NIM : 17714
N0 : 14
MATKUL : MANAJEMEN SIAGA BENCANA
DOSEN : AISTIKHOROTUL.M SST.M,KES
BENCANA GUNUNG MERAPI MELETUS 2010
MAGELANG,YOGYAKARTA
Gambar Letusan G. Merapi berupa luncuran awanpanas ke K. Gendol pada September 2010.
Sejak Senin (25/10) mulai pukul 06.00 WIB, status aktivitas Gunung Merapi dinaikkan dari
Siaga menjadi Awas. Dan pada Selasa (26/10/2010) malam, Gunung Merapi itupun memasuki
fase erupsi (letusan).
Muntahan Gunung Merapi berlangsung sangat cepat dan tidak terduga. Sekitar pukul 17:02 WIB,
Onggo, kontributor Tribunnews.com yang memantau di Dusun Sumberejo, dusun teratas di
Merapi melaporkan ada guguran beruntun. Suara guguran tersebut terdengar sangat keras.
Setelah mengeluarkan suara letusan tiga kali, awan panas atau Wedhus Gembel merembet keluar
dari gunung paling aktif di dunia tersebut. Jarak luncuran awan panas itu mencapai dua kilometer
dari puncak ke lereng selatan.
Pukul 17.50, Onggo melaporkan ada guguran sangat besar mengarah ke Dusun Srumburejo.
Dalam kepanikan, Onggo mengajak seluruh warga yang berada di desa tersebut untuk turun.
"Turun-turun-turun...," teriaknya.
Dia berteriak-teriak, sangat panik. Lewat radio komunikasi, Onggo berteriak-teriak karena
melihat ada gulungan-gulungan sangat besar berwarna kuning kecokelatan sudah menerjang
ujung hutan. Suasana sangat panik, dan setelah itu komunikasi putus. Rupanya longsoran
material dari puncak menerjang hingga permukiman.
Dari Jrakah di lereng barat Merapi, warga Komunitas Lereng Merapi, melihat ada warna merah
menyala di puncak Merapi. Saat itu hampir pukul 19.00 WIB. Ini berarti magma sudah sampai
ke kubah di puncak Gunung Merapi.
Selepas itu, ribuan orang dievakuasi di bawah hujan debu yang sangat pekat dari berbagai desa di
lereng selatan Merapi, utamanya di sekitar Kinahrejo, Kaliadem, dan sepanjang sisi Kali Gendol,
jalur luncuran awan panas Merapi.
Ratusan warga dari empat dusun di sekitar lereng Merapi dikumpulkan ke barak pengungsian di
Balai Desa Umbulharjo. Menurut data petugas evakuasi bencana, tercatat sekitar 500 hingga 600
warga dari empat dusun tersebut kini ditempatkan pada dua tenda besar yang telah disiapkan.
Sebagian warga yang tidak tertampung di tempat pengungsian balai Desa Umbulharjo, dialihkan
ke SMP Taman Dewasa, Cangkringan.
Merupakan gunung api paling aktif Indonesia atau bahkan Dunia karena intensitas letusan-nya
tergolong sangat sering terjadi. Letusan kecil terjadi setiap 2 hingga 3 tahun sekali dan letusan
dengan skala lebih besar biasanya terjadi setiap 15 tahun sekali. Beberapa kali terjadi letusan
dahsyat gunung merapi seperti yang terjadi pada tahun 1006 yang membuat seluruh pulau jawa
diselimuti awan vulkanik dan letusan pada tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan
1400 orang.
Gerakan lempeng tektonik dan mekanisme dapur magma adalah pemicu utama letusan gunung
api. Jika tekanan di dapur magma cukup tinggi, cairan lava mendesak keluar kerak Bumi.
Intensitas letusan dipengaruhi kadar batuan silika dalam magma, makin tinggi makin dahsyat
letusannya.