Laporan Askeb Hamil Fisiologis
Laporan Askeb Hamil Fisiologis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk
melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada pasien secara optimal dan
mental ibu dan anak selama dalam kehamilan sehingga didapat ibu dan anak
yang sehat.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian kehamilan tanda-tanda kehamilan yang
dapat menegakan diagnosa kehamilan
2. Untuk mengetahui Filosofi kebidanan dalam asuhan antenatal
3. Untuk mengetahui Lingkup Asuhan Kehamilan
4. Untuk mengetahui Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan
5. Untuk mengetahui Tanda bahaya pada kehamilan
6. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada kehamilan
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penilisan laporan asuhan kehamilanini adalah:
1. Agar dapat mengetahui apa saja tanda-tanda kehamilan yang dapat
menegakan diagnosa kehamilan.
2. Agar dapat mengetahui Filosofi kebidanan dalam asuhan antenatal
3. Agar dapat mengetahui Lingkup Asuhan Kehamilan
4. Agar dapat mengetahui Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan
5. Agar dapat mengetahui Tanda bahaya pada kehamilan
6. Agar dapat mengetahui asuhan kebidanan pada kehamilan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
g) Zat Besi/Tablet Fe
Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama hamil.
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah
mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil. Wanita hamil
perlu menyerap zat besi 60 mg/hari (Rukiyah, 2009h.164).
3) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Riwayat kehamilan yang lalu membantu mengelola asuhan
pada kehamilan saat ini, seperti jumlah kehamilan, anak yang
lahir hidup, persalinan yang aterm, persalinan premature,
keguguran atau kegagalan dalam kehamilan, persalinan
dengan tindakan, riwayat perdarahan pada kehamilan,
persalinan atau nifas, pre-eklampsia, berat bayi sebelumnya
<2500 atau >4000, (Rukiah, 2009; h. 146).
4) Riwayat Kehamilan Ganda
Pertumbuhan janin pada kehamilan ganda rentan mengalami
hambatan, karena peregangan uterus yang berlebihan oleh
karena besarnya janin, 2 plasenta dan air ketuban yang lebih
banyak menyebabkan terjadinya partus prematurus. Ini perlu
disarankan kepada tenaga kesehatan untuk segera melakukan
rujukan atau kolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan dan
kandungan, karena kehamilan ganda termasuk kedalam
kehamilan beresiko dan perlu pemantauan yang ketat terutama
berat badan bayi. (Triana, 2014; 196 dan 197)
e. Riwayat Perkawinan
Data yang perlu dikaji antaralain berapa tahun usia ibu menikah,
status pernikahan, lama pernikahan, dan pernikahan yang
keberapa (Sulistyawati, 2009; h. 169).
Informasi yang perlu dikaji yaitu:
1) Menikah, ditanya status klien, apakah sudah menikah atau belum,
pernikahan yang keberapa.
2) Lama pernikahan
Ditanyakan sudah berapa lama menikah, jika klie mengatakan
sudah lama menikah tapi baru bisa mempunyai keturunan,
kemungkinan kehamilan ini sangat diharapkan (Widatiningsih
dan Dewi, 2017, h.177).
f. Riwayat KB
Riwayat kontrasepsi perlu dikaji karena kontrasepsi hormonal
dapat mempengaruhi EDD (Estimated Date of Delivery) / HPL
(Hari Perkiraan Lahir), karena penggunaan metode lain dapat
membantu menanggali kehamilan (Marmi, 2011;h.158)
Adakalanya kehamilan terjadi akibat kegagalan kontrasepsi yang
dapat menyebabkan kekhawatiran dan kecemasan klien terhadap
kehamilannya (Widatiningsih dan Dewi, 2017;h.172).
g. Pola Kebutuhan Sehari-hari
1) Pola Nutrisi
Menurut (Widatiningsih dan Dewi, 2017;h. 173)
Frekuensi makan 3x per hari. Komposisi bisa berupa nasi
atau penggantinya dengan porsi 1 piring makan, lauk
bervariasi baik produk hewani maupun nabati, sayuran,
buah minimal 1x sehari, cemilan dapat berupa makanan
ringan yang tinggi karbohidrat, atau diganti dengan buah.
Pantang terhadap makanan tentu dapat beresiko malnutrisi
jika pantangan itu mengandung nilai gizi yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh.
Tabel Asupan makanan wanita hamil menurut
Prawirohardjo, 2009 dalam (Diana, 2017;h.32) :
Zat Gizi Tidak Hamil Hamil
Kilokalori (kkal) 2200 2500
Protein (g) 55 60
Vitamin larut dalam
lemak
A (ug) 800 800
D (ug) 10 10
E (mg) 8 10
K (ug) 55 65
Vitamin larut dalam
air
C (mg) 60 70
Float (ug) 180 400
Niasin (mg) 15 17
Riboflafin (mg) 1,3 1,6
Tiamin (mg) 1,2 1,5
Pirodiksin B6 (mg) 1,6 2,2
Kobalamin B12 (ug) 2,0 2,2
MINERAL 1200 1200
Kalsium (mg) 1200 1200
Lodium (ug) 150 175
Besi (mg besi fero) 15 30
Magnesium (mg) 280 320
Seng (mg) 12 15
2) Pola Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan
dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air
kecil. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesteron yang mempunyai efek merilekskan otot polos
salah satunya otot usus. Selain itu desakan usus oleh
pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya
konstipasi (Rukiah, 2009;h. 117)..Sedangkan penyebab
sering buang air kecil pada trimester III karena
pembesaran janin yang menyebabkan desakan pada
kantong kemih (Rukiah, 2009;h. 120).
3) Pola Aktivitas
Kita mengkaji kebiasaan sehari-hari karena data ini
memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas
yang biasa dilakukan oleh pasien. Aktivitas yang terlalu
berat pada masa kehamilan dapat menyebabkan abortus
dan persalinan premature(Romauli, 2011; h. 171).
4) Pola Istirahat dan Tidur
Sulistyawati(2009; h. 170) menyatakan bahwa pada ibu
hamil pola istirahat perlu diperhatikan. Istirahat malam
hari rata-rata yang normal adalah 6-8 jam. Selain itu tidak
semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang, oleh
karena itu dapat disampaikan kepada ibu bahwa tidur
siang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama
hamil.
5) Pola Hubungan Seksual
Dalam hal ini bidan menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan aktivitas seksual seperti frekuensi dan gangguan
ketika melakukan hubungan seksual (Romauli, 2011;h.
172). Frekuensi dan libido seksual pada trimester ketiga,
abdomen yang semakin besar dan rasa tidak nyaman
akibat kehamilan timbul kembali sehingga hasrat seksual
akan menurun lagi (Widatiningsih dan Dewi, 2017;h.175).
6) Pola Personal Hygine
Data ini dikaji karena ikut mempengaruhi kesehatan klien
dan janinnya agar terhindar dari risiko infeksi. Beberapa
kebiasaan yang dilakukan yaitu mandi, keramas, ganti
celana dalam, kebersihan kuku (Romauli, 2011;h. 172).
Menurut Sulistyawati (2009;h. 118) kebersihan tubuh ibu
perlu diperhatikan karena selama hamil perubahan
metabolisme meningkatkan pengeluaran keringat, maka
dari itu ibu harus mandi teratur. Selain itu daerah vital ibu
juga harus dibersihkan secara rutin dengan berganti celana
dalam minimal 2 kali sehari.
7) Pola Kebiasaan Yang Merugikan Kesehatan
a) Merokok
Berdasarkan konsep evidence menunjukan bahwa
merokok menimbulkan efek yang sangat
membahayakan. Pengaruh nikotin terhadap janin
menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak janin
dan peningkatan denyut jantung janin. Efek bagi ibu
yaitu penyakit paru, jantung, hipertensi, arteriklerosis,
kanker paru dsb (Kusmiyati dkk, 2010;h.93)
b) Alkohol
Alkohol dapat menimbulkan masalah signifikan pada
anak-anak seperti mengalami sindrom alkohol janin
gangguan perkembangan saraf, pada ibu hamil dapat
memberikan efek jangka panjang pada bayi yang
dikandungnya (Marmi, 2011;h.156).
c) Penggunaan Obat-obatan Terlarang/NAPZA
Wanita yang menggunakan obat-obatan tidak akan
tertolong, kecuali mereka diidentifikasi sejak awal.
Identifikasi pemakaian obat dan alkohol pada wanita
hamil dapat mengubah hidup mereka dan mencegah
bayi mengalami keterlambatan perkembangan retardasi
atau bahkan kematian (Marmi, 2011;h. 156).
d) Data Psikososial, Budaya, dan Spiritual
Riwayat sosial ekonomi ibu dapat membantu untuk
mengetahui dukungan ibu dan pengambil keputusan
dalam keluarga, sehingga dapat membantu ibu dalam
merencanakan persalinannya yang lebih baik
(Rukiah,2009;h.146-147).
Respons dan dukungan keluarga terhadap kehamilan
ini, bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk
kenyamanan psikologis ibu. Adanya respons yang
positif dari keluarga terhadap kehamilan akan
mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima
perannya (Sulistyawati, 2009;h. 173).
Perubahan psikologi pada kehamilan trimester III
antara lainrasa tidak nyaman, merasa dirinya jelek,
tidak menarik, takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya, khawatir dengan bayi yang dilahirkan
dalam keadaan tidak normal, merasa kehilangan
perhatian, dan juga memiliki perasaan
sensitive(Romauli, 2011; h. 90).
e) Data Pengetahuan
Data ini dapat kita peroleh dari beberapa pertanyaan
yang kita ajukan kepada pasien mengenai perawatan
selama hamil. Pengalaman atau riwayat kehamilannya
yang lalu dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam menyimpulkan sejauh mana pasien mengatahui
tentang perawatan kehamilan ini dan perawatan
bayinya kelak. (Sulistyawati, 2009; h. 173, 174).
Menurut Romauli (2011, h. 140-153) data pengetahuan
yang dapat dikaji adalah ketidaknnyamanan TM III,
konseling persiapan persalinan, konseling tanda-tanda
persalinan, tanda bahaya pada kehamilan, mobilisasi,
body mekanik, memantau kesejahteraan janin, serta
persiapan laktasi.
3. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Menurut Sulistyawati (2009: h. 175) keadaan umum yang
baik adalah jika klien memperlihatkan respons yang baik
terhadap lingkungan maupun pada orang lain seperti saat
diberikan rangsangan pasien dapat memberikan tanggapan
yang sesuai dan secara fisik tidak mengalami ketergantungan
dalam berjalan.
2) Kesadaran
Diperoleh saat pengkajian bahwa kesadaran pasien compos
mentis (Sulistyawati, 2009;h. 175).
3) Tekanan Darah
Tekanan darah dikatakan tinggi jika lebih dari 140/90 mmHg.
Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau
lebih, dan/ atau diastolik 15 mmHg atau lebih, kelainan ini
dapat berlanjut menjadi preeklamsia dan eklamsi jika tidak
segera ditangani dengan tepat (Romauli, 2011;h. 173).
4) Nadi
Denyut nadi normal berkisar 60-80 x/menit (Romauli,
2011;h.173). Jika denyut nadi ibu 100 x/menit atau lebih,
mungkin ibu mengalami keluhan seperti tegang, ketakutan
atau cemas akibat masalah tertentu, perdarahan berat, anemia,
sakit/demam, gangguan tyroid atau gangguan jantung
(Romauli, 2011;h. 173)
5) Suhu
Suhu tubuh normal adalah 36-37,50C. Sedangkan suhu tubuh
yang lebih dari 370C perlu diwaspadai adanya infeksi
(Romauli, 2011; h. 173).
6) Pernafasan
Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya 16-
24 x/menit. (Romauli, 2011; h. 173)
7) Tinggi Badan
Tinggi badan <145 cm terlebih pada kehamilan pertama
tergolong resiko tinggi karena kemungkinan ibu tersebut juga
memiliki panggul yang sempit. (Widatiningsih, Christin,
2017, h. 180).
8) Berat Badan
Normalnya penambahan berat badan ibu hamil setiap minggu
bertambah 0,5 kg per minggu atau 6,5 kg sampai 16 kg
selama kehamilan (Romauli, 2011; h. 173).
9) LILA
LILA (Lingkar Lengan Atas) pada bagian kiri. Lila kurang
dari 23,50 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yang kurang/buruk, sehingga ia beresiko untuk melahirkan
BBLR (Romauli, 2011; h.173).
10) IMT
Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017;h.69) Indeks Massa
Tubuh (IMT) yaitu kesesuaian berat badan (kg) sebelum
hamil terhadap tinggi badan (m). Rumus penghitungan IMT
adalah: IMT = BB/TB2
Berat Badan(kg)
IMT= .
Tinggi Badan ( m ) x tinggi badan(m)
Nilai IMT mempunyai rentang sebagai berikut :
19,8-26,6 : normal
< 19, 8 : underweight
26,6-29,0 : overweight
> 29,0 : obesitas
(Sulistyawati, 2009; h. 68)
b. Status Present
Kepala :Mesocephal, kulit kepala tidak menunjukkan adanya
kelainan kulit, rambut tidak mudah rontok.
Muka :Simetris, tidak pucat, tidak oedema.
Mata :kelopak mata tidak cekung, tidak edema, konjungtiva merah
muda, sklera putih.
Telinga :simetris, tidak ada sekresi(nanah, darah, cairan lain), tidak
ada gangguan pendengaran, tidak tanda infeksi.
Hidung :tidak ada massa, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping
hidung
Mulut :simetris, lidah dan mukosa mulut tidak sianosis, tidak
stomatitis, tidak ada caries, tonsil/faring tidak ada tanda
radang (bengkak, kemerahan).
Leher :tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, pembesaran
kelenjaran limfe, tidak bendungan vena jugularis.
Dada :simetris, hiperpigmentasi aerola, puting susu bersih dan
menonjol, tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, tidak ada linea nigra, tidak
ada massa abnormal dan nyeri tekan.
Genetalia :tidak ada lecet/memar, lesi, edema vulva, tidak ada varises.
Anus : tidak ada hemoroid.
Ekstremitas : Atas : simetris, tidak edema, capillary refill <2 detik.
Bawah : simetris, tidak edema, capillary refill <2 detik,
reflek patella +/+
(Sulistyawati, 2009; h. 138-141) (Widatiningsih dan Dewi, 2017; h. 181-
182).
c. Status Obstetri
1) Inspeksi
a) Muka : Tidak ada cloasma gravidarum. (bintik-bintik pigmen
kecoklatan pada muka) (Romauli, 2011;h.174).
b) Payudara : Hiperpigmentasi areola, kelenjar Montgomery lebih
menonjol, puting menonjol, kolustrum sudah keluar.
(Widatiningsih dan Dewi, 2017; h. 182).
c) Abdomen : Tidak terdapat linea nigra dan striae gravidarum,
tidak ada luka bekas operasi, dan pembesaran perut sesuai umur
kehamilan. (Sulistyawati, 2009;h. 139)
d) Vulva :Bersih, tidak ada varises, tidak ada pengeluaran
pervaginam, tidak ada tanda-tanda infeksi (Sulistyawati,2009;h.
140 & 177).
2) Palpasi
a) Payudara : tidak teraba massa, tidak nyeri, kolostrum
(Sulistyawati, 2009; h. 176)
b) Abdomen
(1) Leopold I
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang
berada di fundus (Romauli, 2011;h.175). TFU ditentukan
dengan jari, tingginya sesuai dengan usia kehamilan.
Deskripsikan ciri-ciri bagian yang ada di fundus bila usia
gestasi > 28 minggu. Kepala didiskripsikan sebagai
teraba 1 bagian besar, buat, keras, melenting. Bokong
dideskripsikan sebagai teraba 1 bagian besar yang lunak,
kurang bulat. (Widatiningsih & Dewi,2017;h.183).
(2) Leopold II
Punggung dideskripsikan sebagai teraba bagian besar
dan rata, memanjang dan terasa ada tahanan. Sedangan
ekstremitas dideskripsikan sebagai teraba bagian-bagian
kecil yang menonjol. (Widatiningsih &
Dewi,2017;h.183). Normalnya teraba 1 bagian panjang,
keras seperti papan (punggung) pada satu sisi uterus dan
pada sisi lain teraba bagian kecil-kecil. (Romauli, 2011;
h. 175)
(3) Leopold III
Untuk mengetahui presentasi/ bagian terbawah janin
yang masih ada di simpysis ibu (Romauli, 2011; h.175).
Pada primigravida usia 37 minggu kepala harusnya
sudah masuk panggul, pada multigravida mungkin
kepala baru masuk panggul saat inpartu dikarenakan
tonus otot abdomen yang sudah mengendur tidak cukup
bisa menekan kepala janin untuk memasuki panggul
(Widatiningsih dan Dewi, 2017; h.183)
(4) Leopold 1V
Dilakukan bila pada Leopold III ditemukan bagian
terbawah sudah masuk PAP & usia gestasi > 36 minggu.
Tentukan tingkat penurunan kepala apakah konvergen
atau sejajar atau divergen. Pada primigravida usia 37
minggu kepala harusnya sudah masuk panggul, pada
multigravida mungkin kepala baru masuk panggul saat
inpartu dikarenakan tonus otot abdomen yang sudah
mengendur tidak cukup bisa menekan kepala janin untuk
memasuki panggul. (Widatiningsih & Dewi,
2017;h.183).
(5) TFU
TFU (Tinggi Fundus Uteri): apabila usia kehamilan
diatas 24 minggu memakai pengukuran mc donald yaitu
dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari
atas simpysis ke fundus uteri kemudian ditentukan
sesuai rumusnya. (Depkes RI,2001 dalam Rukiyah,
2009; h.7)
Usia kehamilan 36 minggu menurut Spiegelrberg TFU
32 cm diatas simfisis, usia 38 minggu 33 cm diatas
simfisis, dan 40 minggu 37,7 cm diatas simfisis (Rukiah,
2009;h. 33). Tabel Tinggi Fundus Uteri
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan, Tanda-tanda
kehamilan dapat dibagi menjadi tanda-tanda dugaan hamil, tanda tidak pasti dan
tanda pasti kehamilan. Filosofi asuhan menjadi konsep dasar asuhan yang
melekat pada diri bidan dalam memberikan arah asuhan kehamilan yang
diberikan. Lingkup dan prinsip pokok asuhan merupakan rambu rambu yang
menjadi area kewenangan bidan dalam memberikan asuhan kehamilan
berdasarkan sesuai standar asuhan kebidanan dan standar pelayanan kebidanan.
Tanda bahaya kehamilan perdarahan pervagina, pandangan makan kabur, sakit
kepala hebat, nyeri abdomen, bengkak pada muka atau tangan, bayi bergerak
kurang dari seperti biasanya. Ketidaknyamanan Kehamilan pada trimester I, II,
dan III berbeda-beda. Ibu hamil membutuhkan zat gizi lebih seperti asam folat,
energi, protein, kalsium, yodium, dan Vitamin D.
2. Saran
Dalam memberikan asuhan kebidanan sebaiknya kita sebagai bidan harus
selalu memahami dan berpedoman pada filosofi, prinsip dan ruang lingkup
kebidanan. Kita hendaknya juga harus memahami tentang apa pengertian
kehamilan, tanda-tanda kehamilan, perubahan fisik, dan psikologi,
ketidaknyamanan pada saat kehamilan tanda bahaya dan kebutuhan nutrisi pada
saat kehamilan
DAFTAR PUSTAKA
Diana. Model Asuhan Kebidanan Continuity of Care; 2017 (Diakses tanggal
9Oktober 2018)
Varney, H., Kriebs JM., Gegor CL. Buku ajar asuhan kebidanan edisi 4. Jakarta:
EGC; 2008.h.916
Widatiningsih, S., Dewi, CHT. Praktik terbaik asuhan kehamilan. Yogyakarta: Trans
Medika; 2017. h.;25;26;69;83;84;85;143;162;163;164;171;172;175;180;181
182;183;184;186
Yulizawati, Dkk. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. PT Rumah
Kayu Pustaka Utama: Padang
DI PUSKESMAS PARAKAN
Disusun Oleh:
Rini Dwi Mulyani
NIM. P.1337424519048
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji syukur penulis panjatkan
kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat dan karuniaNya, sehingga
penulisan proposal skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Asuhan Kebidanan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat
dalam menyelesaikan mata kuliah Berfikir Kritis dalam Praktik Kebidanan Program
Studi Sarjana Terapan Kebidanan Magelang Politehnik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Semarang.
Penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada Ibu
Dosen Pembimbing, Pembimbing Klinik di Puskesmas Parakan dan semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu-satu yang telah banyak membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan laporan ini. Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penelitian..................................................................................
D. Manfaat Penelitian................................................................................
A. Tinjauan Teori.......................................................................................
1. Pengertian dan tanda-tanda kehamilan.............................................
2. Peer Support Group.........................................................................
3. Kepatuhan........................................................................................
4. Anemia dan Suplementasi TTD.......................................................
B. Kerangka Teori.....................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA