Anda di halaman 1dari 7

Tugas Distribusi Kelompok D dan E

RSUD dr Sehat merupakan RS tipe B dengan 397 TT dan memiliki gedung pelayanan rawat inap eksekutif dan rawat jalan eksekutif. Memiliki 5
depo farmasi yaitu depo farmasi rawat jalan, rawat inap, IGD, IBS, depo gedung eksekutif. Ke 5 depo kebutuhan perbekalan farmasi ini dilayani
oleh gudang farmasi.
Tugas:
1. Buat dan jelaskan sistem distribusi pelayanan perbekalan farmasi meliputi sistem permintaan dan pengantaran perbekalan farmasi untuk
ke 5 depo tersebut.
2. Buatkan jadwal permintaan dan pengantaran perbekalan farmasi untuk memenuhi ke 5 depo tersebut.
3. Buat jadwal jam kerja masing-masing depo. Jelaskan.
4. Untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi pasien buat sistem distribusi untuk pasien rawat inap dan pasien rawat jalan rsud dokter
sehat tersebut. Jelaskan dan sebutkan keuntungan dan kerugiannya.
5. Untuk mengantisipasi kebutuhan obat yang bersifat emergency seluruh ruang perawatan bagaimana anda memenuhi kebutuhan tersebut.

Selamat mengerjakan dan presentasikan kasus saat diskusi bersama Preseptor.


1. Sistem pengantaran permintaan dan pengantaran perbekalan farmasi ke Depo
Depo Gudang

Cek
Stok

Ada Habis/tinggal Memberikan formulir permintaan obat


sedikit sesuai stok yang habis/tinggal sedikit

Petugas gudang menerima formulir


permintaan obat

Penyimpanan
Obat

Ada Tidak Ada


Ada Tidak Ada

Mengambil dan Melakukan pengadaan


mempersiapkan obat
sesuai formulir
permintaan

Menuliskan jumlah obat yang sudah


diambil diambil pada masing-masing
kartu stok yang ada pada gudang

Membuat Surat Bukti Barang Keluar


(SBBK) sesuai dengan obat yang
dikeluarkan

Pendistribusian obat oleh petugas gudang

Rawat Rawat IGD IBS Gedung


Jalan Inap Eksekutif

Melakukan pengecekan kesesuaian jumlah dan jenis obat


Meletakkan obat di rak penyimpanan sesuai jenis obatnya

Petugas gudang, petugas depo, dan kepala instalasi farmasi


menandatangani SBBK

SELESAI
2. Jadwal permintaan dan pengantaran perbekalan farmasi
Jadwal Permintaan Jadwal Pengantaran
Nama Depo
Hari Jam Hari Jam
Rawat Jalan Senin 08.00 WIB Selasa 08.00 WIB
Rawat Inap Selasa 08.00 WIB Rabu 08.00 WIB
IGD Rabu 08.00 WIB Kamis 08.00 WIB
IBS Kamis 08.00 WIB Jumat 08.00 WIB
Gedung Eksekutif Jumat 08.00 WIB Sabtu 08.00 WIB
Jadwal permintaan dan pengantaran perbekalan farmasi dilakukan di setiap minggu

3. Jam kerja masing-masing depo


Jam Kerja
Nama Depo
Mulai Selesai
Rawat Jalan 08.00 WIB 16.00 WIB
Rawat Inap 08.00 WIB 16.00 WIB
IGD 08.00 WIB 16.00 WIB
IBS 08.00 WIB 16.00 WIB
Gedung Eksekutif 08.00 WIB 16.00 WIB
4. Dalam upaya memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi pasien buat sistem distribusi untuk pasien rawat inap dan pasien rawat jalan,
RSUD dokter sehat menggunakan sistem distribusi unit dose dispensing (UDD). Sistem ini memiliki pengertian bahwa pendistribusian
sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai didasarkan pada resep perorangan yang disiapkan dalm unit dosis tunggal
atau ganda untuk penggunaan satu kali dosis setiap pasiennya. Selain itu, RSUD dokter sehat menggunakan metode sistem distribusi
UDD kombinasi sentralisasi dan desentralisasi, dimana biasaya hanya dosis awal dan dosis keadaan darurat yang dilayani depo farmasi.
Sedangkan untuk dosis selanjutnya dilayani oleh intalasi farmasi rumah sakit sentral atau pusat.
Kelebihan:
a. Pasien mendapatkan pelayanan IFRS 24 jam sehari
b. Pasien hanya membayar obat yang dikonsumsi
c. Semua dosis telah disiapkan oleh IFRS, perawat memiliki waktu yang lebih banyak dalam perawatan pasien
d. Mengurangi kesalahan obat karena terdapat pemeriksaan ganda sebelum diberikan kepada pasien
e. Mengurangi resiko kehilangan dan pemborosan obat
f. Memperluas pegendalian IFRS mulai penulisan resep hingga penyerahan kepada pasien
g. Kemasan yang diberikan secara UDD membantu dalam penelusuran kembali jika terjadi penarikan obat
h. Apoteker dapat melakukan visite dan membantu memberi masukan kepada tim
Kekurangan:
a. Memerlukan biaya awalan yang besar
b. Membutuhkan staf apoteker yang lebih banyak
c. Tanggung jawab IFRS lebih besar
5. Dalam mengantisipasi kebutuhan obat yang bersifat emergency seluruh ruang perawatan, maka yang rumah sakit harus lakukan, ialah:
a. Menetapkan daftar obat emergency
b. Menyediakan lokasi penyimpanan obat emergency yang mudah diakses dan terhindar dari resiko penyalahgunaan serta pencurian
c. Pengelolaannya harus selalu dilaporkan penggunaannya agar terhindar dari kekosongan obat (jika dipakai segera diganti)
d. Menetapkan jumlah dan jenisnya
e. Tidak boleh dicampur dengan obat lain
f. Dilakukan pengecekan secara berkala terkait tanggal kadaluarsa obat
g. Dilarang untuk dipinjam dengan alasan kebutuhan lain.

Referensi :
Kemenkes, 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai