4 /Jun/2018
3
Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang
Mengubah "Ordonnantie Tijdelijke Bijzondere
Strafbepalingen" (Stbl. 1948 Nomor 17) Dan Undang-
1
Artikel Skripsi. Undang Republik Indonesia Dahulu Nomor 8 Tahun 1948
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor
13071101147 78).
28
Lex Crimen Vol. VII/No. 4 /Jun/2018
Dalam Pasal 2 ayat (1) dirumuskan dapat dinamakan penelitian hukum normatif
perbuatan yang merupakan tindak pidana, atau penelitian hukum kepustakaan”4. Jadi,
sedangkan dalam Pasal 2 ayat (2) dikemukakan penelitian hokum normative merupakan
pengecualian terhadap istilah “senjata penelitian yang dilakukan dengan cara
pemukul, senjata penikam, atau senjata meneeliti bahan pustaka atau data sekunder
penusuk” yang digunakan dalam Pasal 2 ayat belaka. Menurut Sunaryati Hartono, pengertian
(1). hukum normatif adalah penelitian “yang
Kasus-kasus senjata tajam akan didakwa bersifat sejarah hukum, hukum positif,
berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang perbandingan hukum, maupun yang bersifat
Nomor 12/Drt Tahun 1951. Dengan demikian, prakiraan (development research)”.5 Penelitian
istilah “senjata tajam” hampir identik dengan hukum normatif ini merupakan penelitian yang
“senjata pemukul, senjata penikam, atau khususnya bersifat hukum positif.
senjata penusuk”. Hal ini menimbulkan
pertanyaan tentang pengaturan senjata tajam PEMBAHASAN
dalam Pasal 2 ayat (1) yang menggunakan A. Pengaturan Senjata Tajam dalam Pasal 2
istilah “senjata pemukul, senjata penikam, atau Undang-Undang Nomor 12/Drt Tahun
senjata penusuk” (slag-, steek-, of stootwapen), 1951
dan bagaimana penerapannya dalam praktik Undang-Undang Nomor 12/Darurat Tahun
pengadilan. Dalam hal praktik pengadilan akan 1951 mengatur tindak pidana yang berkenaan
dikemukakan Putusan Pengadilan Jember dengan senjata api dalam Pasal 1 ayat (1),
Nomor No. 847/Pid.B/2008/PN.Jr, di mana tindak pidana yang berkenaan dengan bahan
putusan ini sekalipun hanya merupakan peledak dalam Pasal 1 ayat (2), sedangkan
putusan Pengadilan negeri tetapi oleh senjata yang disebut “slag, steek of stoot
Mahkamah Agung ditempatkan dalam direktori wapen” diatur dalam Pasal 2 ayat (1).
putusan Mahkamah Agung Rumusan ketentuan pidana dalam Pasal 2
(https://putusan.mahkamahagung.go.id) ayat (1) UU No.12/Drt/1951 adalah barangsiapa
sehingga dapat diakses secara luas oleh publik. yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia,
Seringnya terjadi kasus senjata tajam, baik di membuat, menerima, mencoba
Sulawesi Utara maupun di Indonesia, memperolehnya, menyerahkan atau mencoba
menunjukkan adanya urgensi untuk membahas menyerahkan, menguasai, membawa,
pokok ini sehingga dalam rangka penulisan mempunyai persediaan padanya atau
skripsi pokok ini telah dipilih untuk dibahas di mempunyai dalam miliknya, menyimpan,
bawah judul “Tindak Pidana Berkenaan Dengan mengangkut, menyembunyikan
Senjata Tajam Menurut Undang-Undang Nomor mempergunakan atau mengeluarkan dari
12/Darurat Tahun 1951 (Kajian Putusan PN Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata
Jember No. 847/Pid.B/2008/PN.Jr) penikam, atau senjata penusuk (slag, steek of
stoot wapen), dihukum dengan hukuman
B. Rumusan Masalah penjara selama-lamanya 10 (sepuluh) tahun.
1. Bagaimana pengaturan senjata tajam Unsur-unsur dari pasal ini adalah:
dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1. Barangsiapa;
12/Darurat Tahun 1951? 2. Tanpa hak;
2. Bagaimana penerapan Pasal 2 Undang- 3. Memasukkan ke Indonesia, membuat,
Undang No. 12/Darurat Tahun 1951 menerima, mencoba memperolehnya,
dalam Putusan PN Jember No. menyerahkan atau mencoba
847/Pid.B/2008/PN.Jr? menyerahkan, menguasai, membawa,
mempunyai persediaan padanya atau
C. Metode Penelitian mempunyai dalam miliknya, menyimpan,
Penelitian untuk penulisan skripsi ini
merupakan penelitian hukum normatif. 4
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum
Menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Normatif. Suatu Tinjauan Singkat, cet.16, Rajawali Pers,
“penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti 2014, hlm. 13-14.
5
bahan pustaka atau data sekunder belaka, Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia Pada
Akhir Abad Ke-20, Alumni, Bandung, 1994, hlm. 133.
29
Lex Crimen Vol. VII/No. 4 /Jun/2018
30
Lex Crimen Vol. VII/No. 4 /Jun/2018
31
Lex Crimen Vol. VII/No. 4 /Jun/2018
32