Anda di halaman 1dari 10

SATUAN PENYULUHAN IMUNISASI

Disusun Oleh :
Nama : Putri Aprilita
Tingkat : II A
Nim : PO.71.20.2.18.025
Dosen Pembimbing : Meilina Estiani SKM, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN


PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Pentingnya Imunisasi

Sasaran : Ibu balita yang datang ke posyandu

Tempat : Posyandu

Penyuluh : Putri Aprilita

Hari/Tanggal : Selasa, 7April 2020

Waktu : ± 25 menit

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi, di harapkan ibu-ibu
yang mempunyai anak balita memahami tentang pentingnya imunisasi pada anak-
anaknya

II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi ibu-ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan manfaat imunisasi
3. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5. Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
6. Membawa anak untuk imunisasi

III. MATERI (Terlampir)

IV. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Melistawati
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta, mengatur proses dan lama penyuluhan dan menutup acara
penyuluhan.
2. Penyaji : Alya Yulandari
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
3. Fasilitator : Sarah Nabila
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
4. Observer :Pretty Jayanti Ayu R
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5. Notulen : Sarah Nabila
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta

V. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
Leaflet

VII. KEGIATAN PENYULUHAN

N Tahapan dan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran


O waktu
1. Kegiatan - Memberi salam. - Menjawab salam.
awal/pembuka - Validasi (tanyakan kabar) - Memperhatikan
(5 menit) - Menjelaskan tujuan dan materi dan
yang akan diberikan. mendengarkan.
- Memperhatikan
dan
mendengarkan
2. Kegiatan Inti - Menjelaskan pengertian Memperhatikan
(15 menit) imunisasi dan mendengarkan.
- Menjelaskan manfaat imunisasi
- Menyebutkan penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi
- Menjelaskan jenis dan jadwal
pemberian imunisasi
- Menjelaskan akibat jika anak
tidak diimunisasi
- Memberikan kesempatan untuk
bertanya.
3. Penutup (5 - Menutup penyuluhan dan - Aktif bersama
menit) menympulkan menyimpulkan
- Memberi salam penutup - Membalas salam

VIII. EVALUASI

1. Mengajukan pertanyaan lisan

- Tes awal
1) Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2) Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
3) Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4) Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
5) Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?

- Tes akhir
1) Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2) Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
3) Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4) Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
5) Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?

2. Observasi

1) Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertayaan: apakah diam atau


menjawab
2) (benar atau kurang tepat).Ibu antusias atau tidak.
3) Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
IMUNISASI

A. Defenisi Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan


memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi
tertentu. Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit
yang telah dilemahkan/ dimatikan agar tubuh terlindungi dari penyakit tertentu.
Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan yang diberikan
saat imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat kekebalan
tubuh), bukan menimbulkan penyakit.

B. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Menurunkan angka kematian
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun
bila anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit
lebih parah. Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit
poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah

C. Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)

D. Tempat Pelaksanaan Imunisasi


Imunisasi bisa didapatkan di:
1. Puskesmas
2. Posyandu
3. Rumah sakit atau rumah bersalin
4. Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis

E. Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi

1. Polio (Poliomyelitis)

Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular


melalui air liur. Tanda-tanda awalnya adalah anak demam, batuk dan
menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi kaku, sakit kepala dan kaki
terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan menjadi lemas
dan lumpuh.Walaupun dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup.
Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot pernafasan sehingga anak sulit
bernafas. Polio tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan imunisasi.

2. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat
menular melalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis
TBC pada tulang, meningitis atau radang pada selaput otak dan dapat
menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak dapat menderita
cacat atau terjadi kematian.

3. Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)


Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili.
Menyerang selaput lendir dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari,
disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul kemerahan dimulai dari belakang
telinga, menjalar ke leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh tubuh.
Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit ini adalah Enchepalitis
(radang otak) dan Bronchopneumonia (radang paru).

4. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium
Dyphteriae. Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

- Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat


- Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
- Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang
bila disentuh mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga
suara anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi kematian.

Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat


berbahaya yang akan menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica),
sehingga pada hari ke-14 anak dapat mati mendadak.

5. Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)


Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang
anak-anak selama kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang
berlangsung sekitar 7 – 14 hari kemudian diikuti dengan batuk yang sangat
khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10 – 20 kali batuk beruntun kemudian
muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-
paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga
anak kejang, pingsan, bahkan terjadi kematian.

6. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan
hidup bertahun-tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan.
Penyakit ini menyerang semua usia dengan gejala kejang pada otot muka,
mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan
keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28
hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.

7. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning
pada kulit. Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan
mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.

F. Jenis imunisasi

Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:

1. Imunisasi Polio
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
- Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek
samping, namun kadang anak bisa juga menderita diare setelah
imunisasi polio.
2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
- Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan
pembengkakan kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan
kadang-kadang bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh
sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG,
namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening
yang akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.
3. Imunisasi Campak
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
- Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash
(kemerahan dan gatal), dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak
juga mungkin akan demam setelah 4 – 10 hari penyuntikan. Berikan
obat penurun panas selama anak panas.
4. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan
Tetanus
- Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat
imunisasi DPT. Namun panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari.
Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada daerah suntikan. Keadaan
ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam
tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
5. Imunisasi Hepatitis B
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
- Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek
samping yang berarti

G. Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur Jenis imunsasi
0-7 hari Hepatitis B1
<2bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo1, Polio2
3 bulan DPT Hb Combo2, Polio3
4 bulan DPT Hb Combo3, Polio4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)

H. Waktu yang tidak diperbolehkan imunisasi


1. BCG tidak diberikan bila bayi sedang sakit TBC dan panas tinggi.
2. DPT tidak diberikan bila bayi panas dan kejang`Campak tidak boleh
diberikan bila bayi mendadak panas tinggi

I. Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi

1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak
anjurkan ke puskesmas;
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari
posyandu dan berikan kompres hangat.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas
Imunisasi, Jakarta, (2007).

Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam


Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta, 2008.

Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta,
2008.

Anda mungkin juga menyukai