Anda di halaman 1dari 14

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

No
Alur Percobaan Gambar Keterangan
.
1. Disiapkan alat-alat Alat :
dan bahan praktikum Gelas kimia,
sebelum melakukan pengaduk gelas, kaki
percobaan pembuatan tiga, pipet tetes,
rekristalisasi dan termometer, spirtus,
pembuatan aspirin. rak tabung reaksi,
penjepit kayu, corong
kaca, gelas ukur,
erlenmeyer.
Bahan :
Fehling A, fehling B,
NaOH 5%, AgNO3
5%, aseton,
formaldehid, NH4OH
2%, fenilhidrasin,
NaHSO3 jenuh,
CH3COOH, KMnO4
1 N, NaOH 1%.
Pembuatan Reagen Tollens
1. 1 mL AgNO3 5% Larutan tidak
dimasukkan kedalam berwarna.
tabung reaksi yang
sudah di cuci dengan
air, sabun, air suling
dan dikeringkan.
2. Ditambahkan 1 tetes Larutan berubah
larutan NaOH 5%. warna menjadi abu-
abu(terdapat
endapan).

1. Uji Tollens
1. 1 mL reagen tollens Larutan tidak
dimasukkan kedalam berwarna.
4 tabung reaksi
yang berbeda.

2. Uji Aldehid Larutan sedikit


Tabung reaksi A, keruh.
ditambahkan 2 tetes
Benzaldehid dan
dipanaskan pada suhu
350C-500C.

3. Uji Aldehid Larutan berwarna


Tabung reaksi B, abu-abu dan terdapat
ditambahkan 2 tetes cermin perak.
Formalin dan
dipanaskan pada suhu
350C-500C.
4. Uji Keton Aseton larutan tidak
Tabung reaksi C, berwarna.
ditambahkan 2 tetes
aseton dan
dipanaskan pada suhu
350C-500C.

5. Uji Keton Larutan berwarna


Tabung reaksi D, abu-abu kehijauan.
ditambahkan 2 tetes
sikloheksanon dan
dipanaskan pada suhu
350C-500C.

2. Uji Fehling dan Benedict


1. Uji Aldehid Larutan yang
2,5 mL reagen awalnya berwarna
fehling dimasukkan biru tua pekat
dalam tabung reaksi berubah menjadi
+ 5 tetes formaldehid larutan berwarna biru
kemudian dan terdapat endapan
ditempatkan pada air berwarna merah.
yang mendidih.
2. Uji Keton Larutan yang
2,5 mL reagen awalnya berwarna
fehling dimasukkan biru tua pekat
dalam tabung reaksi berubah menjadi
+ 5 tetes aseton larutan berwarna biru
kemudian dan tidak terdapat
ditempatkan pada air endapan.
yang mendidih.
3. Uji Keton Larutan yang
2,5 mL reagen awalnya berwarna
fehling dimasukkan biru tua pekat
dalam tabung reaksi berubah menjadi
+ 5 tetes larutan berwarna biru
sikloheksanon dan tidak terdapat
kemudian endapan.
ditempatkan pada air
yang mendidih.

4. Uji Benedict Larutan yang


5 mL reagen benedict awalnya berwarna
dimasukkan dalam biru berubah menjadi
Tabung A + larutan berwarna
formaldehid, coklat dan terdapat
kemudian endapan berwarna
ditempatkan pada air merah bata.
yang mendidih.

5. Uji Benedict Larutan yang


5 mL reagen benedict awalnya berwarna
dimasukkan dalam biru tetap berwarna
Tabung B + aseton, biru setelah
kemudian ditempatkan dalam
ditempatkan pada air air yang mendidih.
yang mendidih.
6. Uji Benedict Larutan yang
5 mL reagen benedict awalnya berwarna
dimasukkan dalam biru tetap berwarna
Tabung C + biru setelah
sikloheksanon, ditempatkan dalam
kemudian air yang mendidih.
ditempatkan pada air
yang mendidih.

3. Adisi Bisulfit
1. Adisi Bisulfit. Larutan tidak
25 mL NaHSO3 berwarna.
jenuh dimasukkan
kedalam erlenmeyer
250 mL.

2. Ditambahkan 1,25 Larutan tidak


mL aseton setetes berwarna.
demi setetes.

3. Ditambahakan 5 mL Terdapat endapan


etanol. putih.
4. Hablur dimasukkan Hablur berwarna
kedalam tabung putih.
reaksi.

5. Ditambah beberapa Endapan putih larut.


tetes HCl pekat Jumlah tetesan HCl =
sampai endapan putih 10 tetes.
larut.

4. Pengujian dengan Fenilhidrasin


1. Pengujian dengan Larutan tidak
fenilhidrazin. berwarna.
2,5 mL fenilhidrazin
dimasukkan ke dalam
tabung reaksi.

2. Ditambahkan 10 tetes Larutan terbentuk


benzaldehid. dua lapisan, lapisan
atas keruh lapisan
bawah berwarna
kuning.
3. Dicuci dengan sedikit Endapan berwarna
air dingin dan kuning.
dihablurkan lagi
dengan etanol.

4. Ditempatkan dalam Hablur berwarna


desikator selama 2 coklat.
hari.

5. Diuji titik lelehnya. Titik leleh


benzaldehid = 129°.

5. Reaksi Haloform
1. Tabung 1 Larutan berwarna
3 mL larutan NaOH kuning dan terbentuk
5% dimasukkan endapan kuning dan
dalam tabung reaksi berbau (++).
+ 5 tetes aseton +
larutan iodium sambil
diguncang-guncang.

2. Tabung 2 Larutan berwarna


3 mL larutan NaOH kuning dan terbentuk
5% dimasukkan endapan kuning dan
dalam tabung reaksi berbau (+).
+ 5 tetes isopropil
alkohol + larutan
iodium sambil
diguncang-guncang.

6. Kondensasi Aldol
1. 4 mL NaOH 1% Larutan tidak
dimasukkan kedalam berwarna.
tabung reaksi.
2. + 0,5 mL asetaldehid, Larutan menjadi
diguncang, didihkan keruh.
selama 3 menit

7. Identifikasi Karboksilat
1. Tabung A Larutan berwarna
5 mL asam asetat + 3 ungu.
mL KMnO4 1 N.

2. Tabung B Larutan berwarna


5 mL CH3COONa + coklat dan terdapat
5 mL FeCl3 1% endapan berwarna
merah bata (+).
3. Tabung B Endapan berwarna
Larutan dipanaskan. coklat berada diatas.
Filtrat tidak berwarna
berada di bawah.

4. Tabung B Filtrat : tidak


Larutan disaring. berwarna.
Residu : berwarna
coklat.

5. Tabung B Berwarna kuning.


Filtrat + K4FeCN6.
6. Perbandingan Filtrat : tidak
antara : berwarna.
Filtrat : K4FeCN6
K4FeCN6 : berwarna
kuning.

7. Perbandingan Filtrat + K4FeCN6 :


antara : berwarna kuning.
Filtrat + K4FeCN6 : K4FeCN6 : berwarna
K4FeCN6. kuning.

8. Perbandingan Filtrat + K4FeCN6 :


antara : berwarna kuning.
Filtrat + K4FeCN6 :
FeCl3. FeCl3 : berwarna
coklat.
LAMPIRAN

Jawaban Pertanyaan
a) Buatlah pertanyaan penelitian praktikum di atas!
Jawaban:
1. Apakah reagen tollens dapat bereaksi dengan senyawa aldehid?
2. Apakah reagen tollens dapat bereaksi dengan senyawa keton?
3. Apakah reagen fehling dapat bereaksi dengan senyawa aldehid?
4. Apakah reagen fehling dapat bereaksi dengan senyawa keton?
5. Apakah reagen benedict dapat bereaksi dengan senyawa aldehid?
6. Apakah reagen benedict dapat bereaksi dengan senyawa keton?
7. Apakah senyawa aldehid dapat mengalami reaksi adisi?
8. Apakah senyawa keton dapat mengalami reaksi adisi?
9. Pada percobaan Adisi Bisulfit, mengapa larutan harus melalui proses
pendinginan?
10. Pada pengujian dengan fenilhidrasin, mengapa titik leleh benzaldehid lebih
tinggi dibandingkan titik leleh dari sikloheksanon?
11. Apakah senyawa aldehid dapat mengalami reaksi haloform?
12. Apakah senyawa keton dapat mengalami reaksi haloform?
13. Apakah senyawa aldehid dapat mengalami reaksi kondensasi?
14. Apakah senyawa keton dapat mengalami reaksi kondensasi?
15. Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa yang mengandung gugus
karboksilat?
b) Jelaskan perbedaan cara menguji secara kualitatif antara senyawa yang
memiliki gugus aldehid,keton dan karboksilat!
Jawaban:
Cara menguji secara kualitatif antara senyawa yang memiliki gugus aldehid dan
keton adalah sebagai berikut:
1) Uji tollens
Pereaksi tollens berfungsi sebagai oksidator lemah yang mengoksidasi senyawa
aldehid menjadi asam karboksilat, yang ditandai dengan terbentuknya cermin perak.
2) Uji Fehling
Pereaksi fehling merupakan kompleks Cu(II) tartrat dalam larutan asam. Ion
Cu(II) direduksi menjadi ion Cu2O yang merupakan endapan berwarna merah bata
3) Uji Benedict
Aldehid alifatik dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan pereaksi benedict
(kompleks ion Cu(II) sitrat dalam larutan basa). Ion Cu(II) direduksi menjadi Cu 2O
(endapan berwarna merah bata). Aldehid aromatik dan keton tidak bereaksi dengan
perekasi benedict
4) Adisi bisulfit
Menguji adanya gugus keton pada senyawa aseton dengan cara
mereaksikannya dengan reagen natrium bisulfit. Prinsip dari percobaan ini adalah
adisi bisulfit pada ikatan rangkap karbonil.
5) Kondensasi aldol
Gugus aldehid akan berkondensasi dengan sesamanya setelah bereaksi dengan
larutan basa encer dan menghasilkan aldol yang apabila dipanaskan akan
menyingkirkan air dan menghasilkan aldehid tak jenuh, yakni krotonaldehid yang
berbau tengik.
6) Uji dengan fenilhidrazin
Mengidentifikasi senyawa yang mengandung aldehid dan keton berdasarkan titik
leleh yang dimilikinya. Dimana titik leleh dari senyawa yang mengandung gugus
aldehid akan lebih besar daripada titik leleh dari senyawa yang mengandung gugus
keton.
7) Reaksi haloform.
Untuk membuktikan adanya senyawa metil keton. Aseton dan isopropil
alkohol dapat bereaksi dengan NaOH dan larutan Iodium kemudian membentuk
iodoform yang ditandai dengan terbentuknya hablur berwarna kuning.
Sedangkan cara menguji secara kualitatif untuk senyawa yang memiliki gugus
karboksilat adalah dengan cara melakukan uji oksidasi dengan menggunakan
KMnO4 (Identifikasi Karboksilat).
c) Jelaskan untuk menguji perbedaan gugus fungsi antara aldehid dan keton
digunakan ujiFehling dan Benedict!
Jawaban:
1) Uji Fehling
Senyawa yang mengandung gugus aldehid dapat bereaksi dengan reagen
fehling yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata,
sedangkan senyawa yang mengandung gugus keton tidak dapat bereaksi dengan
reagen fehling. Endapan merah bata terbentuk dari Ion Cu(II) yang telah
direduksi menjadi ion Cu2O. Sedangkan pada gugus keton tidak memiliki gugus
OH atau H bebas sehingga tidak bereaksi dalam uji fehling.
2) Uji Benedict
Pereaksi benedict merupakan peraksi yang mengandung Cuprisulfat, natrium
karbonat dan natrium sitrat. Jika pereaksi ini bereaksi dengan dengan senyawa
yang mengandung gugud aldehid dan dipanaskan akan menghasilkan endapan
berwarna merah bata yang merupakan pereaksi benedict yang telah mengalami
reduksi menjadi Cu2O yang mengendap pada bagian dasar tabung reaksi.
Sedangkan senyawa aldehid akan terjadi oksidasi menjadi asam
karboksilat(aldehid aromatik tidak dapat bereaksi dengan perekasi benedict).
Sedangkan pada gugus keton tidak dapat bereaksi dengan pereaksi benedict,
karena keton tidak dapat teroksidasi dengan pereaksi benedict (keton tidak
mempunyai atom hidrogen yang menempel pada atom karbonil).

Anda mungkin juga menyukai