Perhitungan Konstruksi Atap
Perhitungan Konstruksi Atap
A. Dasar Perencanaan
Atap direncanakan dari struktur baja yang dirakit di tempat atau di proyek.
Perhitungan struktur rangka atap diadasarkan pada panjang bentangan jarak kuda-
kuda satu dengan yang lainnya. Selain itu juga diperhitungkan terhadap beban yang
bekerja, yaitu meliputi beban mati, beban hidup, dan beban angin. Setelah diperoleh
pembebanan, kemudian dilakukan perhitungan dan perencanaan dimensi serta
batang dari kuda-kuda tersebut.
Dengan bantuan program SAP 2000 kemudian dilakukan analisa untuk mengecek
angka keamanan gording yang digunakan. Hasil analisa dengan bantuan program
SAP 2000 seperti tampak pada gambar di bawah menunjukkan gording canal C
150.65.20.3,2 aman untuk digunakan sebagai gording.
A. DATA BAHAN
C. SECTION PROPERTY
G = E / [ 2 * (1 + u) ] = 76923,077 MPa
h = ht - t = 146,80 mm
J = 2 * 1/3 * b * t + 1/3 * (ht - 2 * t) * t + 2/3 * ( a - t ) * t3 = 3355,44 mm
3 3 4
Iw = Iy * h2 / 4 = 2,909E+09 mm
6
X1 = p / Sx * ? [ E * G * J * A / 2 ] = 9681,42 MPa
X2 = 4 * [ Sx / (G * J) ]2 * Iw / Iy = 0,00084 mm /N
2 2
Zx = 1 / 4 * ht * t2 + a * t * ( ht - a ) + t * ( b - 2 * t ) * ( ht - t ) = 36232 mm
3
2 2
Zy = ht*t*(c - t / 2) + 2*a*t*(b - c - t / 2) + t * (c - t) + t * (b - t - c) = 21100 mm3
Beban hidup akibat beban air hujan diperhitungkan setara dengan beban genangan air
2
setebal 1 inc = 25 mm. qhujan = 0.025 * 10 = 0,25 kN/m
Jarak antara gording, s= 1,2 m
Beban air hujan, qhujan * s * 103 = 300 N/m
Beban hidup merata akibat air hujan, QLL = 300 N/m
Beban hidup terpusat akibat beban pekerja, PLL = 1000 N
3. BEBAN TERFAKTOR
8. TAHANAN GESER
Data-data pembebanan :
a. Beban P1
a) Beban gording = Berat gording x panjang gording
= 92,7 x 5,5 = 509,85 N
b) Beban atap = Luasan x Berat Atap
= (5,5 x 1,2) x 50 = 330 N
c) Beban bracing = 10% x (beban kuda-kuda)
= 10% x ( 9,716 + 5,027)
= 1,474 kg = 14,44 N
b. Beban P2
a) Beban plafond = Luasan x berat plafond
= (5,5 x 1,2) x 176,4 = 1164,24 N
2. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja di titik P1 = 1000 N
3. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m 2
a. Koefisien angin tekan = (0,02 x α) – 0,40
= (0,02 x 27) – 0,40
= 0,14
= 23,1 kg = 226,38 N
= 201,7 N
= 102,77 N
= -576,3 N
= -293,64 N
P maks 4202,22
Fnetto = = =2,63 cm2
σ ijin 1600
Fbruto = 1,15 x Fnetto = 1,15 x 2,63 = 3,02 cm2
P maks
σ =
0,85 .F
4202,22
= 0,85.6,91 =715,39 kg/cm2
σ ≤ 0,75 . σijin
lk = 120 cm
ix = 3,68 cm
F = 18,21 cm2
lk 120
λ = = =32,61 cm
i x 3,68
E
λg =π
√ 0,7 . σleleh
dimana σleleh = 2400 kg/cm2
= 111,02 cm
λ 32,61
λs = λ = 111,02 =0,294
g
1,43
ω =
1,6-0,67λc
1,43
=
1,6−0,67 .0,294
= 1,02
P maks . ω
σ =
F
6943,03.1,02
= =388,9 kg/cm2
18,21
σ ≤ σijin