Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM

PENDENGARAN PADA KASUS OTITIS MEDIA

SITI A LATING
P07120115040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENDENGARAN PADA KASUS OTITIS MEDIA

1. Pengkajian Keperawatan

a. Pengumpulan data

1) Identitas Pasien

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 25

Maret 2020, didapatkan data bahwa pasien berinisial “Ny..M”

berjenis kelamin Perempuan, Umur 57 tahun, pendididkan

SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, dengan diagnosa medis

Otitis Media akut

2) Penanggung Jawab

Adapun yang bertanggung jawab pada pasien, yang

bernama Tn.A.N, usia 58 tahun, jenis kelamin Laki-laki,

pekerjaan sebagai Petani dan merupakan suami dari pasien

3) Keluhan Utama

Keluhan utama yang ditemukan adalah Ny..M

mengatakan merasa nyeri pada telingan bagian dalam.

4) Riwayat kesehatan

a) Riwayat kesehatan sekarang

Berdasarkan wawancara pada pasien Ny..M.

mengatakan sebelum datang ke Rumah Sakit pada tanggal 25

Maret 2019 pada pukul 08.30 WIT datang memeriksakan


diri ke rumah sakit yaitu adanya nyeri pada telinga tengah

disertai terganggunya fungsi pendengaran

b) Riwayat kesehatan masa lalu

Untuk mengetahui riwayat kesehatan masa lalu pasien

maka dilakukan pengkajian dan didapatkan hasil bahwa

pasien mengatakan sebelumnya pernah sakit yang sama,

tetapi tidak pernah memeriksa ke rumah sakit dan tidak ada

riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan.

c) Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga pasien

dibuat bagan genogram tiga generasi seperti yang terlihat

pada gambar 1 di bawah ini:

II

57 III

Keterangan :
- Usia dalam
= laki-laki = pasien = hubungan
tahun

= perempuan = meninggal = tinggal serumah

Gambar 1
Genogram Tiga Generasi
Berdasarkan gambar 1 diatas bahwa pasien berada

pada generasi ke tiga dan merupakan anak ke-3 dari 4

bersaudara, ibunya meninggal karena faktor usia dan

keluarga Ny..M tidak ada yang menderita penyakit yang

sama dan tidak memiliki penyakit turunan

5) Pemeriksaan fisik

Hasil yang di peroleh dari pemeriksaan fisik dilakukan

dengan (inspeksi didapatkan adanya lesi pada telinga luar,

adanya pus dan ruptur pada membran tympani.

Tes bisik : pasien tidak mendengar apa yang di bisikan pada

sisi telinga yang sakit.

a) Tanda-tanda Vital

Untuk mengetahui masalah yang ada pada pasien

maka dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan

didapatkan hasil Suhu 36.70C (Normal 36,50C -37,50C), nadi

80x/m (70-80x/m), pernapasan 22x/m (Normal 18-24x/m),

Tekanan darah 120/80 mmHg (Normal 110-120/70-80

mmHg)

b) Keadaan Umum
Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada pasien maka

didapatkan hasil keadaan umum pasien tampak lemah, dan

tidak ada tanda-tanda distres, kadang-kadang tampak

meringis ketika nyeri, pasien tidak mempunyai riwayat

merokok dan pasien tidak ada riwayat penyakit jantung.


c) Terapi

Untuk meningkatkan proses penyembuhan pasien

maka dokter menyarankan terapi obat-obatan yang harus

dikonsumsi pada tabel 1:

Tanggal Terapi
25 Maret 2020 Ampisilin 3x500 mg
Amoxillin 3x500 mg
Eritromisin 3x500 mg
26 Maret 2020 Ampisilin 3x500 mg
Amoxillin 3x500 mg
Eritromisin 3x500 mg
27 Maret 2020 Ampisilin 3x500 mg
Amoxillin 3x500 mg
Eritromisin 3x500 mg

b. Klasifikasi Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data pada pasien maka data

tersebut dikelompokkan berdasarkan data subjektif dan data

objektif yang dapat dilihat dapat dilihat pada tabel 2:

Data Sujektif Data Objektif


Pasien mengatakan merasa 1. Keadaan umum lemah
nyeri pada telinga bagian 2. Tampak meringis
kanan 3. Sakala nyeri 6
Pasien mengatakan tidak 4. Pasien berbicara tidak jelas
mendengar apa yang 5. Tampak bingung
dikatakan
c. Analisa Data

Untuk mengetahui masalah keperawatan maka dibuat

analisa data pada pasien r yang dapat dilihat pada tabel 3

N Data Masalah Etiologi


o
1 Data Subjektif : Nyeri akut Peradangan pada
Pasien mengatakan merasa nyeri telinga tengah
pada telinga bagian kanan
Data Objektif :
1. Keadaan umum lemah
2. Tampak meringis
3. Skala nyeri 6

2 Data Subjektif : Gangguan Efek kehilangan


Pasien mengatakan tidak berkomunikasi pendengaran.
mendengar apa yang dikatakan
Data Objektif :
Pasien berbicara tidak jelas
Tampak bingun

2. Diagnosa keperawatan

1) Nyeri akut berhubungan dengan Peradangan pada telinga tengah yang di

tandai dengan Pasien mengatakan merasa nyeri pada telinga bagian kanan,

Keadaan umum lemah, Tampak meringis, Skala nyeri 6

2) Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan Efek kehilangan pendengaran

yang di tandai dengan Pasien mengatakan tidak mendengar apa yang

dikatakan, Pasien berbicara tidak jelas, Tampak bingun.


3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Perencanaan
DX keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi
Hasil
1 2 3 4
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan tindakan secara komprehensif
dengan Peradangan keperawatan termasuk lokasi, karakteristik,
pada telinga tengah selama 3x24 jam durasi frekuensi, kualitas dan
yang di tandai diharapkan nyeri faktor presipitasi
dengan Pasien berkurang dengan
2. Berikan lingkungan yang
mengatakan merasa kriteria :
nyeri pada telinga 1. Keadaan umum tenang
bagian kanan, pasien baik 3. Ajarkan melakukan teknik
Keadaan umum 2. Pasien relaksasi
lemah, Tampak menyatakan 4. Observasi tanda-tanda vital
meringis, Skala tidak nyeri atau 5. Berikan analgetik sesuai
nyeri 6 berkurang indikasi
3. Sakala nyeri 0 6. Beri informasi kepada klien
dan keluarga tentang
penyebab yeri yang dirasa
2 Gangguan Setelah dilakukan (1) Dapatkan apa metode
berkomunikasi tindakan komunikasi yang dinginkan dan catat
berhubungan keperawatan pada rencana perawatan metode yang
dengan Efek selama 3x24 jam digunakan oleh staf dan klien, seperti
kehilangan diharapkan dapat : tulisan, berbicara, ataupun bahasa
pendengaran yang bekomunikasi
isyarat.
di tandai dengan dangan baik
Pasien mengatakan dengan kriteria : (2) Kaji kemampuan untuk
tidak mendengar -Klien dapat menerima pesan secara verbal.
apa yang dikatakan, melakukan (3) Dekati klien dari sisi telinga
Pasien berbicara komunikasi dengan yang baik.
tidak jelas, Tampak baik (4) Jika klien dapat membaca
bingun. -Menerima pesan ucapan :
melalui metoda (5) Lihat langsung pada klien dan
pilihan (misal : bicaralah lambat dan jelas
komunikasi tulisan, . (6) Bicara dengan jelas,
bahasa lambang, menghadap individu.
berbicara dengan
(7) Ulangi jika klien tidak
jelas pada telinga
yang baik. memahami seluruh isi pembicaraan
4. Implementasi dan Evaluasi

No Hari/ Jam Implementasi Evaluasi


Dx Tgl (Wit)
1 2 3 4 5
1 25 08.30 1. Melakukan pengkajian Jam: 12.00 WIT
maret nyeri secara S : Pasien mengatakan
2020 komprehensif termasuk merasa nyeri pada telinga
lokasi, karakteristik, bagian kanan
durasi frekuensi, kualitas O :Keadaan umum lemah
dan faktor presipitasi Tampak meringis
Hasil : Skala nyeri 6
P: radang pada telingan A : Masalah Nyeri akut
Q: tertusuk-tusuk belum teratasi
R: telinga kanan P : Lanjutkan intervensi
S: skala nyeri 6 1. Lakukan pengkajian
T: hilang timbul nyeri secara
08.45 2. memberikan lingkungan komprehensif
yang tenang termasuk lokasi,
Hasil : batasi karakteristik, durasi
pengungunjung frekuensi, kualitas
08.50 3. mengajarkan melakukan dan faktor presipitasi
teknik relaksasi 2. Berikan lingkungan
Hasil: relaksasi nafas yang tenang
dalan 3. Ajarkan melakukan
09.00 4. mengobservasi tanda- teknik relaksasi
tanda vital 4. Observasi tanda-
Hasil: TD: 120/80 tanda vital
mmHg 5. Berikan analgetik
S: 36,7’C N: P: 22 x/m sesuai indikasi
09.05 5. Berkolaborasi dengan
untuk pemberian obat
Hasil : Ampisilin 3x500
mg, Amoxillin 3x500
mg, Eritromisin 3x500
mg Telah diberikaan
2 25 10.30 1. Mendapatkan apa metode Jam: 12.00 WIT
Maret komunikasi yang dinginkan S : Pasien mengatakan tidak
2020 dan catat pada rencana mendengar apa yang dikatakan
perawatan metode yang O : Pasien berbicara tidak
digunakan oleh staf dan jelas, Tampak bingun.
klien, seperti : tulisan, A : Masalah gangguan
berbicara, ataupun bahasa berkomunikasi belum
isyarat. teratasi
Hasil: metode komunikasi P : Lanjutkan intervensi
yang digunakan adalah 1. Mendapatkan apa
dengan menulis metode komunikasi
10.45 2. mengkaji kemampuan yang dinginkan dan
untuk menerima pesan catat pada rencana
secara verbal. perawatan metode
Hasil: pasien tidak yang digunakan oleh
mendengar dengan jelas staf dan klien,
10.50 3. Mendekati klien dari sisi seperti : tulisan,
telinga yang baik. berbicara, ataupun
Hasil: berbicara pada sisi bahasa isyarat.
kana (telingan yang tidak 2. Kaji kemampuan
nyeri) untuk menerima
11.00 4. Melihat langsung pada pesan secara verbal.
klien dan bicaralah lambat 3. Dekati klien dari sisi
dan jelas telinga yang baik.
Hasil melakukan 4. Lihat langsung pada
11.05 5. Bicara dengan jelas, klien dan bicaralah
menghadap individu. lambat dan jelas
Hasil: pasien kurang 5. Bicara dengan jelas,
mendengar menghadap individu.
11.10 6. Mengulangi jika klien 6. Ulangi jika klien
tidak memahami seluruh isi tidak memahami
pembicaraan seluruh isi
Hasil: tidak mendengar pembicaraan

Anda mungkin juga menyukai