PENDAHULUAN
BAB II
1
PEMBAHASAN
2
Periode ini juga termasuk ke dalam Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia mulai
terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo masih terpisah jauh dengan pulau Papua.
Bagaimana dengan Sulawesi, berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi terbentuk dari
pulau-pulau kecil bagian dari daratan Asia, daratan Australia dan pulau-pulau kecil yang
awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh pergerakan kulit bumi, pulau-
pulau ini kemudian membentuk Sulawesi.
Sedangkan pulau unik Sulawesi yang terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia,
Australia dan beberapa pulau dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki fauna
yang unik dan khas.
Wallace menyatakan perbedaan antara bagian timur dan Barat Indonesia dengan suatu
garis, berdasarkan kepada hal ini dan juga berdasarkan observasi dan penelitian-penelitian
yang dilakukannya.
2. Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Mojokertensis itu artinya manusia kera dari Mojokerto disebut juga
Pithecanthropus Robustus. Pithecanthropus Mojokertensis ini salah satu jenis pithecanthropus
yang ditemukan Ralph von Koeningswald di Mojokerto tahun 1936 Disebut juga
Pithecanthropus Robustus.
Ciri- ciri :
a. Tinggi antara 165- 180
b. Badan tegap, tidak setegap Meganthropus
c. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus
d. Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis
e. Tidak berdagu
f. Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan
g. Umurnya diperkirakan 30.000- 2 juta tahun.
3
B. Jenis Meganthropus
1. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia raksasa dari Pulau Jawa.Jenis manusia purba
ini ditemukan di Sangiran oleh von Koenigswald tahun 1936-1941.
Ciri-ciri :
a. Memiliki tulang pipi yang tebal
b. Memiliki otot kunyah yang kuat
c. Memiliki tonjolan kening yang mencolok
d. Memiliki tonjolan belakang yang tajam
e. Tidak memiliki dagu
f. Memiliki perawakan yang tegap
g. Memakan jenis tumbuhan
h. Masa hidupnya pada zaman Pleistosen Awal
C. Jenis Homo
1. Homo Wajakensis
Homo Wajakensis berarti manusia dari Wajak.Fosilnya ini ditemukan pada tahun 1889 oleh
Eugene Debois.Homo Wajakensis mirip dengan penduduk asli Australia dan setingkat
dengan Homo Soloensis.
Ciri-ciri :
a. Muka datar dan lebar
b. Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
c. Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
d. Pipinya menonjol ke samping
e. Kapasitas otak mencapai 1300 cc
f. Berat badan dari 30 - 150 kg
g. Tinggi badan 130 - 210 cm
h. Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
i. Perawakannya masih seperti kera
j. Sudah berdiri tegak
k. Homo Wajakensis sudah mampu memasak makanannya, walaupun masih sederhana.
2. Homo Soloensis
Homo Soloensis (manusia dari Solo), Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora,
di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald
pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup
sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi
dan Pithecanthropus Mojokertensis.
Ciri-ciri :
a. Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
b. Tinggi badan antara 130 – 210 cm
4
c. Otot tengkuk mengalami penyusutan
d. Muka tidak menonjol ke depan
e. Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
3. Homo Sapiens
Homo sapiens berarti manusia cerdas, kadang-kadang disebut dengan manusia bijaksana.
Ditemukan di Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur oleh Van Rietschoten. Jenis manusia
purba ini paling maju dan dikatakan sebagai cikal bakal nenek moyang bangsa Indonesia
yang berasal dari Yunan.Jenis manusia purba ini hidup sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu.
Ciri-ciri :
a. Tinggi tubuh 130-210 cm
b. Otak berkembang sangat signifikan dibandingkan Meganthropus dan pithecanthropus.
c. Volume otak antara 1000 cc-1300 cc
d. Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
e. Tonjolang kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
f. Tulang alis lebih besar
g. Sudah tidak berbulu
h. Berdiri tegak dan berjalan tegak
i. Disebut manusia berbudaya
j. Tidak berburu tapi berternak dan bercocok tanam
5
Ciri-ciri golongan Papua Melanesoid adalah rambut keriting, bibir tebal, dan kulit
hitam.Kelompok manusia yang termasuk golongan ini adalah penduduk Pulau Papua, Kai,
dan Aru.
d. Golongan Negroid
Golongan Negroid mempunyai sifat seperti orang negro, tetapi mereka bukan keturunan
negro. Dengan ciri-ciri rambut keriting, perawakan kecil, dan kulit hitam.Persebarannya di
Semenanjung Malaka dan orang Mikroskopi di Pulau Andaman.
e. Golongan Weddoid
Golongan Weddoid berasal dari Srilanka dengan ciri-cirinya adalah perawakan, kulit sawo
matang, dan rambut berombak. Persebarannya adalah orang Sakai di Siak, orang Kubu di
Jambi, orang Enggano (Bengkulu), Mentawai, Toala Tokea, dan Tomuna di Kepulauan
Muna.
f. Golongan Melayu Mongoloid
Golongan Melayu Mongoloid adalah golongan terbesar yang ditemukan di Indonesia dan
dianggap sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Ciri-cirinya adalah rambut ikal atau lurus
dan muka bulat. Golongan ini dibagi atas: Golongan Melayu Tua (Proto Melayu) seperti
Suku Batak, Toraja, dan Dayak. Golongan Melayu Muda (Deutro Melayu) seperti Jawa, Bali
dan Banjar.
6
2.6 Perkembangan Teknologi dan Hasil Budaya Praaksara Indonesia
Kehidupan manusia purba pada masa praaksara senantiasa mengalami perubahan dan
perkembangan.Perubahan dan perkembangan itu dapat di jelaskan sebagai berikut.
1. Masa Berburu dan Meramu Kehidupan.
Manusia purba masa berburu dan meramu senantiasa berpindah-pindah (nomaden).
Kehidupan pada masa berburu dan meramu disebut food gathering artinya mengumpulkan
makanan yang di sediakan oleh alam tanpa mengolah atau menanam terlebih dahulu. Alat-
alat yang digunakan pada masa itu antara lain kapak perimbas untuk marimbas kayu,
menguliti binatang, dan memecah tulang; kapak genggam untuk menggali umbi dan
memotong hewan buruan; dan alat serpih digunkaan sebagai pisau.
2. Masa Bercocok Tanam Pada.
Masa ini manusia purba sudah mengenal bercocok tanam (food producing).Namun demikian
kehidupan berburu dan merapu tidak sepenuhnya ditinggalkan.Masa ini pula manusia purba
mulai tinggal menetap (sedenter) di suatu kampung dengan rumah panggung. Alat-alat yang
di gunakan pada masa bercocok tanam berasal dari batu yang telah di haluskan, antara lain
mata panah untuk berburu; barang pecah belah dari tanah liat (gerabah); beliung persegi
untuk menebang kayu dan mencangkul; kapak lonjong untuk mengolah tanah.
3. Masa Perundagian (Pertukangan)
Pada masa ini manusia sudah mengenal teknologi sederhana dan pembagian kerja.Saat itu
manusia menganal pertukangan dan pengecoran logam seperti perunggu, tembaga dan besi
sebagai barangbarang kebutuhan rumah tangga.
a. Nekara dan Moko, berbentuk seperti tambur atau dandang terbalik. Digunkaan pada
upacara adapt sebagai benda pusaka.
b. Kapak perunggu/kapak corong, berbentuk menyerupai corong terbuat dari perunggu.
c. Benda-benda lain, seperti bejana perunggu, manik-manik, gerabah dan mata tombak.
Bangunan yang di buat pada masa megalitikum diantaranya.
a. Menhir, adalah tiang atau tugu batu yang berfungsi sebagai prasasti dan melambangkan
kehormatan arwah nenek moyang.
b. Dolmen, adalah meja batu untuk meletakkan sesaji.
c. Peti Kubur Batu, adalah lempeng batu besar berbentuk kotak persegi panjang berfungsi
sebagai peti jenazah.
d. Sarkofagus, adalah batu besar yang di pahat berbentuk mangkuk terdiri dari dua keeping
yang ditangkupkan menjadi satu. Berfungsi sebagai peti jenazah.
e. Punden Berundak, adalah bangunan berupa batu susunan batu berundak seperti candi.
Digunakan untuk upacara pemujaan.
f. Waruga, adalah peti kubur batu berukuran kecil, berbentuk kubus dan memiliki tutup
lempengan batu yang lebar.
BAB III
7
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berakhirnya masa praaksara tiap-tiap bangsa tidak bersamaan.Mengapa demikian?Hal
ini berkaitan erat dengan tingkat peradaban dari bangsa-bangsa yang bersangkutan.Bangsa
Sumeria misalnya, telah mengenal tulisan sejak 4000 SM. Bangsa Sumeria menggunakan
simbol-simbol sebagai huruf yang disebut piktograf. Sedangkan, Bangsa Mesir Kuno
mengenal tulisan sejak 3000 SM. Tulisan Bangsa Mesir Kuno hampir sama dengan tulisan
Bangsa Sumeria. Hanya perbedaannya, huruf Bangsa Mesir Kuno menggunakan simbol-
simbol seperti perkakas, hewan, atau alat transportasi tertentu.Huruf ini disebut hieroglif.
Indonesia mengakhiri masa praaksara pada awal abad ke-5 Masehi.Para pedagang India
datang pada saat itu dan membawa kebudayaan dari India berupa seni arsitektur bangunan,
sistem pemerintahan, seni sastra dan tulisan.Tulisan tertua di Indonesia terdapat di Batu
Yupa, Kutai, Kalimantan Timur.Tulisan tersebut menggunakan huruf Pallawa.Sejak
berakhirnya masa praaksara, muncullah masa aksara (masa sejarah). Di Indonesia, sudah
mengalami kemajuan. Sistem pemerintahan kerajaan mulai berkembang, agama Hindu-
Buddha mulai berkembang.Kegiatan perdagangan dan pelayaran pun semakin maju.
3.2 Saran
Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman praaksara, keterangan
mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi,
geologi, antropologi, arkeologi.Dalam artian bahwa bukti-bukti praaksara didapat dari
artefak-artefak yang ditemukan di daerah penggalian situs praaksara.Oleh sebab itu ada
baiknya kita menjaga dengan baik benda-benda peninggalan manusia praaksara, agar kita
dapat mengetahui kehidupan jaman dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
http://tugasgalau.blogspot.com/2014/12/makalah-asal-usul-nenek-moyang-bangsa.html
KATA PENGANTAR
8
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karuniaNyalah, Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang
“Asal Usul Nenek Moyang Indonesia”.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran
tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui Asal Usul dan
Perkembangan nenek moyang kita di Indonesia.
Penyusun,
DAFTAR ISI
i
9
KATA PENGANTAR ...............................................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................................8
3.2. Saran ..................................................................................................8
MAKALAH
ii
10
“ASAL USUL NENEK MOYANG INDONESIA”
Disusun oleh
Muhammad Alvin Miiraz
Kelas : X – MIA – 4
11
12
13
14