Nim : P07120018089
Kelas : III.3
Soal :
Jawaban :
1. Proses nyeri mulai stimulasi nociceptor oleh stimulus noxiuos sampai terjadinya
pengalaman subjektif nyeri adalah suatu seri kejadian elektrik dan kimia yang bisa
dikelompokan menjadi 4 proses, yaitu: transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.
Secara singkat mekanisme nyeri dimulai dari stimulasi nociceptor oleh stimulus noxiuos
pada jaringan, yang kemudian akan mengakibatkan stimulasi nociceptor dimana disini
stimulus noxiuos tersebut akan dirubah menjadi potensial aksi. Proses ini disebut
transduksi atau aktivasi reseptor. Selanjutnya potensial aksi tersebut akan ditransmisikan
menuju neuron susunan saraf pusat yang berhubungan dengan nyeri.
Tahap pertama transmisi adalah konduksi impuls dari neuron aferen perifer ke kornu
dorsalis medula spinalis, pada kornu dorsalis ini neuron aferen primer bersinap dengan
neuron susunan saraf pusat. Dari sini jaringan neuron tersebut akan naik ke atas di
medula spinalis menuju batang otak dan talamus. Selanjutnya terjadi hubungan timbal
balik antara talamus dan pusat pusat yang lebih tinggi di otak yang mengurusi respon
persepsi dan afektif yang berhubungan dengan nyeri, tetapi rangsangan nosiseptif tidak
selalu menimbulkan persepsi nyeri dan sebaliknya persepsi nyeri bisa terjadi tanpa
stimulasi nosiseptif. Terdapat proses modulasi sinyal yang mampu mempengaruhui
proses nyeri tersebut, tempat modulasi sinyal yang paling diketahui adalah pada kornu
dorsalis medula spinalis. Proses terakhir adalah persepsi, dimana pesan nyeri di relai
menuju ke otak dan menghasilkan pengalaman yang tidak menyenangkan. (Sudoyo dkk,
2009).
2. anatomi tubuh manusia. Bidang tubuh dibedakan menjadi menjadi 3, yaitu:
Sagital: membedakan bidang tubuh menjadi kiri dan kanan.
Frontal: membedakan bidang tubuh menjadi depan (anterior) dan belakang (posterior)
Transversal: membedakan bidang tubuh menjadi atas (superior) dan bawah (inferior)
BODY PLANES
Dengan mengetahui bidang tubuh, Anda dapat lebih mudah mengkategorikan
gerakan-gerakan sendi synovial sebagai berikut:
1. Gerakan sendi pada bidang sagital:
a. Fleksi: merupakan gerakan menekuk sendi atau memperkecil sudut
antar dua tulang.
b. Ekstensi: merupakan kebalikan dari fleksi yaitu memperbesar sudut
antar dua tulang.
c. Dorsofleksi: menggerakan telapak kaki ke arah depan atau atas.
d. Plantarfleksi: kebalikan dari dorsofleksi yaitu menggerakkan telapak
kaki ke bawah atau belakang.
2. Gerakan sendi pada bidang frontal:
a. Adduksi: menggerakkan anggota gerak mendekati bagian tengah
tubuh (medial).
b. Abduksi: menggerakkan anggota gerak menjauhi bagian tengah tubuh
(lateral).
c. Elevasi: menggerakan tulang belikat ke atas (superior).
d. Depresi: menggerakan tulang belikat ke bawah (inferior).
e. Inversi: menggerakkan sendi kaki ke arah dalam.
f. Eversi: menggerakan sendi ke arah luar.
g. Protraksi: menggerakkan tulang belikat ke depan (anterior) menjauhi
tubuh.
h. Retraksi: menggerakkan tulang belikat ke belakang (posterior)
mendekati tubuh.
3. Gerakan sendi pada bidang transverse:
a. Rotasi: menggerakkan sendi dengan cara memutar pada sumbu
vertikal tulang. Gerakan rotasi dapat bergerak ke dalam (internal)
maupun ke luar (eksternal).
b. Pronasi: memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap
posterior (ke belakang) ketika tangan diluruskan. Apabila siku ditekuk
90 derajat, maka gerakan pronasi akan membuat telapak tangan
menghadap ke bawah (inferior).
c. Supinasi: memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap
anterior (ke depan) ketika tangan diluruskan. Apabila siku ditekuk 90
derajat, maka gerakan supinasi akan membuat telapak tangan
menghadap ke atas (superior).
4. Gerakan sendi pada bidang tubuh gabungan (multiplanar):
a. Sirkumduksi: gabungan fleksi, abduksi, ektensi, dan adduksi yang
menciptakan gerakan melingkar.
b. Oposisi: gerakan melingkar pada ibu jari.