Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat adrah terlalu banyak mengandung basa dan
kadang menyebabkan meningkatnya pH darah . Alkalosis merupakan suatu akibat
dari penyakit yang terjadi karena masalah metabolismedan di sebabkan oleh
penyakit paru – paru atau kelainan pernafasan . Alkalosis respiratorik dapat
membuat penderita merasa cemas dan dapat menyebabkan rasa kesemutan di sekitar
bibir dan wajah . Jika keadaan ini makin memburuk , bisa terjadi kejang otot dan
penurunan kesadaran

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan respirasi alkalosis ?


2. Bagaimana keseimbangan asam basa dalam darah ?
3. Bagaimana keseimbangan asam basa dalam tubuh ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Alkalosis respiratorik


2. Untuk mengetahui keseimbangan asam basa dalam darah
3. Untuk mengetahui keseimbangan asam basa dalam tubuh

1
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Alkalosis Respiratorik

Alkalosis respiratorik (kekurangan asam karbonat)

Penurunan primer dari PaCO2 (hipokapnea) sehinggan terjadi penurunan PH. PaCO2 <>
7,45. Kompensasi ginjal berupa penurunan ekskresi H+ dengan akibat lebih sedikit absorbsi
HCO3 . Penurunan HCO3 serum berbeda-beda, tergantung apakah keadaanya akut atau
kronik.

2.2 Etiologi

Sebab-sebab alkalosis Respiratorik (sebab dasar =hiperventilasi)

Perangsangan sentral terhadap pernafasan

1. Hiperventilasi psikogenik yang disebabkan oleh stres emosional

2. Keadaan hipermetabolik : demam, tirotoksikosis

3. Gangguan SSP

4. Cedera kepala atau gangguan pembuluh darah otak

5. Tumor otak

6. Intoksikasi salisilat (awal)

Hipoksia

1. Pneumonia, asma, edema paru

2. Gagal jantung kongestif

2
3. Tinggal ditempat yang tinggi

Ventilasi mekanik yang berlebihan

Mekanisme yang belum jelas

Keseimbangan sebelum terjadi alkalosis respiratorik

2.3 Gejala Alkalosis Respiratorik

 Hiperventilasi (kadar gas, frekuensi nafas)


 Menguap, mendesak, merasa sulit bernafas
 Kecemasan: mulut kering, palpitasi, keletihan, telapak tangan dan kaki dingin dan
berkeringat
 Parastesia, otot berkedut, tetani
 Vasokontriksi serebal → hipoksia cerebral → kepala dingin dan sulit konsentrasi

2.4 Penatalaksanaan Alkalosis Respiratorik

 Menghilangkan penyebab dasar


 Kecemasan dapat dihilangkan dengan pernafasan kantong kertas yang dipegang erat
disekitar hidung dan mulut dapat memulihkan serangan akut
 Hiperventilasi mekanik → diatasi dengan menurangi ventilasi dalam satu menit,
menambah ruang hampa udara atau menghirup 3% CO2 dalam waktu singkat

2.5 Pencegahan Alkalosis Respiratorik

Sebagian besar jenis alkalosis dapat dicegah dengan menerapkan pola makan
dengan cukup kalium dan mencegah dehidrasi. Asupan kaya kalium diperlukan
untuk mencegah defisiensi elektrolit, jenis nutrisi ini dapat ditemukan pada sumber
makanan buah dan sayuran seperti wortel, susu, pisang, kacang-kacangan dan
sayuran hijau.

3
Selain itu cegah alkalosis dengan memperoleh jumlah cairan yang cukup.
Kondisi dehidrasi dapat dicegah dengan menerapkan beberapa hal berikut:

 minum 8 hingga 10 gelas air per hari atau sekitar 1,5 – 2 liter per hari

 konsumsi air saat sebelum, sesaat dan setelah berolahraga

 konsumsi minuman berelektrolit jika banyak mengeluarkan keringat

 hindari minuman manis saat sedang haus

 kurangi asupan kafein berlebih dari minuman bersoda, teh atau kopi

 segera konsumsi air minum jika sudah mengalami haus.

2.6 Proses Keperawatan

FORMAT PENGKAJIAN PADA PASIEN

1. BIODATA

A. Nama :Tn. F

Umur : 18 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa

Alamat : Desa Cemeng Bakalan rt.07 rw.02

Status perkawinan : Belum menikah

4
Diagnosa medis : Alkalosis Respiratorik

Tanggal MRS : 18 Agustus 2018

B. IDENTITAS ORANG TUA

Nama ayah : Iskandar


Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Marketing
Alamat : Desa Cemeng Bakalan Rt.07 Rw.02
2. Keluhan utama
Px mengatakan bahwa kepalanya terasa pusing dan badannya lemas, serta nafasnya
terasa berat .

3. Riwayat penyakit
a. Px mengatakan dahulu pernah menderita demam tinggi hingga kejang pada saat
balita dan di rawat di rumah sakit 1 minggu.
b. Alergi penggunaan obat – obatan
Px mengatakan bahwa sedai kecil tidak pernah alergi pada obat – obatan
c. Tindakan
Px mengatakan sejak kecil hingga sekarang tidak pernah dilakukan tindakan operasi
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Px mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit menular,
menahun, dan menurun.
5. Hubungan dengan Anggota Keluarga
Px mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarga sangat baik dan komunikasi
berjalan dengan lancar.
6. Kebutuhan Dasar
a. Makanan yang disukai
Px mengatakan dia kurang menyukai makanan dari rumah sakit

5
 Selera makan
Px mengatakan lebih menyukai masakan yang dibawakan orang tuanya.
 Jam Makan
Pagi : 08.00 WIB
Siang : 13.00 WIB
Malam : 19.00 WIB
b. Pola tidur
Px mengatakan sebelum tidur dia harus menonton tv
Tidur siang : 13.00 WIB
Tidur malam : 21.00 WIB
 Ketika di rumah sakit
Tidur siang : 14.00 WIB
Tidur malam : 22.00 WIB
c. Aktivitas di rumah sakit
Px mengatakan selam di rumah sakit badannya lems sehingga jarang keluar dari
ruangan sehingga banyak tidur.
7. TTV (Tanda – Tanda Vital )
 Suhu Tubuh : 39,5
 Nadi : 98x/menit
 Tekanan darah : 110/70
 Respirasi : 14x/menit
 TB/BB : 172 cm/65 Kg
8. Pemeriksaan Fisik
A. Kepala : Normal rambut bersih
Mata : Terlihat sayu
Hidung : simetris, tidak ada pergerakan cuping hidung , tidak ada polip , ada
secret
Mulut : mukosa bibir lembab , tidak ada stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
B. Pemeriksaan integrumen
Akral : hangat
Turgor : baik

6
C. Jantung
Normal , tidak ada kelainan
D. Abdomen
Perut tidak kembung
E. Pemeriksaan muskuloskeletal
 Tidak ada fraktur
 Ekstermitas atas terpasang infus selang tangan sebelah kanan
 Ekstermitas bawah bebas

9. Pemeriksaan tingkat perkembangan


A. Adaptasi sosial
Px mengatakan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
B . Kesimpulan
Pada pemeriksaan perkembangan px normal dan tidak ada kelainan.

7
2.7 ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn. F
Umur : 18 th

No Data (Ds/Do) Masalah Etiologi


1 Ds: Ketidak efektifan Penumpukan sekret
px mengatakan kepala jalan nafas
pusing dan badan
terasa lemas dan pilek
Do :
KU : lemah
TD : 130/70 mmHg
S : 38◦C
N : 98x/mnt
RR : 14x/mnt

2 Ds : Hipertermia Ketebalan tubuh


px mengatakan menurun
kepalanya masih
pusing dan pilek
namun badanya
sedikit lebih segar
Do :
KU : sedikit sehat
TD : 100/70 mmHg
S : 38◦C
N : 95x/mnt
RR : 14x/mnt

8
2.8 DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. F
Umur : 18 th

No Diagnosa keperawatan
1 Ketidak efektifan jalan nafas karena penumpukan sekret
Di tandai dengan :
KU: lemah
TD : 130/70 mmHg
S : 38◦C
N : 98x/mnt
RR : 14x/mnt

2 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan kekebalan tubuh px


menurun
KU : sedikit sehat
TD : 100/70 mmHg
S : 38◦C
N : 62x/mnt
RR : 14x/mnt

9
2.9 RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. F
Umur : 18 th

No Tujuan dan Kriteria Rencana tindakan Rasional

1 Setelah dilakukan -Melakukan -Untuk mengetahui


tindakan keperawatn pemeriksaan kondisi px
selama 1x24 jam TTV(TD,N,S,RR) -Agar lebih
diharapkan badan pasien -Menganjurkan px bertenaga
sedikit bugar lebih banyak makan -Agar px tidak
makanan yang bergizi pusing jika hanya
seperti sayur dan buah berbaring maka
-Menganjurkan px tubuh tidak akan
lebih banyak terlatih bergerak.
bergerak,tidak hanya
berbaring.

2 Setelah dilakukan -Melakukan -Untuk mengetahui


tindakan keperawatn pemeriksaan TTV (TD, kondisi px
selama 2x24 jam N,S,RR) -Agar px bernapas
diharapkan px sudah -Menyarankan px lebih lega dan bebas
tidak sesak nafas lagi untuk duduk bersandar -Agar suhu tubuh px
pada dinding menjadi normal dan
-Menyarankan px px berkeringat.
banyak minum dan
makan yang hangat

10
2.10 TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. F
Umur : 18 th

Tanggal / jam Tindakan Keperawatan


18 Agustus 2018 -Melakukan pemeriksaan TTV (N:86x/mnt,
Pukul 08.00 S:39,5◦C, RR:23x/mnt, TD:110/70 mmHg)
-Menganjurkan px makan makanan bergizi dan
membantunya memilih makanan yang baik
baginya.
-Membantu px bergerak bangun dari tempat
tidur dan bersandar di dinding.
-Memberikan minuman hangat pada px setelah
makan.
19 Agustus 2018 -Melakukan pemeriksaan TTV (N:86x/mnt,
Pukul 08.00 S:38◦C, RR:23x/mnt, TD:120/70 mmHg)
-Meng
-

11
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
 Alkalosis Respiratorik ( penurunan asam karbonat) merupakan Penurunan primer
dari PaCO2 (hipokapnea) sehinggan terjadi penurunan PH. PaCO2 <> 7,45.
Kompensasi ginjal berupa penurunan ekskresi H+ dengan akibat lebih sedikit absorbsi
HCO3 . Penurunan HCO3 serum berbeda-beda, tergantung apakah keadaanya akut
atau kronik.
 Keseimbangan asam basa dalam darah harus seimbang. Apabila ada ketidak
seimbangan dapat menyebabkan asidosis atau alkalosis. Apabila terjadi dalam sistem
respirasi dapat menyebabkan asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik
 Keseimbangan asam basa dalam tubuh juga harus seimbang agar kerja sistem
organ dapat bekerja dengan optimal.

3.2 Saran
Kami harap dengan adanya asuhan keperawatan tentang alkalosis respiratorik
pembaca menjadi lebih tau tentang penyebab dan cara penanggulangan alkalosis
respiratorik. Pembaca juga dapat mencegah agar tidak terkena alkalosis respiratorik

12
DAFTAR PUSTAKA
http://makalakeperawatan.blogspot.com/2011/08/alkalosis-metabolik-dan-alkalosis.html?
m=1
https://doktermuslim.com/alkalosis-respiratorik/amp/

13

Anda mungkin juga menyukai