Anda di halaman 1dari 1

Efusi pleura adalah akumulasi cairan abnormal di antara rongga pleura yang disebabkan oleh karena

penyakit lokal atau sistemik pada pleura, paru atau organ di luar paru. Efusi pleura biasanya terjadi
sebagai akibat dari ketidakseimbangan dalam produksi dan ekskresi cairan pleura di dalam rongga
pleura.

Efusi pleura merupakan manifestasi dari penyakit lain yang mendasari, maka dari itu angka insidennya
sulit untuk untuk ditentukan dan diketahui. Masih sedikit penelitian dan survey yang telah dilakukan.
Namun, beberapa studi menuliskan bahwa estimasi prevalensi efusi pleura adalah 320 dari 100.000
kasus di negara industri di mana persebaran etiologi tergantung dari prevalensi penyakit yang
mendasarinya (Dwianggita, 2016).

Di Indonesia, belum ada data nasional yang menggambarkan berapa banyak prevalensi efusi pleura.
Namun, beberapa studi telah dilakukan oleh beberapa rumah sakit. Hasil yang didapat dari catatan
medis di RS Dokter Kariadi Semarang jumlah prevalensi penderita efusi pleura untuk wanita 66,7.% dan
laki-laki 33,3%. Dan studi lain di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2011 dengan 136 kasus
menunjukan prevalensi wanita 34,6% dan laki-laki 65,4% (Dwianggita, 2016).

Menurut Baughman (2000), efusi menunjukkan tanda dan gejala yaitu sesak nafas, bunyi pekak atau
datar pada saat perkusi di atas area yang berisi cairan, bunyi nafas minimal atau tak terdengar dan
pergeseran trachea menjauhi tempat yang sakit. Umumnya pasien datang dengan gejala sesak nafas,
nyeri dada, batuk, dan demam. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan abnormalitas dengan bunyi
redup pada perkusi, penurunan fremitus pada palpasi, dan penurunan bunyi napas pada auskultasi paru
bila cairan efusi sudah melebihi 300 ml. Foto toraks dapat digunakan untuk mengkonfirmasi terjadinya
efusi pleura (Khairani dkk., 2012).

Langkah awal untuk diagnosis efusi pleura dengan melakukan pemeriksaan terhadap cairan yang dapat
dilakukan di laboratorium klinik maupun laboratorium patologi anatomi.Sampel cairan yang dikirim ke
laboratorium Patologi Anatomi dipriksa secara sitopatologi dan histopatologi. Dalam penegakan
diagnosa pemeriksaan penunjangnya seperti foto thorak, punksi pleura, biopsi dan lain-lain, untuk
pengobatan pada efusi pleura tergantung penyebabnya sehingga pronosis efusi pleura tersebut juga
tergantung penyakit yang mendasari, pada kasus tertentu, dapat sembuhsendiri setelah diberi
pengobatan adekuat terhadap penyakit dasarnya.

Anda mungkin juga menyukai