Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN KONSTRUKSI ATAP

PONDOK PESANTREN MINHAJURROSYIDIIN

A. Dasar Perencanaan

Atap direncanakan dari struktur baja yang dirakit di tempat atau di proyek.
Perhitungan struktur rangka atap diadasarkan pada panjang bentangan jarak kuda-
kuda satu dengan yang lainnya. Selain itu juga diperhitungkan terhadap beban yang
bekerja, yaitu meliputi beban mati, beban hidup, dan beban angin. Setelah diperoleh
pembebanan, kemudian dilakukan perhitungan dan perencanaan dimensi serta
batang dari kuda-kuda tersebut.

Semua perencanaan tersebut berdasarkan pembebanan atap, meliputi :

a. Beban mati, terdiri dari :


1. Berat sendiri penutup atap
2. Berat sendiri gording
3. Berat sendiri kuda-kuda
4. Berat plafond
b. Beban hidup yang besarnya diambil paling menentukan diantara dua macam
beban berikut :
1. Beban terpusat dari seorang pekerja besar minimumnya 100 kg
2. Beban air hujan yang besarnya dihitung dengan rumus :
(40 – 0,8 α) dimana α = sudut kuda-kuda
Keterangan lainnya : L = jarak antar kuda-kuda
c. Beban angin diambil minimal 25 kg/m2, dengan ketentuan :
1. Angin tekan untuk α < 650, dikalikan koefisien (0,002 α – 0,4)
2. Dibelakang angin (angin hisap) untuk semua α, dikalikan koefisien = 0,4

Adapun perencanaan rangka atap ruang Ballroom Pondok Pesantren


Minhajurrosyidiin adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Rencana Atap dengan Gording

Gambar 2. Rencana Kuda-kuda


B. Perencanaan Gording

Dicoba menggunakan gording canal C 150.65.20.3,2


1. Pembebanan
a. Beban Mati (Dead Load)
Atap baja (spandek) = 50 N/m2
Jarak gording = 1,2 m
Beban mati dari atap = 50 * 1,2
= 60 N/m
QDL = 60 N/m
Kemudian digunakan sebagai input beban mati dengan bantuan SAP
2000

Gambar 3. Input Beban Mati pada Gording

b. Beban Hidup (Live Load)


a) Beban hidup merata akibat air hujan,
Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan
beban genangan air setebal 1 inc = 25 mm.
qhujan = 0,025 * 10 =0,25 kN/m2
Jarak antara gording, s = 1,2 m
Beban air hujan, = qhujan * s * 103 =300 N/m
QLL = 300 N/m
b) Beban hidup terpusat akibat beban pekerja,
PLL = 1000 N
Kemudian QLL = 300 N/m dan PLL = 1000 N digunakan sebagai input
beban hidup dengan bantuan SAP 2000
Gambar 4. Input Beban Hidup pada Gording

Dengan bantuan program SAP 2000 kemudian dilakukan analisa untuk mengecek
angka keamanan gording yang digunakan. Hasil analisa dengan bantuan program
SAP 2000 seperti tampak pada gambar di bawah menunjukkan gording canal C
150.65.20.3,2 aman untuk digunakan sebagai gording.

Gambar 5. Hasil Analisis Kekuatan Gording


PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

[C]2011 : M. Noer Ilham

A. DATA BAHAN

Tegangan leleh baja (yield stress ), fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus (ultimate stress ), fu = 370 MPa
Tegangan sisa (residual stress ), fr = 70 MPa
Modulus elastik baja (modulus of elasticity ), E= 200000 MPa
Angka Poisson (Poisson's ratio ), u= 0,3

B. DATA PROFIL BAJA Lip Channel : C 150.65.20.3,2


ht = 150 mm
b= 65 mm
a= 20 mm
t= 3,2 mm
A= 957 mm2
4
Ix = 3320000 mm
4
Iy = 540000 mm
3
Sx = 51000 mm
Sy = 9800 mm3
rx = 58,9 mm
ry = 23,7 mm
c= 21,1
Berat profil, w= 7,51 kg/m
Faktor reduksi kekuatan untuk lentur, fb = 0,90
Faktor reduksi kekuatan untuk geser, ff = 0,75
Diameter sagrod, d= 10 mm
Jarak (miring) antara gording, s= 1200 mm
Panjang gording (jarak antara rafter), L1 = 5500 mm
Jarak antara sagrod (jarak dukungan lateral gording), L2 = 1833 mm
Sudut miring atap, a = 27 

C. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + u) ] = 76923,077 MPa
h = ht - t = 146,80 mm
J = 2 * 1/3 * b * t + 1/3 * (ht - 2 * t) * t + 2/3 * ( a - t ) * t3 = 3355,44 mm
3 3 4

Iw = Iy * h2 / 4 = 2,909E+09 mm
6

X1 = p / Sx * ? [ E * G * J * A / 2 ] = 9681,42 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0,00084 mm /N
2 2

Zx = 1 / 4 * ht * t2 + a * t * ( ht - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( ht - t ) = 36232 mm
3

2 2
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t) + t * (b - t - c) = 21100 mm3

G= modulus geser, Zx = modulus penampang plastis thd. sb. x,


J= Konstanta puntir torsi, Zy = modulus penampang plastis thd. sb. y,
Iw = konstanta putir lengkung, X1 = koefisien momen tekuk torsi lateral,
h= tinggi bersih badan, X2 = koefisien momen tekuk torsi lateral,

1. BEBAN PADA GORDING

2.1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Material Berat Satuan Lebar Q


(m) (N/m)
1 Berat sendiri gording 75,1 N/m 75,1
2
2 Atap baja (span deck ) 50 N/m 1,2 60,0
Total beban mati, QDL = 135,1 N/m
2.2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
2
setebal 1 inc = 25 mm. qhujan = 0.025 * 10 = 0,25 kN/m
Jarak antara gording, s= 1,2 m
Beban air hujan, qhujan * s * 103 = 300 N/m
Beban hidup merata akibat air hujan, QLL = 300 N/m
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL = 1000 N

3. BEBAN TERFAKTOR

Beban merata, Qu = 1.2 * QDL + 1.6 * QLL = 642,12 N/m


Beban terpusat, Pu = 1.6 * PLL = 1600,00 N
Sudut miring atap, a= 0,47 rad
-3
Beban merata terhadap sumbu x, Qux = Qu * cos a *10 = 0,5721 N/mm
Beban merata terhadap sumbu y, Quy = Qu * sin a *10-3 = 0,2915 N/mm
Beban terpusat terhadap sumbu x, Pux = Pu * cos a = 1425,61 N
Beban terpusat terhadap sumbu y, Puy = Pu * sin a = 726,38 N

4. MOMEN DAN GAYA GESER AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Panjang bentang gording terhadap sumbu x, Lx = L1 = 5500 mm


Panjang bentang gording terhadap sumbu y, Ly = L2 = 1833 mm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Mux = 1/10 * Qux * Lx2 + 1/8 * Pux * Lx = 2710810 Nm
Momen pada 1/4 bentang, MA = 2033107 Nm
Momen di tengah bentang, MB = 2710810 Nm
Momen pada 3/4 bentang, MC = 2033107 Nm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Muy = 1/10 * Quy * Ly2 + 1/8 * Puy * Ly = 264379 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x,
Vux = Qux * Lx + Pux = 4572 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y,
Vuy = Quy * Ly + Puy = 1261 N

5. MOMEN NOMINAL PENGARUH LOCAL BUCKLING

Pengaruh tekuk lokal (local buckling) pada sayap :


Kelangsingan penampang sayap, l=b/t = 20,313
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang compact ,
lp = 170 / ? fy = 10,973
Batas kelangsingan maksimum untuk penampang non-compact ,
lr = 370 / ? ( fy - fr ) = 28,378
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 8695665 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 5064115 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 8670000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1666000 Nmm
Momen nominal penampang untuk :
a. Penampang compact ,  lp
? Mn = Mp
b. Penampang non-compact , lp <  lr
? Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp)
c. Penampang langsing , l > lr
? Mn = Mr * ( lr / l )2

l > lp dan l < lr


Berdasarkan nilai kelangsingan sayap, maka termasuk penampang non-compact
Momen nominal penampang terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 8681893 Nmm
langsing : Mn = Mr * ( lr / l )2 = - Nmm
non-compact
Momen nominal terhadap sumbu x penampang : Mnx = 8681893 Nmm
Momen nominal penampang terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
compact : Mn = Mp = - Nmm
non-compact : Mn = Mp - (Mp - Mr) * ( l - lp) / ( lr - lp) = 3240701 Nmm
langsing : Mn = Mr * ( lr / l )2 = - Nmm
non-compact
Momen nominal terhadap sumbu y penampang : Mny = 3240701 Nmm

6. MOMEN NOMINAL PENGARUH LATERAL BUCKLING

Momen nominal komponen struktur dengan pengaruh tekuk lateral, untuk :


a. Bentang pendek : L  Lp
? Mn = M p = f y * Z x
b. Bentang sedang : Lp  L  Lr
? Mn = Cb * [ Mr + ( Mp - Mr ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ]  Mp
c. Bentang panjang : L > Lr
? Mn = Cb * p / L*? [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ]  Mp
Panjang bentang maksimum balok yang mampu menahan momen plastis,
Lp = 1.76 * ry * ? ( E / fy ) = 1204 mm
Tegangan leleh dikurangi tegangan sisa, fL = f y - f r = 170 MPa
Panjang bentang minimum balok yang tahanannya ditentukan oleh momen kritis tekuk
torsi lateral, Lr = ry * X1 / fL * ? [ 1 + ? ( 1 + X2 * fL2 ) ] = 3315 mm
Koefisien momen tekuk torsi lateral,
Cb = 12.5 * Mux / ( 2.5*Mux + 3*MA + 4*MB + 3*MC ) = 1,14
Momen plastis terhadap sumbu x, Mpx = fy * Zx = 8695665 Nmm
Momen plastis terhadap sumbu y, Mpy = fy * Zy = 5064115 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu x, Mrx = Sx * ( fy - fr ) = 8670000 Nmm
Momen batas tekuk terhadap sumbu y, Mry = Sy * ( fy - fr ) = 1666000 Nmm
Panjang bentang terhadap sumbu y (jarak dukungan lateral), L = L2 = 1833 mm
L > Lp dan L < Lr
 Termasuk kategori : bentang sedang
Momen nominal terhadap sumbu x dihitung sebagai berikut :
Mnx = Mpx = fy * Zx = - Nmm
Mnx = Cb * [ Mrx + ( Mpx - Mrx ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 9872747 Nmm
Mnx = Cb * p / L*? [ E * Iy * G * J + ( p * E / L )2 * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. x untuk : bentang sedang Mnx = 9872747 Nmm
Mnx > Mpx
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mnx = 8695665 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y dihitung sebagai berikut :
Mny = Mpy = fy * Zy = - Nmm
Mny = Cb * [ Mry + ( Mpy - Mry ) * ( Lr - L ) / ( Lr - Lp ) ] = 4604102 Nmm
2
Mny = Cb * p / L*? [ E * Iy * G * J + ( p * E / L ) * Iy * Iw ] = - Nmm
Momen nominal thd. sb. y untuk : bentang sedang Mny = 4604102 Nmm
Mny < Mpy
Momen nominal terhadap sumbu x yang digunakan, Mny = 4604102 Nmm

7. TAHANAN MOMEN LENTUR

Momen nominal terhadap sumbu x :


Berdasarkan pengaruh local buckling , Mnx = 8681893 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mnx = 8695665 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu x (terkecil) yg menentukan, Mnx = 8681893 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu x,  fb * Mnx = 7813704 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y :
Berdasarkan pengaruh local buckling , Mny = 3240701 Nmm
Berdasarkan pengaruh lateral buckling , Mny = 4604102 Nmm
Momen nominal terhadap sumbu y (terkecil) yg menentukan, Mny = 3240701 Nmm
Tahanan momen lentur terhadap sumbu y,  fb * Mny = 2916631 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Mux = 2710810 Nmm
Momen akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Muy = 264379 Nmm
Mux / ( fb * Mnx ) = 0,3469
Muy / ( fb * Mny ) = 0,0906
Syarat yg harus dipenuhi : Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) ? 1.0
Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0,4376 < 1.0 AMAN (OK)

8. TAHANAN GESER

Ketebalan plat badan tanpa pengaku harus memenuhi syarat,


h/t  6.36 *  ( E / fy )
45,88 < 183,60  Plat badan memenuhi syarat (OK)

Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu x, Vux = 4572 N


Luas penampang badan, A w = t * ht = 480 mm2
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. x, Vnx = 0.60 * fy * Aw = 69120 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,  ff * Vnx = 51840 N
Gaya geser akibat beban terfaktor terhadap sumbu y, Vuy = 1261 N
2
Luas penampang sayap, Af = 2 * b * t = 416 mm
Tahanan gaya geser nominal thd.sb. y, Vny = 0.60 * fy * Af = 59904 N
Tahanan gaya geser terhadap sumbu x,  ff * Vny = 44928 N
Vux / ( ff * Vnx ) = 0,0882
Vuy / ( ff * Vny ) = 0,0281
Syarat yang harus dipenuhi :
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny )  1,0
Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0,1163 < 1.0 AMAN (OK)

9. KONTROL INTERAKSI GESER DAN LENTUR

Sayarat yang harus dipenuhi untuk interakasi geser dan lentur :


Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn )  1,375

Mu / ( fb * Mn ) = Mux / ( fb * Mnx ) + Muy / ( fb * Mny ) = 0,4376


Vu / ( ff * Vn ) = Vux / ( ff * Vnx ) + Vuy / ( ff * Vny ) = 0,1163
Mu / ( fb * Mn ) + 0.625 * Vu / ( ff * Vn ) = 0,5102
0,5102 < 1,375  AMAN (OK)

10. TAHANAN TARIK SAGROD

Beban merata terfaktor pada gording, Quy = 0,2915 N/mm


Beban terpusat terfaktor pada gording, Puy = 726,38 N/m
Panjang sagrod (jarak antara gording), Ly = L2 = 1833 m
Gaya tarik pada sagrod akibat beban terfaktor,
Tu = Quy * Ly + Puy = 1261 N
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus, fu = 370 MPa
Diameter sagrod, d= 10 mm
Luas penampang brutto sagrod, Ag = p / 4 * d 2 = 78,54 mm2
Luas penampang efektif sagrod, Ae = 0.90 * Ag = 70,69 mm2
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang brutto,
f * Tn = 0.90 * Ag * fy = 16965 N
Tahanan tarik sagrod berdasarkan luas penampang efektif,
f * Tn = 0.75 * Ae * fu = 19615 N
Tahanan tarik sagrod (terkecil) yang digunakan,  f * Tn = 16965 N
Syarat yg harus dipenuhi : Tu  f * Tn
1261 < 16965  AMAN (OK)

C. Perencanaan Kuda-kuda Utama

Data-data pembebanan :

Berat gording : 92,7 N/m

Jarak antar Kuda-kuda utama : 5,5 m

Berat penutup atap : 50 N/m2

Berat profil : 295,6 N/m

Gambar 6. Rencana Kuda-kuda


1. Beban Mati

Gambar 7. Perletakan Beban Mati

a. Beban P1
a) Beban gording = Berat gording x panjang gording
= 92,7 x 5,5 = 509,85 N
b) Beban atap = Luasan x Berat Atap
= (5,5 x 1,2) x 50 = 330 N
c) Beban bracing = 10% x (beban kuda-kuda)
= 10% x ( 9,716 + 5,027)
= 1,474 kg = 14,44 N

Jumlah Beban P1 = 509,85 + 330 + 14,44 = 854,29 N

b. Beban P2
a) Beban plafond = Luasan x berat plafond
= (5,5 x 1,2) x 176,4 = 1164,24 N

2. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja di titik P1 = 1000 N
3. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m 2
a. Koefisien angin tekan = (0,02 x α) – 0,40
= (0,02 x 27) – 0,40
= 0,14

Beban angin tekan = luasan x koefisien angin tekan x beban angin

= (5,5 x 1,2) x 0,14 x 25

= 23,1 kg = 226,38 N

Beban angin tekan arah V = beban angin tekan x cos α

= 226,38 x cos 270

= 201,7 N

Beban angin tekan arah H = beban angin tekan x sin α

= 226,38 x sin 270

= 102,77 N

b. Koefisien angin hisap = - 0,40


Beban angin hisap = luasan x koefisien angin hisap x beban angin
= (5,5 x 1,2) x (-0,40) x 25
= -66 kg = -646,8 N

Beban angin hisap arah V = beban angin hisap x cos α

= -646,8 x cos 270

= -576,3 N

Beban angin hisap arah H = beban angin hisap x sin α

= -646,8 x sin 270

= -293,64 N

Semua beban tersebut diinput ke SAP2000. Dari hasil perhitungan dengan


menggunakan program SAP2000, rencana kuda-kuda termasuk aman digunakan.
Gambar 8. Hasil Analisis Kekuatan Kuda-kuda

Gambar 9. Nilai Gaya Aksial Pada Batang (Tarik dan Tekan)

Perhitungan Profil Batang Tarik :

Pmaks = 41181,76 N = 4202,22

σijin = 1600 kg/cm2

P maks 4202,22
Fnetto = = =2,63 cm2
σ ijin 1600
Fbruto = 1,15 x Fnetto = 1,15 x 2,63 = 3,02 cm2

Menggunakan baja profil S60.60.6

Dimana F = 6,91 cm2 (penampang profil dari tabel baja)

Kontrol tegangan yang terjadi :

P maks
σ =
0,85 .F

4202,22
= 0,85.6,91 =715,39 kg/cm2

σ ≤ 0,75 . σijin

715,39 kg/cm2 ≤ 1200 kg/cm2...........Aman

Perhitungan Profil Batang Tekan :

Pmaks = -68041,66 N = 6943,03 kg

lk = 120 cm

Menggunakan baja profil 1/2WF250.125.6.9

ix = 3,68 cm

F = 18,21 cm2

lk 120
λ = = =32,61 cm
i x 3,68

E
λg =π
√ 0,7 . σleleh
dimana σleleh = 2400 kg/cm2

= 111,02 cm

λ 32,61
λs = λ = 111,02 =0,294
g

karena λs < 1,2 maka :

1,43
ω =
1,6-0,67λc
1,43
=
1,6−0,67 .0,294

= 1,02

Kontrol tegangan yang terjadi :

P maks . ω
σ =
F

6943,03.1,02
= =388,9 kg/cm2
18,21

σ ≤ σijin

388,9 kg/cm2 ≤ 1600 kg/cm2...........Aman

Anda mungkin juga menyukai