OLEH:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan bahan ajar Kewirausahaan
untuk PGSD. Bahan ajar ini digunakan untuk mahasiswa PGSD sebagai
matakuliah wajib untuk ditempuh pada semester 5. Diharapkan mahasiswa
dapat memperoleh ilmu tentang kewirausahaan, sehingga dapat
diimplementasikan berdasarkan kajian ilmu tentang ke-SD an.
Bahan ajar selain dilengkapi dengan konsep, kasus, contoh aplikasi, juga
dilengkapi dengan rincian tugas, sehingga mahasiswa dapat melatih dan
mengusai konsep kewirausahaan dan nantinya dapat menjadi penguasaha yang
sukses sesuai dengan kajian ilmu yang didalami. Selain mahasiswa dapat
mengembangkan usaha untuk dirinya, mahasiswa harus membekali dan
mengajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kewirausahaan kepada peserta
didik. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menjadi calon pengusaha dan
mandiri sejak usia dini.
Penyusun bahan ajar Kewirausahaan untuk PGSD menyadari masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
memohon pembaca untuk memberikan saran dan kritik sehingga dapat
membangun demi kesempurnaan bahan ajar ini, atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK........................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................... 1
B. Tujuan Penelitian Pengembangan.................................... 8
C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan................................. 8
D. Pentingnya Penelitian Pengembangan.............................. 9
E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian................................. 9
F. Definisi Operasional........................................................ 10
DAFTAR RUJUKAN........................................................................... 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................... 79
Abad ke-21 ini dihadapkan pada tantangan besar. Tantangan paling nyata
adalah era globalisasi. Globalisasi tersebut sudah menimbulkan dampak ganda, di
satu sisi membuka kesempatan kerja sama yang seluas-luasnya antar negara, namun
di sisi lain ternyata membawa persaingan yang sangat ketat. Oleh sebab itu, tantangan
utama di masa kompentitif pada semua sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan
sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.
Guru sebagai ujung tombak memiliki peranan yang sangat penting dalam
menangkal dampak buruk dari globalisasi, melalui proses pembelajaran yang
dilakukannya. Proses pembelajaran yang berkualitas akan muncul dari guru yang
berkualitas, sehingga dapat menghasilkan anak didik yang berkualitas pula. Tuntutan
profesionalisme guru merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, jika kita ingin
meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Selama ini ada anggapan bahwa
rendahnya kualitas pendidikan Indonesia terkait dengan rendahnya tingkat kesejahteraan
guru. Akibatnya guru mengerjakan pekerjaan sampingan untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya.
Peningkatan profesionalisme guru bukan hanya merupakan tanggung jawab
guru, tetapi juga merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat, sekolah dan
organisasi yang terkait dengan pendidikan. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait harus
mendukung secara nyata ketika menuntut guru menjadi pekerjaan yang profesional.
Sarana dan prasarana untuk meningkatkan kompetensi guru mutlak harus ada, karena
para guru ini harus selalu up dating dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan apa
yang terjadi dengan dunia, dan ini membutuhkan fasilitas dan teknologi yang memadai.
Mungkin tidak begitu masalah dengan guru yang tinggal di perkotaan yang sudah
tersentuh dengan kecanggihan teknologi, bagaimana guru yang tinggal di daerah
pedesaan dan daerah terpencil, dan kita juga tahu bahwa untuk mengakses informasi
yang up to date tidaklah murah.
Profesionalisme tidak hanya mencakup kompetensi seseorang, namun harus
mengisyaratkan adanya komitmen, dedikasi, kebanggaan, dan ketulusan yang melekat
pada diri seseorang. Kriteria seorang guru dinyatakan profesional antara lain: memiliki
komitmen pada siswa dan proses belajarnya,
A. Pengertian Kewirausahaan
Apa yang ada dalam pikiran Anda tentang kewirausahaan? Tentunya Anda
akan berpikir bahwa pengusaha yang sukses itu perlu banyak pengorbanan dan
usaha yang turun-temurun. Anggapan Anda bisa saja benar dan bisa saja menjadi
penghibur saja, agar melakukan usaha seperti mereka yang telah berhasil.
Kewirausahaan saat iini tidak hanya sebagai ilmu pengetahuan saja melainkan telah
menjadi motor dan lokomotif suatu Negara. Peter Drucker (dalam Hendro, 2011)
yang merupakan seorang Begawan manajemen bisnis terkemuka, mengatakan
bahwa kemajuan perekonomian bangsa akan dimotori oleh kewirausahaan yang
visioner dengan daya kreativitas dan inovasi. Hal ini terbukti dengan adanya
program pemerintah melalui UKM (Usaha Kecil Menengah) dapat membantu
perekonomian rakyat dengan memberikan bantuan dana dan peralatan yang
memadai. Berikut ini akan dipaparkan konsep penting tentang kewirausahaan
sebagai bekal mahasiswa lulusan sarjana dalam mengembangkan bakat dalam
bentuk usaha yang inovatif serta memiliki daya saing yang tinggi di kanca Nasional
mauun Internasional.
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru
secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002).
Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.Inovatif
berarti memperbaiki/memodifikasi/mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Nilai
tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya. Ada yang berpendapat bahwa
istilah kewirausahaan itu merupakan singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan
luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Ambisi,
Negosiatif. (Anonim 1, 2005).
C. Karakteristik/Dimensi-Dimensi Kewirausahaan
Ada dua jenis karateristik atau dimensi kewirausahaan yaitu: (1) kualitas dasar
kewirausahaanmeliputi kualitas daya pikir, daya hati, dan daya fisik; dan (2)
kualitas instrumental kewirausahaan yakni penguasaan lintas disiplin ilmu (Slamet,
2009). Selanjutnya, dijelaskan Slamet (2009) sebagai berikut.
a. Kualitas Dasar Kewirausahaan
1) Daya Pikir
Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: berpikir kreatif; berpikir inovatif; berpikir
asli/baru/orisinil; berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir
berpikir; berpikir menciptakan produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu
yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain; berpikir sebab-akibat; berpikir
lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai perubah (agen perubahan); berpikir
kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir maksimal; terampil
mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas berpikir sangat tinggi.
2) Daya Hati
Kualitas dasar daya hati kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian moral untuk
mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif apalagi hanya reaktif;
berani mengambil resiko; berani berbeda; properubahan dan bukan pro
kemapanan; kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki
tanggungjawab moral yang tinggi; hubungan interpersonal bagus;
berintegritas tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja keras;
berkomitmen tinggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain;
melakukan apa saja yang terbaik; melakukan perbaikan secara terus menerus;
mau memetik pelajaran dari kesalahan, dari kesuksesan, dan dari praktek-
praktek yang baik; membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis,
harmonis, dan lincah; percaya diri; pencipta peluang; memiliki sifat daya
saing tinggi, tetapi mendasarkan pada nilai solidaritas; agresif/ofensif; sangat
Kualitas dasar
Perusahaan Kewirausahaan
(Sekolah)
Sikap Keterampilan
Keterampilan Sifat
Setelah anda memahami konsep dasar kewirausahaan, maka ada konsep yang
penting sebagai dasar untuk belajar materi selanjutnya. Sebelum Anda mempelajari
konsep inovasi secara lengkap, maka terlebih dahulu untuk membaca materi di bawah
ini dengan cermat.
A. Pengantar
Salah satu dari lima kompetensi kewirausahaan Kepala sekolah/madrasah adalah
menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasahnya. Untuk
meningkatkan kompetensi inovasi Kepala sekolah/madrasahnya, maka Kepala
sekolah/madrasah hendaknya mengetahui dan mampu menerapkan konsep inovasi
dalam mengembangkan sekolah/madrasah. Esensi kewirausahaan adalah kreativitas
dan inovasi (Overton, 2002). Oleh sebab itu, Kepala sekolah/madrasah dituntut
memiliki sifat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan sekolah/madrasahnya.
B. Materi Pokok
1. Definisi Inovasi
Kreativitas dan inovasi merupakan dimensi-dimensi penting kewirausahaan.
Kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, yang belum pernah ada
sebelumnya. Sedang inovasi adalah penciptaan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya
(Drucker, 1985). Contoh: hasil inovasi adalah kantin jujur, pembelajaran anti korupsi,
pembelajaran PAIKEM, manajemen sekolah/madrasah bersertifikasi ISO, unit produksi
sekolah/madrasah sebagai tempat praktik siswa untuk memperoleh pengalaman nyata di
dunia kerja, dan lain-lain.
C. Contoh Kasus
Yohanes Surya menemukan cara-cara pembelajaran fisika yang inovatif sehingga
menghasilkan juara olimpiade fisika tingkat dunia. Penemu jarimatika menemukan
pembelajaran matematika di SD. Phytagoras menemukan rumus Phytagoras dalam
matematika.Sekolah/madrasah. Di Tidore memanfaatkan gelombang laut dan alam
sekitar sebagai laboratorium praktik siswa,dan koleksi pohon langka di SMA
Ambarawa sebagai sarana observasi siswa dan guru.
D. Latihan
A. Pengantar
B. Materi Pokok
(2) Tanamkan keyakinan, “Saya harus bekerja keras agar yang saya
butuhkan tercapai”. “Jangan mengharapkan sesuatu, jika tidak berbuat
sesuatu”.
(3) Tanamkan keyakinan, saya ingin jadi orang yang bermanfaat. Banyak
penganggur ingin bekerja. Mengapa mereka yang sudah mendapat
pekerjaan ingin menganggur?
(5) Tunjukkan kerja keras Anda untuk dijadikan contoh bawahan Anda.
C. Contoh Kasus
Perhatikan cara Pipo dan embro bekerja keras pada kasus di kegiatan
belajar 2.
D. Latihan
E. Rangkuman
A. Pengantar
Motivasi merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja
keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan. Pengetahuan tentang
motivasi membantu para Kepala sekolah/madrasah untuk menumbuhkan
motivasi baik bagi dirinya maupun warga sekolah. Kepala sekolah/madrasah
sebagai wirausahawan harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai
sukses.
B. Materi Pokok
(1) Untuk meraih sukses melalui motivasi yang kuat dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya.
b.
c.
C. Latihan
Akhir-akhir ini motivasi kerja saya menurun tanpa sebab yang jelas. Saya
teringat akan hasil penelitian Pidarta yang menyimpulkan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa termalas nomor 3 di dunia. Kemalasan saya muncul
mungkin karena kejenuhan saya bekerja atau mungkin pula karena penggajian
pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak signifikan membedakan antara PNS yang
berprestasi dengan yang malas-malas saja. Gaji PNS yang berprestasi dengan
yang tidak berprestasi untuk pangkat/golongan/masa kerja yang sama, setiap
bulannya sama saja. Saya sebagai Kepala sekolah/madrasah tidak ingin
motivasi kerja saya yang rendah ini tampak di mata bawahan saya karena saya
adalah pemimpin yang harus menjadi contoh.
D. Rangkuman
A. Pengantar
B. Materi Pokok
1. Definisi Kreativitas
3. Cara Berkreativitas
C. Contoh Kasus
D. Latihan
E. Rangkuman
REFLEKSI
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi
kegiatan ini tetapi belum ditulis di materi ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
DAFTAR PUSTAKA
Latihan 1
Setelah semua pernyataan dinilai, minta peserta menjumlah poin untuk semua
pernyataan. Minta peserta mengacu pada lembar kerja 1. Beritahu kepada
mereka bahwa mereka dapat menginterpretasikan nilai-nilai mereka sebagai
berikut:
1. Deskripsi I berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai 23 poin atau lebih
2. Deskripsi II berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai antara 11 dan 22
poin.
3. Deskripsi III berlaku bagi orang-orang yang memiliki nilai 10 poin atau
kurang.
Deskripsi I
Anda tidak terpaku pada cara berfikir yang biasa. Anda dapat mengembangkan
dan melihat gabuangan ide-ide Anda dengan cara yang baru. Anda bersedia
melakukan eksperimen, meskipun Anda tidak yakin pekerjaan itu akan dihargai.
Karena Anda jarang bergantung kepada orang lain, Anda dapat
memberikanbroikan waktu dan tenaga bagi diri Anda sendiri, dan menyendiri
untuk kegiatan-kegiatan kreatif. Anda tidak mudah berkecil hati atau
tergantung oleh orang lain begitu Anda telah tertarik pada sebuah tugas yang
menantang.
Deskripsi II
Deskripsi III
Anda biasa lebih tertarik dengan urusan-urusan yang praktis dan membumi
dibandingkan mengejar mimpi-mimpi. Karena Anda cenderung sangat realistis,
Anda mungkin kurang menyadari bahwa ide-ide yang tidak biasa diperlukan
juga untuk pemecahan masalah secara kreatif. Karena Anda memilih bekerja
dengan orang lain, Anda jarang menyisihkan waktu untuk bekerja sendiri untuk
ide-ide Anda. Anda mungkin lebih banyak menghabiskan waktu pada kegiatan-
kegiatan yang langsung menghasilkan sesuatu bagi Anda dan yang mungkin
dapat dibagi dengan orang lain.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mendiskusikan hasil penilaian
tersebut.
(1) Apakah Anda terkejut dengan hasil penilaian tersebut? Mengapa?
(2) Apa yang anda sukai tentang deskripsi yang dihasilkan dari penilaian kertas
kerja tersebut?
(3) Bagaimana dengan deskripsi yang ingin Anda ubah atau Anda perbaiki?
(4) Dengan cara seperti apa deskripsi tersebut memiliki kesamaan? Dengan
cara seperti apa deskripsi tersebut berbeda?
(5) Apa kelebihan yang mungkin dimiliki oleh seseorang dari setiap deskripsi
tersebut sebagai seseorang yang berwirausaha? Kurangnya?
(6) Perubahan apa yang akan Anda lakukan terhadap diri Anda setelah
melakukan kegiatan 1?
Latihan 2
Isilah angket ini dengan sejujur-jujurnya. Pilih jarang (tidak) atau sering
(ya) yang paling sesuai dengan diri Anda.
8. A. Saya melaksanakan ide baru, jika saya merasa ide tersebut benar.
B. Saya dapat melakukan lebih baik dari yang saya lakukan saat ini.
10. A. Meskipun saya gagal dalam usaha saya, saya telah belajar sesuatu.
B. Saya senang memilki kehidupan yang nyaman.
11. A. Saya akan berinvestasi dalam undian berhadiah karena suatu saat
nanti keberuntungan memihak saya.
B. Jika saya gagal dalam pekerjaan saya, saya telah belajar sesuatu.
12. A. Saya akan menganggap pegawai saya sebagai teman sama rata
dengan teman lainnya.
B. Jika saya mendapat pekerjaan yang lebih baik, saya akan
meninggalkan pekerjaan yang sekarang.
15. A. Saya tidak akan bertindak tidak peduli bila kebaikan saya dihianati.
B. Jika sesuatu tidak terwujud sesuai keinginan saya, saya akan
mencari alternatif lain.
17. A. Saya ingin agar uang saya dapat disimpan di bank dengan aman.
B. Saya percaya kepada pekerjaan saya saat ini.
18. A. Saya ingin mempunyai banyak uang agar dapat hidup nyaman.
B. Saya ingin mendapat bantuan seseorang dalam membuat
keputusan.
19. A. Orang pertama-tama mengurus keluarganya dulu.
B. Saya menikmati pemecahan masalah yang sulit.
20. A. Meskipun saya menderita, saya berusaha agar tidak membuat orang
tidak enak.
B. Uang adalah harus untuk mengembangkan usaha.
21. A. Saya berharap usaha saya cepat tumbuh sehingga saya tidak
mempunyai masalah keuangan.
B. Saya hati-hati agar tidak disalahkan atas kegagalan saya.
24. A. Sebelum bertindak, saya hati-hati agar tidak merusak nama saya.
B. Saya ingin seperti orang lain yaitu dapat membeli barang mahal.