Mobilisasi
Timbunan Biasa
Timbunan Pilihan
DIVISI 7. STRUKTUR
Beton K250
Pasangan Batu
2. Timbunan Biasa
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah
atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian
pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi
timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang dipersyaratkan.
Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang
telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk
persediaan biasanya tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan. Timbunan harus
ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang merata yang
bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan.
Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan
dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai
kepadatan yang disyaratkan. Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti
yang disyaratkan, diuji kepadatannya. Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan
bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima
jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi
dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang dilewati harus terus menerus
divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
3. Timbunan Pilihan
Pada umumnya Timbunan pilihan hampir sama dengan timbunan biasa, yaitu,
pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah. Bahan untuk timbunan pada
tempat-tempat yang sulit dimasuki oleh alat pemadat normal harus dihampar dalam lapisan
mendatar dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan seluruhnya dipadatkan dengan
menggunakan pemadat mekanis. Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau
pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup,
bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa
timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung
berplastisitas rendah.
DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton K250
2. Beton Siklop fc’=15 MPa (K-175)
Secara prinsip pada pelaksanaan pekerjaan beton proses pekerjaannya sama, hanya pada
proporsi pencampuran beton yang berbeda.
Pada pekerjaan beton yaitu campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang
setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk
massa padat.
Bahan terdiri dari :
1. Semen
2. Air
3. Agregat
4. Bahan Aditif (jika diperlukan)
Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kelecakan ( slump),
kekuatan (strength), dan keawetan (durability) yang dibutuhkan sebagaimana
disyaratkan.
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang harus
dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang dan diikat
kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Beton harus dicor sedemikian rupa hingga
terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam
cetakan sedekat mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah
pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran. Pengecoran
beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction
joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
Beton harus dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap air ini yang
harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua bahan perawat atau lembaran
bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke bawah untuk mencegah permukaan yang
terekspos dari aliran udara. Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus
dipertahankan basah pada setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya
sambungan-sambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh diperkenankan
melewati permukaan beton dalam 7 hari setelah beton dicor atau setelah beton mencapai
kekuatan minimum yang disyaratkan. Lantai beton sebagai lapis aus harus dirawat setelah
permukaannya mulai mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm
paling sedikit selama 21 hari atau setelah beton mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan.
5. Pasangan Batu
Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau
spesifikasi teknis, yang dibuat dari Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua
bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan
struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh
owner Pekerjaan. Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis
yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau
lemah. Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila
dipasang bersama-sama.
Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang
disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar
pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk
menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama. Batu harus dipasang dengan muka
yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding
dari batu yang terpasang. Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau
memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk mema-
sang batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan
atau menggulingkan batu pada pekejaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.
Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata dan dalam
waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang
akan menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus
disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang. Tebal dari landasan
adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk
menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan lubang sulingan. Kecuali ditunjukkan
lain pada Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, lubang sulingan harus ditempatkan
dengan jarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu satu ke sumbu lainnya dan harus berdiameter
50 mm. Pada struktur panjang yang menerus seperti dinding penahan tanah, maka delatasi harus
dibentuk untuk panjang struktur tidak lebih dari 20 m. Delatasi harus 30 mm lebarnya dan harus
diteruskan sampai seluruh tinggi dinding. Batu yang digunakan untuk pembentukan sambungan
harus dipilih sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan tegak yang bersih dengan
dimensi yang disyaratkan di atas. Timbunan di belakang delatasi haruslah dari bahan Drainase
Porous berbutir kasar dengan gradasi menerus yang dipilih sedemikian hingga tanah yang ditahan
tidak dapat hanyut jika melewatinya, juga bahan Drainase Porous tidak hanyut melewati
sambungan.
6. Expansion Joint Tipe baja bersudut
Pekerjaan ini akan terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan lantai yang
terbuat dari logam atau elastomer, dan setiap bahan pengisi (filler) dan penutup (sealer), untuk
sambungan antar struktur sesuai dengan Gambar dan Spek Teknis.
Sambungan pada lantai, dinding dan sebagainya harus dibentuk dengan akurat meme-
nuhi garis dan elevasi sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bahan pengisi sambungan harus digunakan dalam lembaran
yang sebesar mungkin. Luas yang lebih kecil dari 0,25 m 2 harus dibuat dalam satu lembaran.
Bahan tersebut harus dipotong dengan perkakas yang tajam untuk memberikan tepi yang rapi.
Tepi yang kasar atau tidak teratur tidak diperkenankan. Bahan tersebut harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga terpasang dengan kokoh dalam rongga dan terekat dengan baik
pada satu tepi dari beton, menggunakan paku tembaga, jika perlu, untuk memastikan bahwa
bahan tidak terlepas selama operasi pelaksanaan berikutnya atau pergerakan dari struktur.
Bahan pengisi (filler) sambungan tidak boleh diisi sampai melebihi rongga yang seharusnya diisi
dengan penutup (sealer) kecuali bilamana lembaran bahan pengisi yang terpisah digunakan
sebagai cetakan. Ukuran celah sambungan ekspansi harus sesuai dengan temperatur rata-rata
jembatan pada saat pemasangan. Temperatur ini harus ditentukan sesuai dengan pengaturan
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Penutup sambungan harus sedikit cembung atau sedikit
cekung terhadap permukaan sambungan pada saat mengeras. Penutup sambungan harus
dikerjakan sampai penyelesaian yang halus dengan menggunakan sebuah spatula atau alat
yang sejenis. Pencampuran, penggunaan dan perawatan semua bahan jenis patent harus
memenuhi ketentuan pabrik pembuatnya.