PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Teori Medis
1. Sulit Makan Pada Bayi
Menurut Judarwanto (2011), kesulitan makan adalah jika anak
tidak mau atau menolak untuk makan, atau mengalami kesulitan
mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai
usia secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari membuka
mulut tanpa paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai terserap
dipercernaan secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan
obat tertentu.
Kesulitan makan adalah ketidakmampuan untuk makan dan
menolak makanan tertentu. Gangguan kesulitan makan pada anak sering
kita jumpai pada masyarakat awam yang belum memahami prosedur
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak. Masyarakat awam masih banyak
yang belum memahami pentingnya nutrisi pada anak.3
Kesulitan makan adalah gangguan makan dengan gejala; makan
hanya sedikit, sulit untuk mencoba makanan baru, secara total
menghindari beberapa jenis makanan, dan memiliki makanan yang sangat
disukainya
Menurut pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
kesulitan makan bada bayi adalah gangguan makan pada bayi sehingga
melakukan penolakan makanan dan hanya mengkonsumsi makanan yang
disukai.
Sulit makan berkepanjangan berakibat menurunnya asupan kalori
yang dibutuhkan sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Dampak sulit makan pada awalnya berpengaruh
terhadap berat badan (tetap/dapat turun) kemudian akan memengaruhi
tinggi badan serta status gizi. Pemeriksaan status gizi dilakukan dengan
pengukuran antropometri meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar
kepala. Dilakukan pula pemeriksaan fisik lainnya yakni masalah gigi
geligi, mulut, kemampuan menelan atau bila terdapat gangguan neurologis
yang mungkin dapat mengganggu proses makan. Berbagai hal yang
mengganggu proses makan ini harus dideteksi sedini mungkin dan segera
diatasi sesuai penyebab yang mendasarinya.
I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : 3 April 2020
Jam : 09.30 WIB
Tempat : Bidan
A. Data Subjektif
1. Biodata
a. Biodata Pasien
Nama : By. H
Umur : 1 tahun
Tanggal Lahir : 27 Maret 2019
b. Biodata Penanggung jawab
Nama : Ny. K
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : ibu
Alamat :
2. Alasan datang
Ibu ingin memijatkan bayinya yang sulit makan
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan bayi sering rewel atau tidak nyaman dan nafsu makan
turun
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Terdahulu
- Anak tidak pernah sakit kronis
- Anak tidak pernah opname
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Saat ini anak dalam keadaan sehat
c.Riwayat Kesehatan Keluarga
- Di keluarga anak tidak ada yang menderita penyakit Menular seperti
Hepatitis, AIDS, TBC dll
- Di keluarga anak tidak ada yang menderita penyakit Keturunan
seperti : DM, Tekanan darah tinggi, Jantung dll
- Di keluarga bayi tidak ada riwayat kembar dan kecacatan
5. Riwayat Kelahiran
a. Tanggal Lahir : 21 Maret 2019
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. BB Lahir : 2000 gram
d. PB Lahir : 38 cm
e. LK Lahir : 28 cm
f. LD Lahir : 29 cm
g. LLA Lahir : 10 cm
h. AS Lahir :
Penilaian 1 menit 5 menit 10 menit
Appereance 2 2 2
Pulse 2 2 2
Grinace 2 2 2
Activity 2 2 2
Respiratory 1 2 2
Jumlah 9 10 10
i. Reflek Lahir :
Moro Reflex :+ Rooting Reflex :+
Sucking Reflex :+ Graps Reflek : +
Babinsky Reflek :+ Startle Reflek : +
Tonic Neck Reflek :+
6. Riwayat Imunisasi
a. HB 0 : segera setelah lahir
b. BCG,Polio 1 :-
c. Hepatitis B umur :-
d. DPT/HB1,Polio2 :-
e. DPT/HB2,Polio3 :-
f. DPT/HB3/Polio4 :-
7. Riwayat Perkembangan
a. Tengkurap umur :-
b. Merangkak umur :-
c. Berjalan umur :-
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan
a. Pola Nutrisi :Makan ASI setiap anak menginginkan (on the
mand)
b. Pola Eliminasi : Anak BAB 1-2 kali/hari
Anak BAK ± 1-5x/hari
c. Pola Aktifitas : Anak aktif bergerak
d. Pola Istirahat :Tidur siang 2 jam, tidur malam 9-10 jam
e. Personal Hygiene :Mandi 2 kali/hari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a.Keadaan Umum : Baik
b. Antopometri
BB : 20500 kg
PB : 39 cm
LK : 28 cm
LD : 29 cm
LLA : 10 cm
c.Tanda – tanda Vital
Suhu : 36,5 ˚C
RR : 30x/menit
N : 120x/menit
2. Kemampuan Motorik Halus : -
3. Kemampuan Motorik Kasar : -
4. Kemampuan Bahasa & Penggunaan : -
5. Status Present
a. Kepala : Tidak ada Caput Suksedanum, tidak ada sefal
hematoma
b. Muka : Tidak ada eritema, abrasi, ekimosis
c. Ubun-ubun : Lunak, berdenyut, sutura menyatu
d. Mata : Simetris, tidak ada kelainan dan tidak ada cairan
yang keluar
e. Telinga : Simetris, tidak ada kelainan dan tidak ada cairan
yang keluar
b. Mulut : Baik, bibir tidak kering, lidah dan rongga
mulut bersih
c. Hidung : Bersih tidak ada kelainan
d. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
e. Dada : Tidak ada bunyi ronchii dan wheezing,
simetris
f. Tali pusat : Tidak ada perdarahan dan kelainan
g. Abdomen : Tidak ada pembesaran hepar dan lien
h. Ekstrimitas : simetris dan terkoordinasi
i. Genitalia :O
j. Anus : Tidak ada kelainan
1. Data Penunjang
Tidak ada
II. INTEPRETASI DATA
A. Diagnosa : By.H, usia 1 tahun dengan pijat bayi Sulit Makan
Dasar Ds : - Ibu menyatakan usia anaknya 1 tahun
- Ibu menyatakan ingin memijatkan bayinya
VI. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal : 3 April 2020
1. 09.30 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya
dalam keadaan sehat untuk dilakukan pemijatan
KU :Baik
N :120x/menit
RR :30x/menit
S :36,5˚C
BB : 2500 G
PB :39 cm
2. 10.00 WIB Menjelaskan pada ibu tentang pijat bayi Tui Na pada bayi
sulit makan yaitu salah satu bentuk terapi sentuh yang
dilakukan pada bayi dilakukan secara menyeluruh untuk
meningkatkan nafsu makan bayi, berat badan bayi,
kesehatan,kebugaran bayi,sebagai salah satu teknik
penngobatan,meningkatkan kelenturan
3. 09.04 WIB Menjelaskan pada ibu tujuan dilakukan pijat bayi Tui Na
yaitu meningkatkan nafsu makan bayi, berat badan bayi,
kesehatan,kebugaran bayi,sebagai salah satu teknik
penngobatan,meningkatkan kelenturan
4. 09.06 WIB Menyiapkan alat yang digunakan untuk
baby and massge yaitu alas yang empuk, handuk,air,waslap,makanan &
minuman secukupnya
5. 09.08 WIB menganjurkan ibu untuk mencuci tangan
sebelum melakukan tidakan
6. 09.13 WIB menjelaskan kepada ibu langkah-langkah Pijat Bayi Tui
Na Pada bayi sulit makan :
a. Tekuk sedikit ibu jari bayi atau anak, lalu gosok
perlahan seperti gerakan memijat bagian garis pinggir
ibu jari (sisi telapak). Pijatan dilakukan mulai dari
ujung ibu jari hingga ke pangkal ibu jari sebanyak
yang ibu mampu (disarankan 100-500 kali). Pijatan
pada sisi telapak ibu jari ini berfungsi untuk
memperkuat fungsi pencernaan dan limpa anak.
b. Pijat dengan cara sedikit ditekan melingkar pada
bagian pangkal ibu jari yang paling tebal (berdaging)
sebanyak 100-300 kali. Hal ini sangat berpengaruh
pada penguraian akumulasi makanan yang belum
dicerna serta menstimulasi lancarnya sistem
pencernaan.
c. Gosok melingkar pada bagian tengah telapak tangan
sebanyak 100- 300 kali, dengan radius lingkaran
kurang lebih 2/3 dari bagian tengah telapak ke
pangkal jari kelingking. Pijatan ini berfungsi untuk
menstimulasi dan memperlancar sirkulasi daya hidup
dan darah serta mengharmoniskan 5 organ utama
dalam tubuh anak.
d. Tusuk bagian lekuk buku jari dengan kuku 3-5 kali
secara perlahan pada masing-masing jari mulai dari
ibu jari sampai kelingking secara bergantian. Lalu
pijat dengan cara menekan melingkar 30-50 kali per
titik buku jari. Stimulasi ini berfungsi untuk memecah
stagnasi di meridian dan menghilangkan akumulasi
makanan.
e. Tekan melingkar dengan bagian tengah telapak
tangan Anda tepat di area atas pusarnya, searah jarum
jam sebanyak 100-300 kali. Ini untuk menstimulasi
agar makanan lebih lancar dicerna.
f. Tekan dan pisahkan garis di bawah rusuk menuju
perut samping dengan kedua ibu jari sebanyak 100-
300 kali. Hal ini untuk memperkuat fungsi limpa,
lambung dan juga untuk memperbaiki sistem
pencernaan.
g. Tekan melingkar pada titik di bawah lutut bagian
luar, sekitar 4 lebar jari anak di bawah tempurung
lututnya, dan lakukan sebanyak 50- 100 kali.
Stimulasi ini untuk mengharmoniskan fungsi
lambung, usus dan pencernaan.
h. Pijat punggung anak, tekan ringan pada bagian
tulang punggungnya dari atas ke bawah sebanyak 3
kali. Lalu cubit bagian kulitnya di bagian kiri dan
kanan tulang ekor lalu menjalar ke bagian atas hingga
lebar 3-5 kali. Hal ini untuk memperkuat konstitusi
tubuh anaj dan mendukung aliran chi menjadi lebih
sehat serta untuk memperbaiki nafsu makan anak.
VII. EVALUASI
Hari/Tanggal : 3 April 2020
1. 10.00 WIB Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan anaknya baik
2. 11.30 WIB Ibu sudah mengerti tentang bayi sulit makan dan pijat
bayi Tui Na
3. 12.00 WIB Ibu sudah mengerti tentanng tujuan pijat bayi Tui Na
untuk bayi sulit makan
4. 12.30 WIB ibu sudah mengerti alat yang digunakan dalam pijat bayi
Tui Na
5. 13.00 WIB ibu sudah mengerti langkah-langkah pijat bayi Tui Na
untuk bayi sulit makan
6. 13.30 WIB Ibu telah membereskan alat dan mencuci tangan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
1. Nafsu Makan bayi bisa ditingkatkan dengan cara terapi pijat. Selain itu
pemijatan pada bayi yang sulit makan Tui Na dapat meningkatkan nafsu
makan bayi dan peningkatan berat badan bayi serta kenyamanan
kesehatan bayi.
2. Sesuai dengan studi kasus pada By. H adalah bayi usia 1 tahun yang
diperiksakan di BPM Ny. G, Ny. K mengatakan bayi nya mengalami
kesulitan makan karena nafsu makan turun, Ny. K sudah mendapat
pemberitahuan tentang persiapan pijat bayi Tui Na untuk bayi nsuoit
makan dan bidan telah memberikan saran agar Ny. K selanjutnya bisa
melakukan sendiri praktik pijat pada bayi By. H di rumah sendiri.
B. Saran
Bidan sebagai tenaka kesehatan harus selalu meningkatkan komptensi
di bidang layanan Non Farmakologis seperti pijat bayi Tui Na dan jenis pijat
bayi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1.] https://sardjito.co.id/2018/07/31/mengatasi-kesulitan-makan-pada-anak/
2.] http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/sulit-makan-pada-bayi-
dan-anak
3.] Judarwanto W. Perilaku makan anak . Direktorat Bina Gizi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. [serial online] 2011. [diunduh 28 Maret
2020]. Available from: URL:
http://gizi.depkes.go.id/makalah/download/perilaku%20makan%20anak
%2.pdf
4.] Bernard-Bonnin, A. Feeding problems of infants and toddlers. Can Fam
Physician. 2006;52:1247-51.
5.] Munjidah, Annif, 2015 Efektifitas Pijat Tui Na dalam mengatasi kesulitan
makan Pada balita di RW 02 KELURAHAN WONOKROMO
SURABAYA, http://journal.unusa.ac.id/index.php/jhs/article/view/69/61( di
akses 20 Desember 2017)
6.] Rohani, S.ST., dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan.
Jakarta :Salemba Medika.
Putri, Mutiara Irmaya, 2016.Definisi Kesulitan makan,Artikel Tidak nafsu
makan balita PDF, http://repository.ump.ac.id/3009/3/Mutiara%20Irmaya
%20Putri%20BAB%20II.pdf
7.] Varney hellen, 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
8.] Prawirahardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP