Anda di halaman 1dari 2

Ÿ Aplikasi ekstrak dilakukan pada semaian cabai yang B.

Pengendalian Haya Kementerian Pertanian


telah mempunyai 3 -4 daun seja dengan cara 1. Predator M. sexmaculatus Badan Peneli an dan Pengembangan Pertanian
Untuk mengurangi populasi kutu kebul. Pelepasan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur
dioleskan pada permukaan daun bagian tengah
menggunakan kapas. predator M. sexmaculatus sebanyak 1 ekor/10 m2 atau
Ÿ Tiga puluh menit setelah aplikasi, daun dibilas 1 ekor/tanaman se ap dua minggu sekali
menggunakan air bersih agar kelebihan dikombinasikan dengan insek sida imidakloprid 350 g/l
carborundum yang ada dipermukaan daun terbilas dapat menekan populasi kutu kebul lebih dari 70%.
dan dak mengganggu pertumbuhan. 2. Cendawan entomopatogen
7. Penanaman tanaman penghadang Untuk mengurangi populasi kutu kebul. Enomopatogen
Untuk menghalangi serangga vektor dan penyakit lain yang efek f terhadap hama kutu kebul a.l.Ver cillium
dari pertanaman lain agar dak dapat masuk ke lecanii, Paecilomyces fumosoroseus, Peacilomyces
pertanaman cabai. Tanaman jagung ditanam rapat 5-6 farinosus, Aschersonia aleyrodis, and Beauveria
baris (jarak tanam 15-20 cm) di sekeliling kebun 2-3 bassiana
minggu sebelum tanam cabai. 3. Insek sida naba
8. Sanitasi dan pencabutan tanaman sakit Untuk mengurangi residu pes sida pada produk sayuran
Untuk menghilangkan sumber infeksi dan dilakukan dan lingkungan. Tanaman yang dapat digunakan sebagai
dengan cara selalu melakukan monitoring sampai insek sida naba adalah tembakau, sirsak (5 %), yang
tanaman berumur 35-40 hari. nilai efikasinya dapat mencapai 83 – 100%. lengkuas).
Ÿ Tanaman dengan gejala sakit dimusnahkan dan
digan dengan tanaman cabai yang sehat. C. Pengendalian Kimiawi
Ÿ Gulma yang merupakan inang virus juga 1. Insek sida selek f
dikumpulkan lalu dibakar. Agar efek f untuk hama target, sehingga pemakaiannya
dak berlebih dan dak menimbulkan cemaran baik
9. Tumpangsari berbagai jenis tanaman pada produk maupun lingkungan.
Untuk mengurangi populasi kutu kebul.Tumpangsari Ÿ Persemaian : ametoksam 25% dengan dosis 2 g/ 10
antara cabai merah dengan kubis atau cabai merah l, diberikan dua minggu setelah bibit dibumbun.
dengan tomat dapat menekan populasi kutu kebul Ÿ Di lapangan, dengan dosis 4 g/10 l disiramkan 50 cc
25 – 60%. ap tanaman.
10. Pergiliran (rotasi) tanaman Ÿ Insek sida yang direkomendasikan : diafen uron 500
Untuk mengurangi sumber infeksi, menggunakan g/l, ametoksam 25%, buprofezin 10%, imidakloprid
tanaman bukan inang virus terutama tanaman yang
bukan anggota famili solanaceae (seper tomat, cabai,
5%, imidakloprid 6%, amitraz 200g/l, asefat 75%, dan
me da on 25%.
Ÿ Aplikasi dilakukan pada umur satu, dua dan ga
PENGENDALIAN
kentang) dan cucurbitaceae (seper men mun).
Pergiliran tanaman harus dilakukan dalam satu
hamparan luas, dan serentak.
minggu setelah tanam. PENYAKIT KUNING
11. Penggunaan perangkap kuning Wahyu Handaya , Handoko, Riza Ulil & Baswarsia PADA TANAMAN CABAI
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur
Untuk memerangkap populasi kutu kebul, dan dipasang
Jl. Raya Karangploso, KM 4, PO Box 188, Malang 65101
sebanyak 40 perangkap/ha dengan nggi ± 30 cm di Telp : (0341) 494052, 485065, 485056 | Fax : (0341) 471255
tengah pertanaman cabai. E-mail : bptpjatim@yahoo.com, bptp-jatim@litbang.pertanian.go.id
Website : jatim.litbang.pertanian.go.id

Jangan Lupa Follow & Subscribe Kami di:


bptp.balitbangtan.jatim bptp.balitbangtan.jatim bptp.balitbangtan.jatim bptp.jatim Science.Innova on.Networks
www.litbang.pertanian.go.id
PENDAHULUAN Gejala Serangan Ÿ Dapat menunda insiden penyakit virus lebih kurang
Penyakit kuning cabai atau yang dikenal dengan Gejala yang di mbulkan oleh isolat virus gemini 21 hari karena pengaruhnya yang dapat menekan
penyakit virus gemini merupakan salah satu penyakit berbeda-beda, tergantung pada genus dan spesies gulma inang virus dan dapat menekan populasi
pen ng dan sangat merugikan pada tanaman cabai di tanaman yang terinfeksi. vektor kutu kebul
Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Timur. Kehilangan Ÿ Gejala pertama kali muncul pada daun muda/pucuk
4. Pengolahan tanah dan pemupukan berimbang
hasil akibat serangan penyakit tersebut pada tanaman berupa bercak kuning di sekitar tulang daun,
Ÿ Untuk menghilangkan atau memperkecil sumber
cabai dapat mencapai antara 20 – 100 % atau puso. kemudian berkembang menjadi urat daun berwarna
infeksi dan memperbaiki tekstur tanah (aerasi baik).
Melihat hal ini, maka kehadiran penyakit tersebut kuning, cekung dan mengkerut dengan warna mosaik
Ÿ Lahan dibersihkan dari gulma inang virus dan sisa-
termasuk vektonya perlu dian sipasi sejak persemaian, ringan atau kuning.
sisa tanaman sebelumnya.
sebelum tanam di lapang dan diwaspadai sampai Ÿ Gejala berlanjut hingga hampir seluruh daun muda
Ÿ Gunakan pupuk kandang matang.
menjelang akhir panen. atau pucuk berwarna kuning cerah, dan ada pula
Ÿ Keseimbangan nutrisi (nitrogen, fosfor, dan kalium)
yang berwarna kuning bercampur dengan hijau,
Penyebab dan Penyebaran Penyakit Kuning Cabai : dan dosis penggunaan pupuk yang tepat sangat
daun cekung dan mengkerut berukuran lebih kecil
Ÿ Di Indonesia disebabkan oleh virus dari pen ng untuk mendukung pertumbuhan tanaman
dan lebih tebal.
kelompok/Genus Begomovirus (singkatan dari: Bean dan melindunginya dari serangan OPT.
golden mosaic virus), Famili Geminiviridae.
Ÿ Virus gemini yang dicirikan dengan bentuk par kel
kembar berpasangan (geminate) dengan ukuran
sekitar 30 x 20 nm.
Ÿ Penyebaran penyakit tersebut terutama oleh hama
kutu kebul (Bemisia tabaci) yang selain merusak
tanaman secara langsung, juga berperan sebagai
vektor utama virus tersebut.

PENGENDALIAN
5. Persemaian yang benar
A. Cara Kultur Teknis
Ÿ Media dengan aerasi baik (gembur dan remah)
1. Penggunaan varietas tahan/toleran
terdiri dari pupuk kandang matang dan tanah dari
Cabai besar : Tit Super, CK Sumatera, TM 99 dan
bagian subsoil (perbandingan 1:1).
Lembang–1); cabai rawit : Bara dan Rawit Thailand.
Ÿ Isolasi tanaman persemaian dari vektor kutu kebul
2. Benih sehat dan berkualitas dan serangga lain dengan kain kasa 50 mesh/cm2.
Ÿ Benih berser fikat dan belum memasuki masa
6. Imunisasi tanaman muda
Ekologi Penyakit dan Kisaran Inang kedaluarsa.
Untuk mengak an gen pertahanan tanaman secara
Ditemukan di dataran rendah dari 100 m dpl Ÿ Eradikasi virus benih direndam dalam Na3PO4 10%
sistemik terhadap penyakit, dengan cara
hingga dataran nggi di atas 1000 m dpl. Virus dapat 1-2 jam dicuci air mengalir atau dibilas sebanyak 4
menginokulasikan ekstrak naba bunga pukul empat
menyerang berbagai umur tanaman. kali direndam dalam HCl 0,8% 20 menit dicuci air
atau bayam duri.
Virus menyerang berbagai varietas cabai. bersih 3 kali.
Ÿ Konsentrasi ekstrak daun kembang pukul empat atau
Tananan Inang penyakit virus kuning (geminivirus asal
3. Penggunaan mulsa plas k hitam perak bayam duri sebesar 25% (perbandingan antara
Indonesia) antara lain kecubung, ran atau leunca,
Untuk memantulkan sinar matahari, sehingga serangga bagian daun dan buffer phosfat 25 g : 75 ml.
bandotan, bunga knop, buncis, kedelai, kacang tanah,
hama dak menyukai kondisi tersebut. Ÿ Ekstrak daun disaring dengan kain kasa. Ekstrak daun
famili cabai, famili tomat, famili tembakau dan wijen.
Ÿ Untuk menghambat pertumbuhan gulma, dan dapat ditambah dengan carborundum 600 mesh sebanyak
menyebabkan patogen tanah dak ak f. ± 8 gram untuk 100 ml ekstrak.

Anda mungkin juga menyukai