Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus Tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1 sebelumnya dikenal sebagai diabetes mellitus yang
bergantung pada insulin dan diabetes mellitus remaja.
Sedikit atau tidak ada insulin endogen, membutuhkan suntikan insulin untuk
mengontrol dan mencegah diabetes ketoasidosis.
Lima sampai sepuluh persen dari semua pasien diabetes menderita diabetes tipe 1.
Etiologi: antigen autoimun, virus, dan histokompatibilitas tertentu, serta genetik yang
tidak diketahui komponenya.
Biasanya meliputi timbulnya gejala klasik yang cepat yang meliputi: polidipsia,
polifagia, poliuria, dan penurunan berat badan.
Paling sering terlihat pada pasien di bawah usia 30 tahun, tetapi bisa juga terlihat
pada orang dewasa yang lebih tua.
B. Diabetes Ketoacidosis
DKA adalah komplikasi akut diabetes melitus (biasanya diabetes tipe 1) yang
ditandai dengan
Hiperglikemia (kadar gula darah yang tingi),
Ketonuria (Ketonuria gangguan metabolism karbohidrat yang terjadi pada
penderita diabetes. Peningkatan kadar ketonuria dapat menyebabkan peningkatan
ketoasidosis dan penurunan ph darah)
Asidosis (kadar asam dalam tubuh yang tinggi)
Dehidrasi.
Manifestasi Klinis
Dini
Polidipsia, poliuria.
Kelelahan, malaise, atau mengantuk.
Anoreksia, mual, atau muntah.
Sakit perut atau kram otot
Terlambat
Respirasi Kussmaul (pernapasan dalam).
Fruity, nafas yang harum.
Hipotensi dan denyut nadi lemah
Stupor dan koma.
Evaluasi Diagnostik
1. Kadar glukosa serum biasanya meningkat lebih dari 300 mg / dL; mungkin
setinggi 1.000 mg / dL.
2. Serum bikarbonat dan pH menurun karena asidosis metabolik, dan tekanan
parsial karbondioksida diturunkan sebagai mekanisme kompensasi
pernapasan.
3. Kadar natrium dan kalium serum mungkin rendah, normal, atau tinggi karena
perpindahan cairan dan dehidrasi, meskipun tubuh mengalami penipisan total.
4. BUN (Blood Urea Nitrogen), kreatinin, hemoglobin, dan hematokrit
meningkat karena dehidrasi.
5. Konsentrasi glukosa urin tinggi dan berat jenis meningkat. Mencerminkan
osmotic diuresis dan dehidrasi.
PERINGATAN KEPERAWATAN
Pengkajian Keperawatan
Kaji adanya dehidrasi pada kulit : Turgor buruk, kemerahan, atau selaput
lendir kering.
Amati perubahan jantung yang mencerminkan dehidrasi, asidosis metabolik,
dan elektrolit
ketidakseimbangan — hipotensi; takikardia; denyut nadi lemah; perubahan
elektrokardiografi, termasuk gelombang P yang tinggi, gelombang T rata atau
interval QT yang panjang dan terbalik.
Kaji status pernapasan — respirasi Kussmaul, karakteristik napas aseton dari
metabolic asidosis.
Lakukan penilaian apakah ada mual, muntah, sangat haus, perut kembung dan
kram, atau diare.
Tentukan gejala nokturia atau poliuria.
Amati tanda-tanda neurologis — menangis, gelisah, berkedut, gemetar,
mengantuk, lesu, sakit kepala, atau refleks menurun.
Wawancarai keluarga atau orang terdekat tentang pencetus kejadian DKA,
perawatan diri pasien\
Pemeriksaan Laboratorium
Hitung jenis
Kadar glukosa darah
Kadar serum bikarbonat
Analisa gas darah, keton darah dan kadar elektrolit
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Evaluation Keperawatan