Anda di halaman 1dari 8

ASPEK LEGAL KEPERAWATAN

Kelompok 7 :

1. Akhira Kharisma Kinanti (P27820319053)

2. Amalia Indah Safara (P27820319058)

3. Dwi Amalia Hanum (P27820319066)

4. Niken Andriani Putri (P27820319081)

5. Putri Laila Isroiyah (P27820319084)

6. Rara Karunia O.W (P27820319086)

Tingkat 2 Reguler B

PRODI D-III KEPERAWATAN SUTOPO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat dan kasih sayang-
Nya kepada kita semua khususnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah dilimpahkan kepada junjungan seluruh
alam, Nabiyyana Wanabiyyana Muhammad SAW. Kepada keluarganya sahabatnya dan mudah-
mudahan sampai kepada kita selaku umatnya diakhir zaman. Amiiin. Puji dan Syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan  Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya.

Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-
kekurangan mengingat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu,
sangat di harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
melengkapkan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya.
KASUS
Seorang Wanita di rawat di Rumah Sakit dan telah selesai menjalani operasi. Saat ini
klien hari ke 4 pasca operasi dan perawat melakukan tindakan perawatan luka. Saat melakukan
perawatan luka, klien sangat kesakitan dan perawat tetap fokus pada kegiatan mengganti balutan.
Perawat melakukan ganti balut menggunakan peralatan yang di gunakan pada pasien lain
sebelumnya dan tidak memperhatikan sterilitas.

PERTANYAAN
1. Jelaskan kajian aspek legal etik pada kasus tersebut!
2. Jelaskan kaitan antara aspek legal etik pada kasus di atas terhadap aman dan nyaman!

JAWABAN
1. Aspek legal adalah ilmu pengetahuan mengenai hak dan tanggung jawab secara hukum yang
terkait dengan praktik keperawatan.
Kewajiban perawat:
a. Menghormati hak pasien
b. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
c. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
d. Memberikan informasi
e. Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan
f. Melakukan catatan perawatan dengan baik

Perawat memiliki prinsip-prinsip etika keperawatan yaitu


a. Respect (Hak untuk dihormati): menghargai hak-hak pasien
b. Autonomi (Hak pasien memilih): hak pasien untuk memilih treatment terbaik untuk
dirinya
c. Beneficience (Bertindak untuk keuntungan orang lain/ pasien): kewajiban melakukan
hal yang tidak membahayakan bagi pasien dan secara aktif berkonstribusi bagi
kesehatan dan kesejahteraan pasien.
d. Justice (Keadilan): kewajiban untuk berlaku adil kepada semua orang.
e. Condifidentaly (Hak kerahasiaan): menghargai kerahasiaan terhadap semua informasi
tentang pasien atau klien yang dipercayakan pasien kepada perawat.
f. Non-maleficience (Utamakan tidak menciderai orang lain): kewajiban perawat untuk
tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau cidera
g. Veracity (Kejujuran): kewajiban untuk mengatakan kebenaran
h. Fidelity (Ketaatan): kewajiban untuk seta terhadap kesepakatan dan bertanggung jawab
terhadap kesepakatan yang telah diambil.

Pada kasus diatas aspek legal etik yang dilanggar perawat tersebut adalah
 Perawat tidak memperdulikan rasa sakit yang dialami pasien saat menggantipembalut
luka.
 Perawat tidak memperdulikan kesterilisasian peralatan dalam penggantian pembalut.

Pada kasus diatas perawat telah melanggar beberapa prinsip etik yang pertama yaitu
respect, dimana perawat harus menghargai hak-hak pasien. Seharusnya perawat tidak hanya
berfokus pada penyakit pasien, tapi juga memperhatikan bio-psiko-sosio-cultural dari pasien.
Dalam hal ini perawat harus memperhatikan keadaan pasien yang kesakitan dengan
memberikan manajemen nyeri, bukan malah mengabaikan dan sibuk mengganti pembalut.
Yang kedua yaitu non-maleficience: dimana perawat telah merugikan pasien karena tindakan
yang dilakukan dapat memperburuk keadaan pasien dengan peralatan yang tidak steril dalam
penggantian pembalut. Yang ketiga, perawat melanggar prinsip beneficience, di mana
tindakan perawatan bisa beresiko membahayakan kondisi luka pasien. Yang keempat,
perawat juga melanggar prinsip justice yang mana perawat seharusnya memberikan
perawatan yang sama pada setiap pasien dan selalu memperhatikan kebersihan dan kesterilan
alat kesehatan, bukan malah menggunakan alat bekas pasien sebelumnya untuk menangani
pasien selanjutnya tanpa disterilkan terlebih dahulu.

2. Kaitan aspek legal etikterhadap kebutuhan rasa aman dan nyaman


 Tindakan perawat yang memaksakan diri untuk segera mengganti pembalut luka pasien
dan tidak memperdulikan rasa nyeri pada pasien sangat mengganggu kenyamanan
pasien. Saat pasien merasakan nyeri, seorang perawat sebaiknya menenangkan pasien
terlebih dahulu dengan memberikan terapi manajemen nyeri untuk mengurangi rasa
nyeri kepada pasien. Nyeri ini harus dihilangkan terlebih dahulu untuk menjaga
kenyamanan pasien.
 Selain itu kecerobohan perawat yang menggunakan alat yang tidak steril pada luka bisa
memperparah luka pasien. Dan bisa mengancam keamanan pasien karena beresiko
infeksi pada luka bekas oprasinyaselain itu juga akan mengganggu kenyamanan pasien,
karena apabila luka terinfeksi akan membuat pasien merasakan nyeri yang lebih parah
dibandingkan nyeri yang sebelumnya.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

https://b11nk.wordpress.com/2010/11/21/aspek-etik-dan-legal-dalam-praktik-keperawatan/
https://www.artikelkebidanan.com/artikel/soal-soal-kasus-aspek-legal-dalam-keperawatan.html
https://www.artikelkebidanan.com/artikel/soal-soal-kasus-aspek-legal-dalam-
keperawatan.html/page/2

Anda mungkin juga menyukai