NIM : 170105096
MK : HAM DALAM ISLAM
Dosen : Dr. HASANUDDIN YUSUF ADAN, MCL, M.A
Penjagaan ini adalah bukti kuat yang menunjukan bahwa islam adalah agama yang sangat
menjunjung tinggi kehormatan nyawa. Hukuman had dalam islam tidak dapat dilaksanakan
jika membahayakan jiwa yang lain, seorang wanita yang hamil tidak bisa diqishash sampai ia
melahirkan janin yang dikandungnya dan menyusuinya bahkan sampai bayi yang
dilahirkannya dapat mengunyah makanan jika tidak terdapat orang yang menyusui. Karena
jika ia dibunuh dalam keadaan hamil dan masih menyusui, maka janin yang dikandungnya
akan mati. Oleh sebab itu, nabi Muhammad saw menunda pelaksanaan hukuman rajam bagi
wanita ghomidiyah sampai melahirkan janinnya, menyusuinya dan sampai menyapihnya.
4. Sesuatu Yang Dilarang Menjadi Boleh Dalam Keadaan Terpaksa Yang Mengancam
Jiwa atau Nyawa.
Diantara penjagaan yang Allah syari’atkan untuk menjaga jiwa adalah bolehnya sesuatu
yang dilarang dalam kondisi darurat yang jika mengabaikannya dapat menyebabkan
kebinasaan dan hilangnya nyawa.Sebagaimana firman Allah swt, “Sesungguhnya Allah
hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang (yang ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS.
2:173)
Rasulullah SAW bersabda:
يَ ِّسرُوا َوالَ تُ َع ِّسرُوا
Imam as-syuyuti berkata, ‘darurat itu adalah sebuah kedaan yang jika mengabaikannya
dapat mendatangkan kebinasaan, dan dalam kondisi tersebut sesuatu yang haram bisa
menjadi boleh.”iv
Jika manusia mendapati kedaan darurat yang dijelaskan oleh para ulama batasannya,
maka boleh baginya memakan bangkai asal diniatkan dalam rangka menjaga keselamatan
jiwa dari kematian. Bahkan menurut sebagian ulama memakan bangkai dalam kondisi darurat
tersebut hukumnya adalah wajib bersandar kepada firman Allah swt “dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan..”(QS. Al-baqarah:195)
Demikian penjagaan terhadap jiwa yang disebutkan dalam syari’at islam, dari uraian di
atas terbuktilah bahwa islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi kemuliaan jiwa.
Nyawa seseorang tidak bisa dibunuh kecuali dengan sebab yang dibenarkan syari’at. Mari
kita yakini dan amalkan bentuk penjagaan tersebut agar terjaga jiwa kita dari perbuatan yang
dilarang dan supaya tercipta kehidupan yang baik dan sejahtera.
i
Shahih Muslim No.145
ii
Sahih Bukhari No.46
iii
Kitab Al-Istis’ab Jilid I, hal 44
iv
Kitab Al-Ahbah Wa An-Nadhair, hal 85