Anda di halaman 1dari 3

Tokoh Proklamasi dan peranannya dari banyak Fr yang beredar 1 paket soal 1 tokoh monggo dipelajari

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno merupakan merupakan tokoh pertama yang menjadi presiden Republik Indonesia. Ir.
Soekarno, atau biasa disebut Bung Karno yang menyusun teks proklamasi bersama dengan Bung Hatta
dan Mr Ahmad Soebarjo di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Kemudian Bung Karno juga berperan
dalam membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 daerah
DKI Jakarta.

2. Drs. Moh. Hatta

Drs. Moh Hatta atau biasa disebut dengan Bung Hatta merupakan wakil presiden pertama yang
memimpin Indonesia bersama Bung Karno. Beliau ikutserta dalam menyusun naskah proklamasi
bersama dengan Bung Karno dan Achmad Soebardjo di rumah Laksamana Tadashi Maeda. Selain itu,
Bung Hatta juga seseorang yang menandatangani naskah proklamasi bersama dengan Bung Karno.

3. Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisurjo

Beliau adalah Menteri luar negeri pertama di Indonesia dan memiliki gelar Meester in de Rechten yang
diperoleh di Unicersitas Leiden, Belanda pada tahun 1933. Achmad Soebardjo berperan dalam
penyusunan konsep naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia di rumah seorang laksamana muda
Jepang bersama Bung Karno dan Bung Hatta.

4. Sutan Syahrir

Beliau adalah perdana Menteri pertama di Indonesia. Sutan Syahrir berperan sebagai pemimpin
perlawanan bawah tanah untuk menyerang dan melawan Jepang pada masa-masa proklamasi.

5. Sayuti Melik

Mohamad Ibnu Sayuti, atau biasa lebih dikenal dengan Sayuti Melik. Peran beliau dalam membantu
berjalannya proklamasi adalah dengan mengetik naskah Proklamasi yang disempurnakan dari tulisan
tangan Bung Karno.

6. Soekarni Kartowirjo
Sukarni berperan dalam masa proklamasi dengan mengusulkan agar teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia untuk ditandatangi oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.

7. Burhanuddin Mohammad Diah (B.M. Diah)

Beliau berperan sebagai wartawan dan bertugas untuk menyiarkan kabar berita bahwa Indonesia telah
merdeka ke seluruh penjuru tanah air pada masa proklamasi kemerdekaan.

8. Jusuf Kunto

Jusuf Kunto merupakan salah satu anggota PETA yang ikut menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke
Rengasdngklok pada tanggal 16 Agustus 1945 bersama Sukarni dan beberapa anggota PETA lainnya.

9. Latief Hendraningrat dan Suhud

Mereka merupakan adalah prajurit PETA dengan pangkat Sudanco dan pengibar bendera Sang Saka
Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 berdampingan dengan Suhud
Sastro Kusumo.

10. Suwirjo

Raden Suwiryo pernah menjadi walikota Jakarta dan ketua umum PNI. Selain itu, beliau juga pernah
menjadi wakil perdana Menteri pada cabinet Sukiman-Suwiryo. Pada saat menjabat sebagai gubernur
Jakarta, beliaulah yang mengusahakan agar kegiatan upacara proklamasi berjalan dengan aman dan
lancar.

11. Frans Sumarto Mendur

Frans Sumarto Mendur merupakan salah satu dari fotografer yang mengabadikan detik-detik proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai perekam sejarah, hasil potret beliau pada peristiwa
perjuangan kemerdekaan menjadi alasan mengapa sekarang kita bisa melihat foto upacara proklamasi
kemerdekaan Indonesia.

12. Syahruddin
Syahruddin merupakan seorang telegrafis di kantor berita Jepang (DOMEI) dalam masa penjajahan
Jepang di Indonesia. Beliaulah yang berjasa dalam menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan
Indonesia secara sembunyi-sembunyi pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 4 sore.

13. Jusuf Ponodipuro

Beliau berperan dalam menyebarkan berita proklamasi pada saat ia bekerja di Radio Hoso Kyoku.

14. Wikana

Wikana adalah seorang Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama Chaerul Saleh, Sukarni, dan
pemuda lainnya dalam menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Beliau merupakan utusan yang
menyampaikan keputusan kaum pemuda kepada Soekarno-Hatta.

15. Chaerul Saleh

Chaerul Saleh berperan besar dalam peristiwa Rengasdengklok dan menuntut Soekarno-Hatta untuk
segera membacakan proklamasi kemerdekaan.

16. Dr. Muwardi

Muwardi berperan dalam membacakan teks pembukaan UUD 1945 yang dibentuk oleh PPKI.

Peran indonesia dalam UNESCO

1. Program IFIT adalah bagian dari kontribusi Indonesia dalam mengatasi kesulitan finansial yang dialami
UNESCO. Hal ini terjadi karena Amerika Serikat menghentian pembayaran kontribusi negaranya saat
Palestian diterima sebagai anggota UNESCO pada tahun 2011. Indonesia berkontribusi sebesar 10 juta
dolar AS. Enam juta dolar AS digunakan untuk dana darurat, sedangkan empat juta dolar AS dialokasikan
untuk Program IFIT. 

2. Pencalonan diri Indoensia sebagai anggota Badan Eksekutif UNSECO Periode 2017 – 2021 adalah
bentuk kontribusi nyata Indonesia untuk berkontribusi lebih bagi UNESCO. Hal ini khususnya melalui
partisipasi aktif sebagai anggota salah satu badan pemerintahan di UNESCO. Indonesia pun terpilih
sebagai anggota Badan Eksekutif UNESCO pada periode 2017 – 2021. Pemilihan dilaksanakan di sela-sela
sidang umum ke-39 negara anggota UNESCO di Paris, Prancis, pada Rabu tanggal 8 November 2017

Anda mungkin juga menyukai