Bab 4 PDF
Bab 4 PDF
BAB IV
ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
4.1. Penerapan Sistem
Penerapan sistem membahas hasil dari penerpan teori yang telah berhasil
dikembangkan sehingga menjadi sebuah sistem yang cukup stabil. Untuk
mengetahui apakah tujuan-tujuan dari pembuatan alat ini telah terlaksana dengan
baik atau tidak, maka perlu dilakukan pengujian dan analisa terhadap alat yang
sudah di buat.
Dari gambar 4.2 bahwa lampu sensor gas mq-135 hidup artinya sensor gas
mq-136 berfungsi dengan baik.
Sebelum melakukan pengujian membandingkan sensor dengan alat
pengukur yang sudah ada di PLTU. Dilakukan kalibrasi untuk menentukan nilai
float pada sensor sebagai patokan pengukuran Sulfur Dioksida. Dengan langkah:
a. Menghubungkan sensor MQ-136 dengan board Wemos D1/R2.
b. Menghubungkan board Wemos D1/R2 ke laptop.
c. Memberikan perintah kepada Wemos D1/R2 melalui software Arduino
IDE.
d. Mengamati respon pembacaan gas melalui serial monitor.
Hasil pembacaan akan dibandingkan dengan tetapan nilai ambang batas gas sulfur
dioksida di udara bersih dalam kondisi normal. Tidak lebih dari 1.
37
Pengujian dilakukan pada pagi hari di luar ruangan pada pukul 08.00
WIB, Pengujian dilakukan dengan dengan menempatkan alat di ruangan
maintenance building berjarak 100 meter dari PLTU Indramayu, kemudian mulai
dilakukan pengukuran dan pengamatan suhu sekitar selama 30 menit. Hasil
pengujian pertama sensor DHT-22 dibandingkan dengan Hygrometer, dengan
sensor DHT-22 temperatur suhu udara 28ᴼC kelembapan udara 98%RH
sedangkan pada Hygrometer terdapat nilai 29,2ᴼC kelembapan udara 95%RH
maka error untuk temperature udara pada pada pengukur suhu 4% dan
kelembapan 16%. Pengujian ke dua sensor DHT-22 dibandingkan dengan
Hygrometer, sensor DHT-22 temperatur suhu udara 28ᴼC kelembapan udara
80%RH sedangkan pada Hygrometer terdapat nilai 29,2ᴼC kelembapan udara
80%RH maka error untuk temperature udara pada pada pengukur suhu 4% dan
kelembapan 3%. Pengujian ke tiga sensor DHT-22 dibandingkan dengan
Hygrometer, dengan sensor DHT-22 temperatur suhu udara 28ᴼC kelembapan
udara 91%RH sedangkan pada Hygrometer terdapat nilai 28ᴼC kelembapan udara
82%RH maka error untuk temperature udara pada pada pengukur suhu 0% dan
kelembapan 1%. Pengujian ke empat sensor DHT-22 dibandingkan dengan
Hygrometer, dengan sensor DHT-22 temperatur suhu udara 28ᴼC kelembapan
udara 83%RH sedangkan pada Hygrometer terdapat nilai 29ᴼC kelembapan udara
82%RH maka error untuk temperature udara pada pada pengukur suhu 4% dan
kelembapan 1%. Pengujian ke lima sensor DHT-22 dibandingkan dengan
Hygrometer, dengan sensor DHT-22 temperatur suhu udara 28ᴼC kelembapan
udara 90%RH sedangkan pada Hygrometer terdapat nilai 29ᴼC kelembapan udara
82%RH maka error untuk temperature udara pada pada pengukur suhu 4% dan
kelembapan 9%. Dari kelima pengujian dengan kondisi normal tersebut terdapat
rata - rata adalah pada DHT-22 temperatur suhu udara 28ᴼC kelembapan udara
88,2%RH sedangkan pada Hygrometer terdapat nilai 28,88ᴼC kelembapan udara
82%RH maka error rata – rata untuk temperature udara adalah 3% dan
kelembapan udara 7%.
39
4.2.4.Pengujian ESP8266
Pengujian perangkat ESP8266 dilakukan dengan menghubungakan wemos
D1 include ESP8266 dengan wifi yang sudah di daftar di dalam program.
Pengujian koneksi dilakukan dengan test ping dari PC ke IP yang sudah terpasang
di ESP8266 dapat dilihat pada tabel 4.6 :
Tabel 4.6 Pengetesan koneksi ESP Pinging 192.168.0.1 with 32 bytes of data :
Waktu
Pengiriman Waktu
No. Balasan IP IP Adress Maksimum
Data repply
Repply
1. Repply From 192.168.0.1: bytes = 32 time = 8ms TTL = 128
2. Repply From 192.168.0.1: bytes = 32 time = 3ms TTL = 128
3. Repply From 192.168.0.1: bytes = 32 time = 2ms TTL = 128
4 Repply From 192.168.0.1: bytes = 32 time = 2ms TTL = 128
5. Repply From 192.168.0.1: bytes = 32 time = 2ms TTL = 128
6 Repply From 192.168.0.1: bytes = 32 time = 3ms TTL = 128
7. Repply From 192.168.0.1: bytes = 32 time = 2ms TTL = 128
41
Berdasarkan data hasil pengujian pada tabel 4.4 di atas didapatkan hasil
rata-rata waktu respon pengiriman pesan telegramBot dengan menggunakan
accest internet wifi yang sudah dihubungkan pada ESP8266, dengan
menggunakan rumus aritmetic adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data Pendeteksi Kadar Gas SO2 Dibandingkan Sulfur Dioksida
Detektor Pada PLTU Indramayu
Sensor MQ- Sulfur Dioxide
Pengujia Error
136 Detector
n Ke- (%)
Satuan PPM Satuan PPM
1 0,38 0,38 0%
2 0,39 0,38 2,6 %
44
Dari sepuluh kali pengujian dengan kondisi tercemar gas sulfur emisi
PLTU rata - rata adalah pada sensor gas MQ-136 sebesar 0,396 ppm dan di
carbon monoxide detector 0,385 ppm maka error rata rata sebesar 2,76 %.