1. TANPA WATTMETER
2. DENGAN WATTMETER
1. METODA 3 VOLTMETER
2. METODA 3 AMPERMETER
Metode tiga alat pengukur volt dan tiga alat pengukur ampere
Daya satu fasa dapat diukur dengan mempergunakan tiga alat pengukur volt atau
tiga alat pengukur ampere.
bila dalam metode tiga alat ukur volt, masing-masing alat pengukur volt
menunjukkan V1, V2 dan V3, maka :
Apabila pengukuran dilakukan dengan tiga alat pengukur ampere maka dapat
dijelaskan sebagai berikut:
bila dalam metode tiga alat ukur ampere, masing-masing alat pengukur volt
menunjukkan I1, I2 dan I3, maka :
Soal:
1. Dari pengukuran daya dengan metoda 3 volt meter diperoleh data sbb: Tegangan
drop pada kombinasi Z dan R adalah 184 V, tegangan pada tahanan non induktif (R=
8 Ώ) adalah 90 V dan tegangan drop pada beban adalah 105 V.
Hitunglah :
Penyelesaian:
2
x=√ Z2 −R ' 2=√ (9,33)2− (7,27 ) =√ 33,94 Jadi X = 5,82 Ώ
2. Pengukuran daya dengan metoda 3 Amper meter diperoleh data sbb: Arus pada
tahanan non induktif I2 = 2,5 A. Arus pada beban I1 = 4 A, dan arus utama I3 = 5,6 A.
Bila tegangan terminal adalah300V,
Hitunglah :
c. Impedansi beban.
d. Power faktor.
Penyelesaian:
c. Z = V / I1 = 300 / 4 = 75 Ώ
d. Power faktor ;
Cos φ = 0,46
PENGUKURAN DAYA DENGAN WATTMETER
Konstruksi
A adalah klem arus, E klem tegangan, B kumparan arus dan C kumparan tegangan,
Kemudian D jarum penunjuk, F kern besi lunak untuk memperkuat medan magnit yang
ditimbulkan oleh arus , G pegas atas dan bawah berfungsi selain untuk membatasi putaran
jarum (torsi lawan) juga sekaligus sebagai kontak antara ujung 2 kumparan tegangan yang
berputar dan klem tegangan sebagai sumber arus listrik dimana alat / peralatan listrik
terhubung.
Alat untuk mengukur daya pada beban atau pada rangkaian daya itu adalah
nilai-nilai rata-rata dari perkalian e. i , yaitu nilai sesaat dari tegangan dan arus
pada beban atau rangkaian tersebut
Walaupun medan magnit yang ditimbulkan oleh kumparan tegangan praktis sama
(tidak berubah), maka bila arus yang mengalir pada kumparan arus makin besar (sesuai
dgn besarnya alat / peralatan listrik), maka medan magnit yang ditimbulkan oleh
kumparan arus juga makin besar, sehingga gaya tolak yang menyebabkan kumparan
tegangan / jarum berputar kekanan juga makin kuat, yg menye-babkan penyimpangan
jarum kekanan makin lebar.
ANALISIS ERROR PADA WATT METER
A. Error kerena letak kumparan arus dan kumparan tegangan (resistansi r dan Rp):
Pembacaan daya oleh wattmeter adalah daya beban + rugi2 daya pd kump. tegangan
P meter = P beban + V2 / Rp
Soal:
Sebuah wattmeter tipe dinamometer 240 V, 10A, 50 Hz, mempunyai resistansi kumparan
arus r =0,9Ω. Sedangkan resistansi kumparan Rp = 10.000 Ω, PF = 0,8 lagging dan arus
beban 4A. Bila tegangan kerja adalah 220 V, hitunglah % error akibat resistansi resistansi:
Penyelesaian :
P = 704 watt.
Error = Pm – Pb
Adalah jumlah kerja yang dapat dilakukan Dalam setiap detik, dalam satuan Watt
atau Joule / detik atau Volt Ampere.
Faktor daya (Cos φ), adalah perbandingan antara Daya Aktif dan Daya Semu.
Watt
cos φ=
VA
TEOREMA BLONDEL
Daya dapat diukur dengan mengurangi satu elemen wattmeter dari sejumlah kawat
dalam sistem poly phase ( n – 1 ) wattmeter .
dgn syarat: