Satuan Penyuluhan Imunisasi Putri Aprilita
Satuan Penyuluhan Imunisasi Putri Aprilita
Disusun Oleh :
Nama : Putri Aprilita
Tingkat : II A
Nim : PO.71.20.2.18.025
Dosen Pembimbing : Meilina Estiani SKM, M.Kes
Tempat : Posyandu
Waktu : ± 25 menit
IV. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Melistawati
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta, mengatur proses dan lama penyuluhan dan menutup acara
penyuluhan.
2. Penyaji : Alya Yulandari
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
3. Fasilitator : Sarah Nabila
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
4. Observer :Pretty Jayanti Ayu R
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
5. Notulen : Sarah Nabila
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
V. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
Leaflet
VIII. EVALUASI
- Tes awal
1) Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2) Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
3) Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4) Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
5) Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?
- Tes akhir
1) Apakah apa yang dimaksud dengan imunisasi?
2) Apakah tujuan dan manfaat imunisasi?
3) Sebutkan jenis-jenis imunisasi?
4) Sebutkan jadwal pemberian imunisasi?
5) Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?
2. Observasi
A. Defenisi Imunisasi
B. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Menurunkan angka kematian
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun
bila anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit
lebih parah. Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti pada penyakit
poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah
C. Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
1. Polio (Poliomyelitis)
2. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat
menular melalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis
TBC pada tulang, meningitis atau radang pada selaput otak dan dapat
menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak dapat menderita
cacat atau terjadi kematian.
4. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium
Dyphteriae. Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
6. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan
hidup bertahun-tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan.
Penyakit ini menyerang semua usia dengan gejala kejang pada otot muka,
mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung kaku, perut kram dan
keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28
hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.
7. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning
pada kulit. Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan
mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.
F. Jenis imunisasi
1. Imunisasi Polio
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
- Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek
samping, namun kadang anak bisa juga menderita diare setelah
imunisasi polio.
2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
- Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan
pembengkakan kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan
kadang-kadang bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh
sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG,
namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening
yang akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.
3. Imunisasi Campak
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
- Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash
(kemerahan dan gatal), dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak
juga mungkin akan demam setelah 4 – 10 hari penyuntikan. Berikan
obat penurun panas selama anak panas.
4. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan
Tetanus
- Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat
imunisasi DPT. Namun panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari.
Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada daerah suntikan. Keadaan
ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam
tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
5. Imunisasi Hepatitis B
- Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
- Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek
samping yang berarti
G. Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur Jenis imunsasi
0-7 hari Hepatitis B1
<2bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo1, Polio2
3 bulan DPT Hb Combo2, Polio3
4 bulan DPT Hb Combo3, Polio4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)
1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak
anjurkan ke puskesmas;
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari
posyandu dan berikan kompres hangat.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas
Imunisasi, Jakarta, (2007).
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta,
2008.