Anda di halaman 1dari 30

AVIATION KNOWLEDGE

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program Airline Staff


NASA Airline Education Center

Disusun oleh:
Khadijah Marcelina Putri
NA-PNK/070519/007/AS.XVIII

NASIONAL AVIATION AIRLINE EDUCATION CENTER


Jl. Arteri Supadio Km 19,5
Didepan Kantor Badan Pusat Statistik
KUBU RAYA – KALBAR
PONTIANAK
2019
AVIATION KNOWLEDGE
Disusun oleh:
Khadijah Marcelina Putri
NA-PNK/070519/007/AS.XVIII
Laporan materi ini disidangkan pada tanggal Agustus 2019

Penguji

Mengetahui

Wali Kelas Direktur Utama

Ade Purnawati R. Guntur Sunarko Putro, S.E

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

KATA PENGANTAR
i
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul:
“AVIATION KNOWLEDGE”

Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.

Sebagai penulis, saya mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di
dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada pembaca
untuk memberi kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini. Terima kasih.

Pontianak, Agustus 2019

Penyusun

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

AUTOBIOGRAFI PENULIS
ii
Penulis dilahirkan di Sungai Raya Pontianak, Kalimantan Barat
pada tanggal 08 Maret 2001. Ayah dan ibu penulis seorang
Pegawai Negri Sipil. Nama ayah penulis adalah Sarwani, M.pd
dan ibu penulis bernama Sri Sukantri, S.pd. penulis merupakan
anak sulung dari dua bersaudara. Penulis tinggal dijalan Tanjung
Harapan GG. Fasta
Hingga pada tahun 20013 akhirnya aku lulus dari Sekolah
Dasar dari teman-temanku yang lainnya. Penulis pernah
menempuh pendidikan di SDN Negeri 07 Sungai Raya (2007-
2013), kemudian menunjukan pendidikannya ke SMP Negeri 01
Sungai Raya (2013-2016), lalu penulis melnjutkan sekolah ke
SMA Negeri 01 Sungai Raya (2016-2819). Dan sekarang penulis
sedang menempuh pendidikan di NASA Airline Education Center Pontianak.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

MOTTO
iii
“We are all always in contact with an unlimited power”.
(Kita semua selalu berhubungan dengan sebuah kekuatan tanpa batas).
“Whatever you are thinking is what you are attracting”.
(Apapun yang sedang Anda pikirkan itulah yang Anda sedang tarik).
“Choose and be careful when thinking! You are the art of your life”.
(Pilih dan berhati-hatilah dalam berpikir! Anda adalah seni kehidupan Anda)

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

PEMBAHASAN
iv
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ahir ini. Subhanallah, kuasaMu
tak henti-hentinya memberikan anugerah yang sering kali tak ku sadari, maaf jika hambaMu
sering kali merasa kurang mensyukuri rahmatMu, namun segala pujian dan keagungan takkan
pernah lupa kulantunkan untukMu.
Laporan materi yang berjudul “AVIATION KNOWLEDGE” merupakan salah satu syarat
tugas akhir program Airline Staff NASA Airline Education Center. Laporan materi ini tak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak R. Guntur Sunarko Putro, S.E., selaku Direktur utama NASA Airline
Education Center (Pontianak).
2. Ibu Ade Purnawati, selaku wali kelas AS 18.
3. Bapak Endro, selaku instruktur Aviation Knowledge yang telah menjelaskan tentang
materi ini sehingga penulis bisa membuat dan menyelesaikan materi ini.
4. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah senantiasa selalu mendo’akan serta
memberikan dukungan moril dan materil.

Penulis mengucapkan terima kasih atas waktu dan pikirannya kepada semua pihak
yang membantu menyelesaikan laporan akhir ini baik secara langsung maupun tidak
langsung. Semoga segala bentuannya mendapat balasan dari Allah SWT, Amin.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

DAFTAR ISI
v
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. I
KATA PENGANTAR......................................................................................................... II
AUTOBIOGRAFI PENULIS.............................................................................................. III
MOTTO............................................................................................................................... IV
PEMBAHASAN.................................................................................................................. V
DAFTAR ISI....................................................................................................................... VI
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... VII

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan ..............................................................................................................2
1.4 Manfaat ............................................................................................................2

BAB II PEMBAHSAN......................................................................................................3

2.1 Pengertian Aviation Knowledge........................................................................3


2.2 Sejarah Pesawat Terbang..................................................................................3
2.3 Aircraft Structure...............................................................................................4
2.4 Termilologi.......................................................................................................7
2.5 Airport..............................................................................................................9
2.6 Program Keamanan Penerbangan.....................................................................11
2.7 Ground Support Equipment..............................................................................12
2.8 Ground Handling Agent ..................................................................................13

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 14

3.1 Simpulan............................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................17

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Setelah Perang Dunia II, banyak negara yang merdeka mendirikan maskapai
penerbangan sebagai perwujudan titik awal negara dalam merencanakan
pembangunan setelah negara tersebut hancur akibat perang. Dalam status
kepemilikannya, pemerintah menjadi pemilik utama untuk perusahaan karena
besarnya jumlah modal yang diberikan dan dihancurkan oleh dewan operasional
manajemen tersebut. Sementara itu setelah pembentukan maskapai sudah
diselesaikan, regulasi yang ketat mengenai sistem perindustrian maskapai
penerbangan juga membuat pemerintah harus melakukan campur tangan untuk
melakukan negosiasi dengan negara lain agar maskapai mendapat izin untuk masuk
kedalam daerah tersebut.
Penerbangan adalah salah satu sarana transportasi untuk angkutan manusia
maupun barang melalui udara. Operasi penerbangan harus sesuai dengan aturan dan
regulasi yang diatur oleh Direktorat Jendral Udara Departemen Perhubungan
Republik Indonesia. Sebagai kata lain untuk transportasi, penerbangan juga didukung
oleh fasilitas seperti pesawat, fasilitas bandara, aturan dan prosedur serta peralatan
pendukung yang sangat berguna untuk keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna
jasa penerbangan. Secara garis besar, pengetahuan ini dikelompokan menjadi:
1. Mengetahui pengertian Aviation Knowledge.
2. Mengetahui sejarah pesawat terbang sebelum Perang Dunia II.
3. Mengetahui struktur permukaan bumi.
4. Mengetahui alasan mengapa pesawat bisa terbang.
5. Mengetahui apa itu Aircraft Structur.
6. Mengetahui apa itu Terminologi.
7. Mengetahui yang dimaksud dengan Airport.
8. Mengetahui program Keamanan Penerbangan.
9. Mengetahui Layanan peralatan pendukung (GSE).
10. Mengetahui apa itu Ground Handling Agent.
Di bandara termasuk pergerakan pesawat diatur dan dikelola serta menjadi tanggung
jawab pengelola bandara, sementara untuk kegiatan operasi penerbangan secara terpadu
dikelola oleh Perusahaan Penerbangan, Perusahaan Ground Handling, Unit Pemandu
Penerbangan dan lain-lain.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah membahas materi ini, maka penulis perlu membatasi masalah
ini agar pembahasan yang dimaksud beserta kesimpulan tidak akan menyimpang dari
proforsi yang ada dalam penulisan laporan materi ini. Adapun masalah yang akan dibahas
penulis dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apa pengertian Aviation Knowledge?
2. Bagaimana sejarah pesawat terbang sebelum Perang Dunia II?
3. Jelaskan struktur permukaan bumi?
4. Mengapa pesawat bisa terbang?
5. Jelaskan apa itu Aircraft Structur?
6. Jelaskan apa itu Terminologi?
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Airport?
8. Jelaskan program Keamanan Penerbangan?
9. Jelaskan Layanan peralatan pendukung (GSE)?
10. Jelaskan apa itu Ground Handling Agent?

1.3 TUJUAN
Untuk menemukan jawaban atas masalah yang telah penulis identifikasikan dalam
makalah ini, adapun tujan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
11. Mengetahui pengertian Aviation Knowledge.
12. Mengetahui sejarah pesawat terbang sebelum Perang Dunia II.
13. Mengetahui struktur permukaan bumi.
14. Mengetahui alasan mengapa pesawat bisa terbang.
15. Mengetahui apa itu Aircraft Structur.
16. Mengetahui apa itu Terminologi.
17. Mengetahui yang dimaksud dengan Airport.
18. Mengetahui program Keamanan Penerbangan.
19. Mengetahui Layanan peralatan pendukung (GSE).
20. Mengetahui apa itu Ground Handling Agent.
1.4 MANFAAT
Dalam penulisan materi ini dapat dikemukakan beberapa manfaat yaitu:
1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama
menempuh pendidikan di NASA dengan membuat laporan materi
secara ilmiah dan sistematis.
2. Untuk memperluas wawasan dan pandangan calon airline staff atau
pramugari terhadap perkembangan informasi mengenai pelayanan.
3. Sebagai bahan untuk menambah kepustakaan dan sebagai
sumbangan pemikiran serta dapat berguna untuk dijadikan bahan
referensi.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aviation Knowledge


Aviation Knowledge adalah pengetahuan yang memberikan informasi tentang semua
kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan wilayah udara, pesawat, bandara, angkutan
udara, keamanan dan keselamatan penerbangan, dan kegiatan terkait lainnya serta fasilitas
pendukung.

2.2 Sejarah Pesawat Terbang


Wilbur Wright dan Orville Wright adalah dua bersaudara yang kemampuan teknis
luar biasa disertai kemampuan desain mumpuni. Pada 1892, mereka mengembangkan mesin
cetak dan membuka toko penjualan dan perbaikan sepeda. Tak lamak kemudian, mereka
membuat sepeda mereka sendiri. Berbekal pengalaman pembuatan sepeda, mereke
mempunyai keinginan untuk membuat alat transportasi yang berjalan diudara. Mereka mulai
bereksperimen mengenai wahana penerbangan ketika Willnur berusia 23 tahun dan Oville
berusia 28 tahun.
Hari ini dalam Sejarah, Marconi Mengirim Sinyal Radio Pertama Lintasi Atlantik.
Karena itu mereka berdua menyaksikan penerbangan glider dari seorang insinyur asal
Jerman, Otto Lilienthal. Willbur dan Orville memulai dengan mempelajari buku-buku
aeronautika, lalu memperhatikan sayap burung sebagai inspirasi. Pada tahun 1900, mereka
menguji idenya melalui sebuah layang-layang dan menyempurnakannya dengan glider
pertamanya. Kitty Hawk dipilih menjadi satu tempat uji coba pertama karena memiliki
keenang dengan kondisi perbukitan pasir. Setelah hampir tiga kali penyempurnaan, akhirnya
mereka perlu membangun sebuah pesawat yang memiliki kekuatan kontrol dan motor
penggerak. Terbang perdana Wright Bersaudara membutuhkan mesin yang cukup kuat untuk
mengangkat pesawat dari tanah mampu menurunkan
dengan perlahan. Beberapa kali mereka
menghubungii sejumlah produsen mesin, namun
takada yang sesuai dengan pesawat buatannya.

Gambar 2.2 Wright Brothers

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

3
Wright Bersaudara mendapatkan bantuan dari temannya seorang ahli mesin Charlie
Taylor. Mereka bertiga berhasil menyatukan mesin 4-silinder dengan 8 tenaga kuda dan
mesin bensin yang beratnya mencapai 68 kilogram. Ketika uji pertama blok mesin retak,
hingga akhirnya diperbarui dengan menambahkan tenaganya hingga 12 tenaga kuda. Ketika
mesin sudah selsai dibuat, Willbur dan Orville menempatkan mesin itu ke dalam pesawat
Flyer berbingkai mereka yang baru dibangun.
Wright Bersaudara berharap bahwa motor akan sukup kuat untuk mengangkat
pesawat. Setelah pengetesan pertama pada 14 Desember, tiga hari setelahnya pesawatnya
mampu mengangkasa. Pukul 10.35 waktu setempat pesawat ini menjadi catatan sejarah
pesawat terbang. Mereka berdua akhirnya saling bergantian melakukan percobaan
penerbangan pesawatnya hingga mendapatkan sorotan dari berbagai media di belahan dunia.
Namun kian tenar dan menjadi sosok yang diketahui banyak orang. Pada 1905, pesawat
mereka melakukan manuver rumit dan berada di udara selama 39 menit. Tiga tahun
berikutnya, mereka melakukan perjalanan ke Prancis dan membuat penerbangan publik
pertama mereka yang menggembirakan bagi dunia. Pada tahun 1909, Angkatan Darat AS
membeli pesawat yang dibuat khusus dari Perusahaan Pesawat Wright. Pesawat Wright Flyer
atau Flyer yang bersejarah kini dipajang permanen di National Air and Space Museum.

2.3 Struktur permukaan bumi


2.3.1 Litosfer dan Atmosfer
Inti bumi dikelilingi oleh mantel yang tebalnya 2.900 km. Pada mantel bagian
atas terdapat lapisan cair, seperti pasta gigi yang disebut astenosfer. Litosfer atau
kerak bumi melayang atau mengapung di atas lapisan astenosfer.
Litosfer biasa disebut juga sebagai kulit atau kerak bumi. Litosfer berasal dari
kata Lithos dan Sphaira. Lithos yang artinya batu dan sphaira artinya bola atau bulat.
Jadi, litosfer berarti bola bumi yang berupa batuan, yang merupakan lapisan bumi
paling luar.

2.3.2 Struktur Permukaan Bumi


Struktur permukaan bumi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu litosfer,
hidrosfer, dan atmosfer. Litosfer terdiri atas dua bagian yaitu, litosfer daratan disebut
lempeng benua dan lautan disebut lempeng samudra. Litosfer daratan kira-kira 35%
dari seluruh bagian kerak bumi, sedangkan litosfer lautan sekitar 65%. Ketebalan
litosfer bervariasi, antara 8 km di bawah laut sampai 40 km dibawah daratan,
temperatur yang paling dalam sekitar 870°C. Litosfer adalah bagian dari daratan bumi
berupa batu-batuan. Pada dasarnya, batu-batuan ini dapat digolongkan kedalam tiga
jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan dalam
pengertian litosfer adalah batuan berupa kerikil, pasir, tanah, debu, abu vulkanik, dan
lain-lain.

4
KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

2.3.3 Kandungan Komposisi Litosfer


Kulit bumi atau litosfer tersusun oleh sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan
lainnya membentuk persenyawaan yang disebut mineral. Di dalam litosfer terdapat lebih dari
2000 mineral dan 20 mineral yang dapat dalam batuan. Beberapa Mineral pembentuk batuan
yang penting diantaranya adalah Kuarsa (SiO2), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-
Silikat), Dolomit (CaCO3), Amphibol, Khlorit, Bijih Besi Hematit (Fe2O3), magnetik
(Fe3O2), Kalsit (CaCO3), Olivin (Mg, Fe), dan Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat).

2.3.4Jenis Batuan Pembentuk Kerak Bumi


Pada dasarnya Kerak Bumi dibentuk oleh tiga jenis batuan yang sama yaitu: batuan
beku, sedimen dan batuan metamorf. Batuan beku Igneous Rock adalah batuan yang pertama
kali muncul di permukaan bumi. Batuan ini merupakan hasil letusan gunung berapi atau
intrusi magma. Berdasarkan warnanya, batuan ini digolongkan menjadi dua jenis, yaitu batu
basalt yang warnanya gelap, dan batu granit yang warnanya lebih terang. Berdasarkan tempat
terjadinya pembekuan magma, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu batuan beku dalam
(plutonik), batuan beku korok (porfikrik), dan batuan beku luar (leleran).

2.3.5 Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti atau melingkupi atau menyelubungi
permukaan sebuah planet, termasuk bumi. Salah satu fungsi dari lapisan atmosfer adalah
untuk melindungi manusia dari pengaruh buruk sengatan radiasi sinar ultraviolet yang datang
dari Matahari dan material yang lain dari luar angkasa. Adapun fungsi atmosfer adalah
melindungi Bumi dari sinar ultraviolet yang datang dari matahari, melindungi Bumi dari
hujan meteor, memungkinkan adanya siklus air, mengatur suhu di permukaan bumi.
Atmosfer selalu berinteraksi bersama dengan Bumi dan berputar berasama-sama mengelilingi
matahari. Tebal atmosfer mencapai ketinggian kira-kira 3.000 km dari permukaan bumi.
Sekitar 97% udara terletak antara lapisan paling bawah sampai ketinggian 29 km. Kandungan
atmosfer terdiri atas campuran gas, debu, dan uap air. Kemudian gas terbanyak di atmosfer
adalah nitrogen 78% dan oksigen 21%. Sisanya sekitar 1 % terdiri dari gas lain neon, helium,
metana, dan karbon monoksida, debu, dan uap air. Atmosfer berdasarkan tempatnya dibagi
menjadi enam lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

2.3.6 Lapisan Troposfer


Lapisan troposfer adalah lapisan atmosfer paling dekat dengan bumi.
Temperatur pada lapisan troposfer akan berkurang 6,4oC setiap ketinggian naik 1 km.
Penurunan temperatur akan berhenti pada lapisan tropopause. Lapisan tropopause
adalah lapisan batas antara troposfer dan stratosfer. Ketinggian troposfer sekitar 16
km. Lapisan ini digunakan untuk lintasan pesawat terbang.

5
KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

2.3.7 Lapisan Stratosfer


Letak lapisan stratosfer adalah di atas lapisan troposfer. Posisinya sekitar 48 km di
atas permukaan bumi. Kondisi pada lapisam stratosfer adalah lembap dan terdapat sedikit
awan. Pesawat udara biasanya akan terbanh pada lapisan ini jika lapisan troposfer terjadi
cuaca kurang baik. Pada lapisa stratosfer terdapat lapisan ozon. Lapisan ozon berfungsi
sebagai pelindung bumi dari pengaruh buruk matahari, khususnya sinar ultraviolet.
2.3.8 Lapisan Mesosfer
Posisi lapisan mesosfer adalah di atas lapisan strarosfer. Jaraknya sekitar 80
km di atas permukaan bumi. Temperatur mesosfer akan turun bersama naiknya ketinggian.
Temperatur di lapisan mesosfer mencapai -109oC. Pada lapisan mesosfer terjadi dingin yang
sangat kuat. Angin dingin bertiup dari barat ke timur pada musim dingin fan bergerak ke
barat pada musim panas. Temperature di lapisan mesosfer merupakan temperatur yang paling
rendah dari seluruh lapisan atmosfer bumi.
2.3.9 Lapisan Termosfer
Termosfer merupakan lapisan paling atas. Mulai dari atas mesopause hingga
ke luar angkasa. Udara di termosfer sangat titis. Komposisi kimia di termosfer berbeda
dengan lapisan atmosfer lainnya. Pada bagian dasar termosfer, terdapat banyak molekul
oksigen di udara yang pecah menjadi atom-atom oksigen. Bagian di atasnya terdiri atas
hidrogen dan helium. Temperatur termosfer mencapai 6.000 derajat Celcius pada ketinggian
2.000 km di atas permukaan bumi. Namun demikian ketika terjadi badai matahari, temperatur
lapisan ini dapat mencapai 20.000 derajat Celcius hanya pada ketinggia 400 km saja.
2.3.10 Lapisan Lonosfer
Pada lapisan termosfer terdapat lapisan yang terdiri dari ion-ion yang
merupakan hasil ionisasi sinar-X, sinar gamma, atau sinar ultraviolet luar angkasa. Oleh
karenanya disebut lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer sangat bermanfaat bagi dunia
komunikasi karena dapat memantulkan gelombang radio. Batu-batunya yang jatuh ke
permukaan bumi akan terbakar pada lapisan ini dan terlihat di Bumi sebagai meteor.
2.3.11 Lapisan Eksosfer
Lapisan eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Lapisan
atmosfer merupakan lapisan yang terletak pada ketinggian 500-1.000 km dari permukaan
bumi. Lapisan ini merupakan lapisan paliang panas. Lapisan ini disebut juga ruang
antarplanet dan geostasioner. Kandungan gas utama pada lapisan eksosfer adalah hidrogen.
Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer. Cahaya
ini sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteorit yang
jumlahnya banyak dan melayang di angkasa. Satelit-satelit buatan biasanya berada di lapisan
ini.

6
KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

2.4 Mengapa Pesawat Bisa Terbang


Menngapa pesawat bisa terbang? Pesawat bisa terbang (mengudara) karena ada Gaya
Dorong (Thrust) dari Mesin (Engine) yang besaran jauh lebih besar dari Gaya Hambat (Drag)
sehingga pesawat dapat melaju dengan kecepatan tertentu dan menimbulkan gaya
Aerodinamik, yaitu timbulnya Gaya Agkat (Lift) yang lebih besar dari Gaya Gravitasi
(Weight).

Gambar 2.4 Alasan mengapa pesawat bisa


terbang

2.4 Aircraft Structur

Berikut bagian-bagian (parts) yang memiliki peran paling penting dalam membuat
pesawat bisa terbang, yaitu:
2.4.1 Fuselage (Body Pesawat)
Yang dimaksud dengan Fuselage adalah kabin dan kokpit, yang berisi kursi untuk
penumpangnya dan pengendali pesawat. Sebagai tambahan, fuselage juga bisa terdiri dari
ruang kargo dan titik-titk penghubung bagi
komponen utama pesawat yang lainnya.
Bebrapa pesawat menggunakan struktur
open truss. Fuselage dengan tipe open truss
terbentuk dari tabung baja atau alumunium.
Kekuatan dan kepadatan didapat dari
pegelasan tabung-tabung secara bersama
yang membentuk bangun segitiga yang
disebut trusses.

Gambar 2.4.1 Fuselage

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

7
2.4.2 Warrren Truss
Konstruksi dari warren truss membuat bentuk sarang dengan batang-batang longerons, juga
batang diagonal dan vertikal. Untuk mengurangi berat maka pesawat kecil menggunakan
tabung alumunium alloy yang di rivet di sekrup menjadi satu bagian yang membentuk
kerangka. Setelah teknologi berkembang, perancang pesawat mulai melapisai batang-batang
truss untuk membuat pesawat lebih streamline, dan meningkatkan kinerja. Awalnya dengan
menggunakan kain fabric, yang dapat membengkokkan logam yang ringan seperti
alumunium. Dalam beberapa keadaan, kulit luar dapat mendukung semua atau sebagian dari
beban yang ditanggung oleh pesawat. Sebagian besar pesawat modern menggunakan struktur
kulit yang diketatkan (stressed) yang dikenal dengan nama konstruksi monocoque atau semi-
monocoque. Rancangan monocoque menggunakan kulit (logam) yang diketatkan untuk
menanggung semua beban (load). Ini adalah struktur yang sangat kuat tapi tidak bisa
menoleransi kerusakan yang berupa goresan atau penyok (berubah/deformasi). Karakteristik
ini dapat dijelaskan dengan menggunakan kaleng alumunium tipis minuman ringan. Kita
dapat menekan kaleng tersebut dengan kuat tanpa merusak kaleng. Tetapi jika kaleng
tersebut sudah penyok sedikit saja, maka akan lebih mudah untuk membengkokkannya.

2.4.3 Wing (Sayap)


Sayap adalah airfoil yang disambungkan di masing-masing sisi fuselage dan
merupakan permukaan yang mengangkat pesawat di udara. Terdapat berbagai macam
rancangan sayap, ukuran dan bentuk yang digunakan oleh pabrik pesawat. Sayap dapat
dipasang di posisi atas, tengah, atau bawah dari fuselage. Rancangan ini disebut high,-mid,
dan long-wing. Jumlah sayap juga berbeda-beda. Pesawat terbang dengan satu set sayap
disebut monoplane, sedangkan pesawat terbang dengan dua set sayap disebut biplane.
Di sisi belakang atau trailing edge dari sayap, ada dua tipe permukaan pengendali
(control surface) yang disebut aileron dan flap. Aileron (kemudi guling) biasanya dimulai
dari tengah-tengah sayap ke ujung luar sayap (wingtip) dan bekerja dengan gerakan yang
berlawanan untuk membuat gaya aerodinamis yang membuat pesawat untuk berguling ke kiri
atau ke kanan. Sedangkan flap biasanya dari dekat fuselage ke arah luar sampai tengah-
tengah sayap. Flap biasanya sama rata dengan permukaan sayap pada waktu pesawat sedang
menjelajah. Pada waktu diturunkan, flap berhgerak dengan arah yang sama ke bawah untuk
menambah gaya angkat sayap pada waktu lepas landas dan mendarat.

2.4.4 Empennage (Ekor Pesawat)


Nama yang benar untuk bagian dari ekor pesawat adalah empennage. Empennage
terdiri dari seluruh ekor pesawat, termasuk permukaan yang tetap/diam seperti vertical
stabilizer dan horizontal stabilizer. Sedangkan permukaan yang bergerak termasuk rudder,
elevator, dan satu atau lebih trim tab.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

8
Tipe kedua dari rancangan empennnage tidak membutuhkan elevator. Tapi
merupakan satu kesatuan dari horizontal stabilizer yang dapat berputar di pusat segelnya.
Tipe ini disebut stabilator dan digerakan dengan menggunakan batang kemudi, seperti halnya
jika kita menggerakan elevator. Sebagai contoh, jika kita menarik batang keudi, maka
stabilator akan berputar sehingga bagian belakang (trailing edge) akan terangkat. Hal ini
menyebabkan beban aerodinamis di ekor dan menyebabkan hidung pesawat bergerak naik.
Stabilator mempunyai inti-servo tab yang terpasang di trailing edge.
Anti-servo tab bergerak dengan gerakan yang sama dengan trailing edge dari
stabilator. Anti-servo tab juga berfungsi sebagai trim tab untuk mengurangi beban tekanan
dan membantu stabilator untuk tetap pada posisi yang diinginkan.
2.4.5 Rudder
Rudder tersambung di bagian belakang dari vertical stabilizer. Selama penerbangan,
rudder digunakan untuk menggerakkan pesawat ke kanan dan ke kiri. Rudder digunakan
bersamaan dengan aileron untuk belok selama penerbangan. Sedangkan elevator yang
terpasang di bagian belakang horizontal stabilizer digunakan untuk menggerakan hidung
pesawat naik dan turun selama penerbangan.
Trim tab berukuran kecil dan bagian yang dapat digerakan dari trailing edge-nya
kemudi. Trim tab dapat terpasang pada aileron, rudder, dan elevator.
2.4.6 Engine/Powerplant (Mesin Pesawat)
Power plant biasanya termasuk mesin dan baling-baling. Fungsi utama dari mesin
adalah menyediakan tenaga untuk memutar baling-baling. Mesin juga menghasilkan tenaga
listrik, sumber vakum untuk beberapa instrumen pesawat, dan di sebagian besar pesawat
bermesin tunggal, menyediakan pemanas untuk penerbang dan penumpangnya. Mesin ditutup
oleh cowling atau di beberapa pesawat dikelilingi oleh nacelle. Maksud dari cowling atau
necelle adalah untuk membuat streamline aliran udara yang mengalir di sekitar mesin dan
membantu mendinginkan mesin dengan mengalirkan udara di sekitar silinder. Baling-baling
yang terpasang di depan mesin, mengubah putaran mesin menjadi gaya yang bergerak ke
depan yang di sebut thust yang membantu menggerakan pesawat melewati udara.
2.4.7 Landing Gear (Roda Pesawat)
Landing gear/roda pesawat adalah penopang utama pesawat pada waktu parkir, taxi
(bergerak di darat), lepas landas atau pada waktu mendarat. Tipe paling umum dari landing
gear terdiri dari roda, tapi pesawat terbang juga dapat dipasangi float (pelampung) untuk
beroperasi di atas air atau ski, unutuk mendarat di salju. Landing gear terdiri dari tiga roda di
belakang pesawat. Landing gear memakai roda dibelakang disebut conventional wheel.
Pesawat terbang dengan conventional wheel juga kadang disebut dengan pesawat tailwheel.
Jika roda ketiga bertempat di hidung pesawat, ini disebut nosewheel, dan rancangan disebut
tricycle gear. Nosewheel atau tailwheel yang dapat dikemudikan membuat pesawat dapat
dikendalikan pada waktu beroperasi di darat.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

9
2.5 Terminologi
Terminologi berisi beberapa kosa kata yang sering digunakan dalam industri
penerbangan. Kata-kata memuliki arti khusus yang berkaitan dengan kegiatan penerbangan.
Berikut terminologi yang sering di gunakan dalam industri penerbangan:
 Aerodrome/Airport (Bandar Udara) adalah kawasan daratan/perairan dengan batas-
batas tertentu yang digunakan sebagai temopat pesawat udara mendarat dan lepas
landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra
dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasillitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
 Aerodrome Fasility and Equipment adalah semua fasilitas dan peralatan baik di dalam
maupun di luar batas-batas bandar udara, yang dibangun atau dipasang (di instalasi)
dan dipelihara untuk jutuan melayani kedatangan, keberangkatan dan pergerakan
pesawat udara, termasuk pelayanan darat pesawat udara.
 Aviobridge adalah jembatan yang menghubungkan bangunan ruang tunggu
penumpang untuk kegiatan keluar dan masuknya penumpang kedalam pesawat.
 Aircraft adalah pesawat ber mesin yang mendapatkan dukungan udara di atmosfer
dari reaksi udara terhadap permukaan bumi.
 Airbone adalah saat ketika pesawat lepas landas pada landasan pacu dan mengudara
dengan ketentuan sendiri.
 Aircrew adalah semua orang ditugaskan untuk melaksanakan suatu misi penerbangan
dari satu bandara ke bandara lainnya, diantaranya Cooocpit Crew, Flight Attendant,
Airbone Mechanic,dan Load Master.
 Airport Certificate adalah sebuah sertifikat yang dikeluarkan oleh otoritas dibawah
Departemen Perhubungan sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan
pengoperasian suatu bandar udara.
 Airport Tax adalah Tax atau biaya yang dipungut oleh Pengelola Bandara kepada
penumpang.
 Airspace adalah batas wilayah hukum udara di atas wilayah hukum udara di atas
wilayah daratan dan perairan dari suatu Negara.
 Airtime adalah waktu yang ditentukan mulai saat pesawat lepas landas untuk
mengudara dan sampai pesawat menyentuh landasan pacu saat mendarat.
Air Transport adalah kegiatan menggunakan pesawat untuk mengangkut penumpang,
kargo dan pos dalam suatu atau lebih perjalanan dari satu bandara ke bandara lain.
 Apront adalah daerah tertentu pada bandar udara didarat yang digunakan untuk tempat
naik turun penumpang, bongkar muat kargo atau pos, pengisian bahan bakar, parkit
atau perawatan pesawat udara.
 Boarding adalah istilah untuk menggambarkan masuknya penumpang dari ruang
tunggu menuju ke dalam pesawat dan berakhir sampai penumpang duduk pada kursi
yang telah ditentukan dan penutupan pintu pesawat.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

10
 Cabin adalah ruang dalam pesawat yang dirancang khsus untuk mengangkut
penumpang.
 Cocpit adalah area tempat kerja pilot, dimana selama penerbangan pesawat dikontrol
atau dikendalikan oleh pilot, yang terletak pada bagian depan pesawat.
 Flight Crew adalah Pilot dan Co-pilot yang diberikan tugas unuk melaksanakan
penerbangan dan bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan penumpang
serta pesawat yang dikendalikannya.
 Ground Time adalah waktu pesawat berhenti di Appron diantara waktu kedatangan
dan waktu keberangkatan berikutnya.
 Hatrack adalah tempat penyimpanan barang penumpang yang dibawa kedalam
pesawat, biasanya terletak di atasn kursi penumpang.
 Boarding adalah istilah untuk menggambarkan masuknya penumpang dari ruang
tunggu menuju ke dalam pesawat dan berakhir sampai penumpang duduk pada kursi
yang telah ditentukan dan penutupan pintu pesawat.
 Boarding Pass adalah dokumen yang disediakan oleh maskapai penerbangan pada
saat penumpang check-in dan diberikan boarding pass, untuk naik kedalam pesawat.
 Cabin adalah ruang dalam pesawat yang dirancang khusus untuk mengangkut
penumpang.
 Cargo adalah produk atau barang yang diangkut oleh operator penerbangan di
samping penumpang.
 Check-in Counter adalah tempat di mana penumpang menyerahkan tiket untuk
melaporkan keberangkatannya, dan dicocokan dengan identitas penumpang apakah
sesuai dengan identitas penumpang apakah sesuai dengan tiket yang tertera, dan untuk
menimbang bagasi yang dibawa dalam penerbangan tersebut, setelah Check-in
penumpang mendapatkan Boarding pass dan Claim Tag Baggage.
 Claim Tag Baggage adalah sebuah label bagasi yang disimpan oleh penumpang, yang
digunakan untuk mengidentifikasi bagasi mereka untuk diperiksa oleh petugas
ditempat kedatangan.
 Ground Time adalah waktu pesawat berhenti di Appron diantara waktu kedatangan
dan waktu keberangkatan berikutnya.
 Lavatory adalah kata lain utnuk toilet.
 Lost and Found adalah counter atau unit yang menangani bagasi hilang atau rusak.
 Passenger Seat yaitu kursi penumpang yang dilengkapi dengan sabuk pengaman yang
digunakan selama penerbangan.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

11
 Ticket dalam dunia penerbangan adalah dokumen yang dikeluarkan oleh sebuah
maskapai penerbangan atau agen perjalanan, untuk menginformasikan bahwa
seseorang telah membeli tiket dengan kepastian berangkat pada penerbangan tersebut.
Dokumen ini kemudian digunakan untuk mendapatkan boarding pass, di bandara.
 Touch Down yaitu saat ketika roda pesawat menyantuh landasan pacu dalam proses
penndaratan.
 Transit Passenger adalah penumpang yang berhenti di stasiun dan menunggu
penerbangan lanjutan dihari yang sama.
 Turbulence adalah situasi saat pesawat dalam penerbangan memasuki kondisi cuaca
buruk.
 Uncompained Minors (U/M) adalah anak-anak yang bepergian tanpa orang tua atau
pendamping, perlu perhatian dan pelayanan khusus.
 Ground Handling Agent adalah Agen yang ditunjuk oleh operator udara untuk
melakukan kegiatan penerbangan pesawat, penumpang, bagasi, dan cargo serta pos
sampai pesawat melaksanakan pushback.
 Cocpit adalah area tempat kerja pilot, dimana penerbangan pesawat dikontrol atau
dikendalikan oleh pilot, yang terletak dibagian depan pesawat.

2.6 Pengertian Airport


 Bandar Udara adalah kawasa di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu
yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
 Bandar Udara Umum adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk melyani
kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya.
 Bandar Udara Khusus adalah bandar udara yang hanya digunakan untuk
melayani kepentingan sendiriuntuk menunjang kegiatan usaha pokoknya.
 Bandar Udara Domistik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar
udara yang melayani rute penrbangan dalam negri.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

12
2.6.1 Airport dibagi menjadi dua yaitu:

Gambar 2.6.1 Airport


 Airside adalah bandara di mana tidak semua orang / kendaraan diizinkan
masuk karena alasan keamanan, yang termasuk Airside adalah area dimana
penumpang dan barang diperiksa oleh keamanan bandara, area check-in,
ruang tunggu keberangkatan, area bagasi, ruang kedatangan dan
pengambilan bagasi, apron, taxiway, runway. Dalam ruang kebrangkatan
dilengkapi dengan ruang tunggu, toko, ruang transit, dan ruang VIP.
Ruang kedatangan dilengkapi dengan meja tranfer, klaim bagsi.
Internasional Airport ruang keberangkatan terpisah dari ruang kedatangan.
 Land Side adalah kawasan di darat lainnya yang dipakai untuk gedung
terminal, ruang check-in dan waiting room, gedung cargo, tempat perkir
mobil, restoran, tolo-toko, dan lain-lain.

2.7Program Keamanan Penerbangan

Gambar 2.7 Program Keamanan


Penerbangan

Tujuan Program
Keamanan Penerbangan
Nasional adalah untuk
melindungi keselamatan,
keteraturan dan efisiensi
penerbangan di Indonesia
melalui pemberian regulasi,
standard serta prosedur yang
diperlukan bagi penumpang, awak pesawat udara, serta personel di darat dan
masyarakat dari tindakan melawan hukum.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

13
Program Keamanan Penerbangan Nasional memiliki sasaran untuk mempertahankan tingkat
keamanan Bandar Udara dan angkutan udara yang memberikan pelayanan penerbangan di
Indonesia. Dalam Peraturan Mentri yang di maksud dengan:
 Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena
gaya angkat dari udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi
yang digunakan untuk terbang.
 Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN) adalah program tertulis yang
membuat peraturan dan langkah-lalngkah pengamanan yang diambil untuk
melindungi penerbangan dari tindakan melawan hukum.
 Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme) adalah dokumen
tertulis yang membuat prosedur dan langkah-langkah serta persyaratan yang wajib
dilaksanakan oleh unit Penyelenggara Bandar Udara untuk memenuhi ketentuan yang
terkait dengan operasi penerbangan di Indonesia.
 Program Keamanan Angkutan Udara (Aircraft Operator Security Programme) adalah
dokumen tertulis yang membuat prosedur dan langkah-langkah serta persyaratan yang
wajib dilaksanakan oleh Badan Usaha Angkutan Udara untuk memenuhi ketentuan
yang terkait dengan operasi penerbangan di Indonesia.
 Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan perlindungan kepada
penerbangan terhadap tindakan melawan hukum melalui keterpaduan sumber daya
manusia, fasilitas dan prosedur.
 Tindakan melawan hukum (Act Of Unlawfull Interference) adalah tindakan-tindakan
atau percobaan yang membahayakan keselamatan penerbangan dan angkutan udara,
berupa:
1. Menguasai pesawat udara secara melawan hukum
2. Melakukan pengrusakan/penghancuran pesawat udara di darat (in service)
3. Menyandera orang di dalam pesawat udaran atau Bandar Udara
4. Masuk kedalam Bandar Udara, pesawat udara atau tempat-tempat aeronautika
secara paksa
5. Membawa senjata, peralatan berbahaya atau bahan-bahan yang dapat
digunakan untuk melawan hukum
6. Menggunakan pesawat udara di darat (in service) untuk tindakan yang
menyebabkan mati, cederanya seseorang, rusaknya harta benda dan
lingkungan sekitar.

 Ancamam Bomb adalah suatu ancaman lisan atau tertulis dari seseorang yang tidak
diketahui atau sebaliknya, yang menyatakan apakah benar atau tidak, bahwa
keselamatan sebuah pesawat udara yang sedang dalam penerbangan maupun didarat
mendapat ancaman.
 Sabotase adalah suatu tindakan pengrusakan atau penghilangan terhadap harta benda,
yang dapat mengancam atau menyebabkan terjadinya tindakan melawan hukum pada
penerbangan dan fasilitasnya.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

14
 Pengendalian Keamanan (Security Control) adalah penerapan suatu teknik atau
tindakan untuk mencegah disusupkannya/terbawanya Barang Dilarang (Prohibited
Items) yang digunakan untuk tindakan melawan hukum.
 Pemeriksaan Keamanan (Security Screening) adalah penerapan suatu teknik atau cara
laini untuk mendeteksi atau mengenalu Barang Dilarang (Prohibited Items) yang
dapat digunakan untuk tindakan melawan hukum.
 Alat Peledak (Explosive Device) adalah alat yang dapat dipicu untuk meledak.
 Barang Berbahaya (Dangerous Goods) adalah barang atau bahan yang dapat
membahayakan kesehatan, keselamatan, harta benda dan lingkungan.
 Barang Dilarang (Prohibited Items) adalah barang atau bahan yang dapat digunakan
untuk melumpuhkan, melukai dan menghilangkan nyawa orang lain serta untuk
melumpuhkan, melukai dan menghilangkan nyawa orang lain serta untuk melakukan
tindakan melawan hukum yang meliputi alat peledak, barang berbahaya, alat-alat
berbahaya dan senjata.
 Senjata (Weapon) adalah suatu benda atau alat yang dirancang untuk membunuh,
melukai, melumpuhkan, dan membuat orang tidak berdaya.
 Security Items adalah senjata atau alat berbahaya yang dilarang dibawa ke dalam
kabin pesawat dan hanya diijinkan sebagai bagasi tercatat atau disimpan di dalam
kotak khusus (Security Itenbox) yang cukup kuat dan terkunci.
 Alat-alat berbahaya (Dengerous Articles) adalah alat, atau benda tumpul yang dapat
dipergunakan untuk mengancam, mencederai, melumpuhkan, membuat orang tidak
berdaya.

 Daerah Keamanan Terbatas (Security Restricted Area) adalah daerah-daerah tertentu


di dalam bandar udara maupun di luar bandar udara yang diidentifikasi sebagai daerah
berisiko tinggi untuk digunakan kepentingan Penerbangan, penyelenggara Bandar
Udara, dan kepentingan lain dimana daerah tersebut dilakukan pengawasan dan untuk
masuk dilakukan pemeriksaan keamanan.
 Daerah Steril (Steril Area) adalah daerah tertentu di dalam Daerah Keamanan
Terbatas yang merupakan daerah pergerakan penumpang sampai dengan naik ke
pesawat udara dan di daerah tersebut selalu dalam pengendalian pengawasan.
 Daerah Terbatas (Restricted Area) adalah daerah tertentu di Bandar Udara dimana
penumpang dan/atau non-penumpang memiliki akses masuk dengan persyaratan
tertentu.
 Daerah Publik (Public Area) adalah daerah-daerah pada Bandar Udara yang terbuka
untuk umum/public.

Untuk kepentingan Keamanan Penerbangan Unit Penyelenggara Bandar Udara


dan Badan Udara harus mengidentifikasi daerah-daerah yang digunakan untuk
kegiatan operasional penerbangan dan ditetapkan sebagai:

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

15
 Daerah Keamanan Terbatas
 Daerah Steril
 Daerah Public
Semua penumpang dan bagasi kabin harus melalui Pemeriksaan Keamanan
sebelum masuk ke Daerah Keamanan Tebatas, untuk mencegah masuknya Barang Terlarang
yang dapat dipakai untuk melakukan tindakan melawan hukum atau mengganggu keamanan
penerbangan. Personel Keamanan Penerbangan dan bertanggung jawab terhadap
Pemeriksaan Keamanan Penumpang dan Bagasi Kabin sesuai ketentuan.
2.7.1 Penggunaan Peralatan Keamanan Penerbangan
Apabila di Bandar Udara tersedia peralatan keamanan (Metal Detector, X-Ray dan
peralatan lainnya), maka pemeriksaan Keamanan Penumpang dan Bagasi harus menggunakan
peralatan tersebut. Peralatan yang digunakan harus diuji kinerjanya sebelu dipakainoleh
personel yang berkualifikasi untuk itu tata cara Pemeriksaan Penumpang dan Bagasi Kabin
harus dimuat secara jelas dalam Program Keamanan Bandar Udara.
2.7.2 Pemeriksaan Keamanan secara Manual
Apabila peralatan di Bandar Udara tidak tersedia atau rusak, maka Permeriksaan
Keaamanan terhadap penumpang dan bagasi kabin harus dilakukan secara manual dan
apabila peralatan keamanan memberikan tanda atau signal yang merugikan, maka
Pemeriksaan Keamanan harus dilakukan secara manual.
2.7.3 Pemeriksaan Keamanan secara Acak (Random)
Dalam kondisi normal, 10% dari Pemeriksaan Keamanan Penumpang dan Bagasi
kabin yang telah dilakukan dengan peralatan harus dilakukan Pemeriksaan Keamanan secara
manual, dand dalam kondisis ancaman meningkat presentase Pemeriksaan Keamanan secara
acak (Random Check) ditingkatkan sesuai tingkat ancaman yang dihadapi.
2.7.4 Penyitaan Barang Dilarang (Prohibited Items)
Apabila dalam Pemeriksaan Keamanan ditemukan Barang Dilarang (Prohibited
Items) pada penumpang dan Bagasi kabin yang dilarang masuk kedalam pesawat udara harus
ditahan/disita oleh personel keamanan Bandar Udara dan selanjutnya diproses sesuai
ketentuan yang berlaku.
2.7.5 Percampuran antara Penumpang yang sudah diperiksa dan yang belum
Penumpang yang telah dilakukan Pemeriksaan Keamanan harus terjamin tidak
tercampur dangen penumpang yang belum dilakukan Pemeriksaan Keamanan. Apabila terjadi
percampuran penumpang yang belum dan sudah diperiksa keamanan, maka harus dilakukan
tindakan-tindakan. Yaitu Penumpang dan Bagasi kabin yang akan naik ke pesawat udara
harus dilakukan Pemeriksaan Keamanan ulang sesuai ketentuan.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

16
Apabila penumpang dan Bagasi kabin yang bercampur dengan orang yang belum dilakukan
Pemeriksaan Keamanan dan telah masuk ke pesawat udara, maka harus dilakukan
Pemeriksaan Keamanan sesuai butir.1 dan kabin pesawat udara harus dilakukan penyisiran
Keamanan Pesawat Udara (Aircraft Security Search).
 Security Facility adalah fasilitas keamanan bandara cukup perhatian serius, karena
berhubungan langsung dengan keamanan maskapai sendiri, dan menjamin keaman
dari kedua penumpang, pengunjung, pekerja dan bangunan vital dan bandara daerah.
 Facility inspection of passengers and goods adalah pemeriksaan penumpang dan
barang dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan peralatan, baik dalam
bentuk sinar-X, detektor logam dan palung berjalan. Selain peralatan yang
digunakanperalatan yang digunakan untuk pemerikasaan penumpang dan barang,
mengelola personil juga harus mendapatkan pendidikan aviation security secara
profesional, sehingga dapat mendeteksi secara dini dengan instuisinya hal-hal yang
tidak diinginkakn. Untuk keamanan fisik bandara, fasilitas yang diperlukan seperti
pagar keamanan sekitar bandra, pos pemeriksaan di pintu masuk, kamera yang
dilengkapi setara Closed Circuit Television (CCTV) untuk memantau bagian
diperkirakan rentan terhadap tindakan kejahatan.
 Safety Facility adalah fasilitas keselamatan bandara ini dimaksudkan untuk
memberikan rasa lebih aman dari layanan kepada pengguna bandara.
 Aircraft Accident Relief Facilities and Fire, fasilitas ini tergantung tingkat bandara
yang lainnya, semakin tinggi tingkat kelas atau bandara, semakin tinggi kategori yang
ditetapakan oleh ICAO untuk peralatannya. Kategori tertinggi untuk fasilitas dan
pesawat kecelakaan penyelamatan pemadam kebakaran adalah kategori 9. Selain
peralatan yang canggih, petugas mempunyai tingkat keterampilan profesional juga
memiliki persyaratan tertentu untuk menjaga stamina kewaspadaan.
 Facility Medical Emergency, unit darurat medis yang akan memberikan jasa bantuan
darurat keselamatan, baik pada saat bencana di bandara, serta pada saat kecelakaan
penerbangan di bandara dan daerah sekitarnya. Dalam pelaksanaan layanan ini, Unit
Darurat Medis juga dapat meminta bantuan dan bekerja sama dengan unit kesehatan
dari kota-kota terdekat, misalnya dalam menangani korban di lapangan di lapangan
dan evakuasi korban ke rumah sakit.
 Imigration atau imigrasi kontrol adalah tempay di pelabuhan, bandara, atau
perbatasan internasional dimana para pejabat memeriksa paspor dari orang-orang
yang ingin datang ke negara itu.
 Custome, Bea Cukai adalah otoritas atau lembaga di negara bertanggung jawab untuk
mengumpulkan dan menjaga bea masuk dan untuk mengendalikan arus barang
termasuk hewan, baranag pribadi dan barang-barang berbahaya masuk dan keluar dari
suatu negara. Tergantunhg pada undang-undang dan peraturan setempat, impor atau
ekspor beberapa barang mungkin dibatasi atau dilarang, dan lembaga adat
memberlakukan aturan-aturan ini.

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

17
 Otoritas pabean mungkin berbeda dari otoritas imigrasi, yang memonitor orang-orang
yang meninggalkan atau memasuki negara itu, memeriksa dokumentasi yang sesusai,
menangkap orang-orang yang diinginkan oleh surat perintah penangkapan
internasional, dan menghambat masuknya orang lain yang dianggap berbahaya bagi
negara. Di sebagian besar Negara, pabean tercapai melalui perjanjian pemerintah dan
hukum internasional.
 Quarantine adalah Otoritas Kesehatan Pemerintah yang berfungsi untuk mencegah
masuknya virus dari suatu Negara.
 Passport adalah dokumen kewarganegaraan. Memiliki paspor dari negara tertentu
mendefinisikan wisatawan sebagai warga negara itu.
 Isued Passport, Pemerintah Nasional adalah kewarganegaraan penerbitan paspor.
Dalam kebanyakan khasus, setiap warga negara suatu bangsa tertentu mungkin
memiliki paspor, namun beberapa negara memberikan paspor hanya beberapa pilihan.
 Visa merupakan tinta stempel, biasanya dicap langsung di paspor, otorisasi seseorang
dari negara lain untuk mengunjungi negara yang mengeluarkan visa. Visa dapat
berlaku dari hari ke tahun.
 Isued Visa , visa yang dikeluarkan oleh staf konsuler dari negara tujuan. Ini bisa
berlangsung dari jam ke bulan untuk konsulat mengeluarkan visa.

2.8 Ground Support Equipment


Grouund Support Equipment biasa ditemukan di suatu Bandar Udara, terkadang
berada di jalur area pelayanan terminal. Peralatan ini digunakan untuk melayani pesawat
terbang sebelum keberangkatan maupun setelah tiba di bandara, dinamakan ground suppotr
equipment karena peralatan ground handling ini dapat mendukung operasi pesawat ketika
berada di darat. Adapun fungsi umum dari peralatan ini meliputi ground power operations,
aircraft mobilitu, dan loading operations (penumpang dan barang). Banyak Airlines yang
melakukan sub contract dengan Airline lainnya. Ground handling memiliki banyak
persyaratan dalam memberikan pelayanan dari pesawat pengangkut penumpang, diantara
waktu tiba herus berada di (apron) pintu terminal dan keberangkatan selanjutan juga
demikian.
Banyak Airlines yang melakukan sub contract dengan perusahaan ground handling di
bandara ataupun handling agent, atau juga dengan Airline lainnya. Ground handling
memiliki banyak persyaratan dalam memberikan pelayanan dari pesawat pengangkut
penumpang, diantara waktu tiba harus berada di (apron) pintu terminal dan keberangkatan
selanjutnya juga demikian. Kecepatan, akurasi, dn efisiensi sangatlah penting di dalam
pelayanan ground handling. In order untuk meminimalisir waktu yang terbuang (turnaround
time), selama pesawat berada di pintu. Airlines kecil kadang memperbaiki sub contract
dengan airlines yang lebih besar dan memiliki reputasi. Melalui kerja sama jangka pendek,
yang merupakan alternatif termurah. Ada beberapa kategori GSE :
1. Non-powered eqiupment
2. Powered equipment

18
KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

 Passengers Loading Steps yaitu tangga penumpang pesawar, kadang-kadang disebut


sebagai “Air-tangga”,”asrama landai” atau “pesawat langkah”, menyediakan sarana
mobile untuk untuk melintasi antara pintu pesawat dan tanah.
 Catering Car merupakan sebuah mobil (truk) desain untuk mengangkut mekanan dan
makanan dari bandara dapur untuk pesawat penumpang dan, bongkar muat atau
makanan dan Pesawat penumpang makan juga.
 AC Pesawat (Cooling) Satuan, mobil diperlukan ketika sendiri sistem pesawat AC
(Auxiliary Power Unit / APU) adalah rusak selama turnaround dan untuk menjaga
suhu kabin penumpang pada tingkat tertentu yang diinginkan dari suhu.
 Water Air Vehicle, unit ini hanya akan digunakan untuk memasok pesawat dengan air
minum .
 Starter Air, ketika APU rusak untuk memulai mesin jet membutuhkan unit ini.
 Ground Power Unit, mobil diperlukan ketika sendiri sistem pesawat udara pendingin
(Auxiliary Power Unit / APU) adalah rusak selama di tanah dan memberikan sumber
lisrik pesawat.
 Refueling Unit, mobil pengisian bahan bakar dilengkapi semua peralatan yang
dibutuhkan untuk pengisian bahan bakar. Beberapa mobil pengisian bahan bakar yang
membawa tangki bahan bakar, sementara yang lain hanya pengisian bahan bakar unit
alat.
 Baggage Handling Equipment, Highloarder, gerobak bagasi, conveyor bagasi, palet,
container, Unit Load Devices (ULD), Cargo Loading use Belt Loaders vehicles.
 Lavatory Service Vehicle, unit harus digunakan untuk melayani pesawat toilet hanya
juga untuk transportasi dan membuang limbah WC dikeluarkan dari pesawat.

2.9Ground Handling Agent

2.9 Gambar Ground Handling

KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

19
Ground Handling Agent adalah Agen yang ditunjuk oleh operator udara untuk
melakukan kegiatan penerbangan pesawat, penumpang, bagasi, dan kargo serta pos
sampai pesawat melaksanakan pushback. Atau suatu aktivitas perusahaan yang
berkaitan dengan perusahaan penerbangan atau pelayanan terhadap para penumpang
berikiut bagasinya, kergo, pos, peralatan pembantu pergerakan keberangkatan
(Departure) maupun kedatangan (Arrival).

gambar 2.9 Passengers Handling

Ruang lingkup Ground Handling :


 Pre-flight yaitu kegiatan penanganan
terhadap penumpang sebelum
keberangkatan (di bandara asal/origin
station).
 Post-flight yaitu kegiatan penerbangan
terhadap penumpang beserta bagsinya
,kargo serta pos, dan pesawat setelah
penerbangan (di bandara tujuan/station
destination), atau kata lain penanganan
penumpang dan pesawat selama berada di
bandara. Secara operasional, aktivitas
“Ground Handling” yang dimulai dari
pesawat “taxi” (parking stand), mesin
pesawat sudah dimatikan, roda pesawat
sudah diganjal (block on), dan pintu
pesawat sudah dibuka (open the door),
serta para penumpang sudah dipersilahkan untuk turun keluar dari pesawat.
 Departure Handling, objek yang ditangani oleh grounf staff yang meliputi:
penumpang, barang bawaan penumpang, barang kiriman, benda-benda pos, ramp, dan
Aircraft. Sebagai proses penganganan, maka muncul istilah Passenger Handling

2.9.1 Tujuan Ground Handling

Ground Handling mempunyai tujuan, target atau sasaran-sasaran yang ingin


dicapai yaitu:
 Flight Safety
 On Time Performance
 Costumer Satisfaction
 Reliability

20
KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Aviation Knowledge merupakan pengetahuan tentang penerbangan
yang meliputi kebandarudaraan, pelayanan lalu lintas penerbangan dan tentang pesawat
terbang. Perlu kita pelajari sebagai pelaku langsung di sebuah kawasan Bandar Udara karena
sangat penting sebagai bekal diri sehingga akan sangat membantu kerja anda dilapangan.

3.2 SARAN
Dari pembahasan diatas, saya menyarankan kepada semua orang
yang ingin bekerja di Bandar Udara agar dapat lebih memahami tentang Aviation Knowledge

21
KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku
 Modul pembelajaran Aviation Knowledge.

2. Internet
 https://foo4549.wordpress.com/2017/10/07/aviation-knowledge/

22
KHADIJAH MARCELINA PUTRI/AS.XVIII/AVIATION KNOWLEDGE/2019

23

Anda mungkin juga menyukai