LAPORAN
Oleh :
IMAM SAFI’I
NPM : 1513140003
PRODI BIOLOGI
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui, Mengesahkan,
Ka. Prodi Biologi Dekan FMIPA
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas berkat rahmat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
iman dan ihsan kepada kita. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Rosulillah, Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu mata kuliah yang bertujuan
agar mahasiswa dapat memperoleh wawasan, pengetahuan dan pengalaman terkait
kegiatan yang dilakukan di tempat PKL, serta dapat mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh selama kuliah.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah PKL, telah selesai disusun Laporan
Praktik Kerja Lapang (PKL) yang berjudul “Teknik Sambung Pucuk (Grafting)
Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus longan) di Mangrove Center Tuban”.
Laporan tersebut berisi tentang teknik atau metode sambung pucuk (Grafting)
tanaman kelengkeng, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
grafting. Sebagai ucapan terimakasih, penulis ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung program PKL, diantaranya yaitu :
1. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes selaku Rektor Universitas PGRI
Ronggolawe (UNIROW) Tuban.
2. Dr. Rita Yuliastuti, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIROW Tuban.
3. Annisa Rahmawati, S.Pt., M.Si selaku Ka. Prodi Biologi FMIPA UNIROW
Tuban.
4. Hesti Kurniahu, M.Si selaku Dosen Pembimbing Laporan Praktik Kerja
Lapang (PKL).
5. H. Ali Mansyur, S.Ag., S.P. selaku Pimpinan Mangrove Center Tuban yang
telah memperkenankan dan menyediakan tempat untuk PKL.
6. Imam, selaku pembimbing lapang, petani dan pembudidaya tanaman
kelengkeng dengan teknik sambung pucuk yang telah memberikan pelatihan
tentang teknik sambung pucuk tanaman kelengkeng.
iv
7. Zainul Abidin, selaku pembimbing lapang di Mangrove Center Tuban yang
telah menyediakan saranana prasarana guna melakukan praktik/latihan
sambung pucuk.
8. Dwi Oktafitria, M.Sc., selaku penguji Laporan Praktik Kerja Lapang.
9. Teman-teman mahasiswa Prodi Biologi angkatan 2014 UNIROW Tuban,
khusunya teman satu tempat PKL di Mangrove Center Tuban.
10. Keluarga yang selalu mendukung dan memdoakan, khususnya kepada kedua
orang tua.
Melalui laporan ini penulis berharap dapat memperoleh dan berbagi manfaat
dari kegiatan PKL. Penulis menyadari adanya keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan, oleh karena itu penulis mengharap saran, bantuan dan bimbingannya
dari semua pihak yang terkait untuk Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
c. Pelaksanaan sambung pucuk ..................................................................14
d. Pengovenan dan aklimatisasi .................................................................14
e. Pengamatan foktor-faktor yang mempengaruhi .....................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil .............................................................................................................15
4.1.1 Langkah-langkah sambung pucuk .....................................................15
4.1.2 Hasil praktik sambung pucuk ............................................................17
4.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi ....................................................18
4.2 Pembahasan .................................................................................................19
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................24
5.2 Saran ............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................25
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................27
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Foto Kegiatan...……………………………………………………... 27
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah :
1. Mengetahui teknik sambung pucuk (grafting) tanaman kelengkeng
(Dimocarpus longan) di Mangrove Center Tuban.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan teknik
sambung pucuk (grafting) tanaman kelengkeng (Dimocarpus
longan).
1.4 Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Dapat mengetahui bagaimana teknik sambung pucuk (grafting)
tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan) dan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam sambung pucuk (grafting), serta
mampu mengaplikasikan dan menerapkan pengetahuan yang
diperoleh.
3
2. Bagi Institusi
Dapat membantu dan meningkatkan produksi bibit tanaman
kelengkeng (Dimocarpus longan) dengan teknik sambung pucuk
(grafting) di Mangrove Center Tuban, serta diharapkan dapat menjalin
hubungan kerjasama yang baik antara instansi.
3. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi terkait teknik sambung pucuk (grafting)
dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam sambung
pucuk (grafting) tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BEB III
METODE PELAKSANAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh selama Praktek Kerja Lapang (PKL) di
Mangrove Center Tuban terkait teknik sambung pucuk (garfting) tanaman
kelengkeng (Dimocarpus longan) antara lain yaitu :
4.1.1 Langkah-langkah teknik sambung pucuk
Untuk melakukan sambung pucuk (garfting) seseorang harus
sering berlatih agar terampil dalam menyambung. Berikut ini
adalah gambar ilustrasi langkah-langkah teknik sambung pucuk
(garfting) :
Gambar 4.3. Hasil grafting yang berhasil (kiri) dan gagal (kanan).
Sumber : Dokumentasi pribadi (2017).
Keterangan : keberhasilan hasil grafting tanamn kelengkeng
ditandai dengan munculnya tunas baru (lihat anak panah) pada
batang atas (entres), sedangkan hasil yang gagal ditandai dengan
munculnya tunas baru (lihat anak panah) pada batang bawah dan
batang atasnya kering atau mati.
Panjang entres +
Diameter entres +
Rootstock sehat +
Rootstock tidak sehat -
Panjang rootstock -
Diameter rootstock -
4. Eksternal Suhu +
Kelembaban +
Kesuburan tanah +
4.2 Pembahasan
Perbanyakan tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan) dengan
teknik sambung pucuk (garfting) merupakan teknik memadukan bibit yang
baik dari batang atas dan batang bawah, dimana batang atas produktif
dalam berbuah dan batang bawah memiliki perakaran yang kuat dan
mampu menyerap unsur hara dengan maksimal. (Nalia, 2009) menyatakan
bahwa kegunaan teknik grafting adalah untuk mempersatukan dua sifat
baik tanaman yang berakar kuat serta tumbuh subur kemudian disatukan
dengan tanaman yang buahnya bermutu tinggi. Cara perbanyakan tanaman
dengan sambung pucuk mempunyai kelebihan yaitu memiliki mutu lebih
baik dari induknya, dapat menghasilkan bibit tanaman yang produktif serta
pertumbuhan tanaman yang seragam, selain itu melalui teknik sambung
pucuk penyiapan benih relatif singkat (Mosip, 2010).
Dalam melakukan penyambungan tanaman terdapat berbagai
perbedaan teknik antara petani satu dengan yang lainnya, namun pada
20
terjadinya pertautan antara batang atas dan batang bawah adalah pada
pemotongan bagian tanaman menyebabkan jaringan parenkim membentuk
kalus. Kemudian kalus-kalus tersebut sangat berpengaruh pada proses
pertautan sambungan (Mosip, 2010). (4) Setelah sambungan selesai,
tanaman kelengkeng dibungkus dengan plastik pembungkus guna menjaga
kelembaban. Penggabungan antara batang atas dan batang bawah dapat
terbentuk dengan cara menempelkan entres ke batang bawah supaya
terjadi hubungan pada lapisan kambium antara entres dan batang bawah
sehingga dapat menghasilkan sel parenkim yang disebut dengan kalus, sel-
sel parenkim dari batang bawah dan batang atas masing-masing saling
kontak, menyatu dan membaur, selanjutnya sel-sel parenkim yang
terbentuk akan terdiferensiasi membentuk kambium baru sebagai lanjutan
lapisan kambium batang atas dan batang bawah yang sebelumnya,
kemudian lapisan kambium akan membentuk jaringan vascular baru yaitu
xylem dan floem sekunder sehingga proses translokasi hara dari batang
bawah ke batang atas untuk proses fotosintesis dapat berlangsung kembali
(Indah dan Agung, 2012).
Setelah penyambungan selesai, dilakukan aplikasi pengovenan.
Pengovenan merupakan cara yang dilakukan untuk menjaga kelembaban
dan suhu, dimana pengovenan dilakukan dengan cara meletakan beberapa
hasil sambungan pada suatu bedengan dan kemudian ditutup dengan
plastik dan paranet. Pengovenan dilakukan selama sekitar satu bulan
hingga pertautan sambungan berhasil dengan ditandai tumbuhnya tunas
baru pada batang atas. Didalam pengovenan terjadi mekanisme pertautan
antara batang atas dan batang bawah, jaringan parenkim membentuk kalus,
kemudian kalus-kalus tersebut yang sangat berpengaruh pada proses
pertautan sambungan (Mosip, 2010). Kemudian setelah satu bulan
dilakukan aklimatisasi untuk mengadaptasikan tanaman dengan
lingkungan luar.
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah dilaksanakan
dapat tarik kesimpulan bahwa teknik sambung pucuk (garfting) tanaman
kelengkeng (Dimocarpus longan) yaitu: (1) Persiapan alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti pisau, gunting, plastik pembalut sambungan, palstik
pembungkus tanaman, karet, bibit tanaman kelengkeng atau batang bawah
dan batang atas atau entres. (2) Pelaksanaan sambung pucuk yang meliputi
: persiapan entres yang telah dipotong dan diruncingkan, pemotongan
batang bawah dan dibelah tengah, penempelan batang bawah dengan
entres, pembalutan sambungan dengan plastik, kemudian tanaman
dibungkus dengan plastik. (3) Pengovenan untuk menjaga suhu dan
kelembaban serta aklimatisasi untuk mengadaptasikan tanaman dengan
lingkungan luar.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah
keterampilan orang yang melakukan grafting, waktu pelaksanaan sambung
pucuk (waktu dan musim), kebersihan alat yang digunakan, keadaan
tanaman (batang bawah dan batang atas), pertautan sambungan, suhu dan
kelembaban udara serta kesuburan tanah (media tanam).
5.2 Saran
1. Dalam melakukan penyambungan tanaman kelengkeng (Dimocarpus
longan) dengan teknik grafting disarankan memperhatikan waktu
pelaksanaan, kesterilan alat yang digunakan, dan batang bawah serta
batang atas (entres) yang digunakan.
2. Perlu dilakukan pengamatan serta wawancara yang lebih lengkap lagi
terkait faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan teknik sambung
pucuk (grafting) tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan).
25
DAFTAR PUSTAKA
Hatta, M. L., Hutagalung, Juhasdi dan Modding. 1992. Perngaruh Model Okulasi
Terhadap Keberhasilan Penempelan pada Sirsak. J. Hortikultura 2.
Putri, Dirgahani, Helfi Gustia dan Yati Suryati. 2016. Pengaruh Panjang Entres
terhadap Keberhasilan Penyambungan Tanaman Alpukat (Persea americana
Mill.). Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jurnal
Agrosains dan Teknologi, Vol. 1 No. 1 Juni 2016
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Kegiatan
No Kegiatan Pelaksanaan
1 Perkenalan lapang (tempat PKL) 15,16 November
2 Latihan dasar-dasar budidaya tanaman 2017 di lingkungan
(membuat media tanam, cara-cara budidaya Mangrove Center
dan perbanyakan tanaman dan pemupukan) Tuban
3 Latihan teknik sambung pucuk (grafting) 18 November 2017
tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan) di Ds. Dradah-
RIMBA ELOK Lamongan Blumbang-Kel.
Pring, Kab.
Lamongan
4 Kegiatan konservasi (penanaman mangrove 21-23 November
dan cemara laut) 2017 di kawasan
pantai Ds.
Tasikmadu-Palang-
Tuban
5 Persiapan praktik teknik sambung pucuk 27,28 November
(persiapan alat bahan, media tanam dan 2017 di lingkungan
bedengan, bibit tanaman/batang bawah dan Mangrove Center
batang atas) Tuban
6 Praktik teknik sambung pucuk (grafting) di 2,30 November 2017
Mangrove Center Tuban di lingkungan
Mangrove Center
Tuban
31
Nama : …………………………………………
NPM : …………………………………………
Tempat PKL : …………………………………………
Waktu Pelaksanaan : …………………………………………
ABSENSI
Tgl. 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Ket.
Tgl. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Ket.
Mengetahui, Mengetahui,
Dosen Pembimbing Pimpinan Mangrove Center Tuban
Lampiran 3. Surat-Surat
34