Anda di halaman 1dari 5

Ohmmeter DC

Cukup banyak meter - resistans (Ohmmeter) saat ini yang digital, tetapi prinsip dasar dari Ohmmeter
mekanis amat berharga untuk dipelajari.

Ohmmeter berfungsi mengukur resistans.

Pembacaan resistans terindikasi melalui suatu mekanisme meter mekanis yang beroperasi atas dasar
arus-elektrik.

Jadi, Ohmmeter harus memiliki sumber tegangan internal untuk menghasilkan arus yang diperlukan
untuk mengoperasikan d’Arsonval.

Juga mempunyai rentang resistans yang tepat untuk mengatur besar arus sesuai yang diinginkan.

Saat resistans tak berhingga (∞ Ω), tidak ada arus yang melalui meter, dan pointer menunjuk ke ujung
paling kiri dr skala.

Dalam konteks ini, indikasi ohmmeter ad. “terbalik" karena indikator maksimum (tak hingga) terdapat di
kiri skala, sementara tegangan dan arus meter bernilai nol di sana.

Sebaliknya, saat kabel terminal Ohmmeter dihubung-singkat (mengukur nol Ω), meter d’Arsonval akan
dilalui oleh arus maksimum, hanya dibatasi oleh tegangan baterai serta resistans internal meter:

Ohmmeter sederhana terdiri atas sebuah baterai dan mekanisme meter (d’Arsonval) seperti gbr.
berikut:

Dengan baterai 9 volt dan hanya resistans d’Arsonval 500 Ω, arus rangkaian akan berkisar xxmA, yang
mana adalah jauh dari arus dsp d’Arsonval. Arus berlebih yang demikian akan merusak meter.
Kita perlu metode untuk mengondisikan sedemikian hingga d’Arsonval hanya ‘menderita’ arus dsp
ketika (terminal) ia terhubung-singkat. Ini dpt diperoleh dg menambahkan resistor seri dg meter
d’Arsonval:

Untuk menentukan nilai R yang tepat, kita menghitung resistans rangkaian total yang dibutuhkan untuk
membatasi arus hingga 1 mA (dsp d’Arsonval) dg 9 volt dr baterai, yang kemudian dikurangi dg resistans
internal:

a. Ohmmeter Tipe Seri

• Secara esensial, Ohmmeter ini terdiri dari meter d’Arsonval yang terhubung seri dg
suatu resistor serta baterai ke terminal (Gbr. 2).
• Ketika resistor-anu (Rx) = 0 (terminal A-B terhubung-singkat), arus maksimum mengalir
dalam rangkaian. Pd kondisi itu, resistor-paralel (R2) diatur sedemikian hingga meteran
menunjukkan arus-skala-penuh (Idsp).
• Posisi jarum penunjuk di skala pd saat itu ditandai ‘0’ Ω, menujukkan bahwa resistans
yang terukur bernilai nol.
• Identik dg itu, saat terminal A-B di buka, tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian
sehingga jarum akan menunjuk ke titik di skala yang ditandai ‘∞’ Ω, menunjukkan
resistans terukur adalah takhingga.
• Dalam desain, diinginkan suatu besaran resistans-anu yang mana akan membuat nilai
arus-skala-paruh meter.
• Pd titik ini, resistans pd terminal A-B didefinisikan sebagai posisi resistans skala-paruh,
Rh.
• Desain dpt didekati dg menganggap bahwa, jika R h mengurangi arus meter menjadi ½
Idsp, resistans-anu haruslah sama dg resistans internal total Ohmeter.

Resistans total bagi baterai ad. 2Rh, dan arus baterai yang diperlukan untuk simpangan
skala-paruh adalah:

Simpangan skala-penuh akan dicapai bila:

Arus shunt di R2 adalah:

Tegangan shunt (Esh) sama dengan tegangan meter:

Sehingga diperoleh R2:

Subtitusi (1) ke (2)

Penyelesaian pers.(0) untuk R1, menghasilkan:


Dalam bentuk lain, subtitusi (3) ke (4):

Contoh:
• Ohmeter Gbr. 2 menggunakan meter 50Ω yg membutuhkan arus skala-penuh 1mA. Teg. baterai
3 V. Penandaan skala yg diinginkan untuk simpangan skala-paruh adalah 2000 Ω. Carilah:
a) R1 dan R2;
b) Nilai maks. R2 untuk mengompensasi jatuh teg. 10% pd baterai.
c) Galat akibat penyetelan seperti poin (b).

Penyelesaian:

• Dik. : Idsp =Im= 1mA; Rm = 50 Ω; Rh =2000 Ω

• Dit.:

(a) Arus total baterai pada saat simpangan skala penuh:

Arus di R2:
Soal:
• Ohmeter Gbr. 2 menggunakan meter 50Ω yg membutuhkan arus skala-penuh 1mA. Teg.baterai
3 V. Penandaan skala yg diinginkan untuk simpangan skala-paruh adalah 3000 Ω. Carilah:
1) R1 dan R2;
2) Nilai maks. R2 untuk mengompensasi jatuh teg. 10% pd baterai;
3) Galat akibat penyetelan seperti poin (2).

Ohmmeter DC
Sekarang, kita betul-betul bermasalah dengan rentang meter.
Di sisi kiri skala kita mempunyai “tak hingga" dan di sisi kanan kita memiliki “nol”.
Skala ini agak ganjil karena berkebalikan dengan skala voltmeter dan ammeter.
Pertanyaan bagus, “bagaimana titik-tengah skala direpresentasikan?”
Angka berapa yg secara pasti berada di antara nol dan takhingga?“.
Takhingga adalah lebih dari sekedar jumlah yg amat besar: kuantitas tdk terhitung, lebih
besar dari setiap bilangan tertentu yg pernah dan dapat ada. Jika indikasi paruhskala pd setiap
tipe meter lain merepresentasikan 1/2 nilai rentang skalapenuh, lalu apakah setengah dari
takhingga pd suatu skala ohmmeter?

Jawaban dari paradoksi ini adalah suatu skala logaritma!.

Skala ohmmeter tdk bergerak maju dr nol ke takhingga atau dari kanan ke kiri.

Takhingga tdk dpt didekati dg modus linear, karena skala tdk akan pernah bisa menjangkaunya!
Dengan skala logaritma, jumlah resistans yg terjangkau untuk setiap jarak pd skala bertambah
sebagaimana pergerakan skala menuju takhingga, membuat takhingga menjadi sesuatu yg
terjangkau.
Pertanyaan sekitar rentang ohmmeter kita. Berapa nilai resistans antara terminal yg akan secara
pasti menyebabkan defleksi 1/2 skala dr jarum?

Anda mungkin juga menyukai