Anda di halaman 1dari 7

ANAVA SATU JALUR

Penyelesaian dengan cara lain


Soal:
Suatu kelas siswa-siswanya bersal dari tiga daerah, yaitu dari kota, pinggiran kota, dan
Desa. Prestasi siswa tsb.dalam bidang studi matematika, adalah sbb.:
KOTA (A) PINGGIRAN KOTA (B) DESA (C)
7 6 5
8 7 6
6 7 4
7 6 5
7 5 4
7 5 6
Apakah ada perbedaan rata-rata prestasi siswa dari ketiga daerah tsb..?
Ho = Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa dr ketiga daerah tsb.
H1 = Ada perbedaan ..................
Penyelesaian: Tabel persiapan
Sumber variasi Jumlah Kuadrat Derajat kebebasan Mean kuadrat
(SV) (JK) (db) (MK)
Kelompok (k) JKk dbk = K – 1 MKk= JKk/dbk
Dalam (d) JKd = JKt – JKK dbd = N – K MKd= JKd/dbd
Total JKt dbt = N – 1

Yang dicari Kelompok A Kelompok B Kelompok C Jumlah Total

nk 6 6 6 18 (N)

ΣXk 42 36 30 108(ΣXt)

ΣXk2 296 220 154 670 (ΣXt2)

M 42/6= 7 36/6 = 6 30/6 = 5 -

1) JKt = ΣXt2 - {(ΣXt) 2/N} = (296+220+154) – (108)2/18 = 670 – 648 = 22


2)JKk=Σ{(ΣXk)2/nk)} - {(ΣXt) 2/N}=422/6+362/6 + 302/6 –(108)2/18 = 660 – 648 = 12
3)JKd = JKt – JKk = 22 – 12 = 10 4) dbt = N – 1 = 18 – 1 = 17
5) dbk = K – 1 = 3 – 1 = 2 6) db d = N – k = 18 – 3 = 15
7) MKk = JKk : dbk = 12 : 2 = 6 8) MKd = JKd : dbd = 10 : 15 = 0,67

Sumber Jumlah Derajat Mean kuadrat Fh


variasi (SV) Kuadrat (JK) kebebasan (db) (MK)
Kelompok JKk = 12 dbk = k – 1 = 2 MKk= JKk/dbk MKk/MKd=
(K) 12 : 2= 6 6/0,67= 8,96
Dalam (d) JKd = 10 dbd = N – k = 15 MKd= 0,67
JKd/dbd
Total JKt = 22 dbt = N – 1 = 17

Diperoleh F hitung = 8,96.


Selanjutnya F hitung bandingkan dg F tabel. Kriteria bila F h > Ft , maka Ho ditolak.
Berarti Ha diterima.

Ho = tidak ada perbedaan hasil belajar mat. Antara siswa yg berasal dari kota, dg
pinggiran maupun dg siswa dr desa.

Cara mencari F tabel:


Db dari penyebut Db dari pembilang
1 2 3 Dst
2
3
-
15 1% 8,68 ( 6,36 )
5% 4,54 ( 3,68 )

Berarti Fh = 8,96 > Ft = 6,36 (untuk 1%), dan Fh = 8,96 > Ft = 3,68 (untuk 5%)
Ini berarti terdapat perbedaan yg signifikan baik untuk α = 1% maupun α = 5%.

Selanjutnya untuk melihat perbedaan antara kelompok A dengan B, A dengan C, atau B


dengan C. Digunakan rumus sbb:

1 1

th = ( M1 – M2 ) / MKd ( + ) = (7 – 6)/(√0,67x (1/6+1/6) = 2,116
n 1 n2
tt tabel yg digunakan adalah t dua arah tt = t (1 – 1/2α)
db = n1+n2 – 2

Contoh:
Pengujian antara kelompok A dan kelompok B:
untuk α = 1%
1 – ½ α = 1 – ½(0,01) = 1 – 0,005 = 0,995
Jadi th dengan db = 6+6 – 2 = 10 diperoleh t0,995 = 3,17.
Sdgkan tuk α = 5% didpt t0,975 = 2,23
Berarti t hitung < t tabel untuk α = 5%, yaitu 2,116 < 2,23
Dan untuk α = 1% juga 2,116 < 3,17
Artinya tidak ada perbadaan rata-rata antara kelompok A dan B.

CONTOH MODEL ACAK II:


Dalam Model II ini sampel yang diambil merupakan bagian dari populasi, sehingga
kesimpulannya dapat digunakan untuk populasi berdasarkan sebuah sampel yg terdiri
dari k buah perlakuan yg diambil dr populasi ybs. Sedangkan Sampel Acak Model I
kesimpulannya hanya berlaku untuk k buah perlakuan yg terdapat dalam eksperimen.

Contoh 4:
Sebuah perusahaan mengirimkan banyak peti bahan baku setiap tahun kepada para
langganannya. Seorang langganan menginginkan hasil yang tinggi yg dapat dicapai dari
bahan baku dalam setiap peti ditinjau dari segi persentase bahan A yg dapat digunakan.
Ia mengambil sampel acak berukuran 3 dari setiap peti yg diambil secara acak pula 5
buah untuk mengontrol kualitas pengiriman bahan baku yg diterimanya. Hasil adanya
persentase bahan A yg diperolehnya deiberikan dalam daftar sbb.:
PERSENTASE BAHAN A DALAM TIAP PETI
PETI
Jumlah
1 2 3 4 5
75 72 68 79 74
PERSENTASE BAHAN A 77 74 71 81 76
77 73 72 79 75
Jumlah 229 219 211 239 225 1.123
Banyaknya Pengamatan 3 3 3 3 3 15
Rata-Rata 76,3 73 70,3 79,7 75 74,9
Penyelesaian:
Ho = Tidak ada perbedaan kualitas pd hasil yg tinggi yg dpt dicapai dr bahan baku dlm
setiap peti ditinjau dr segi persentase bahan A yg dapat digunakan.

Ry = (1.123)2 / 15 = 84.075,3
Py = [ (229)2/3 + (219)2/3 + (211)2/3 + (239)2/3 + (225)2/3 ] – 8 4.075,3 = 147,7
∑y2 = 752 + 772 + 772 + 722 + ……….. + 742 + 762 + 752 = 84.241
Ey = 84.241 – 84.075,3 – 147,7 = 18,0

Hasilnya sbb.:
Sumber
dk JK KT Fhitung
Variasi
Rata-Rata 1 84.075,3 84.075,3
Peti 4 147,7 147,7/4 = 36,9 36,9/1,8 = 20,5
Kekeliruan 10 18,0 18/10 = 1,8
Jumlah 15 1.340 - -

Dengan α = 5% = 0,05, V1 = 4 dan V2 = 10 dari daftar diperoleh F tabel = F0,05(4,10) = 3,48


Sedangkan untuk F0,01(4,10) = 5,99.
Maka Fh =20,5 > Ft= 3,48 yg 5% ataupun Ft = 5,99 yg 1%, ini berarti Ho ditolak artinya
ada perbedaan hasil yg tinggi yg dpt dicapai dr bahan baku dlm setiap peti ditinjau dr
segi persentase bahan A yg dapat digunakan.

ANALISIS SESUDAH ANAVA


Bila hasil analisis menunjukkan Ho ditolak = artinya ada perbedaan.
Maka timbul pertanyaan:
1) Rata-rata taraf perlakuan yang mana yg berbeda.? (misal A dan B, C dan D, dll)
2) Apakah rata-rata taraf perlakuan pertama dan kedua berbeda dg rata-rata taraf
perlakuan ketiga dan keempat..?
3) Apakah dpt disimpulkan bahwa rata-rata taraf kedua= 2x rata-rata taraf ketiga
4) Dsb.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb. Bergantung pd kapan pemilihan
perbandingan/kontras dilakukan, apakah SEBELUM eksperimen atau SESUDAH data
dikumpulkan.

A) METODE KONTRAS ORTHOGONAL

Untuk Kontras sebelum Eksperimen


Untuk kontras bila rata-rata perlakuan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum
eksperimen, maka banyaknya kontras dapat dipilih tidak boleh melebihi banyaknya
derajat kebebasan untuk rata-rata perlakuan.
Definisi:
Kontras Cp untuk kombinasi linier beberapa jumlah perlakuan Ji, dg i = 1, 2, 3, ... ,
k(pengamatan untuk tiap perlakuan ssama banyak adalah sama dengan n ), didefinisikan
sebagai Cp = c1p J1 + c2p J2 + ... + ckp Jk dengan c1p + c2p + ... + ckp = 0
Contoh 1:
Untuk membandingkan perlakuan kesatu &kedua,Contrasnya C1= J1–J2,koefisien J1 =
C11 =+1 dan koef. J2 = C21 = - 1, shg C1 = J1 – J2 = 1 + (–1) = 0. Kontras C1 ini dapat
digunakan untuk menyelidiki apakah rata-rata perlakuan ke satu sama pengaruhnya dg
rata-rata perlakuan kedua.
Untuk membandingkan perlakuan kesatu dan kedua terhadap perlakuan kettiga, maka
kontrasnya adalah: C2 = (J1 + J2) – 2.J3, shg C2 = 1 + 1 + -2 = 0
Definisi: Dua kontras Cp dan Cq dikatakan membentuk kontra ortogonal jika jumlah hasil
kali dari masing-masing kontras = 0
atau Jumlah Cp x Cq = 0

Contoh 2 :
Hasil Ujian Siswa dari Mengajar pd Waktu Pagi, Siang, Soren dan Malam, sbb.:
WAKTU MENGAJAR
Pagi Siang Sore Malam
1 2 3 4
56 60 43 41
HASIL UJIAN 55 59 39 43
50 62 45 45
61 55 46 39
64 56 45 42

Lihat contoh di atas pd perlakuan pagi, siang, sore, dan malam hari. Ini dk = 4 – 1 = 3.

Maka kontrasnya boleh paling banyak 3. Misalnya sbb.:


C1 = J1 – j4
C2 = J2 – J3
C3 = (J1 + J4) – (J2 + J3) = J1 – J2 – J3 + J4

J1 J2 J3 J4 Jumlah
C1 +1 0 0 -1 0
C2 0 +1 -1 0 0
C3 +1 -1 -1 +1 0
C1xC (+1).0+0.(+1)+0(-1)+(-1).0 0
2
C1xC 1 +0+0-1 0
3
C2xC 0–1+1+0 0
3

Untuk mengetahui pengaruh antara perlakuan digunakan rumus:

JK (Cp) = (Cp) 2/n.ΣCip2,


selanjutnya tentukan KT(Cp) = JK(Cp)/dk kontras yg besarnya 1.

Lalu bandingkan KT(Cp) dg KT(kekeliruan) yg mempunyai dk = k(n–1),


sehingga diperoleh:
F(Cp) = KT(Cp) / KT(kekeliruan), ini dipakai untuk menguji
Ho: Cp = 0.
Ketentuan:
Tolak Ho jika F(Cp) > F tabel, dg α yg ditentukan, dk pembilang 1, dan dk
penyebut k(n – 1).

Penyelesaian :
Tentang pengaruh waktu pengajaran terhadap hasil belajar siswa. Lihat contoh
sebleumnya seperti berikut.
Hasil Ujian Siswa dari Mengajar pd Waktu Pagi, Siang, Soren dan Malam, sbb.:
WAKTU MENGAJAR
Pagi Siang Sore Malam
1 2 3 4
56 60 43 41
HASIL UJIAN 55 59 39 43
50 62 45 45
61 55 46 39
64 56 45 42

Hasil seblumnya menyatakan terdapat perbedaan yg berarti antara hasil rata-rata


keempat waktu (perlakuan) dalam memberikan pengajaran.
Sekarang kita lihat kontras spt yg telah diberikan
C1 = J1 – j4
C2 = J2 – J3
C3 = J1 – J2 – J3 + J4

Hipotesis:
Ho1 : C1 = 0 atau Ho1 : W1 = W4, membandingkan efek waktu pagi dan malam
Ho2 : C2 = 0 atau Ho1 : W2 = W3, membandingkan efek waktu siang dan sore
Ho3 : C3 = 0 atau Ho1 : (W1+W4) = (W2+W3), membandingkan rata-rata efek waktu
pagi dan malam dengan rata-rata efek siang dan sore.

Penyelesaian:
J1 = 36 dg koef.= +1, J2 = 42 dg koef.= +1, J3 = -32 dd koef.= -1 , dan J4 = - 40 dg koef.= -
1, serta n = 5.
JK (C1) = { 36 – (- 40)}2/ [ 5 { (+1)2 + (-1)2} = (76)2 / 10 = 577,6
JK (C2) = { 42 – (- 32)}2/ [ 5 { +12 + -12}] = 547,6
JK (C3) = { 36 – 42 – ( -32) + (-40) }2/ [ 5 { +12 + -12+ -12 + 12 } = 9,8.
Dari daftar sebelumnya telah diperoleh KT = 12,7, dgn dk = 16 sehingga diperoleh:
F(C1) = 577,6 / 12,7 = 45,48
F(C2) = 547,6 / 12,7 = 43,12
F(C3) = 9,8 / 12,7 = 0,77
Bandingkan dg F0,05(1,16) = 4,49. Yg diperoleh dr α = 0,05
Kesimpulan:
C1 = terdapat perbedaan yg berarti antara hasil pembelajaran pagi dan malam.
C2 = terdapat perbedaan yg berarti antara hasil pembelajaran siang dan sore.
C3 = tidak terdapat perbedaan yg berarti antara rata-rata hasil pembelajaran pagi dan
malam dengan rata-rata siang dan sore.

Anda mungkin juga menyukai