Anda di halaman 1dari 43

MODUL PEMBELAJARAN

KEWIRAUSAHAAN UNTUK PGSD

OLEH:

RIKA MELLYANING KHOIRIYA, S.Pd., M.Pd

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI S1 PGSD
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN 2016
Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 1
Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan bahan ajar Kewirausahaan
untuk PGSD. Bahan ajar ini digunakan untuk mahasiswa PGSD sebagai
matakuliah wajib untuk ditempuh pada semester 5. Diharapkan mahasiswa
dapat memperoleh ilmu tentang kewirausahaan, sehingga dapat
diimplementasikan berdasarkan kajian ilmu tentang ke-SD an.
Bahan ajar selain dilengkapi dengan konsep, kasus, contoh aplikasi, juga
dilengkapi dengan rincian tugas, sehingga mahasiswa dapat melatih dan
mengusai konsep kewirausahaan dan nantinya dapat menjadi penguasaha yang
sukses sesuai dengan kajian ilmu yang didalami. Selain mahasiswa dapat
mengembangkan usaha untuk dirinya, mahasiswa harus membekali dan
mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kewirausahaan kepada peserta
didik. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menjadi calon pengusaha dan
mandiri sejak usia dini.
Penyusun bahan ajar Kewirausahaan untuk PGSD menyadari masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
memohon pembaca untuk memberikan saran dan kritik sehingga dapat
membangun demi kesempurnaan bahan ajar ini, atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.

Bangkalan, Juli 2016

Tim Penyusun

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 3


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK........................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................... 1
B. Tujuan Penelitian Pengembangan.................................... 8
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan................................. 8
D. Pentingnya Penelitian Pengembangan.............................. 9
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian................................. 9
F. Definisi Operasional........................................................ 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pendidikan Karakter........................................................ 13
B. Ruang Lingkup Asesmen ................................................ 17
C. Spesifikasi Instrumen Asesmen Autentik Berbasis Pendidikan
Karakter......................................................................... 24
D. Konsep Dasar IPA SD...................................................... 25
E. Penelitian Relevan.......................................................... 31
F. Kerangka Pikir................................................................ 32

BAB III METODE PENELITIAN


A. Model Penelitian Pengembangan..................................... 34
B. Prosedur Penelitian Pengembangan................................. 36
C. Uji Coba Produk............................................................. 40
1.Desain Uji Coba.......................................................... 40
2.Subjek Coba............................................................... 41

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 4


3.Jenis Data.................................................................. 43
4.Instrumen Pengumpulan Data..................................... 43
5.Teknik Analisis Data.................................................... 47

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN


A. Deskripsi Produk yang Dikembangkan.............................. 51
B. Penyajian Data Uji Coba.................................................. 55
C. Analisis Data.................................................................. 57
D. Revisi Produk Hasil Pengembangan................................. 65

BAB V KAJIAN DAN SARAN


A. Kajian Produk yang Telah Direvisi.................................... 66
B. Kelebihan dan Kelemahan Hasil Pengembangan............... 72
C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Lebih Lanjut....... 73

DAFTAR RUJUKAN........................................................................... 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................... 79

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 5


PENDAHULUAN

Abad ke-21 ini dihadapkan pada tantangan besar. Tantangan paling nyata
adalah era globalisasi. Globalisasi tersebut sudah menimbulkan dampak ganda, di
satu sisi membuka kesempatan kerja sama yang seluas-luasnya antar negara, namun
di sisi lain ternyata membawa persaingan yang sangat ketat. Oleh sebab itu, tantangan
utama di masa kompentitif pada semua sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan
sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.
Guru sebagai ujung tombak memiliki peranan yang sangat penting dalam
menangkal dampak buruk dari globalisasi, melalui proses pembelajaran yang
dilakukannya. Proses pembelajaran yang berkualitas akan muncul dari guru yang
berkualitas, sehingga dapat menghasilkan anak didik yang berkualitas pula. Tuntutan
profesionalisme guru merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, jika kita ingin
meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Selama ini ada anggapan bahwa
rendahnya kualitas pendidikan Indonesia terkait dengan rendahnya tingkat kesejahteraan
guru. Akibatnya guru mengerjakan pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya.
Peningkatan profesionalisme guru bukan hanya merupakan tanggung jawab
guru, tetapi juga merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat, sekolah dan
organisasi yang terkait dengan pendidikan. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait harus
mendukung secara nyata ketika menuntut guru menjadi pekerjaan yang profesional.
Sarana dan prasarana untuk meningkatkan kompetensi guru mutlak harus ada, karena
para guru ini harus selalu up dating dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan apa
yang terjadi dengan dunia, dan ini membutuhkan fasilitas dan teknologi yang memadai.
Mungkin tidak begitu masalah dengan guru yang tinggal di perkotaan yang sudah
tersentuh dengan kecanggihan teknologi, bagaimana guru yang tinggal di daerah
pedesaan dan daerah terpencil, dan kita juga tahu bahwa untuk mengakses informasi
yang up to date tidaklah murah.
Profesionalisme tidak hanya mencakup kompetensi seseorang, namun harus
mengisyaratkan adanya komitmen, dedikasi, kebanggaan, dan ketulusan yang melekat
pada diri seseorang. Kriteria seorang guru dinyatakan profesional antara lain: memiliki
komitmen pada siswa dan proses belajarnya,

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 6


secara mendalam menguasai bahan ajar dan cara mengajarkannya pada siswa,
bertanggung jawab memantau kemampuan belajar siswa melalui berbagai teknik
evaluasi, mampu berpikir sistematis dalam melakukan tugas, dan menjadi bagian
dari masyarakat belajar di lingkungan profesinya. Untuk mengefektifkan fungsi dan
peranan guru, sesungguhnya tidak cukup dengan hanya meningkatkan jumlah dan
kualifikasi lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan guru, namun hal yang paling
menonjol untuk dijadikan bahan kebijakan ialah aspek pengembangan jiwa
entrepreneur para pengelola lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan guru,
sehinga calon- calon guru tersebut memiliki jiwa kewirausahaan yang memadai.
Kepemilikan jiwa kewirausahaan bagi calon-calon guru tersebut sangat penting
artinya, karena guru memiliki peran strategis dalam proses transformasi budaya
entrepreneurship kepada murid-muridnya, yang pada akhirnya jiwa kewirausahaan
guru tersebut akan senantiasa mengalir dari generasi ke generasi.
Dalam wacana teoritis, jiwa kewirausahaan tersebut akan mempengaruhi
perilaku orang lain, sebab kepemimpinan guru merupakan fenomenanya dalam
mempengaruhi murid. Perilaku kepemimpinan yang berkualitas bagi guru ditunjukkan
dengan deskripsi karakteristik pribadi guru yang memiliki: (1) kematangan sosial, (2)
kecerdasan, (3) kebutuhan untuk berprestasi dan (5) sikap dalam hubungan
kemanusiaan. Wujud dari perilaku-perilaku tersebut pada kenyataannya cenderung
membentuk karakteristik kepribadian yang khas atau perilaku dominan yang
diperlihatkan dalam konteks interaksi dengan para muridnya. Kecenderungan
perilaku tersebut menjadi prototype perilaku yang sering disebut gaya kepemimpinan
guru. Secara formal, guru adalah seorang "pemimpin" bagi segala kegiatan yang harus
dilakukan oleh murid-muridnya. Dengan demikian, upaya pencapaian tujuan
pembelajaran banyak dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan (skills), wawasan
(vision), dan jiwa (spirit) yang dimiliki oleh para guru dalam melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran. Apabila para guru memiliki ketiga kemampuan tadi dalam bidang
kewirausahaan, sangat dimungkinkan proses pembelajaran memiliki efektivitas yang
tinggi.
Fungsi guru sebagai pemimpin pendidikan yang paling pokok adalah sebagai
manajer pembaharu pembelajaran melalui proses-proses transformasi budaya belajar
dan bekerja. Proses transformasi budaya tersebut hanya dapat berlangsung oleh orang-

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 7


orang yang berjiwa entrepreneur. Sebagai suatu lembaga pendidikan, sekolah
merupakan unit organisasi formal yang memiliki struktur organisasi tersendiri,
dengan tata kerja dan personil khusus yang terlibat di dalamnya. Guru merupakan
pemimpin yang bertanggung jawab dalam pengaturan dan pengelolaan segala
aktivitas pembelajaran, sehingga tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif.
Salah satu manfaat bagi anda dalam meningkatkan jiwa entrepreneur ialah
dapat membentuk citra anda sebagai guru yang kharismatis. Jiwa entrepreneur
dapat ditularkan melalui proses kepemimpinan transformasional, karena proses ini
memfokuskan secara khusus pada penciptaan dan pemeliharaan dari sebuah
perubahan. Perubahan seperti itu dibutuhkan ketika organisasi mengantisipasi
ancaman baru atau sedang menghadapi ancaman. Oleh karena itu, penanaman jiwa
kewirausahaan sangat relevan dengan kondisi bangsa yang sedang mengalami
keterpurukkan di berbagai sektor.
Tentu saja bagaimana anda menjadi pemimpin transformasional benar-benar
melakukannya telah menjadi subyek dari perdebatan hangat. Namun beberapa
mekanisme, termasuk kharisma dan motivasi inspirasional sering diketahui. Perilaku
kharismatis, sebagaimana telah kita lihat, sering menyebabkan murid untuk
mengidentifikasi dan mengikat dirinya dengan pemimpin. Ini biasanya melibatkan
sebuah visi yang menarik, menyusun perilaku yang dibutuhkan (misalnya semangat
pengorbanan), dan menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan pada tugas-
tugas murid dalam belajar.
Guru yang berjiwa entrepreneur juga mencoba untuk menciptakan
hubungan istimewa dengan masing-masing muridnya. Kepemimpinan entrepreneur
mencoba untuk menyediakan stimulasi intelektual dengan menantang orang-orang
yang dipimpinnya untuk berpikir dalam suatu cara yang benar-benar baru. Meskipun
perilaku jelas merupakan hal yang penting, kepemimpinan entrepreneur juga dapat
dipandang sebagai sebuah proses, baik dalam transaksional maupun tranformasional.
Kewirausahaan (entrepreneur) dalam dunia bisnis telah banyak dijadikan
pilihan bagi sebagian besar pelaku bisnis. Entrepreneur telah dianggap memiliki
kemampuan untuk mandiri dan berhasil, dan bahkan memberikan peluang kerja
bagi orang lain. Dengan berentrepreneur, tidak saja memungkinkan orang dapat

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 8


melakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan, namun di
samping itu juga, berentrepreneur akan mendapatkan kebebasan keuangan dan
waktu yang cukup untuk melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai bersama
teman-teman dan keluarganya.
Di tengah ketatnya persaingan dunia kerja yang sarat dengan persaingan
dan nuasa kolusi, mengapa kita tidak membuka “pintu‟ kesempatan yang lain
untuk mendirikan usaha sendiri, sebagai alternatif dalam mengurangi angka
pengangguran yang tidak terserap lagi oleh jumlah lapangan pekerjaan.
Wirausaha adalah pilihan tepat, yang kini mulai banyak dilirik orang, mengapa
harus menggantungkan hidup pada orang lain? Sementara kita memiliki kemampuan
untuk mandiri dan berhasil, bahkan memberikan peluang kerja bagi orang lain.
Dengan berwirausaha, tidak saja memungkinkan kita melakukan sesuatu yang
sesuai dengan apa yang kita inginkan, dengan membuka diri untuk meningkatkan
semangat juang dan motivasi, mengoptimalkan seluruh potensi, minat dan
kemampuan yang ada pada diri kita sendiri. Kita juga akan mendapatkan
kebebasan fikiran, perasaan dan kesempatan yang cukup untuk melakukan berbagai
kegiatan yang kita sukai bersama murid dan keluarga.
Kompetensi umum yang dituntut setelah mempelajari bahan ajar ini ialah anda
diharapkan memiliki wawasan luas, apresiasi yang mendalam dan keterampilan dalam
menganalisis nilai-nilai dan proses dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam
dunia bisnis dan menentukan pilihan terbaik untuk dikembangkan dalam dunia
pendidikan dan pengajaran. Indikator-indikator yang dapat dijadikan ukuran
pemahaman anda terhadap materi dalam bahan ajar ini, anda rasakan apabila anda
dapat:
(1) Menjelaskan kembali konsep kewirausahaan;
(2) Merumuskan pengertian wirausahawan;
(3) Merumuskan pengertian kewirausahaan dalam pendidikan;
(4) Mengidentifikasi nilai-nilai kewirausahaan dalam organisasi bisnis;
(5) Mengidentifikasi prinsip-prinsip kewirausahaan dalam konteks organisasi
pemerintah;
(6) Mengidentifikasi nilai-nilai kewirausahaan dalam pendidikan;
(7) Merumuskan proses pengembangan kompetensi kewirausahaan.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 9


Tampaknya, bukan bermaksud menjadikan anda atau para pengelola
organisasi pendidikan menjadi para pelaku bisnis komersial, karena jiwa
entrepreneur tidak identik dengan bisnis komersial. Namun, mengapa
seorang entrepreneur dapat lebih tangguh dari yang lain? Apa yang dapat kita
peroleh dari belajar tentang hal itu? Kuncinya adalah pada “etos kerja‟, yaitu
keyakinan yang kuat dan mendalam mengenai nilai penting dari bekerja yang
ditekuninya. Seseorang dengan keyakinan bahwa usahanya ini bermakna
penuh bagi hidupnya akan berjuang lebih keras untuk berhasil. Berbeda
dengan seseorang yang menganggap bisnisnya hanya sekedar sebagai
alternatif mencari uang, bila menemui kesulitan dengan cepat
meninggalkannya untuk mencari alternatif baru yang lebih mudah.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka topik-topik yang dibahas
dalam bahan ajar ini difokuskan pada pemahaman tentang konsep dan nilai-nilai
kewirausahaan yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, dan
pengembangan unsur-unsur kewirausahaan, serta proses transformasi jiwa
kewirausahaan dalam proses pendidikan dan pengajaran. Materi tersebut
dirumuskan berikut ini:
(1) Konsep dan Pengertian Kewirausahaan
(a) Konsep Kewirausahaan
(b) Pengertian Wirausahawan
(c) Pengertian Kewirausahaan
(2) Nilai-Nilai Kewirausahaan dalam Organisasi Bisnis
(3) Kewirausahaan dalam Konteks Organisasi Pemerintah
(4) Kewirausahaan dalam Organisasi Pendidikan
(5) Pengembangan Kompetensi Kewirausahaan
Dalam upaya mempelajari modul ini, anda di samping harus memahami
secara seksama, diperlukan juga upaya-upaya untuk mengalami pengalaman dengan
mencoba mempraktekkan jiwa kewirausahaan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Oleh karena itu, agar anda dapat memahami isi modul ini dengan cepat, anda perlu
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Bacalah modul ini tahap demi tahap. Mulailah dengan kegiatan belajar 1
(satu) dan seterusnya. Sebelum anda benar-benar paham tentang materi pada

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 10


tahap awal, jangan membaca materi pada halaman berikutnya. Lakukan
pengulangan pada halaman tersebut sampai anda benar-benar memahaminya.
2. Jika anda mengalami kesulitan dalam memahami materi pada
halaman atau sub bahasan tertentu, diskusikan dengan teman anda atau fasilitator
yang sekiranya dapat membantu untuk memahami materi modul ini.
3. Setelah selesai memahami materi pada setiap kegiatan belajar sebaiknya
anda mengerjakan latihan-latihan, menjawab soal-soal dan kemudian cocokkan
jawaban anda dengan kunci jawaban yang tersedia.
4. Jika skor hasil belajar anda masih belum memenuhi persyaratan
minimal, sebaiknya anda tidak terburu-buru untuk mempelajari materi berikutnya.
Lakukan pengulangan untuk pengujian dengan menjawab soal-soal sampai
benar-benar mendapat skor minimal untuk melanjutkan ke materi berikutnya.
5. Memperkaya pemahaman dengan membaca litelatur orang-orang
sukses dalam bidang kewirausahaan, membiasakan berdiskusi kelompok,
mengerjakan soal-soal latihan pemahaman, mengikuti tutorial, atau berdiskusi
langsung dengan penulis modul.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 11


Kegiatan Belajar 1
KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Apa yang ada dalam pikiran Anda tentang kewirausahaan? Tentunya Anda
akan berpikir bahwa pengusaha yang sukses itu perlu banyak pengorbanan dan
usaha yang turun-temurun. Anggapan Anda bisa saja benar dan bisa saja menjadi
penghibur saja, agar melakukan usaha seperti mereka yang telah berhasil.
Kewirausahaan saat iini tidak hanya sebagai ilmu pengetahuan saja melainkan telah
menjadi motor dan lokomotif suatu Negara. Peter Drucker (dalam Hendro, 2011)
yang merupakan seorang Begawan manajemen bisnis terkemuka, mengatakan
bahwa kemajuan perekonomian bangsa akan dimotori oleh kewirausahaan yang
visioner dengan daya kreativitas dan inovasi. Hal ini terbukti dengan adanya
program pemerintah melalui UKM (Usaha Kecil Menengah) dapat membantu
perekonomian rakyat dengan memberikan bantuan dana dan peralatan yang
memadai. Berikut ini akan dipaparkan konsep penting tentang kewirausahaan
sebagai bekal mahasiswa lulusan sarjana dalam mengembangkan bakat dalam
bentuk usaha yang inovatif serta memiliki daya saing yang tinggi di kanca Nasional
mauun Internasional.
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru
secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002).
Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.Inovatif
berarti memperbaiki/memodifikasi/mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Nilai
tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya. Ada yang berpendapat bahwa
istilah kewirausahaan itu merupakan singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan
luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Ambisi,
Negosiatif. (Anonim 1, 2005).

B. Tujuan Pengembangan Kewirausahaan


Tujuan pengembangan kewirausahaan bagi kepala sekolah adalah agar kepala
sekolah inovatif, kerja keras, memiliki motivasi kuat, pantang menyerah, dan

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 12


kreatif dalam mencari solusi terbaik sehingga mampu menjadi contoh bagi warga
sekolahnya.

C. Karakteristik/Dimensi-Dimensi Kewirausahaan
Ada dua jenis karateristik atau dimensi kewirausahaan yaitu: (1) kualitas dasar
kewirausahaanmeliputi kualitas daya pikir, daya hati, dan daya fisik; dan (2)
kualitas instrumental kewirausahaan yakni penguasaan lintas disiplin ilmu (Slamet,
2009). Selanjutnya, dijelaskan Slamet (2009) sebagai berikut.
a. Kualitas Dasar Kewirausahaan
1) Daya Pikir
Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: berpikir kreatif; berpikir inovatif; berpikir
asli/baru/orisinil; berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir
berpikir; berpikir menciptakan produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu
yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain; berpikir sebab-akibat; berpikir
lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai perubah (agen perubahan); berpikir
kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir maksimal; terampil
mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas berpikir sangat tinggi.
2) Daya Hati
Kualitas dasar daya hati kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian moral untuk
mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif apalagi hanya reaktif;
berani mengambil resiko; berani berbeda; properubahan dan bukan pro
kemapanan; kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki
tanggungjawab moral yang tinggi; hubungan interpersonal bagus;
berintegritas tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja keras;
berkomitmen tinggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain;
melakukan apa saja yang terbaik; melakukan perbaikan secara terus menerus;
mau memetik pelajaran dari kesalahan, dari kesuksesan, dan dari praktek-
praktek yang baik; membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis,
harmonis, dan lincah; percaya diri; pencipta peluang; memiliki sifat daya
saing tinggi, tetapi mendasarkan pada nilai solidaritas; agresif/ofensif; sangat

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 13


humanistik dan hangat pergaulan; terarah pada tujuan akhir, bukan tujuan
sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan tantangan baru; selalu
membangun keindahan cita rasa melalui seni (kriya, musik, suara, tari, lukis,
dsb.); bersikap mandiri akan tetapi supel; tidak suka mencari kambing hitam;
selalu berusaha menciptakan dan meningkatkan nilai tambah sumberdaya;
terbuka terhadap umpan balik; selalu ingin mencari perubahan yang lebih baik
(meningkatkan/mengembangkan); tidak pernah merasa puas, terus menerus
melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan selanjutnya; dan
keinginan menciptakan sesuatu yang baru.
3) Daya Fisik
Kualitas dasar daya fisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: menjaga kesehatan secata teratur; memelihara
ketahan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi yang tinggi; dan
keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup.
b. Kualitas Instrumental Kewirausahaan
Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan sukses tidak cukup hanya memiliki
kualitas dasar kewirausahaan, akan tetapi kualitas instrumental kewirausahaan
(penguasaan disiplin ilmu). Misalnya, seorang kepala sekolah, pengawas, atau
kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, harus memiliki ilmu pengetahuan yang
luas di bidang pekerjaan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya.
4. Cara-Cara Mengembangkan Kewirausahaan
Cara-cara mengembangkan kewirausahaan dilakukan melalui pentahapan
sebagai berikut.
(1)Melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kepemilikan kewirausahaan. Ini
dapat dilakukan melalui pengisian daftar kualitas kewirausahaan atau menjawab
sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan yang dilakukan setulus-tulusnya
dan sejujur-jujurnya (lihat Lampiran tentang Instrumen Profil Diri Kualitas
Dasar Kewirausahaan, oleh Slamet PH). Hasil pengisian daftar/jawaban tersebut
berupa profil diri kewirausahaan.
(2)Berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan), selanjutnya
ditempuh melalui berbagai upaya yang disebut “belajar.”

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 14


(3)Mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya:
berpikir sendiri (otak kita kaya untuk berpikir), membaca (buku, jurnal,
internet/web-site), magang, kursus pendek, belajar dari wirausahawan sukses,
pengamatan langsung dilapangan, dialog dengan wirausahawan sukses,
mengikuti seminar, mengundang wirausahawan sukses, menyimak acara-acara
kewirausahaan di televisi, atau cara-cara lain yang dianggap tepat bagi dirinya
untuk mempelajari kewirausahaan Slamet, 2009).

5. Manfaat kompetensi kewirausahaan bagi Kepala sekolah


(1) Mampu menciptakan kreativitas dan inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan sekolah/madrasah.
(2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai
organisasi pembelajaran yang efektif.
(3) Memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah/madrasah,
(4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala sekolah/madrasah,
(5) Memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar siswa, dan
(6) Menjadi teladan bagi guru dan siswa di sekolahnya, khususnya mengenai
kompetensi kewirausahaan.
6. Menjadi Seorang Wirausaha yang Sukses
Kepala sekolah/madrasah sebagai seorang wirausahawan yang sukses
harus memiliki tiga kompetensi pokok yaitu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kewirausahaan. Ketiga kompetensi tersebut saling berkaitan.
Kompetensi merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pengetahuan adalah kumpulan informasi yang disimpan di otak dan dapat dipanggil
jika dibutuhkan. Keterampilan adalah kemampuan menerapkan pengetahuan. Sikap
adalah sekumpulan kualitas karakter yang membentuk kepribadian seseorang
(Anonim 4, 2005). Seseorang yang tidak memiliki ketiga kompetensi tersebut akan
gagal sebagai wirausahawan yang sukses.
Keterkaitan ketiga kompetensi tersebut digambarkan sebagai berikut.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 15


Pengetahuan Pengetahua

Kualitas dasar
Perusahaan Kewirausahaan
(Sekolah)

Sikap Keterampilan
Keterampilan Sifat

Gambar 2: Kompetensi (Anonim 4, 2005)

Keterampilanyang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan menurut Hisrich


& Peters (2002) adalah keterampilan teknikal, manajemen bisnis, dan jiwa
kewirausahaan personal. Keterampilan teknikal meliputi: mampu menulis,
berbicara, mendengar, memantau lingkungan, teknik bisnis, teknologi,
mengorganisasi, membangun jaringan, gaya manajemen, melatih, bekerja sama
dalam kerja tim (teamwork). Manajemen bisnis meliputi: perencanaan bisnis dan
menetapkan tujuan bisnis, pengambilan keputusan, hubungan manusiawi,
pemasaran, keuangan, pembukuan, manajemen, negosiasi, dan mengelola
perubahan. Jiwa wirausahawan personal meliputi: disiplin (pengendalian diri),
berani mengambil risiko diperhitungkan, inovatif, berorientasi perubahan, kerja
keras, pemimpin visioner, dan mampu mengelola perubahan.
A. Contoh Kasus
Tokoh-tokoh wirausahawan yang sukses di bidang pendidikan antara lain
adalah Raden Ajeng Kartini yang berupaya keras pada jamannya merintis
kesadaran tentang hak kaum perempuan, KI Hajar Dewantoro dengan Taman
Siswa, Ciputra dengan Universitas Entrepreneurship, dan pendiri sekolah Global
Jaya.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 16


Kegiatan Belajar 2
INOVASI

Setelah anda memahami konsep dasar kewirausahaan, maka ada konsep yang
penting sebagai dasar untuk belajar materi selanjutnya. Sebelum Anda mempelajari
konsep inovasi secara lengkap, maka terlebih dahulu untuk membaca materi di bawah
ini dengan cermat.

A. Pengantar
Salah satu dari lima kompetensi kewirausahaan Kepala sekolah/madrasah adalah
menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasahnya. Untuk
meningkatkan kompetensi inovasi Kepala sekolah/madrasahnya, maka Kepala
sekolah/madrasah hendaknya mengetahui dan mampu menerapkan konsep inovasi
dalam mengembangkan sekolah/madrasah. Esensi kewirausahaan adalah kreativitas
dan inovasi (Overton, 2002). Oleh sebab itu, Kepala sekolah/madrasah dituntut
memiliki sifat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan sekolah/madrasahnya.

B. Materi Pokok
1. Definisi Inovasi
Kreativitas dan inovasi merupakan dimensi-dimensi penting kewirausahaan.
Kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada
sebelumnya. Sedang inovasi adalah penciptaan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya
(Drucker, 1985). Contoh: hasil inovasi adalah kantin jujur, pembelajaran anti korupsi,
pembelajaran PAIKEM, manajemen sekolah/madrasah bersertifikasi ISO, unit produksi
sekolah/madrasah sebagai tempat praktik siswa untuk memperoleh pengalaman nyata di
dunia kerja, dan lain-lain.

2. Tujuan Kepala Sekolah Memiliki Kompetensi Inovasi


Kepala sekolah/madrasah perlu memiliki kompetensi inovasi agar dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya selalu memikirkan sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya melalui perbaikan, pengembangan, pengayaan, pemodifikasian, dsb. Dalam
rangka untuk memajukan dan mengembangkan sekolah/madrasahnya.
3. Ciri-ciri Seorang Inovator

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 17


Seorang inovator memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. mengerjakan tugas dengan cara yang tidak konvensional;
b. menemukan masalah dan memecahkannya dengan cara yang tidak liniear;
c. lebih tertarik pada hasil dari pada proses;
d. tidak senang pada pekerjaan yang bersifat rutin;
e. kurang senang pada kesepakatan; dan
f. kurang sensitif terhadap orang lain (Kirton, 1976);

4. Cara Melakukan Inovasi


Cara melakukan inovasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Anda harus ke luar dari kawasan yang membuat anda nyaman (comfort zone);
b. jangan berpikir dengan cara yang sudah terbiasa ada/dilakukan;
c. bergerak lebih cepat dibanding orang lain (pesaing) agar tidak didahului orang
lain;
d. dengarkan ide stakeholders sekolah/madrasah;
e. bertanyalah kepada warga sekolah/madrasah dan stakeholders apa yang perlu
diubah di sekolah/madrasah ini secara berkala;
f. dorong diri sendiri dan orang lain untuk cepat bergerak tetapi selamat;
g. berharap untuk menang, dan memiliki kesehatan dan kekuatan; dan
h. rekreasi secukupnya untuk mendapatkan ide-ide baru (Anonim 3, 2005).

C. Contoh Kasus
Yohanes Surya menemukan cara-cara pembelajaran fisika yang inovatif sehingga
menghasilkan juara olimpiade fisika tingkat dunia. Penemu jarimatika menemukan
pembelajaran matematika di SD. Phytagoras menemukan rumus Phytagoras dalam
matematika.Sekolah/madrasah. Di Tidore memanfaatkan gelombang laut dan alam
sekitar sebagai laboratorium praktik siswa,dan koleksi pohon langka di SMA
Ambarawa sebagai sarana observasi siswa dan guru.

D. Latihan

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 18


Diskusikan kasus berikut untuk siswa-siswa SD! Selesaikan kasus dengan
pendekatan kewirausahaan!. Buat powerpointnya! Sajikan di depan kelompok lainya
untuk mendapat komentar-komentar dan saran-saran sebagai masukan.
1. Kasus untuk Kepala SD
James Shieh, usahawan Singapura menyatakan bahwa sejak kecil pikiran anak-
anak Singapura sudah diisi dengan pemahaman tentang kewirausahaan
(entrepreneurship). Anak-anak diberitahu bahwa hidup mereka berarti dan beradab
kalau bisa berjualan.Dari 10 pintu rezeki, delapan ada di berjualan. Anak-anak kecil
itu diajari memahami cara menaikkan nilai suatu barang. Mereka diajak memahami
bahwa Singapura negara kecil dan untuk bisa bertahan (survive), mereka harus
kreatif, inovatif, kerja keras, dan pantang menyerah. James Shieh mencontohkan,
anak-anak kecil diajarkan bagaimana mengkreasi nilai benda. Satu pepaya, hanya
akan dihargai satu buah pepaya kalau dijual begitu saja. Tetapi ketika pepaya itu
dikreasikan menjadi jus, atau dijus atau dijus dan ditambah buah lain sehingga
menambah kenikmatannya, maka nilai jual buah pepaya itu sudah menjadi lain.
Begitu pula dengan durian yang bisa dikreasikan dengan amat banyak varian
produk.“Ini baru contoh kecil tentang buah.”
Anak-anak kecil juga diajarkan bahwa mereparasi barang yang rusak tentu baik.
Akan tetapi akan jauh lebih hebat kalau barang yang direparasi itu diberi nilai
tambah sehingga nilainya menjadi berlipat-lipat. Tidak sampai di sini, anak-anak itu
diajarkan pula untuk memahami bahwa merusak jauh lebih gampang daripada
membuat.Sebaliknya, tutur James, anak-anak dibawa ke lokasi pembuangan
sampah.Di situ ditunjukkan betapa banyaknya benda yang masih bisa digunakan
tetapi sudah dibuang.Anak-anak diminta mencari sampah yang masih bisa
digunakan bahkan dikreasikan.
Seorang guru besar sastra di Singapura yang ditemui terpisah, Prof Tan Tan Sen
menambahkan, dalam konteks kewirausahaan dibutuhkan pikiran-pikiran sangat
kreatif.“Untuk melatih kreasi, dan inovasi, pikiran harus jernih, sebab Anda butuh
pengalaman, misalnya bagaimana membuat barang rongsokan menjadi sangat
bernilai?”
Apa yang diuraikan di atas sudah sering kita dengar. Hanya saja, sebagian di
antara kita belum membuka mata, hati dan pikiran untuk menerima pemahaman

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 19


tentang kreasi dan inovasi itu bagi siswa SD kita.Sebagian orang tua/wali murid
yang kaya raya melarang anaknya bekerja hanya demi sebuah gengsi.Bagaimana
caranya agar anak-anak SD kita kreatif, inovatif, mau bekerja keras, dan pantang
menyerah?

2. Kasus untuk Kepala SMP

Diskusikan kasus berikut selama 10 menit! Selesaikan kasus dengan


pendekatan kewirausahaan! Buat powerpointnya! Sajikan di depan kelompok lainya
untuk mendapat komentar-komentar dan saran-saran sebagai masukan.

Dalam rangka menerapkan konsep pendidikan karakter, akhir-akhir ini beberapa


sekolah termasuk SMP mendirikan Kantin Kejujuran.Kantin Kejujuran sengaja
dikelola oleh siswa-siswa SMP untuk memberikan pengalaman berwirausaha dan
melatih pembeli menerapkan kejujuran.Jadi, Kantin Kejujuran punya dua misi yaitu
melatih kejujuran dan kewirausahaan.Siswa yang membeli mengambil barang dan
makanan/minuman sendiri, menghitung sendiri, dan membayar sendiri pada kotak
yang telah disediakan.Mula-mula Kantin Kejujuran berjalan dengan baik.Namun,
lama kelamaan kantin tersebut ditutup karena bangkrut.Siswa, guru, orang tua/wali
murid, komite sekolah, dan juga kepala sekolah saling menyalahkan.

Kasus untuk Kepala SMA


Diskusikan kasus berikut 10 menit! Selesaikan kasus berikut dengan pendekatan
kewirausahaan! Buat powerpointnya! Sajikan di depan kelompok lainya untuk
mendapat komentar-komentar dan saran-saran sebagai masukan.
Pengusaha dari Amerika Serikat, Schramm setelah diterjemahkan ke bhs
Indonesianya menyatakan, ”Kita tidak bisa melatih seseorang untuk memiliki
karisma. Ada orang-orang tertentu yang memiliki kepribadian senang dengan
tantangan serta berani mengambil risiko dan inovatif dan gigih mewujudkan
impiannya.”Yang bisa dilakukan, lanjut Schramm, adalah melatih atau mendidik
seseorang yang memiliki bekal ide dan semangat atau bahkan sudah memulai
usahanya sedikit demi sedikit untuk membuat rencana atau strategi

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 20


usaha.Tujuannya, untuk mengurangi risiko kegagalan usahanya dan memastikan
keberhasilan usaha. Jika memiliki rencana atau strategi usaha yang jelas, dipastikan
usahanya pun akan berhasil. SMA-SMA apalagi SMK-SMK akan sangat berguna
dalam hal itu. Tidak hanya itu.Para wirausaha yang sukses juga bisa berbagi ilmu
dengan siswa di SMA-SMA dan SMK-SMK.
”Jadi, belum tentu semua orang bisa menjadi entrepreneur karena masih lebih
banyak orang yang boro-boro memikirkan inovasi usaha, memikirkan mau makan
apa hari ini saja sudah susah,” kata Schramm.
Menjadi seorang wirausaha yang sukses pun, kata Schramm, tidak perlu harus
memulai usaha sejak usia muda. Selama ini banyak beredar anggapan keliru bahwa
jika ingin sukses, seseorang harus memulai usaha sejak usia 19 atau 21 tahun. Jika
tidak, tidak akan pernah berhasil menjadi wirausaha. ”Nyatanya, banyak orang yang
memulai usaha justru ketika sudah pensiun,” ujarnya.
Schramm juga mengatakan, kewirausahaan harus dilakukan, bukan sekadar
diajarkan.Pendidikan kewirausahaan memang perlu diperkenalkan di sekolah-
sekolah untuk menginformasikan kepada siswa bahwa kewirausahaan itu penting
dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Schramm menambahkan, kewirausahaan juga untuk membentuk adanya keinginan
di dalam diri seseorang untuk bekerja sendiri, bukan bekerja kepada orang lain.
Mampu memanfaatkan peluang dan berani mengambil risiko.Sebab, negara memang
butuh meningkatkan jumlah perusahaan-perusahaan baru guna mendorong
meningkatnya pertumbuhan ekonomi.
Pertanyaan bagi siswa SMA kita adalah mengapa siswa kita cenderung berbudaya
santai?Konsumtif?Ingin serba instant?Sebagian punya motto, “Bersenang-senang
dahulu, bersenang-senang kemudian.”Ada pula yang punya motto, “Muda jaya, tua
kaya, mati masuk surga.”Dapatkah semua itu diwujudkan tanpa memiliki jiwa
kewirausahaan?
Kasus untuk Kepala SMK
Diskusikan kasus berikut selama 10 menit! Selesaikan kasus dengan
pendekatan kewirausahaan! Buat powerpointnya! Sajikan di depan kelompok lainya
untuk mendapat komentar-komentar dan saran-saran sebagai masukan!

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 21


Pendidikan kewirausahaan di Tanah Air perlu mendapat perhatian khusus dari
pemerintah.Bahkan, melalui pendidikan kewirausahaan tersebut pemerintah harus
ikut campur tangan menciptakan wirausaha.Langkah ini mendesak dilakukan karena
saat ini terdapat sekitar 12 juta lulusan sarjana S-1 yang menganggur.
”Jika yang 12 juta ini dibantu pemerintah untuk bisa menjadi wirausaha, pasti akan
dahsyat dampaknya,” ujar CEO Garuda Food Group Sudhamek AWS dalam diskusi
terbatas Forum Mangunwijaya VI tentang ”Pendidikan Kewirausahaan II”, yang
diselenggarakan harian Kompas bekerja sama dengan Dinamika Edukasi Dasar dan
Keuskupan Agung Semarang, Sabtu (18/12) di Balai Soedjatmoko, Solo, Jawa
Tengah.
Menurut Sudhamek, kewirausahaan dapat dipelajari melalui sistem manajemen
strategi. Ada empat kompetensi yang perlu dimiliki wirausaha, yakni pengetahuan
tentang proses produksi, jaringan usaha, dukungan finansial, dan kemampuan
manajemen.
Kewirausahaan hendaknya diberikan sejak dini dengan cara melihat dunia nyata
di luar ruang kelas, seperti melihat proses produksi di pabrik, bengkel, bank, atau
sentra kerajinan. Siswa SMK juga perlu diajarkan tentang ketidakpastian dan risiko
bisnis dalam dunia usaha.Naluri kewirausahaan harus dibangun sejak dini dari
keluarga.Sayangnya, hingga kini masih banyak orangtua yang ingin agar anaknya
bekerja kantoran. Sementara itu, Darmono (nama samara) mengatakan bahwa
dirinya yang masih siswa SMK lebih banyak belajar dari dunia praktisi bisnis
karena banyak teori kewirausahaan yang diajarkan di SMK ternyata tidak sinkron
dengan kenyataan di lapangan. Selama ini, pendidikan kewirausahaan di SMK atau
di mana pun sering lebih banyak diajarkan secara teoritis oleh guru/dosen/pelatih
yang tidak memiliki pengalaman praktis berwirausaha.
Zaman telah berubah, untuk mengikuti dan mengantisipasi perubahan SMK dituntut
melakukan inovasi-inovasi dalam mengembangkan ipteks di SMK-nya. Bila tidak,
kompetensi lulusan SMK akan ketinggalan dengan kompetensi yang dibutuhkan
oleh dunia kerja. StakeholdersSMK akan meninggalkan SMK Anda dan mencari
SMK lain yang lebih inovatif.
E. Rangkuman

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 22


Inovasi adalah mengembangkan sesuatu yang sudah ada menjadi berbeda
atau tampil beda (lebih baik). Inovasi bagi Kepala sekolah/madrasah adalah untuk
mengembangkan sekolah/madrasahnya agar lebih inovatif (lebih baik). Setidaknya
ada enam ciri seorang inovator dan ada delapan cara untuk melakukan inovasi.

KEGIATAN BELAJAR 3 : KONSEP KERJA KERAS

Bacalah materi di bawah ini dengan cermat!

A. Pengantar

Usaha mengembangkan sekolah/madrasah memerlukan banyak


tenaga, pikiran, dan biaya serta membutuhkan kemampuan bekerja dalam
rentang waktu yang lama. Kita harus bekerja keras secara terus-menerus.
Anda sebaiknya jangan hanya mengandalkan bekerja keras yang

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 23


mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga mengandalkan kerja cerdas yang
mengandalkan kekuatan otak. Keras keras dan cerdas saja belum cukup
tanpa diikuti oleh kerja ikhlas, kerja lugas, kerja lekas, kerja tuntas, dan
kerja puas (memuaskan segala pihak (Collis & Le Boeuf, 1997).

B. Materi Pokok

1. Definisi Kerja Keras

Kerja keras adalah berusaha sekuat daya dan tenaga, pantang


menyerah, tidak pernah ada kata putus asa untuk mencapai hasil yang
maksimal. Orang yang keranjingan kerja keras disebut workcholic. Kita
harus fokus pada pekerjaan.

2. Tujuan Kepala sekolah/madrasah berkerja keras

Kepala sekolah/madrasah bekerja keras untuk mencapai keberhasilan


sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Berikut
disampaikan beberapa cara untuk mempengaruhi seseorang agar mau
bekerja keras.

(1) Tanamkan keyakinan bahwa banyak bukti keberhasilan seseorang


karena kerja keras. Apabila kita ditanya tentang keberhasilan kita,
maka jawaban kita adalah berkat kerja keras..

(2) Tanamkan keyakinan, “Saya harus bekerja keras agar yang saya
butuhkan tercapai”. “Jangan mengharapkan sesuatu, jika tidak berbuat
sesuatu”.

(3) Tanamkan keyakinan, saya ingin jadi orang yang bermanfaat. Banyak
penganggur ingin bekerja. Mengapa mereka yang sudah mendapat
pekerjaan ingin menganggur?

(4) Tentukan target yang harus dicapai.

(5) Tunjukkan kerja keras Anda untuk dijadikan contoh bawahan Anda.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 24


(6) Kelima cara di atas dapat dilakukan sendiri-sendiri atau dikombinasikan
agar saling melengkapi.

C. Contoh Kasus

Perhatikan cara Pipo dan embro bekerja keras pada kasus di kegiatan
belajar 2.

D. Latihan

Diskusikan kasus berikut selama 10 menit! Buat powerpointnya. Sajikan di


depan kelompok lainnya untuk mendapatkan komentar-komentar dan saran-
saran sebagai umpan balik!

Kasus untuk Semua Kepala Sekolah


Saya selalu kurang dan tak pernah merasa puas dengan keberhasilan
sekolah/madrasah. Ujian Nasional sudah mencapai 6,5 ingin 7,0. UN 7,0
ingin 7.5. Saya juga ingin menjadi kepala sekolah/madrasah/madrasah
berprestasi tingkat kabupaten. Prestasi tersebut sudah tercapai. Namun,
saya masih belum puas. Saya bercita-cita ingin menjadi kepala
sekolah/madrasah/madrasah berprestasi tingkat propinsi bahkan tingkat
nasional. Untuk mencapai itu semua saya bekerja keras, cerdas, dan ikhlas.
Dengan cita-cita setinggi langit itu, saya bekerja keras mengarahkan dan
membimbing guru agar mengejar prestasi yang tinggi. Akibatnya saya
merasa jenuh,dan sering melupakan kegiatan keluarga.

E. Rangkuman

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 25


Kerja keras ialah kegiatan maksimal yang banyak menguras tenaga,
pikiran, dan waktu untuk menyelesaikan sesuatu. Kerja keras adalah untuk
mencapai keberhasilan sekolah/madrasah. Lima cara agar orang mau
bekerja keras.

KEGIATAN BELAJAR 4 : KONSEP MOTIVASI KUAT DAN PANTANG


MENYERAH

Bacalah materi di bawah ini dengan cermat!

A. Pengantar

Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja
keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan. Pengetahuan tentang
motivasi membantu para Kepala sekolah/madrasah untuk menumbuhkan
motivasi baik bagi dirinya maupun warga sekolah. Kepala sekolah/madrasah
sebagai wirausahawan harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai
sukses.

B. Materi Pokok

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 26


1. Definisi Motivasi

a. Motivasi adalah keinginan yang melatarbelakangi seseorang


untuk melakukan sesuatu (Husaini Usman, 2009). Tentu masih banyak definisi
lain, tetapi intinya jelas yaitu seseorang termotivasi mengerjakan sesuatu
apabila didasari oleh sesuatudari kebutuhan.

2. Tujuan Kepala Sekolah/Madrasah Memiliki Motivasi yang Kuat

(1) Untuk meraih sukses melalui motivasi yang kuat dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya.

(2) Untuk mengembangkan sekolah/madrasahnya.

(3) Untuk menjadi contoh bagi warga sekolah.madrasahnya.

b.

c.

3. Cara Menumbuhkan Motivasi yang Kuat untuk Diri Sendiri

Sebelum memotivasi orang lain, motivasilah diri sendiri terlebih dahulu.


Caranya antara lain adalah sebagai berikut.

(1) Berpikiran positif. Ketika mengkritik orang begitu terjadi


ketidakberesan, tetapi kita lupa memberi dorongan positif agar
mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain kalau kita
sendiri tidak mampu memberi contoh terlebih dahulu. Kepala
sekolah/madrasah dalam hal ini sebagai model.
(2) Menciptakan perubahan yang kuat. Adanya kemauan yang kuat untuk
mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah perasaan tidak mampu
menjadi mampu, tidak mau menjadi mau. Kata, ”Saya juga bisa”
dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi. Kepala
sekolah/madrasah dalam hal ini sebagai agent of change.
(3) Membangun harga diri. Banyak kelebihan kita sendiri yang tidak
dimiliki orang lain.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 27


(4) Memantapkan pelaksanaan. Ungkapkan dengan jadwal yang jelas dan
laksanakan.
(5) Binalah keberanian, kerja keras, bersedia belajar dari orang lain.
(6) Ingin selalu melakukan yang terbaik
(7) Membasmi sikap suka menunda-nunda. Hilangkan sikap menunda-
nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan segeralah untuk
memulai.
4. Definisi Pantang Menyerah

d. Pantang menyerah adalah daya tahan seseorang bekerja sampai


sesuatu yang diinginkannya tercapai. Pantang menyerah adalah
kombinasi antara bekerja keras dengan motivasi yang kuat untuk sukses.
Orang yang pantang menyerah selalu bekerja keras dan motivasi
kerjanya juga tak pernah pudar.

5. Tujuan Kepala Sekolah/Madrasah Memiliki Sifat Pantang


Menyerah

e. Kepala sekolah/madrasah perlu memiliki sifat pantang menyerah


agar tidak mudah putus asa dalam menyelesaikan permasalahan,
menghadapi tantangan dan kendala yang ada di
sekolahnya/madrasahnya. Sudah banyak bukti hasil penelitian bahwa
kepalasekolah/madrasah yang memiliki sifat pantang menyerah akan
mampu memajukan sekolahnya/madrasahnya dengan sukses.

6. Cara Menumbuhkan Sifat Pantang Menyerah

f. Cara untuk menumbuhkan sifat pantang menyerah adalah


dengan menguatkan hati diri sendiri dan warga sekolah/madrasah agar
tidak mudah berputus asa dalam mencapai sesuatu yang diinginkan, dan
selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga agar tidak mudah letih atau
sakit.

C. Latihan

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 28


Diskusikan kasus berikut selama 10 menit! Buat powerpointnya. Sajikan
di depan kelompok lainnya untuk mendapatkan komentar-komentar dan saran-
saran sebagai umpan balik!

Kasus untuk Semua Kepala Sekolah

Akhir-akhir ini motivasi kerja saya menurun tanpa sebab yang jelas. Saya
teringat akan hasil penelitian Pidarta yang menyimpulkan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa termalas nomor 3 di dunia. Kemalasan saya muncul
mungkin karena kejenuhan saya bekerja atau mungkin pula karena penggajian
pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak signifikan membedakan antara PNS yang
berprestasi dengan yang malas-malas saja. Gaji PNS yang berprestasi dengan
yang tidak berprestasi untuk pangkat/golongan/masa kerja yang sama, setiap
bulannya sama saja. Saya sebagai Kepala sekolah/madrasah tidak ingin
motivasi kerja saya yang rendah ini tampak di mata bawahan saya karena saya
adalah pemimpin yang harus menjadi contoh.

D. Rangkuman

Motivasi kerja adalah keinginan melakukan sesuatu untuk memenuhi


kepentingan yang bersumber dari kebutuhan. Kepala sekolah/madrasah perlu
memiliki motivasi yang kuat agar sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya dan menjadi teladan bagi warga sekolah/madrasah. Tujuh cara
memotivasi diri sendiri dan orang lain. Pantang menyerah adalah daya tahan
seseorang bekerja keras sampai sesuatu yang diinginkannya tercapai. Kepala
sekolah/ madrasah perlu memiliki sifat pantang menyerah agar tidak mudah
putus asa dalam menghadapi tantangan, permasalahan, dan kendala yang
dihadapi oleh sekolah/madrasah. Cara untuk menumbuhkan sifat pantang
menyerah adalah selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga serta menguatkan
hati untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 29


KEGIATAN BELAJAR 5 : KONSEP KREATIVITAS UNTUK SELALU
MENCARI SOLUSI TERBAIK

Bacalah materi di bawah ini dengan cermat!

A. Pengantar

Salah satu tugas Kepala sekolah/madrasah adalah menemukan solusi


terbaik dalam menghadapi tantangan, permasalahan, dan kendala-kendala di
sekolah/madrasah. Untuk menemukan solusi terbaik tersebut, berikut
disampaikan dua teori yang dapat dipraktikkan di sekolah/madrasah Anda, yaitu
kreativitas dan pemecahan/solusi masalah.

B. Materi Pokok

1. Definisi Kreativitas

Kreativitas diartikan sebagai proses menggunakan imajinasi dan keahlian


untuk melahirkan gagasan baru, asli, unik, berbeda atau bermanfaat (Couger,
1996; Linberg, 1998; Oldham dan Cummings, 1996). Kreativitas adalah
kemampuan untuk merancang, membentuk, membuat, atau melakukan sesuatu
yang baru (Anonim 3, 2005). Agar memiliki kreativitas, Kepala
sekolah/madrasah perlu membuka pikiran dan mata (Anonim 3, 2005).

Seseorang yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(1) cenderung melihat suatu persoalan sebagai tantangan untuk menunjukkan


kemampuan diri;

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 30


(2) cenderung memikirkan alternatif solusi/tindakan yang tidak dilakukan oleh
orang-orang pada umumnya atau bukan sesuatu yang sudah biasa
dilakukan;
(3) tidak takut untuk mencoba hal-hal baru;
(4) tidak takut dicemoohkan oleh orang lain karena berbeda dari kebiasaan;
(5) tidak cepat puas terhadap hasil yang diperoleh;
(6) toleran terhadap kegagalan dan frustasi;
(7) memikirkan apa yang mungkin dapat dilakukan atau dikerjakan dari suatu
kondisi, keadaan atau benda;
(8) melakukan berbagai cara yang mungkin dilakukan dengan tetap berdasar
pada integritas, kejujuran, menjunjung sistem nilai, dan bertujuan positif

2. Tujuan Kepala sekolah/madrasah memiliki Kreativitas

Kepala sekolah/madrasah harus memiliki kreativitas agar apa yang


dilakukan membawa perubahan-perubahan baru kearah yang lebih bagi
sekolahnya/madrasahnya dan memiliki alternatif solusi terbaik untuk
memecahkan suatu masalah yang dihadapi.

3. Cara Berkreativitas

Beberapa cara untuk mengembangkan/ meningkatkan kreativitas


seseorang:

(1) curah pendapat (brain storming) adalah sebuah teknik untuk


menghasilkan ide-ide baru;
(2) mengubah ide-ide yang sudah ada;
(3) mempelajari teknik berpikir kreatif dari buku-buku;
(4) mengikuti pendidikan dan pelatihan kreativitas dan mempraktikkannya;
(5) bergaul dengan orang-orang yang kreatif;
(6) pelajari proses perubahan ide;
(7) apresiasi terhadap seni

C. Contoh Kasus

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 31


Salah satu sekolah/madrasah di Ambon tidak memiliki lahan yang
cukup untuk membuat lapangan basket yang utuh (2 ring berhadapan),
maka kepala sekolah/madrasah memutuskan untuk menyewa pelatih
basket yang profesional untuk melatih siswa membentuk tim yang handal.
Dengan bermodalkan 1 ring basket saja sekolah/madrasah tersebut
mampu meraih juara basket tingkat propinsi. Disinilah wujud dari kreativitas
untuk mencari solusi terbaik.

D. Latihan

Untuk semua kepala sekolah lihat Lampiran

E. Rangkuman

Kreativitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk,


membuat, atau melakukan sesuatu dengan cara baru atau berbeda
(Anonim 3, 2005). Seseorang yang kreatif memiliki 11 ciri. Kepala
sekolah/madrasah/madrasah meiliki kreativitas sebagai alat untuk
mendapatkan solusi terbaik. Cara mendapatkan solusi terbaik melalui
kreativitas dengan 12 cara.

REFLEKSI

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 32


Mohon untuk mengisi lembar refleksi di bawah ini berdasarkan materi yang
Bapak/Ibu sudah pelajari.

Nama: _____________________ Tanggal: _______________


 Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar
ini di sekolah?

 Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?

 Materi apa yang ingin saya tambahkan?

 Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?

 Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 33


 Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?

 Apa yang akan saya lakukan?

 Bagaimana cara saya melakukannya?

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2005. Apakah Usaha dan Kewirausahaan Itu? Turin, Italiy:


International Training Centre, ILO.

-----------2. 2005. Siapa Wirausaha Itu? Turin, Italiy: International Training


Centre, ILO.

-----------3. 2005. Bagaimana Seharusnya Wirausaha Bersikap dan Bertindak?


Turin, Italiy: International Training Centre, ILO.

-----------4. 2005. Bagaimana Menjadi Seorang Wirausaha? Turin, Italiy:


International Training Centre, ILO.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 34


-----------5. 2005. Bagaimana Mendapatkan Ide Bisnis yang Bagus? Turin, Italiy:
International Training Centre, ILO.

---------- 6. 2005. Apa Langkah Selanjutnya untuk Menjadi Seorang Wirausaha?


Turin, Italiy: International Training.

---------- 7. 2002. Memiliki dan Melaksanakan Kreativitas Inovasi dan Jiwa


Kewirausahaan. Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama Ditjen
Dikdasmen. Depdiknas.
Collis, J., & Boeuf, L.M. 1997. Bekerja Lebih Pintar Bukan Lebih Keras. Cetakan
Kelima (Terjemahan Dabara). Solo: Dabara Publisher.
Hawkins, K., & Turia, P.A. 1986. Ujilah Tingkat Kecerdasan Anda sebagai
Seorang Wiraswasta. (Terjemahan: Darbara). Solo: Dabara Publishers.
Husaini Usman. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hisrich, R.D. & Peters, M.P. 2002. Entrepreneurship. Fifth Edistion. New York:
McGraw Hill Irwin.
Kao, J.J. 1991. The Entrepreneur. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.
Kuratko, D.E., & Hodgetts, R.M. 1989. Entrepreneurship A Contemporary
Approach. Chicago: The Dryden Press.
Lambing, P.A., & Kuehl, C.R. 2003.Entrepreneurship.Third Edition. Englewood
Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.
Meridith, G.G., Nelson, R.E., & Neck, N.P. 1984. Kewirausahaan Teori dan
Praktik.(Terjemahan: Andre Asparsayogi). Cetakan Kedua. Jakarta: PT.
Hastama.
Slamet PH (2009). Pengembangan Jiwa Kewirausahaan (Makalah Disampaikan
dalam Penataran Pengawas Sekolah yang Diselenggarakan oleh
Direktorat Tenaga Kependidikan Tanggal 19-21 Desember 2009) di Hotel
Mars, Puncak, Bogor.

Overton, R. 2002.Are You an Entrepreneur? Singapore: Wharton.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 35


LAMPIRAN

Latihan 1

POTENSI KREATIVITAS ANDA

Berikan tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mengisi


salah satu kotak disebelah kiri setiap pernyataan. Ini bukan ujian. Pikirkan
dengan seksama sebelum menanggapi apakah pernyataan tersebut sesuai
dengan pribadi anda.
Tidak
Benar Salah PERNYATAAN
Pasti
Ide-ide saya tidak selalu mudah dijelaskan
A ------- ------- --------
kepada orang lain

Saya lebih baik bekerja untuk menemukan


B ------- ------- -------- fakta-fakta baru ketimbang mengajarkannya
kepada orang lain

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 36


Tidak
Benar Salah PERNYATAAN
Pasti
Saya tidak suka membuang-buang waktu dan
C ------- ------- -------- tenaga untuk ide-ide yang yang mungkin tidak
dapat diwujudkan

Saya merasa lebih mudah mewujudkan ide-


D ------- ------- --------
ide daripada memikirkan ide-ide baru

Saya memilih solusi cepat untuk


E ------- ------- -------- menyelesaikan suatu masalah daripada
berhadapan dengan ketidakpastian.

Cara berfikir saya tentang sesuatu sering


F ------- ------- --------
dianggap berbeda atau tidak biasa

Saya merasa mudah menghentikan sebuah


------- ------- -------- kegiatan ketika ada teman yang menelepon
G atau berkunjung

Saya merasa lebih nyaman dengan fakta-fakta


H ------- ------- --------
dibandingkan dengan teori

Saya lebih suka mengarang cerita yang bagus


I ------- ------- -------- dibandingkan dengan menceritakannya
kepada orang lain

Saya memiliki kesulitan memberikan ide-ide


J ------- ------- -------- saya jika hanya untuk menyenangkan orang
lain

Saya lebih baik merancang baju daripada


K ------- ------- --------
memperagakannya

Saya memilih bekerja untuk ide-ide sendiri


L ------- ------- --------
dibandingkan dengan orang lain

Hal-hal yang tidak biasa lebih menarik bagi


M ------- ------- --------
saya dibandingkan dengan hal-hal yang biasa

Ketika saya mendapat ide, saya menekuninya,


N ------- ------- -------- bahkan meskipun orang lain berfikir bahwa
ide tersebut ”terlalu jauh” dan tidak praktis

Saya akan melanjutkan ide-ide saya meskipun


O ------- ------- --------
itu berarti saya akan sering sendirian

Kunci Penilaian kreativitas


BENAR SALAH TDK PASTI

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 37


A 2 0 1
B 2 0 1
C 0 3 1
D 0 2 1
E 0 3 1
F 3 0 1
G 0 3 1
H 0 3 1
I 2 0 1
J 3 0 1
K 2 0 1
L 3 0 1
M 2 0 1
N 3 2 1
O 2 0 1

Setelah semua pernyataan dinilai, minta peserta menjumlah poin untuk semua
pernyataan. Minta peserta mengacu pada lembar kerja 1. Beritahu kepada
mereka bahwa mereka dapat menginterpretasikan nilai-nilai mereka sebagai
berikut:
1. Deskripsi I berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai 23 poin atau lebih
2. Deskripsi II berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai antara 11 dan 22
poin.
3. Deskripsi III berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai 10 poin atau
kurang.
Deskripsi I
Anda tidak terpaku pada cara berfikir yang biasa. Anda dapat mengembangkan
dan melihat gabuangan ide-ide Anda dengan cara yang baru. Anda bersedia
melakukan eksperimen, meskipun Anda tidak yakin pekerjaan itu akan dihargai.
Karena Anda jarang bergantung kepada orang lain, Anda dapat
memberikanbroikan waktu dan tenaga bagi diri Anda sendiri, dan menyendiri
untuk kegiatan-kegiatan kreatif. Anda tidak mudah berkecil hati atau
tergantung oleh orang lain begitu Anda telah tertarik pada sebuah tugas yang
menantang.
Deskripsi II

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 38


Anda dapat mengenali dan menghargai ide yang kreatif, meskipun Anda tidak
biasa menghasilkan ide-ide sendiri. Anda mungkin terlibat dalam kegiatan-
kegiatan kreatif yang melibatkan penggunaan tangan Anda atau melibatkan
benda-benda yang dapat Anda lihat atau Anda sentuh. Anda kadang-kadang
memulai proyek-proyek yang kreatif, tetapi Anda mungkin kehilangan
kesabaran dan minat ketika proyek menuntut Anda sendirian untuk bekerja
pada jangka waktu yang panjang.

Deskripsi III
Anda biasa lebih tertarik dengan urusan-urusan yang praktis dan membumi
dibandingkan mengejar mimpi-mimpi. Karena Anda cenderung sangat realistis,
Anda mungkin kurang menyadari bahwa ide-ide yang tidak biasa diperlukan
juga untuk pemecahan masalah secara kreatif. Karena Anda memilih bekerja
dengan orang lain, Anda jarang menyisihkan waktu untuk bekerja sendiri untuk
ide-ide Anda. Anda mungkin lebih banyak menghabiskan waktu pada kegiatan-
kegiatan yang langsung menghasilkan sesuatu bagi Anda dan yang mungkin
dapat dibagi dengan orang lain.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mendiskusikan hasil penilaian
tersebut.
(1) Apakah Anda terkejut dengan hasil penilaian tersebut? Mengapa?
(2) Apa yang anda sukai tentang deskripsi yang dihasilkan dari penilaian kertas
kerja tersebut?
(3) Bagaimana dengan deskripsi yang ingin Anda ubah atau Anda perbaiki?
(4) Dengan cara seperti apa deskripsi tersebut memiliki kesamaan? Dengan
cara seperti apa deskripsi tersebut berbeda?
(5) Apa kelebihan yang mungkin dimiliki oleh seseorang dari setiap deskripsi
tersebut sebagai seseorang yang berwirausaha? Kurangnya?
(6) Perubahan apa yang akan Anda lakukan terhadap diri Anda setelah
melakukan kegiatan 1?
Latihan 2

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 39


Kepala sekolah/madrasah diharapkan mampu mengenal naluri
kewirausahaan mereka sebagai bekal untuk menjadi contoh dan sumber
belajar siswa-siswanya. Naluri kewirausahaan yang dimiliki Kepala
sekolah/madrasah saat ini dapat menggunakan angket berikut ini.

Isilah angket ini dengan sejujur-jujurnya. Pilih jarang (tidak) atau sering
(ya) yang paling sesuai dengan diri Anda.

1 A. Pekerjaan harus diselesaikan.


B. Saya senang berteman dengan orang banyak sehingga saya
mendapat masukan tentang pekerjaan saya.

2. A. Saya gembira jika tanggung jawab saya bertambah.


B. Saya akan menetap di suatu tempat mengikuti jalan kehidupan
yang terjadi.

3. A. Saya tidak berbuat yang dapat menyebabkan kerugian.


B. Pemahaman cara mendapat uang adalah langkah pertama
berwirausaha.

4. A. Saya tidak akan berusaha melakukan apapun, bagaimanapun


baiknya, jika kegagalan akan mengakibatkan saya diolok-olok.
B. Selain melakukan pekerjaan saya, saya juga akan memikirkan
kesejahteraan orang lain.

5. A. Saya akan mengupayakan kemajuan dalam kegiatan wirausaha apa


pun yang saya mulai
B. Saya hanya akan melakukan tindakan yang akan membuat saya
aman.

6. A. Orang-orang akan memperolok saya jika saya gagal.


B. Saya memerlukan nasihat orang lain, meskipun saya percaya pada
diri sendiri.

7. A. Saya akan menemukan solusi bagi kesulitan yang saya hadapi.


B. Jika saya gagal dalam usaha baru ini, saya melanjutkan pekerjaan
yang lama.

8. A. Saya melaksanakan ide baru, jika saya merasa ide tersebut benar.
B. Saya dapat melakukan lebih baik dari yang saya lakukan saat ini.

9. A. Meskipun bekerja, saya akan selalu memperhatikan pentingnya


hubungan pribadi.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 40


B. Apapun yang terjadi, saya mempunyai kesempatan kesempatan
untuk belajar dari pengalaman.

10. A. Meskipun saya gagal dalam usaha saya, saya telah belajar sesuatu.
B. Saya senang memilki kehidupan yang nyaman.

11. A. Saya akan berinvestasi dalam undian berhadiah karena suatu saat
nanti keberuntungan memihak saya.
B. Jika saya gagal dalam pekerjaan saya, saya telah belajar sesuatu.

12. A. Saya akan menganggap pegawai saya sebagai teman sama rata
dengan teman lainnya.
B. Jika saya mendapat pekerjaan yang lebih baik, saya akan
meninggalkan pekerjaan yang sekarang.

13. A. Saya akan berpikir hati-hati sebelum melaksanakan ide baru.


B. Saya tidak keberatan jika pekerjaan saya sekarang kurang berhasil
demi kemajuan teman saya.

14. A. Saya dapat mengembangkan kewirausahaan di sekolah/ madrasah


jika ada modal.
B. Saya ingin dapat membuat keputusan penting sendirian.

15. A. Saya tidak akan bertindak tidak peduli bila kebaikan saya dihianati.
B. Jika sesuatu tidak terwujud sesuai keinginan saya, saya akan
mencari alternatif lain.

16. A. Saya akan membuat kesalahan.


B. Saya senang mengobrol.

17. A. Saya ingin agar uang saya dapat disimpan di bank dengan aman.
B. Saya percaya kepada pekerjaan saya saat ini.

18. A. Saya ingin mempunyai banyak uang agar dapat hidup nyaman.
B. Saya ingin mendapat bantuan seseorang dalam membuat
keputusan.
19. A. Orang pertama-tama mengurus keluarganya dulu.
B. Saya menikmati pemecahan masalah yang sulit.

20. A. Meskipun saya menderita, saya berusaha agar tidak membuat orang
tidak enak.
B. Uang adalah harus untuk mengembangkan usaha.
21. A. Saya berharap usaha saya cepat tumbuh sehingga saya tidak
mempunyai masalah keuangan.
B. Saya hati-hati agar tidak disalahkan atas kegagalan saya.

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 41


22. A. Saya senang dibiarkan bertindak bebas sesuai pikiran saya.
B. Kebahagian saya adalah memiliki uang banyak untuk masa depan.

23. A. Jika saya gagal akibat kesalahan orang lain.


B. Saya hanya akan melakukan hal-hal yang dapat memuaskan saya.

24. A. Sebelum bertindak, saya hati-hati agar tidak merusak nama saya.
B. Saya ingin seperti orang lain yaitu dapat membeli barang mahal.

25. A. Saya ingin rumah tinggal yang nyaman.


B. Saya belajar dari kesalahan saya.

26. A. Sebelum melakukan pekerjaan apa pun, saya memikirkan akibatnya


untuk jangka panjang.
B. Saya ingin agar segala sesuatu dapat terjadi menurut perintah saya.

27. A.Uang mendatangkan kenyamanan karena itu tujuan utama saya


adalah mendapatkan uang.
B. Saya senang bekerja sehingga sering berkumpul teman-teman.
28. A. Saya tidak takut dikritik orang.
B. Saya tidak enak dengan diri saya jika saya gagal.
29. A. Saya sering mendapatkan kesulitan dengan pekerjaan saat ini
sehingga ingin mencari pekerjaan baru.
B. Sebelum memulai pekerjaan, saya minta nasihat teman dahulu.
30. A. Semua pengalaman mendukung saya.
B. Saya ingin memiliki banyak uang.
31. A. Saya senang santai dalam hidup ini tanpa kekhawatiran.
B. Jika saya gagal, saya ingin mencari apa penyebabnya.
32. A. Saya benci jika orang lain turut campur dengan yang saya lakukan.
B. Saya melakukan apa saja demi uang.
(Anonim 2, 2005).
Petunjuk Jawaban Latihan
No. Abjad point No. Abjad point No. Abjad point
1 A 1 12 A 1 23 A 0
B 2 B 1 B 2
2 A 2 13 A 2 24 A 1
B 1 B 0 B 1
3 A 0 14 A 1 25 A 1
B 1 B 1 B 2
4 A 0 15 A 1 26 A 1
B 1 B 2 B 1
5 A 2 16 A 2 27 A 1
B 1 B 1 B 1
6 A 0 17 A 0 28 A 2
B 2 B 2 B 0

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 42


7 A 2 18 A 1 29 A 0
B 0 B 0 B 1
8 A 1 19 A 0 30 A 2
B 2 B 2 B 1
9 A 1 20 A 1 31 A 1
B 2 B 1 B 2
10 A 2 21 A 1 32 A 1
B 1 B 0 B 0
11 A 0 22 A 1
B 2 B 1

Interpretasi: 0 - 25 = bernaluri kewirausahaan pada level kurang.


26 – 36 = bernaluri kewirausahaan pada level sedang
37 – 47 = bernaluri kewirausahaan pada level baik.
48ke atas= benaluri kewirausahaan pada level sangat baik .

Modul Pembelajaran Kewirausahaan untuk PGSD 43

Anda mungkin juga menyukai