Anda di halaman 1dari 73

PENDIDIKAN 4.

Disampaikan Oleh :
I WAYAN ABYONG, S.ST., M.Kom
Guru SMK Negeri 1 Bangli

http://bit.ly/Edu40aby
I WAYAN ABYONG (7 JUNI 1980) Pendidikan & Sertifikasi
Tlp/Hp : 1. SD Negeri 4 Yangapi (1987-1993)
081330808094
2. SMP Negeri 2 Tembuku (1993-1996)
Medos, Blog & Email :
3. SMK Negeri 1 Bangli (1996-1999)
http://www.facebook.com/abyong.wayan
4. DIII Teknik Komputer TEDC-Bandung (2002-
http://abyongroot.blogspot.com 2005)
idabyong@gmail.com 5. DIV Teknik Informasi -PENS-ITS Surabaya(2006-
Pekerjaan : 2008)
• Guru SMK Negeri 1 Bangli (2002 s/d 6. S2 Ilmu Komputer 2014-2016)
Sekarang)
7. S3……?
• Admin Jardiknas
Sertifikasi:
• Admin Networking SMK Negeri 1 Bangli
Cisco Networking Academy – 2008
• Admin Disdikpora Bangli
CCNA 1 dan 2
• TIM IT Bangli Bidang Network
• Admin Website www.banglikab.go.id Microsoft Technology Associate (MTA) 2015

• Admin LPSE Kab. Bangli - MTA – Networking Fundamentals


• Helpdesk UNBK Kabupaten dan Provinsi Bali Mikrotik Academi Trainer Sertifikat
• Tim Narasumber dan Teknis PT. Mugen - MTCNA (2016)
Indonesia
- MTCRE (2016)
• Tim Narasumber Linksys Indonesia
Fiber Optik Profesional APJATEL 2017
• Pembicara Linux/Networking
• IT/Networking Suport, Media Pembelajaran
Workshop teknis dan
pembekalan proktor unbk
kabupaten blora
Workshop Jaringan Fiber Optic
dan Network Simulator, Guru
SMK TKJ Manado
Workshop Networking & Smart Campus
Bersama Linksys Indonesia
Kampus Undiksha Singaraja
Workshop Networking Bersama Linksys Indonesia
Dinas Kominfosan Kab. Bangli
Workshop Network Security
Hotel Haris Kegiatan Puskom
Kampus Undiksha
Workshop dan Pelatihan Protek UNBK SMP,SMA & SMK
Dinas Pendidikan Provinsi Bali
Workshop Jaringan Fiber Optic
MGMP TKI di SMKN 3 Singaraja
Workshop E-Learning
SMKN 2 Bangli dan SMP Negeri 3 Bangli
SEMINAR TEKNOLOGI INFORMASI
KAMPUS STIMIK DENPASAR
PAPARAN SMART CITY DAN WOEKSHOP JARINGAN FIBER OPTIC DINAS
KOMINFO KAB. BULELENG
PENDIDIKAN
Revolusi industri yang telah berlangsung sejak tahun 1784
tidak berhenti berkembang hingga saat ini. Perubahan-
perubahan yang terjadi pada revolusi industri tidak hanya
berdampak pada perkembangan teknologi, tetapi juga
telah mempengaruhi dunia pendidikan secara global. Di
sisi lain, kita dapat mengar t i kan bahwa per ubahan pada
revolusi industri juga hadir karena inovasi dari dunia
pendidikan. Pendidikan 1.0 diartikan sebagai proses
eksplorasi ilmu dasar dan pengetahuan, sebagai tahapan
awal dari lahirnya teknologi-teknologi baru. Pendidikan 2.0
mulai menghasilkan berbagai macam teknologi.
Pendidikan 3.0 melalui alat yang dihasilkan digunakan
untuk banyak memproduksi pengetahuan. Pada era
Pendidikan 4.0, di tengah pesatnya teknologi informasi
maka PRODUKSI INOVASI menjadi sangat penting
khususnya untuk dunia pendidikan.

Kata kunci INOVASI menjadi


keharusan pada Pendidikan 4.0.

Sumber :
NEWSLETTER Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Pendidikan 4.0
Mengenal
Karakteristik
Generasi
PERJALANAN GENERASI BABY BOOMERS SAMPAI
DENGAN GENERASI POST-MILLENNIAL

Sumber :
NEWSLETTER Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Pendidikan 4.0
PERJALANAN GENERASI BABY BOOMERS SAMPAI
DENGAN GENERASI POST-MILLENNIAL

Sumber :
NEWSLETTER Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Pendidikan 4.0
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017
Pengguna Internet dan Medsos Indonesia 2017

Sumber Data :
Data Infografis Penetrasu dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2017,
APJII (Asosiasi Pengguna Internet Indonesia)
Persentase pekerjaan mesin dan manusia pada tahun 2018 dan 2022

SUMBER : SEMINAR DALAM RANGKA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS


BPK PENABUR JAKARTA 2020-2025
BAGAIMANA KARAKTER SISWA KITA YANG TERMASUK GENERASI
MILLENNIAL DAN GENERASI POS MILENIAL
Generasi millennial atau generasi Y Sementara itu, generasi post-millennial
merupakan istilah yang digunakan atau generasi Z adalah generasi yang lahir
di atas tahun 2000an. Generasi ini adalah
untuk generasi yang lahir pada tahun generasi masa depan yang lahir di era-
1980-2000an. Saat ini, generasi Y Internet. Generasi ini tidak menyukai
sedang berada di posisi usia paling aturan yang kaku, cenderung berfikir
produktif. Generasi ini sangat aktif kreatif dan terbuka. Para post-millennial
dengan teknologi , dunia maya, dan ini sangat mudah berkomentar, sehingga
membutuhkan pengarahan khusus untuk
menyukai keprakti san. Mereka lebih memahami etika dalam hidup
menghargai proses yang bermasyarakat. Dalam proses
menyenangkan dari pada hasil yang pembelajaran, generasi post-millennial
maksimal dengan proses penuh mempunyai karakteristik: visual, mencoba
dan melihat hasil proses, menginginkan
tekanan. Apresiasi terhadap pekerjaan guru/dosen sebagai fasilitator, belajar
lebih disukai daripada kritik yang dimulai dengan “how”, dan sangat mudah
berlebih. Mendapatkan informasi/ pengetahuan.
Mengenal
Perangkat
Teknologi
dari kecil
https://www.antaranews.
com/berita/741336/akad
emisi-revolusi-industri-
40-mulai-dari-
pendidikan-dasar
https://www.cnnindo
nesia.com/gaya-
hidup/201809041829
01-284-
327637/metode-
pendidikan-baru-
menghadapi-revolusi-
industri-40
https://edukasi.ko
mpas.com/read/20
18/05/02/1556162
1/ki-hadjar-
dewantara-dan-
guncangan-
pendidikan-era-
industri-40
Revolusi
Industri dan
Pendidikan.

Sumber : Michael Sunggiardi, Presentasi Edukasi 4.0 untuk Indonesia (2018)


Kurva Perkembangan Teknologi
pada Pendidikan

Sumber : Michael Sunggiardi, Presentasi Edukasi 4.0 untuk Indonesia (2018)


EDUKASI 1.0
EDUKASI 1.0, pendidikan berbasis ‘mengajar’
dan ‘menghafal’ sudah dilakukan sejak jaman
kolonial Belanda, dan hasilnya adalah
generasi Baby Boomers dan Generation X
yang sekarang sedang berada di panggung
tertinggi pemerintahan Indonesia ataupun di
swasta.
EDUKASI 2.0
EDUKASI 2.0, pendidikan memanfaatkan
Internet sudah dilakukan secara parsial sejak
awal tahun 2000, yaitu pembangunan
laboratorium dan jaringan komputer, dengan
SMK sebagai penggeraknya, sampai akhir-nya
menjadi JARDIKNAS, dan dihentikan
programnya, untuk kemudian diserahkan ke
masing-masing wilayah.
EDUKASI 3.0

EDUKASI 3.0, pendidikan berbasis


pengetahuan sudah dijalankan sejak 2010
oleh Pustekkom dengan membangun Rumah
Belajar yang berisi konten e-Pendidikan,
sekaligus membuat program pengembangan
kapasitas seperti KIHAJAR untuk
meningkatkan pemanfaatan TIK di sekolah
EDUKASI 4.0
EDUKASI 4.0, tidak fokus pada 'apa yang
diajarkan' tetapi melakukan pendekatan
bernuansa 'cara mengajarkannya‘, sehingga
dapat mengembangkan dan meningkatkan
pendidikan individual yang akan terus
mendefinisikan cara anak-anak masa depan
bekerja dan hidup
Dimana Posisi Kita saat ini…?
• Saya kutip dari Presentasi
Edukasi 4.0 untuk Indonesia,
Bapak Michael Sunggiardi.
Posisi Pendidikan Kita saat ini
sedang berada ditengah-
tengah EDUKASI 2.0 dan 3.0,
makanya sangat butuh Alat
Bantu untuk menuju Program
Kerja EDUKASI 4.0
Sumber : Michael Sunggiardi, Presentasi Edukasi 4.0 untuk Indonesia (2018)
Alat Pembantu Program Kerja
Pendidikan 4.0
•Membantu pembangunan sarana UNBK dan
e-Administrasi Sekolah
•Desentralisasi Konten e-Pendidikan
•Pengembangan Pembelajaran TIK di
Sekolah dengan metode berfikir logis,
kreatif dan kolaboratif
INFRASTRUKTUR JARINGAN SEKOLAH

Sumber : Michael Sunggiardi, Presentasi Edukasi 4.0 untuk Indonesia (2018)


Pengemban
gan Konten
Sekolah
Paradigma Baru Ilmu
Komputer
Dikutip dari Presentasi Edukasi 4.0 untuk
Indonesai
Bapak Michael Sunggiardi.

Metode Belajar dengan Memanfaatkan TIK


(bukan belajar komputer)
Pizza Edukasi 4.0
Pendidikan 4.0 merupakan metode pendidikan baru dalam
menghadapi revolusi industri. Apa yang bisa kita sebagai
Guru di Era Pendidikan 4.0
1 Fokus pendidikan
• Pendidikan yang bukan hanya mengajarkan pengetahuan ( knowledge), namun mengajarkan
bagaimana berpikir dan berkreasi/menciptakan sesuatu. Saat ini pengetahuan sudah menjadi
komoditas dan bukan lagi priviledge dan bisa diperoleh dengan mudah.Insert your desired text
here.
• Pendidikan yang memiliki fire power guru yang kompeten, karena saat ini guru bukan lagi
menjadi sumber pengetahuan satu-satunya namun harus mampu mengajarkan murid
bagaimana berpikir. Peran guru berubah menjadi mentor dan fasilitator, bukan hanya
pengajar.
• Pendidikan yang relevan terhadap perkembangan zaman. Sekolah harus mampu
menghadirkan teknologi di ruang kelas. Memberikan pengalaman belajar bagi siswa yang
relevan dengan zamannya.
• Pendidikan yang mengadopsi literasi yang baru, yakni literasi digital dan coding.
• Pendidikan yang mengasah elemen kemanusiaan dari siswa sehingga memiliki kemampuan
yang tidak dapat diduplikasi oleh mesin. Pendidikan yang berfokus pada pengembangan
karakter serta pegangan iman percaya.
Pendidikan 4.0 merupakan metode pendidikan baru dalam
menghadapi revolusi industri. Apa yang bisa kita sebagai
Guru di Era Pendidikan 4.0
2 Literasi digital
• Kemampuan untuk mensintesis informasi dari
berbagai sumber.
• Kemampuan mengambil informasi yang relevan
serta menerapkan kemampuan berpikir kritis pada
informasi tersebut. Termasuk di dalamnya
kemampuan untuk melakukan validitas.
• Kemampuan membaca dan mengerti materi yang
dinamis dan tidak berurutan.
• Kemampuan menggunakan filter untuk mengatur
informasi
• Kemampuan menggunakan jejaring di dunia digital
sebagai tempat bertanya dan meminta informasi.
• Kemampuan untuk mengkomunikasikan dan
mempublikasikan informasi.
3 Teknologi di ruang kelas
Teknologi di ruang kelas
4 Pembelajaran coding
Dunia saat ini membutuhkan orang-orang yang kreatif. Orang-orang yang mampu
memberikan solusi bagi masalah-masalah di sekitar serta mampu berpikir secara
sistematik untuk mewujudkan solusi tersebut. Siswa harus belajar untuk berpikir
kritis, berpikir secara analitis, memecahkan masalah yang kompleks, kemampuan
belajar secara aktif, menciptakan suatu inovasi serta bekerja secara kolaboratif.
Beberapa contoh aplikasi Pembelajaran Coding.
• Etoys (programming language)
Etoys is a child-friendly computer environment and object-oriented prototype-
based programming language for use in education. Etoys is a media-rich authoring
environment with a scripted object model for many different objects that runs on
different platforms and is free and open language's official website show more
than 39 million projects shared
Etoys (programming language)
• Scratch (programming language)
Scratch is a block-based visual programming language and online community
targeted primarily at children. Users of the site can create online projects using a
block-like interface. The service is developed by the MIT Media Lab, has been
translated into 70+ languages, and is used in most parts of the world. Scratch is
taught and used in after-school centers, schools, and colleges, as well as other
public knowledge institutions. As of January 2019, community statistics on the
language's official website show more than 39 million projects shared
Scratch (programming
language) Web Based
Scratch (programming
language) Desktop
5 Perubahan peran guru
• Ketika informasi dan pengetahuan dengan mudahnya diperoleh, maka peran guru dituntut untuk berubah.
Guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber informasi.
• Guru juga seharusnya mengajarkan bagaimana caranya berpikir dan bukan menuntut siswa untuk menghafal.
Terlebih ketika memory ability menjadi salah satu kemampuan yang akan menurun kebutuhannya di tahun
2022
• Peran guru seharusnya menjadi figur yang mampu menghadirkan kebijaksanaan dalam memahami
pengetahuan. Kebijaksanaan tersebut meliputi kebijaksanaan berpikir, menyikapi informasi, merangkai
informasi hingga mensintesis bentuk informasi baru. Guru juga dituntut untuk menjadi mentor/fasilitator yang
menghantarkan siswa menuju kebijaksanaan tersebut.
• Selain itu, guru dituntut untuk selalu menjadi seorang pembelajar, sehingga pengajaran yang disampaikan
kepada siswa akan tetap relevan dengan zaman. Guru juga harus fasih dalam menggunakan teknologi di ruang
kelas. Teknologi tersebut akan mempermudah guru dalam menyampaikan informasi dengan menarik serta
menstimulus daya berpikir siswa.
• Terkait dengan perkembangan karakter siswa, maka guru dituntut untuk dapat mengasah karakter siswa.
Karena pertumbuhan karakter seorang siswa tidak lepas dari supervisi orang dewasa, dalam hal ini seorang
guru. Guru harus menghadirkan relasi yang otentik, hubungan antar manusia yang penuh kasih sehingga
karakter tersebut dapat mendarah daging pada siswa. Aspek kemanusiaan inilah yang harus terus menerus
diasah dari diri seorang siswa, sehingga mampu menjawab kebutuhan di
• masa depan (lihat kembali kemampuan yang dibutuhkan di tahun 2022
6 Blended learning dan Big Data
• Blended learning didefinisikan sebagai pembelajaran campuran (blended) antara pertemuan tatap
muka serta pembelajaran berbasis online. Blended learning juga dipandang sebagai pendekatan
pedagogi antara keefektifan pemebelajaran aktif bebasis online serta interaksi sosial antara guru
dan murid. Blended learning diprediksi akan menjadi model pembelajaran yang dominan akan
dilakukan di masa depan.
• Dengan blended learning, siswa dapat belajar di mana saja dengan menggunakan video yang
tersedia secara online serta tetap memiliki waktu untuk berinteraksi dengan guru dan teman dalam
ruang kelas secara konvensional. Dengan blended learning, interaksi antara guru dan murid
diharapkan akan semakin baik karena siswa sudah belajar terlebih dahulu tentang pengetahuan dan
informasi secara online.
• Untuk menerapkan blended learning, diperlukan infrastruktur untuk membuat video online selain
itu guru juga harus dilatih untuk dapat merekam pengajarannya.
• Konten video kemudian disimpan dan dapat diakses oleh murid sehingga ia dapat mempelajarinya
dimanapun ia berada. Video harus dibuat semenarik dan sejelas mungkin, sehingga murid dapat
mengerti dan menyerap informasi dengan baik. Ketika waktunya tatap muka, guru tidak lagi
mengulang keseluruhan pengajarannya, namun guru memfasilitasi problem solving serta menuntun
siswa untuk mengimplementasikan pengetahuannya.
• Untuk bergerak ke arah blended learning, diperlukan perubahan mindset dari guru, siswa dan orang
tua. Guru diharapkan dapat merekam pengajarannya, siswa diharapkan lebih mandiri dalam belajar
serta orang tua yang membantu proses kemandirian tersebut.
Contoh Big Data Akademik Sekolahan.id
Langkah-Langkah Strategis Pendidikan 4.0

Sumber : NEWSLETTER Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Pendidikan 4.0
Sumber : NEWSLETTER Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Pendidikan 4.0
Sumber Materi
• Michael Sunggiardi, Presentasi Edukasi 4.0 untuk Indonesia (2018)
• NEWSLETTER Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Pendidikan 4.0
• Seminar Dalam Rangka Penyusunan Rencana Strategis Bpk Penabur
Jakarta 2020-2025, Pendidikan Untuk Generasi Alfa Pada Era
Pendidikan 4.0
• Data Infografis Penetrasu dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia
2017, APJII (Asosiasi Pengguna Internet Indonesia)
• Presentasi Generasi Alfa dan Edukasi 4.0, Dr. Christian Fredy Naa
TERIMA KASIH

http://bit.ly/Edu40aby

Anda mungkin juga menyukai