Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
 

A. Latar Belakang

Program induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesi Berkelanjutan

(PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru Pemula dapat juga dilaksanakan sebagai

Program Induksi Guru Pemula Berbasis Sekolah, karena itu pelaksanaan yang baik haruslah

sistematis dan terencana berdasarkan konsep kerjasama dan kemitraan diantara para guru

dalam pendekatan pembelajaran profesional.

Induksi merupakan proses pembelajaran professional yang berlangsung paling tidak selama

satu tahun dimana guru pemula belajar menyesuaikan diri dari pendidikan guru di sekolah atau

dari tempat kerja lain untuk menjadi guru baik sebagai guru tetap, guru kontrak atau guru

paruh waktu di sekolah. Induksi adalah proses pembelajaran untuk menjadi guru dan

pembelajaran tentang profesi guru serta merupakan proses perkembangan kepribadian.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen , bagian V : tentang

Pembinaan dan Pengembangan, pada  Pasal 32 dan 33.

2. Permenpaan No.16 Tahun 2009 tentang Jabatan fungsional Guru dan Angka kreditnya,

bagiaqn V tentang Pembinaan dan Pengembangan, pada pasal 30.

3. Permen Diknas No. 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi bagi Guru Pemula.

C. Tujuan

Secara garis besarnya, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan yang paling utama

dalam menjalankan tugas sebagai seorang tenaga pendidik. Namun dalam hal ini, pelaksanaan

Program Pengembangan dan Penilaian Induksi Guru Pemula (PIGP) ini diharapkan mampu :

1. Melahirkan guru yang professional

2. Mengarahkan kepada guru menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggungjawab.

3. Menjadi wahana silaturahmi dan pengenalan antara guru pemula dengan guru-guru

lainnya serta perangkat yang ada di dalamnya, baik siswa maupun orang tua siswa dalam

hal ini adalah masyarakat sekitar.


4. Menjadi tempat untuk menelaah dan mengidentifikasi kemampuan guru pemula melalui

penilaian atas kinerja awal demi perbaikan lebih lanjut.

D. Sasaran

Sasaran program induksi adalah:

1. Guru pemula berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang ditugaskan pada

sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah  daerah.

2. Guru pemula berstatus Pegawai Negeri Sipil  (PNS) mutasi dari jabatan lain.

3. Guru pemula  bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan

oleh masyarakat

E. Hasil yang diharapkan

1. Guru Pemula di SMA .... Jakarta dapat beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya

sekolah/madrasah; dan 

2. Guru Pemula di SMA ... Jakarta dapat melaksanakan pekerjaannya sebagai guru

profesional di sekolah/madrasah

Anda mungkin juga menyukai