ASKEP ICU Stemi (BELUM DIEDIT)
ASKEP ICU Stemi (BELUM DIEDIT)
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Hari, Tanggal : Senin, 16 Mei 2016
Waktu : 09.00 WIB
Tempat : ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul
Oleh : Andri, Arsinda, Diego, Arfi, Nurin
Sumber : Pasien, keluarga Pasien, catatan medis, tenaga kesehatan
1. Identitas Data
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Tempat, Tanggal Lahir : Bantul, 31 Desember 1939
Umur : 77 tahun
Alamat : Cabeyan, Panggungharjo, Sewon, Bantul
Agama : Islam
Diagnosa medis :STEMI
No. RM : 47-xx-19
Tanggal masuk RS : 16 Mei 2016
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Cabeyan, Panggungharjo, Sewon, Bantul
Hubungan dgn pasien : Anak kandung
Status perkawinan : Kawin
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dada menjalar ke lengan kiri dan punggung, nyeri
bertambah saat beraktivitas, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus
menerus, skala 5.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan pada tanggal 16 Mei 2016 pukul 00.30 WIB saat klien
b.a.k tiba-tiba klien merasa nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, keringat
dingin. Kemudian klien memutuskan untuk tidur kembali namun nyeri dada
terasa semakin berat dan klien sesak nafas. Pukul 02.00 WIB klien dibawa
ke IGD RSUD Panembahan Senopati oleh keluarganya. Selama di IGD
klien diberikan O2 kanule binasal 3 lpm, dilakukan terapi inhalasi flexotide
dan ventolin, pasang infus NaCl mikro dan diberikan terapi arixtra, ISDN,
captropil, diazepam. Kemudian pukul 05.00 klien dipindahkan ke ICU
untuk monitoring hemodinamik.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tahun 2013 pernah dirawat di RS karena operasi HIL
dekstra . Sebelumnya klien belum pernah merasakan nyeri dada.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
seperti klien. Keluarga klien tidak ada yang memiliki penyakit menular
maupun menurun seperti jantung, hipertensi, asma, DM dan TBC.
Genogram:
Tn. S
Keterangan :
: perempuan : menikah
: keturunan
: Laki-laki
: pasien : tinggal satu rumah
1. Kesehatan fungsional
a. Aspek fisik-biologis
1) Pola nutrisi
a) Sebelum sakit
Sebelum sakit frekuensi makan klien tiga kali sehari dengan
makanan pokok nasi. Tidak punya alergi makanan. Porsi
makan klien satu piring penuh habis. Klien sering minum
air putih dan teh. Klien mengatakan minum sehari 5-7 gelas
per hari (1,2 L).
b) Selama sakit
Klien mengatakan dirumah sakit mendapatkan diit 3x
sehari. Klien mengatakan makan diit yang disediakan RS
hanya habis 3/4 porsi saja. Saat pasien dirawat di rumah
sakit pasien minum ±1000 cc sehari.
2) Pola eliminasi
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan b.a.k lancar, setiap harinya pasien b.a.k
4-5x sehari tidak ada keluhan. B.a.b 1x sehari pada pagi
hari, konsistensi lembek, bau khas feses, warna kuning.
b) Selama sakit
Keluarga klien mengatakan selama di rumah sakit klien
b.a.k sebanyak 600 cc sehari. Warna kuning dan bau khas
urine. Klien mengatakan selama di rumah sakit belum b.a.b.
Klien terpasang kateter sejak tanggal 16 mei 2016.
3) Pola aktivitas,tidur dan istirahat
a) Sebelum sakit
1) Keadaan aktivitas sehari-hari
Klien melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan,
minum, toileting, berpakaian, mandi dilakukan secara
mandiri.
2) Keadaan pernafasan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami sesak
nafas.
3) Keadaan kardiovaskuler
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
jantung sebelumnya. Tidak ada keluhan nyeri dada,
sesak napas maupun mudah letih saat beraktivitas
4) Kebutuhan tidur
Klien mengatakan memiliki pola istirahat tidur ± 8 jam
sehari. Klien biasanya tidur pukul 20.00 WIB dan
bangun pukul 04.00 WIB. Pada saat malam hari klien
sering terbangun untuk b.a.k. Klien mengatakan jarang
tidur siang. Klien mengatakan tidak memiliki kebiasaan
mengkonsumsi obat tidur.
b) Selama sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari-hari
Klien mengatakan badannya lemas. Selama sakit pasien
mendapatkan perawatan intensives care dan dianjurkan
tirah baring di tempat tidur. Kebutuhan ADL pasien
seperti makan, toileting, dan berpakaian sepenuhnya
dibantu oleh perawat yang bertugas.
(2) Keadaan pernafasan
Selama klien di rumah sakit, pasien terpasang oksigen
dengan kanul nasal 3 lpm. Klien mampu bernapas
spontan 30 x/menit. Irama pernafasan pasien teratur,dan
cepat, terdengar bunyi nafas vesikuler.
(3) Keadaan kardiovaskuler
Pasien mengatakan nyeri dada, tidak terdapat
pembesaran jantung. Suara jantung lup-dup.
(4) Kebutuhan tidur
Selama klien dirawat di rumah sakit, klien tidur dari
pukul 21.00 dan bangun pukul 05.00 WIB. Klien tidak
mengalami gangguan pola tidur.
4) Pola kebersihan diri
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit dan dirawat di rumah
sakit, klien biasa mandi dua kali sehari mengunakan sabun,
sikat gigi dua kali sehari, mengganti pakaian dua kali sehari
dan keramas dua hari sekali.
b) Selama sakit
Selama pasien dirawat di rumah sakit, beberapa kebutuhan
ADL klien dibantu oleh perawat dan keluarga. Pasien
mengatakan selama dirawat di rumah sakit dimandikan
diatas tempat tidur oleh perawat.
b. Aspek intelektual, psikososial dan spiritual
1) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
Klien mengatakan sebelumnya tidak mengetahui tentang nyeri
pada dada. Klien mengatakan awalnya hanya menggangap
masuk angin biasa.
2) Pola hubungan
Hubungan antara keluarga dengan klien dan keluarga dengan
petugas pelayanan kesehatan baik. Keluarga pasien sangat
kooperatif dan komunikatif setiap dilakukan tindakan
keperawatan pada Tn. S
3) Koping atau toleransi stres
Keluarga klien mengatakan jika klien mempunyai masalah,
maka klien biasanya membicarakan dan merundingkan dengan
istri, keluarga dan kerabat dekat.
4) Kognitif dan persepsi tentang penyakit
Klien dan keluarga mengatakan tidak tahu tentang keadaan
yang diderita saat ini karena klien baru pertama kali menderita
penyakit jantung. Pasien mengatakan selama pasien dirawat di
Ruang ICU belum berani banyak bergerak karena masih nyeri
dada dan sesak nafas namun pasien mengatakan dirinya ingin
segera sembuh.
5) Konsep diri
a) Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya baru sekali mengalami
kondisi seperti ini.
b) Ideal diri
Pasien mengatakan akan tetap melakukan kegiatan sehari-
hari secara mandiri jika sudah sembuh namun akan
mengurangi kegiatan yang berlebihan karena takut nyeri
dadanya kambuh.
c) Peran diri
Pasien mengatakan berperan sebagai seorang suami dan
kepala rumah tangga.
d) Identitas diri
Pasien mengatakan ingin segera cepat sembuh dan
melakukan aktivitas sehari-hari sebagai seorang kepala
rumah tangga.
e) Harga diri
Sebagai seorang kepala rumah tangga, pasien ingin segera
sembuh dan bekerja mencari nafkah lagi.
6) Seksual
Klien mengatakan tidak ada gangguan reproduksi. Kebutuhan
seksual pasien tidak terkaji.
7) Nilai
Klien beragama islam, selama sakit klien tidak dapat
melakukan ibadah (sholat) dan hanya berdoa demi
kesembuhannya.
c. Aspek lingkungan fisik
Lingkungan fisik klien sangat mendukung dalam proses
penyembuhan, selain itu keluarga klien sangat memperhatikan
keselamatan klien di atas tempat tidur selama klien dirawat di
rumah sakit serta peran perawat yang selalu memonitor keadaan
klien. Tempat tidur klien terpasang restrain sehingga dapat
meminimalisir risiko jatuh pasien.
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
1) Kesadaran : CM
2) Status gizi :
TB : 155 cm
BB : 55 kg
IMT : 22,9kg/m2
3) Tanda-tanda vital
TD : 160 / 90 mmHg
S : 36˚C
HR : 55 x/menit
RR : 30 x/menit
4) Skala nyeri : 5
5) Nilai GCS
E 4V5M6
Jumlah : 15
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.0 14.0 -18.0 gr/dl
Lekosit 7.48 4.00 - 11.00 10^3/ul
Eritrosit 4.73 4.00 - 5.00 10^6/ul
Trombosit 394 150 - 450 10^3/ul
Hematokrit 342.6 36.0 – 460 vol %
HITUNG JENIS
Eosinofil 0 2–4%
Basofil 0 0–1%
Batang 5 2–5%
Segmen 66 51- 67 %
Limfosit 27 20 – 35 %
Monosit 2 4–8%
KIMIA KLINIK
FUNGSI JANTUNG
CK MB 26 7 - 25 U/L
Troponin I 1.28 < 1 ng/ ml
ELEKTROLIT
Natrium 143.4 137. 0-145mmol/l
Kalium 3.62 3.5 – 5.1 mmol/l
Klorida 108.2 98 – 107 mmol/l
FUNGSI HATI
SGOT 24 < 37 U/L
SGPT 23 < 41 U/L
FUNGSI GINJAL
Ureum 42 17 – 43 mg/dl
Creatinin 0.87 0.9- 1.3 mg/dl
LEMAK
Kolesterol total 218 150-200 mg/dl
LDL-Cholesterol (direct) 152 < 115 mg/dl
HDL- Cholesterol (direct) 50 >39 mg/dl
Trigliserida 82 60-150 mg/dl
7. Terapi Pengobatan
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Iskemia miokard akibat sumbatan arteri
coroner ditandai dengan :
DS:
- Klien mengatakan nyeri dada menjalar ke lengan kiri dan punggung,
nyeri bertambah saat beraktivitas, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri
terus menerus, skala 5.
DO:
- TD : 160 / 90 mmHg
- HR : 55 x/menit
- RR : 30 x/menit
- S : 36˚C
- Pengkajian nyeri :
P : nyeri saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri dada sebelah kiri menjalar ke punggung
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul
2. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan
kontraktilitas miokard ditandai dengan :
DS :
- Pasien mengatakan sesak nafas
DO :
- TD : 160 / 90 mmHg
- S : 36˚C
- HR : 55 x/menit
- RR : 30 x/menit
- Kesadaran CM
- Pupil isokor
- Refleks cahaya +/+
- Pasien Bedrest total
- EKG = normal sinus rhythm
- CRT kurang dari 2 detik, kulit tampak lembab
- Input makan ¾ porsi , minum 1000 cc
- Output urine 600 cc
- Pasien terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
- Terpasang bedset monitor
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen ditandai dengan :
DS:
- Pasien mengatakan sesak nafas
- Pasien mengatakan badannya lemas
DO:
- Pasien bedrest total
- Posisi semi fowler
- Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan :
DS :
- Pasien mengatakan selama dirawat di rumah sakit dimandikan diatas
tempat tidur oleh perawat
DO :
- Pasien b.a.k dengan dower catheter
- Pasien diharuskan tirah baring selama dirawat di rumah sakit
- Klien makan disuapi oleh keluarganya
- Kebutuhan ADLs klien dibantu oleh perawat
D. Intervensi Keperawatan
Nama pasien : Tn.S
No RM : 47-xx-19
Andri
4. Defisit Senin, 16 Mei 2016 pukul 09. 00 Senin, 16 Mei 2016 pukul 09. 00 Senin, 16 Mei 2016 pukul 09. 00
perawatan WIB WIB WIB
diri - Untuk mengetahui tingkat
berhubungan Setelah dilakukan asuhan - Kaji kemampuan pasien dalam kemampuan pasien untuk
dengan keperawatan selama 3x24 jam memenuhi perawatan diri memenuhi kebutuhan perawatan
kelemahan dirawat di rumah sakit, _eficit - Bantu klien memenuhi diri pasien
perawatan diri mandi teratasi kebutuhan - Untuk memenuhi kebutuhan
dengan kriteria: - Ajarkan keluarga dalam perawatan diri pasien
- Pasien terlihat bersih dan rapi memenuhi kebutuhan diri - Agar keluarga dapat membantu
- Kulit pasien tidak teraba - Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan perawatan
lengket pemenuhan kebutuhan diri diri pasien
- Keluarga dapat membantu - Agar keluarga mengetahui cara
pemenuhan kebutuhan membantu pemenuhan
perawatan diri mandi selama Nurin kebutuhan perawatan diri
di rawat di rumah sakit. pasien.
Nurin
E. Implementasi
Nama klien : Tn. S
No RM : 47-xx-19
Dx Hari/ Wakt Implementasi Evaluasi
No tangg u
al
1. Senin, - Mengobservasi tanda Pukul 13. 30WIB
16 vital (TD, RR, N) S:
Mei - Mengobservasi keluhan - Klien mengatakan nyeri dada
2016 nyeri pasien (PQRST) menjalar ke lengan kiri dan
- Mengatur posisi pasien punggung berkurang, nyeri
pada posisi yang paling bertambah saat beraktivitas, nyeri
nyaman. seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus
- Mengajarkan tehnik menerus, skala 4.
relaksasi nafas dalam O:
- TD : 150 / 90 mmHg
Andri, Arfi, Arsinda, - HR : 62 x/menit
Diego, Nurin - RR : 24 x/menit
- S : 36,4˚C
- Pengkajian nyeri :
P : nyeri saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri dada sebelah kiri menjalar
ke punggung
S : skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P:
- Observasi nyeri
- Anjurkan nafas dalam jika nyeri
- Besok periksa Electrokardiograf
Andri, Arfi, Arsinda,
Diego, Nurin
Selasa 09.00 - Mengobservasi tanda Pukul 13. 30WIB
, 17 09.00 vital (TD, RR, N) S:
Mei - Mengobservasi keluhan - Klien mengatakan nyeri dada
2016 09.00 nyeri pasien (PQRST) menjalar ke lengan kiri dan
- Mengatur posisi pasien punggung berkurang, nyeri
pada posisi yang paling bertambah saat beraktivitas, nyeri
09.00 nyaman. seperti ditusuk-tusuk, nyeri terus
- Menganjurkan untuk menerus, skala 3.
12.45 nafas dalam O:
13.00 - TD : 120 / 70 mmHg
Andri, Arfi, Arsinda, - HR : 48 x/menit
Diego, Nurin - RR : 26 x/menit
- S : 35,5˚C
- Pengkajian nyeri :
P : nyeri saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri dada sebelah kiri menjalar
ke punggung
S : skala nyeri 3
T : nyeri hilang timbul
A: Nyeri akut teratasi sebagian
P:
- Observasi nyeri
- Anjurkan nafas dalam jika nyeri
BAB III
KESIMPULAN
Pasien Tn. S dengan deiagnosa medis STEMI mendapatkan empat diagnosa keperawatan
yaitu:
1. Nyeri akut berhubungan dengan Iskemia miokard akibat sumbatan arteri coroner
2. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas
miokard
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan