Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tujuan pendidikan tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa melalui
penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik dan lapangan
secara komprehensif, sehingga memiliki kemampuan profesional yang salah satunya
adalah menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu
biomedik, dan ilmu keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada
masyarakat terutama mengkoordinasikan sumber-sumber yang di komunitas untuk
meningkatkan kesehatan komunitas yaitu PUSKESMAS.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan
kesehatan masyarakat sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan
kesehatan masyarakat untuk maksud tersebut, puskesmas berfungsi melaksanakan
tugas teknis dan administratif.
Pusat kesehatan masyarakat berfungsi sebagai penggerak sumber daya
masyarakat dalam bidang kesehatan, motor pembangunan berwawasan kesehatan dan
pelayanan kesehatan strata pertama. Selama ini yang banyak berkembang adalah
puskesmas merupakan pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama sehingga
fungsi yang lain seolah tertinggal. Oleh karena itu untuk tahun 2020 PUSKESMAS
Sei Merdeka Samboja berusaha agar fungsi puskesmas berjalan seimbang harmonis
dan selaras.
Puskesmas Sei Merdeka berdiri pada tanggal 3 April 1972, merupakan unit
pelaksana teknis pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Wilayah kerja
Puskesmas meliputi satu kelurahan yakni Kelurahan Sei Merdeka. Puskesmas Sei
Merdeka memiliki tenaga kesehatan Dokter Umum, Dokter Gigi, Perawat Umum,
Perawat Gigi, Bidan, Assisten Apoteker, Pranata Laboratorium, Nutrisionis dan
tenaga strategis yang berkompeten dan siap melayani masyarakat, Puskesmas juga
memiliki Kader-kader yang siap membantu yang berada di jalan sekitar puskesmas
yang juga siap melayani masyarakat yang membutuhkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran pelaksanaan atau implementasi proses keperawatan
komunitas yang bermutu, efektif dan efisien, dan diharapkan mahasiswa
mampu berperan sebagai koordinator layanan kesehatan yang dibutuhkan
masyarakat edukator bagi sasaran pelayanan dengan menggunakan media dan
sasaran yang tepat, edukator yang membela kepentingan masyarakat sesuai
kebutuhannya, dan pemberi layanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian terhadap pelaksanaan program Puskesmas di
Puskesmas Sei Merdeka Samboja
b. Mampu menganalisis atau mengidentifikasi permasalahan program
Puskesmas Sei Merdeka Samboja
c. Mampu menentukan prioritas masalah berdasarkan permasalahan yang
teridentifikasi
d. Mampu membuat rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang
diprioritaskan.
e. Melaksanakan seminar program puskesmas di Ruang pertemuan Puskesmas
Sei Merdeka Samboja.
3. Manfaat
Pada praktek keperawatan komunitas di Puskesmas Sei Merdeka yang
dilaksanakan dari tanggal 30 Oktober sampai 10 November 2018 dengan
tahapan yang dicapai adalah mengidentifikasi Promosi Kesehatan, Pencegahan
penyakit Menular (P2M), Program Pengobatan, Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Upaya Peningkatan Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencatatan dan
pelaporan. Diharapkan kami mampu mengidentifikasi program puskesmas
tersebut dalam hal target dan sasaran, strategi, kegiatan, peran serta
masyarakat, lintas program dan lintas sektoral, melihat faktor pendukung dan
penghambat, dan mengidentifikasi kesenjangan antara program yang
dilaksanakan dengan program kesehatan nasional dan strategi intervensinya.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang
mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
untuk masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu (Muninjaya : 1999).
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Daerah yang melaksanakan pelayanan upaya kesehatan secara paripurna kepada
masyarakat di wilayah kerja tertentu, yang selanjutnya disebut PUSKESMAS
(Wijono, 1997:635).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (DEPKES RI:2006).
a. Unit Pelayanan Teknis
Sebagai unit pelaksana teknis (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota,
puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis oprasional
dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
b. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
c. Pertanggung Jawaban Penyelenggaraa
Penanggungjawaban utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota,
sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya
pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
sesuai dengan kemampuannya.
d. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan.
Tetapi apabila di suatu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing
puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada
dinas kesehatan kabupaten/kota.
e. Visi PUSKESMAS
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama
yakni (1) lingkungan sehat, (2) prilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan
yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
f. Misi PUSKESMAS
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut
adalah :
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembngunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek
kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negative
terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan prilaku
masyarakat.
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga
dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya
di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan,
menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4) Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan
dana, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
5) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
6) Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan penerapan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan sesuai. Upaya pemeliharaan dan
peningkatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan
dari yang bersangkutan.
1. Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat
2010.
2. Fungsi.
Ada tiga fungsi puskesmas, yaitu:
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan
puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
1) Kepala puskesmas
2) Unit tata usaha yang bertanggungjawab membantu kepala puskesmas dalam
pengolaan:
a) Data dan informasi
b) Perencanaan dan penilaian
c) Keuangan
d) Umum dan kepegawaian
3) Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas:
a) Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
b) Upaya kesehatan perorangan
4) Jaringan pelayanan puskesmas:
a) Unit Puskesmas Pembantu
b) Unit Puskesmas Keliling
c) Unit Bidan di Desa/Komunitas
b. Kriteria personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan
dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk
kepala puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang
kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
c. Eselon kepala puskesmas
Kepala puskesmas `dalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan. Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran kepala
puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan
maka jabatan kepala puskesmas setingkat dengan eselon III-B.
d. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat
jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara sesuai dengan kriteria kepala
puskesmas yakni seorang sarjana dibidang kesehatan yang kurikulum
pendidikannya mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang
setara dengan pejabat tetap.
f. Dengan masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat
sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan
melalui pembentukan konsil kesehatan kecamatan, yang menghimpun berbagai
potensi masyarakat, seperti: tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
masyarakat, serta dunia usaha. Konsil kesehatan tersebut berperan sebagai
mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
9. Upaya
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat menuju Indonesia Sehat, puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut
dikelompokkan menjadi dua yakni:
a. Upaya kesehatan wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang diterapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit
tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib
ini harus diselenggarakan oleh setiap purkesmas yang ada di wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
1) Upaya promosi kesehatan
2) Upaya kesehatan lingkungan
3) Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
4) Upaya perbaikan gizi masyarakat
6) Upaya pengobatan
b. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan
dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni:
1) Upaya kesehatan sekolah,
2) Upaya kesehatan olahraga,
3) Upaya perawatan kesehatan masyarakat,
4) Upaya kesehatan kerja,
5) Upaya kesehatan gigi dan mulut,
6) Upaya kesehatan jiwa,
7) Upaya kesehatan mata,
8) Upaya kesehatan usia lanjut,
9) Upaya pembinaan pengobatan tradisional.
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya
pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan, karena ketiga upaya ini merupakan
pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pembangunan puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pembangunan. Apabiala perawatan
kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut, maka dapat
dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi,
yakni upaya lain diluar upaya puskesmas terebut di atas yang sesuai dengan
kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah rangka
mempercepat tercapainya visi puskesmas.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas
bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan mempertimbangkan masukan dari
Konkes/BPKM/BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya
kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan
serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan
pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan puskesmas
dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas kesehatan
kabupaten/kota bertanggungjawab dan wajib menxelenggarakannya. Untuk itu dinas
kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap.
Untuk ini di puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang
dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana dan
prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Lebih lanjut, di beberapa daerah tertentu telah muncul pula kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan medik spesialistik. Dalam keadaaan ini, apabila ada
kemampuan, di puskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik
tersebut, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan
medik spesialistik di puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan
rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Status dokter atau tenga spesialis
yang bekerja di puskesmas dapat sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap
fungsional puskesmas yang diatur oleh dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.
Perlu diingat meskipun puskesmas menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik dan memiliki tenaga spesialis, kedudukan dan fungsi puskesmas tetap
sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
BAB III
PENGKAJIAN
5. STRUKTUR ORGANISASI
6. PENGUMPULAN DATA
a. Letak Geografis
PUSKESMAS Muara Rapak merupakan PUSKESMAS tipe B, terletak di
Jalan Klamono RT. 44 No. 16 Kelurahan Muara Rapak Kecamatan
Balikpapan Utara dengan luas lahan 923 m2 dan luas gedung 575 m2.
Batas wilayah kerja PUSKESMAS Muara Rapak adalah sebagai berikut :
1) Utara : Kelurahan Batu Ampar
2) Selatan : Kelurahan Karang Jati
3) Barat : Kelurahan Baru Ilir/Margo Mulyo
4) Timur : Kelurahan Gunung Samarinda/Karang Rejo
Kondisi geografis Kelurahan Muara Rapak adalah sebagai berikut :
1) Ketinggian tanah dari permukaan laut : 20 meter
2) Banyaknya curah hujan : 998 mm/tahun
3) Topografi (dataran rendah, tinggi pantai) : dataran tinggi
4) Suhu udara rata-rata : 35.27/21.8
Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan kelurahan)
1) Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 1.5 km
2) Jarak dari pemerintahan kota balikpapan : 3.5 km
3) Jarak dari ibukota provinsi kalimantan timur : 116.5 km
b. Demografi
Luas wilayah kerja PUSKESMAS Muara Rapak Balikpapan adalah
352.70 Ha, beberapa RT merupakan perumahan karyawan Pertamina
Balikpapan, sehingga masalah kesehatan di Kelurahan Muara Rapak sebagian
juga tanggung jawab Pertamina.
Jumlah penduduk 29.492 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki 14.664
dan jumlah penduduk perempuan 14.828 jiwa yang tersebar di 85 RT secara
merata, adapun kepadatan penduudk adalah 83.62.
Jumlah Kepala Keluarga 11.705, dengan rata-rata setiap kepala keluarga
terdiri 3-4 jiwa. Jumlah rumah yang ada sebanyak 6.848 jumlah penghuni
setiap rumah rata-rata 5 jiwa.
Sebagian besar penduduk beragama Islam (89.6%), Kristen Protestan
(6.53%), Kristen Katolik (1.25%), Hindu (0.30%), Budha (1.10%), dan lain-
lain (2.11%).
Tabel 3.1 Luas Wilayah,Jumlah RT,Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah
Tangga
Jumlah Rata-rata
Luas Jumlah Kepadatan
Kelura Jumlah Rumah Jiwa/Ruma
Wilayah Keluraha Penduduk
han Penduduk Tangga h
(km2) n /km2
(KK) Tangga
1 2 3 4 5 6 7
2.9 2.51
13 87 400 1071 2976 823 109 5466 43,9 111,5
50 6
Muara Muara
1239 429 1331 875 1421 174
Rapak Rapak
Sumber : Kantor Kelurahan Muara Rapak Tahun 2018
c. Warung Sehat 11
d. Jamban Sehat 13
e. Air Bersih 13
f. Dokter Kecil 9
g. PMR 2
6 Penyelenggara Pembiayaan Kesehatan
a. Dana Sehat 0
b. Lain-lain 0
7 Peserta Pembiayaan Kesehatan
a. JPKM ( Jamkesda ) 0
b. Dana Sehat 0
c. BPJS 12577
d. Astek 0
e. Lain-lain 9816
8 Jumlah pabrik 0
Jumlah pabrik dengan poliklinik 2
9 Jumlah kelompok tani 0
Jumlah kelompok tani dengan pos UKK 2
Jumlah kader 0
d. Mandiri 0
16 Pos Pesantren
a. Pratama 0
b. Madya 0
c. Purnama 0
d. Mandiri 0
17 TOGA
a. Pratama 32
b. Madya 0
c. Purnama 6
d. Mandiri 0
18 Dana Sehat
a. Pratama 0
b. Madya 0
c. Purnama 0
d. Mandiri 0
19 Pramuka SBH
a. Pratama 0
b. Madya 0
c. Purnama 0
d. Mandiri 0
20 BATRA
a. Akupunktur 0
b. Tabib 0
c. Shinse 0
d. Tusuk jari 0
e. Patah Tulang 0
f. Jamu Gendong 0
g. Panti pijat/ urut 7
h. Pendekatan Agama 0
i. Ramuan 0
j. Paranormal 0
k. Tenaga Dalam 0
e. Data Khusus
Tabel 3.10 Daftar urut 10 penyakit terbesar
Tahun
No. Nama Penyakit
2018
1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (common cold) (J 00) 2280
2. Hipertensi Primer (I 10) 2744
3. Infeksi Akut Lain pd Sal Napas 2280
4. Penyakit Pulpa & Jaringan Perapikal 1333
5. Diabetes Mellitus (E11) 1206
6. Dyspepsia (K 30) 1184
7. Tonsilitis (J03) Myalgia 1104
8. Pharingitis (J 02) 978
9. Arthritis Tidak Spesifik 749
10. Diare / Gastroenteritis non specifik(A 09) 561
B. Pengkajian M1-M5
1. Man (M1)/Sumber Daya Manusia
Tabel 3.11 Ketenagaan
Ketenagaan
No Jumlah Jabatan di Unit Kerja
Kategori Nama
1 Medis
Dokter Umum 2 Pel. Dokter Umum
Dokter Gigi 1 Pelaksana Dokter Gigi
2 Farmasi S1 Farmasi 0 Apoteker
DIII Farmasi 0 -
Ass Apoteker 1 Pelaksana Asisten Apoteker
3 Gizi DI Gizi 1 Nutrision
S1
4 Keperawatan Keperawatan 1 Kepala Puskesmas
DIII Perawat 3 Pelaksana Keperawatan
DIII Bidan 3 Pelaksana Kebidanan
Bidan (D.I) 0 Pelaksana Kebidanan
SPRG 1 Pelaksana Keperawatan Gigi
5 Kes Masy S1 Kesehatan
Masyarakat 1 Ka Tata Usaha
DIII
Kesehatan
Masyarakat 0 -
6 Sanitasi DIII Sanitasi 0 Pelaksana sanitasi
7 Tehnisi Medis Analis Lab 1 Pelaksana Lab
8 Lain-Lain SMK 2 Pramu Kantor
SMA/SMPP 2 Driver, Adsministrasi
SMP 0
Jumlah 21
Jumlah tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas Muara Rapak, tidak
cukup mendukung untuk terlaksananya pelayanan kesehatan di wilayah Kelurahan
Muara Rapak yang berpenduduk sekitar 5466 jiwa.
3. Metode (M3)
Tabel 3.12 Pencapaian SPM UKM PUSKESMAS Muara Rapak Tahun 2018
Target Target
No. Indikator Pencapaian Kinerja
(%) (%)
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 89.2 100
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 93.3 100
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 123.7 100
4 Pelayanan kesehatan balita 109.9 100
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 100 100
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 85.4 100
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 117.5 100
8 Pelayanan kesehatan penderita HT 76.1 100
9 Pelayanan kesehatan penderita DM 83.4 100
Pelayanan kesehatan orang dnegan gangguan jiwa
10 106.2 100
(ODGJ)
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 98.8 100
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV 85.7 100
5. Market (M5)
Puskesmas Muara Rapak merupakan Puskesmas pendidikan yang dipakai
praktek mahasiswa keperawatan, kebidanan dan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara pada dua pegawai Puskesmas Muara Rapak,
bahwa Puskesmas Muara Rapak sudah pernah dilakukan penilaian mutu
pelayanan berdasarkan IKM (Index Kepuasan Masyarakat) oleh tim audit pemkot
Balikpapan dan LITBANG Propinsi Kaltim, yang dapat diartikan bahwa Mutu
Layanan Puskesmas Muara Rapak diperhitungkan dalam peningkatan kesehatan
masyarakat di wilayah Kelurahan Muara Rapak dan sekitarnya.
BAB IV
ANALISA SWOT
2. Matriks EFE
Tabel 4.1 External Factor Evaluation (IFE) PUSKESMAS Muara Rapak
No Critical Success Factor Bobot Rating Skor
Peluang ( Opportunities )
1 Adanya landasan hukum yang kuat 0,13 3 0.39
2 Adanya dukungan dari Dinas Kesehatan dan
0.17 4 0.68
Pemerintah Kota
3 Peran serta masyarakat cukup tinggi 0,17 4 0.68
4 Subsidi anggaran pemerintah kota untuk
0.18 4 0.72
pelayanan kesehatan
5 Ada dana BOK untuk pencapaian SDG’s 0.17 4 0.68
6 Kerjasama lintas sektor cukup baik
8 Kerjasama dengan BPJS
Total 1 3.87
Ancaman ( Threats)
1 Jumlah penduduk Balikpapan cenderung
meningkat sehingga kebutuhan pelayanan 0.31 3 0.93
kesehatan juga meningkat
2 Mobilitas tinggi dan pemukiman padat
0.35 4 1.4
penduduk
3 Daerah endemis DBD 0.34 4 1.4
4 PHBS masyarakat masih kurang
5 Peraturan BPJS No. 2 tahun 2015 tentang
penurunan kapitasi dari Rp. 6.000 menjadi Rp.
3.500 untuk FKTP yang bukan 24 jam
6 Penyakit tidak menular meningkat seperti
Hipertensi dan DM
Total 1
O-T 1.87 – 3.73 = 0.14