Anda di halaman 1dari 3

ABAD KE-21

Ada 6 keterampilan inti yang wajib dikuasai oleh Kepala Sekolah, Guru dan Siswa dalam
menghadapi abad 21.

Pertama, keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah atau sering dikenal
dengan critical thinking and problem solving. Keterampilan atau kemampuan guru untuk
menciptakan anak berpikir kritis. Maksudnya berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional,
kegiatan berpikir yang tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenai
permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan seran mengevaluasi. Atau secara singkatnya
berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan tujuan untuk menjadi lebih baik.

Kedua, keterampilan bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik atau sering dikenal dengan
collaboration and communication. Keterampilan ini merupakan keterampilan dalam hal
bekerjasama dan komunikasi yang baik. Maksud dari komunikasi disini adalah kita mampu
berinteraksi dengan seluruh manusia yang ada di dunia ini, karena Abad 21 tidak ada lagi sekat
negara yang memisahkan. Jadi, setiap siswa harus mampu berbahasa Internasional dalam
menghadapai Abad 21.

Ketiga, Keterampilan berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasi atau sering dikenal dengan
creativity and imagination. Guru harus bisa memancing siswa untuk berpikir kreatif dalam segala
bidang yang ada di dunia pendidikan. Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda,
guru harus mampu menumbuhkan setiap kreatifitas semua siswa. Yang mempunyai kreatifitas
dan Imaginasi tinggilah yang akan sukses dan menguasai dunia saat ini.

Keempat, keterampilan untuk menjadi warga negara yang baik atau sering dikenal denan
citizenship. Kemajuan Teknologi dan Informasi di abad 21 akan membuat rasa nasionalis
berkurang. Oleh sebab itu, guru harus memberikan doktrin kepada siswa menjadi warga negara
yang baik, dengan cara berkontribusi membangun negara untuk ikut serta mensejahterakan
masyarakat. Jika suatu negara krisis, maka banyak masalah yang akan muncul.

Kelima, kemampuan atau keterampilan untuk dapat memahami dan menggunakan informasi dari
berbabagai sumber untuk ditampilkan di Internet atau sering dikenal dengan digital literacy.
Berdasarkan catatan UNESCO, digital literacy merupakan kemampuan untuk mengakses sumber
berita dan mengevaluasi secara kritis dan menciptakan informasi melalui teknologi digital.
Melalui digital literacy, seseorang tidak sekedar memiliki kemampuan untuk mengoperasikan
peralatan teknologi, tapi juga harus memiliki kemampuan lain.

Keenam, kompetensi atau kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa atau sering dikenal
dengan student leadership and personal development. Guru harus mampu memahami potensi
setiap siswa dan mengembangkan potensi tersebut. Setiap anak mempunyai potensi yang
berbeda–beda, guru harus mampu meningkatkan rasa percaya diri kepada siswa dalam
mengembangkan potensinya.

Guru–guru di Indonesia pasti mampu menguasai keenam kompetensi inti dalam menghadapi
abad 21, sehingga mampu mempersiapkan generasi yang siap menghadapi era abad 21. Jika kita
tidak menyiapkan siswa dan siswi dalam menghadapai persaingan hidup di abad 21, maka
generasi kita sekarang tidak akan mampu bertahan di masa yang akan datang.

https://www.google.com/amp/jabarekspres.com/2018/enam-keterampilan-guru-dalam-
menghadapi-abad-21/amp/

Tentu guru harus bisa menjadi perantara utama dalam mensukseskan siswa. Karenanya, seorang
guru perlu menguasai berbagai bidang, mahir dalam hal pedagogi termasuk inovasi dalam
pengajaran dan pembelajaran, memahami psikologi pembelajaran dan memiliki keterampilan
konseling, mengikuti perkembangan tentang kebijakan kurikulum dan isu pendidikan, mampu
memanfaatkan media dan teknologi baru dalam pembelajaran, dan tetap menerapkan nilai-nilai
untuk pembentukan kepribadian dan akhlak yang baik.

Banyak faktor yang berkontribusi terhadap kinerja akademik siswa, termasuk karakteristik
individu dan pengalaman keluarga. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa, diantara
faktor-faktor yang berhubungan dengan sekolah, guru adalah faktor paling penting.

Guru yang profesional adalah yang memiliki pengaruh kuat terhadap prestasi siswa, sekalipun
teknologi di era digital berkembang sangat pesat, dan tidak peduli bagaimana konsep pendidikan.
Peran guru dalam abad ke-21 seharusnya bergeser dari berpola "penanam pengetahuan", menuju
peran sebagai pembimbing, pengarah diskusi dan pengukur kemajuan belajar siswa.
Tujuan utama dari pembelajaran abad ke-21 adalah membangun kemampuan belajar individu
dan mendukung perkembangan mereka menjadi pebelajar sepanjang hayat, aktif, mandiri; oleh
karena itu guru perlu menjadi "pelatih pembelajaran", yang memberikan bimbingan untuk
membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan dan menawarkan berbagai dukungan
yang akan membantu siswa mencapai tujuan belajar mereka.

Guru sebagai pelatih pembelajaran akan mendorong siswa untuk berinteraksi dengan
pengetahuan untuk memahami, mengkritisi, memanipulasi, mendesain, membuat dan
mengubahnya.

Guru perlu memperkuat keingintahuan intelektual siswa, keterampilan mengidentifikasi dan


memecahkan masalah, dan kemampuan mereka untuk membangun pengetahuan baru dengan
orang lain.

Profesionalisme guru di abad ke-21 bukanlah guru yang mahir dalam setiap topik dalam
kurikulum, namun harus menjadi ahli dalam mencari tahu bersama-sama dengan siswa mereka,
tahu bagaimana melakukan sesuatu, tahu bagaimana cara untuk mengetahui sesuatu atau
bagaimana menggunakan sesuatu untuk melakukan sesuatu yang baru.

Peran penting yang seharusnya dimiliki seorang guru abad ke-21 adalah peran mereka sebagai
role model untuk kepercayaan, keterbukaan, ketekunan dan komitmen kepada siswanya dalam
menghadapi ketidakpastian di abad ke-21.

https://www.kompasiana.com/rchmtbayuaji/5bdeff5cab12ae50847065b3/guru-seharusnya-
dalam-pembelajaran-abad-21?page=2

Anda mungkin juga menyukai