalah:
1. Semua ketentuan/petunjuk yang termuat dalam RKS, Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan dan Gambar Rencana.
2. Petunjuk lisan maupun tertulis dari direksi.
3. Peraturan Pemerintah Daerah Setempat.
4. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI),
5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI),
6. Peraturan Pemerintah yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini

Pasal - 2. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh pemborong adalah
2. PEMBANGUNAN RUANG BERSALIN DAN NIFAS RSUD KABUPATEN BOVEN DIGOEL
Pemborong dianggap telah mengetahui lokasi Pekerjaan lengkap dengan kondisinya.
3. Pekerjaan ini meliputi :
 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Tanah
 Pekerjaan Beton/Lantai/Pasangan
 Pekerjaan Kayu/Atap/Penggantung
 Pekerjaan Pasangan
 Pekerjaan Pengecatan
 Pekerjaan Instalasi Listrik
 Pekerjaan Sanitair

Pasal - 3. Pembersihan Lokasi


Pekerjaan ini meliputi membersihkan lokasi dari rerumputan, alang-alang, dan kotoran-
kotoran yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan, lokasi yang bersih
akan menciptakan kenyamanan dalam bekerja.

Pasal - 4. Galian Tanah


Tanah digali berdasarkan ukuran dari konstruksi yang akan dibangun dengan
memperhatikan ruang gerak yang cukup untuk bekerja, di dalam penggalian perlu
diperhatikan kemiringan lereng galian agar tidak terjadi longsoran yang akan
menyebabkan pendangkalan dari galian sebelumnya.
Galian tanah pondasi dikerjakan setelah ditentukan As bangunan dengan mengikuti
garis yang dibuat menggunakan tali nilon sesuai dimensi dalam gambar rencana,
Pasal - 5. Pekerjaan Tanah
1. Tanah/pasir diurug lapis per lapis dengan ketebalan tiap lapis 20 cm. Tanah/pasir
pada lapis sebelumnya harus dipadatkan dengan baik, hingga didapatkan ketebalan
urugan yang disyaratkan.
2. Pekerjaan urugan tanah kembali dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai
dikerjakan dan pondasi telah cukup kuat menerima tekanan tanah urugan kembali
tersebut.
3. Urugan tanah peninggian lantal dikerjakan hingga mencapai elevasi permukaan
lantai yang ditentukan. Tanah dipadatkan menggunakan stamper setiap 15 cm,
dengan perlakuan sebagai berikut : tanah dihamparkan setebal 15 cm, kemudian di
siram air merata hingga jenuh yang dilanjutkan dengan Stamper vibrator ped yang
melintas minimal 6 kali lindasan sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.
4. Urugan Pasir Bawah Pondasi/lantai, Sebelum dilakukan pemasangan pondasi
maupun lantai permukaan tanahnya perlu diurug dengan pasir pasang tebal 5 cm
untuk meratakan dan memudahkan pengerjaan dengan ketebalan sesuai dengan
gambar rencana

Pasal - 6. Pekerjaan Pasangan/Beton


1. Lantai kerja adalah lantai cor yang menggunakan campuran 1Pc :3Ps dengan
ketebalan 5 cm. Lantai kerja di kerjakan setelah urugan pasir bawa pondasi. Lantai
kerja harus dikerjakan hingga permukaannya rata (horisontal). Ukuran dan letak
sesuai gambar rencana. Cara Pengerjaan: setelah selesai dilakukan galian tanah
pondasi, dan urugan pasir bawah pondasi maka disiapkan campuran pasir semen
dengan perbandingan 1Pc: 3Ps bersama air, di masukan dalam galian sesuai gambar
rencana.
2. Pondasi yang dipakai pada pekerjaan ini adalah: pondasi menerus merupakan cor
beton 1 Pc:3Ps, untuk pembuatan pondasi harus menggunakan bekisting yang
bahan- bahannya disetujui direksi/pengawas. Ukuran dan tata letak sesuai gambar
rencana. Cara Pengerjaan: setelah selesai dilakukan cor lantai kerja, maka disiapkan
tulangan utama besi beton yang dipotong sesuai ukuran, beugel diperhitungkan
selimut beton 2cm, kemudian dibengkokkan empat persegi panjang sesuai gambar
rencana dan diikat dengan ikatan silang agar tidak bergeser. Tulangan yang telah
selesai dirakit diletakkan diatas lantai kerja tepat pada As. Masukan campuran pasir
semen dengan perbandingan 1Pc:3Ps bersama air.
3. Sloof, Kolom, Ringbalk adalah cor bertulang, 1 Pc : 3 Ps, ukuran dan detail sesuai
dengan gambar rencana. Untuk pembuatan sloof, kolom, ringbalk harus
menggunakan bekisting yang bahan-bahannya disetujui direksi/pengawas. Ukuran
tulangan yang digunakan masing-masing sesuai gambar rencana.
4. Lantai adalah lantai cor yang menggunakan campuran tPc : 3Ps dengan ketebalan 5
cm, permukaannya dilapisi keramik ukuran 40x4o cm untuk lantai ruangan, rabat
keliling merupakan cor dilapisi acian dan 20x20 cm untuk KM/WC. Lantai harus
dikerjakan hingga permukaannya rata (horisontal). Pertemuan antara dinding dan
lantai harus membentuk lengkungan sesuai dengan gambar rencana. Ukuran dan
letak sesuai gambar rencana.
Cara Pengerjaan: pasangan cor lantai dikerjakan setelah urugan tanah peninggian
lantai, dipadatkan dengan baik kemudian diurug dengan pasir pasang, permukaan
yang akan dicor terlebih dahulu dibuat kepala pasangan untuk acuan agar lantai yang
dicor dapat rata ketebalannya.
5. Dinding adalah susunan Batu Bata 1/2 batu dan 1 batu, dengan campuran 1Pc : 3Ps.
Sebelum di pasang batu bata harus direndam air hingga jenuh terlebih dahulu agar
dalam pemasangannya tidak menyerap air dari campuran air semen.
Cara pengerjaan : Batu bata yang akan digunakan terlebih dulu direndam atau
dicelup dalam air agar tidak menyerap air semen dari campuran mortar, campuran
mortar tidak boleh terlalu encer, penggunaaan air secukupnya sesuai petunjuk
direksi atau pengawas lapangan, pemasangan batu batu posisi tidur memanjang dan
lurus dengan as kayu/rangka dinding.
6. Setelah dinding disusun batu, dilakukan plesteran luar dalam, dengan campuran 1Pc:
3Ps, permukaan plesteran yang dihasilkan haruslah rata, tidak bergelolombang, dan
pertemuan plesteran antar dinding haruslah tegak lurus. Cara pengerjaan: pasir yang
digunakan diayak terlebih dahulu dengan ayakan kawat ram halus kemudian
dicampur semen dengan ayak kawat ram halus kemudian dicampur semen dengan
air secukupnya, pasangan plesteran harus dikerjakan oleh tukang yang
berpengalaman agar diperoleh hasil yang baik.

Pasal - 8. Pekerjaan Pasang Memasang

1. Atap yang dipakai pada pekerjaan ini adalah atap multiroof untuk gedung,
bumbungan atap menggunakan bumbungan multiroof. Atap harus dipasang secara
merata ke segala jurusan.
Cara Pengerjaan: Setelah pemasangan gording selesai dilanjutkan dengan
pemotongan pada sudut-sudut harus tepatsupaya tidak terjadi kebocoran, L atap
yang satu dengan yang lain pada arah horisontal bertindihan minimal 2 sedang pada
arah vertikal minimal 15 cm. Pada tiap lembar diperkuat dengan 3 paku seng/paying
dilapisi karet.
2. Plafond memakai tripleks tebal 3 mm yang dipasang dengan merata pada segala
jurusan. Sebelum plafont tripleks dipasang, pada ruang tahanan terlebih dahulu 6/9
memasang jeruji besi.
3. Pintu menggunakan pintu panil rangka aluminiun untuk pintu antar ruangan, dan
fiber untuk pintu KMWC, untuk pintu ruang tahanan menggunakan pintu terasli besi.
Pintu antar ruangan menggunakan kunci tanam dua slagh satu buah, engsel H tiga
buah, grendel satu buah dan kait angin satu buah.
4. Jendela menggunakan Jendela kaca mati dan panil kaca ungkit, jenis kaca yang
digunakan adala kaca polos. Selengkapnya lihat gambar rencana.
Pasal - 9. Pekerjaan Kayu & Aluminium
1. Kusen pintu/jendela/ventilasi menggunakan Aluminium. Selengkapnya dapat dilihat
pada gambar rencana.
2. Rangka kuda-kuda, gording, kaso, reng, kait angin memakai kayu klas II dengan posisi
dan letak sesuai gambar rencana. Bagian atas kuda-kuda yang bersentuhan langsung
dengan gording harus disekap merata, agar gording dapat dipasang dengan baik.
Gording harus lurus dan rata dua sisinya yaitu bagian yang bersentuhan langsung
dengan kuda-kuda dan bagian yang bersentuhan langsung dengan atap, dengan
demikian atap yang akan terpasang secara merata di segala jurusan. Agar kuda-kuda
kuat menahan gaya angin maka antara kuda-kuda yang satu dengan lainnya
diperkuat dengan ikatan angin (bracing).
3. Rangka plafond terbuat dari kayu kelas II ukuran 5/8 cm dan 5/5 cm yang dipasang
ukuran 60x120 terhadap tripleks yang tdk dipotong.
4. Lisplank menggunakan papan kayu kelas Il ukuran 2x2/20 yang diserut halus dan
dipasang lurus dan rata.
5. Ventilasi memakai Aluminium.
Pasal – 10. Pekerjaan Pengecatan
1. Rangka kuda-kuda, gording dan rangka plafond harus diresidu hingga merata pada
seluruh permukaannnya.
2. Cat kilat kayu dipakai pada lisplang yang dikerjakan dua kali hingga merata. Warna
dan merek ditentukan kemudian oleh direksi/pemberi tugas.
3. Cat tembok dipakai pada dinding dan plafond, dikerjakan dua kali hingga merata.
Warna dan merek ditentukan kemudian oleh direksi/pemberi tugas.
Pasal – 11. Pekerjaan Instalasi Listrik
1. Pekerjaan Listrik meliputi :
 Pemasangan lampu XL 23 watt
 Pemasangan lampu XL 14 watt
 Pemasangan lampu hias
 Pemasangan Saklar Tunggal
 Pemasangan Saklar Ganda
 Pemasangan stop kontak
 Pemasangan Kabel NYA 2,5 mm 2.
2. Kontraktor harus menempatkan instalateur listrik yang ahli dan sesudah
pemasangan dilakukan pengujian terlebih dahulu
Pasal - 12. Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan Sanitair meliputi:
 Instalasi pipa pembuangan air kotor
 Instalasi pipa air bersih
 Pembuatan Septictank
 Pemasangan closet duduk porselin
 Pembuatan bak air
 Pemasangan floor drain
 Pemasangan kran air Ø1/2"
Pasal – 13. Pekerjaan Penyelesaian
1. Semua sisa-sisa pekerjaan yang ada harus dibersihkan dari lokasi bangunan.
2. Selama masa pemeliharaan, kerusakan dan kekurangan yang timbul masih
menjadi tanggung jawab kontraktor dan harus segera disempurnakan sebelum
penyerahan kedua pekerjaan.
Pasal – 14. Penutup
1. Hal – hal lain yang belum tercantum dalan RKS ini akan ditambahkan dalam berita
Acara Penjelasan Pekerjaan
2. Jika terdapat bagian pekerjaan yang belum dijelaskan dalam RKS ini, pemborong
dapat menanyakaan terlebih dahulu kepada direksi atau pemberi tugas.

Tanah Merah, 2017

Di Periksa Oleh : Di Buat Oleh :


KEPALA BIDANG CIPTAKARYA DINAS KONSULTASI TEKNIK
PEKERJAAN UMUM & PENATAAN RUANG KAB. CV. KREASI DIGOEL LESTARI
BOVEN DIGOEL

.................
................

Mengetahui/Menyetujui:
DIRUT RSUD

..............

Anda mungkin juga menyukai