Anda di halaman 1dari 2

Refleksi Pembelajaran Inovatif

STEAM merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi era revolusi industri 4.0 dimana pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia
bergeser kepada bukan sekedar mesin ataupun robot melainkan teknologi yang jauh lebih maju.
Misalkan saja sebuah smartphone yang tidak hanya menggantikan fungsi telepon maupun pesan
singkat saja melainkan dilengkapi dengan fitur kamera, radio, video player, dan lain sebagainya yang
dulunya merupakan perangkat yang terpisah pisah dan kini terhubung dalam satu perangkat yaitu
smartphone. Begitu juga STEAM yang merupakan singkatan dari Sains Teknologi Engineering Art
Mathematic yang merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan dikombinasikan
dengan teknologi yang memudahkan kita dalam proses pembelajaran. Hanya saja dalam
melaksanakan pembelajaran STEAM ini harus pandai pandai dalam melihat karakteristik dari materi,
peserta didik dan juga lingkungan. Terkadang kita sebagai guru masih merasa kesulitan dalam
menghubungkan semua aspek dalam satu materi pembelajaran.

Pembelajaran yang kita laksanakan juga harus melihat kondisi peserta didik. Perbedaan Kondisi
peserta didik juga akan mengakibatkan perbedaan hasil belajar. Misalnya ketika peserta didik sedang
dalam kondisi sedih atau marah pasti dia tidak mood untuk belajar sehingga efek dominonya adalah
hasil belajar yang kurang memuaskan. Selain itu kondisi otak juga berubah rubah, waktu pagi cocok
untuk belajar dan sore hari untuk melakukan pengulangan. Penting bagi para guru untuk memahami
kinerja otak. Bagaimana pun juga otak manusia merupakan salah satu organ yang sangat penting dan
harus dikembangkan potensinya.

Menyambut era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan digitalisasi di segala aspek maka sebagai
guru kita harus menyambut digitalisasi pendidikan yang saat ini tentu dapat dikatakan belum adanya
pemerataan di seluruh pelosok negeri. Namun bagi sekolah sekolah yang berpotensi untuk
melakukan digitalisasi dalam pembelajaran diharapkan dapat menjadi sekolah percontohan yang
nantinya akan menjadi Pioneer untuk sekolah sekolah yang ada di sekitarnya.

Perusahaan perusahaan besar yang bergerak di bidang internet marketing telah menyediakan software
maupun could yang dapat digunakan secara online dalam pembelajaran maupun untuk penyimpanan
data. Namun tidak ada makan siang gratis, untuk mendapatkan yang terbaik tentu harganya tidak
murah. Sementara yang gratis tidak mempunyai fitur yang lengkap sebagaimana yang berbayar. Di
sisi lain belum banyak sekolah sekolah yang memanfaatkan ini kecuali hanya segelintir saja sekolah
sekolah bonafit.

Namun sebagai seorang guru kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan
kemajuan ilmu teknologi dalam sistem pembelajaran. Meskipun menggunakan software maupun
aplikasi dengan fitur terbatas tidak menghalangi kita untuk terus berinovasi dalam rangka digitalisasi
pendidikan untuk menyambut era revolusi Industri 4.0. Tidak berhenti disitu saja perubahan mindset
bahwa game bertolak belakang dengan pembelajaran kini sudah mulai terpatahkan karena game pun
bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Menjadi sebuah prestasi yang
membanggakan apabila kita dapat menciptakan sebuah aplikasi mobile gaming yang dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran yang berjalan semenjak adanya pandemi covid 19 memaksa kita untuk
melakukan inovasi dan salah satunya adalah pembelajaran online. Semua guru di pelosok tanah air
berusaha menyesuaikan diri dengan menggunakan teknologi yang ada. Namun demikian tidak
semestinya peserta didik hanya kita minta untuk belajar otodidak dan kita hanya memberikan materi
yang diunggah di aplikasi online. Jadi harus ada forum yang dimana antara guru dengan seluruh
peserta didik dapat bertatap muka meskipun secara virtual. Tatap muka disini bertujuan untuk
memberikan kontrol sejauh mana pemahaman peserta didik. Bisa jadi ada yang harus didiskusikan
secara detail sehingga tidak bisa kalau hanya sekedar berdebat di chat room padahal rasa keingin
tahuan peserta didik sangat mendesak untuk segera dipenuhi. Maka harus diselenggarakan sistem
blended learning. Begitu pula ketika kita memberikan materi yang didalamnya menggunakan
software atau aplikasi. Meskipun tujuan pembelajaran dapat dicapai tanpa memanfaatkan aplikasi
atau software namun penting bagi kita untuk mempersiapkan peserta didik yang dapat beradaptasi
dengan kemajuan teknologi. Sehingga ada kombinasi antara sistem pembelajaran konvensional
dengan pembelajaran modern. Pada intinya guru harus mempersiapkan peserta didik untuk akrab
dengan kemajuan teknologi. Sehingga menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk memanfaatkan
aplikasi ataupun software dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai