Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KESEHATAN LANSIA DI RW 01

KELURAHAN UNGARAN KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN


SEMARANG

OLEH :

KELOMPOK 5

Darwin Ben Mardon Yulius 0701191009


Alravido Ma’ruf 0701191056
Dimas Agil Yosa 0701191019
Nikadek Noviani Rambu Nati 0701191103
Emiliana Tawuru May 0701191002
Devi Nyandrasari 0701191062
Dina Purnamasari 0701191066
Icha Octaviani Widya Pinasti 0701191046
Yuli Ambar Nirmala Dewy 0701191013
Ani Maftuchah 0701191067

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
2019
BAB 1
KONSEP TEORI
A. LATAR BERLAKANG
Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara (UU RI No 13 tahun 1998). Salah satu hasil
pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya Usia Harapan
Hidup(UHH). Keberhasilan Pembangunan Nasional memberikan dampak
meningkatnya UHH yaitu dari 68,6 tahun 2004 menjadi 70,6 pada tahun 2009
dan diperkirakan pada tahun 2014 UHH sudah mencapai 72 tahun. Meningkatnya
UHH menyebabkan peningkatan jumlah lansia, dimana pada tahun 2020
diperkirakan akan mencapai 28,8 juta jiwa (Kemenkes, 2008).
Berdasarkan data Susenas 2014, jumlah rumah tangga lansia sebanyak 16,08
juta rumah tangga atau 24,50% dari seluruh rumah tangga di Indonesia. Rumah
tangga lansia adalah yang minimal salah satu anggota rumah tangganya berumur 60
tahun ke atas. Jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta jiwa, setara dengan
8,03% dari seluruh penduduk Indonesia tahun 2014. Jumlah lansia perempuan lebih
besar daripada laki-laki, yaitu 10,77 juta lansia perempuan dibandingkan 9,47 juta
lansia laki-laki. Adapun lansia yang tinggal di perdesaan sebanyak 10,87 juta jiwa,
lebih banyak daripada lansia yang tinggal di perkotaan sebanyak 9,37 juta jiwa
(BPS, 2015). Peningkatan usia harapan hidup tersebut belum disertai dengan
peningkatan kualitas hidup yang baik karena bersamaan dengan bertambahnya
usia, terjadi pula penurunan fungsi organ tubuh dan berbagai perubahan fisik
yang terjadi pada semua tingkat seluler, organ, dan sistem. Hal ini
mengakibatkan terjadinya peningkatan kejadian penyakit pada lansia
(Nurchasanah, 2003). Mengingat kondisi tersebut, lansia merupakan suatu
kelompok penduduk yang cukup rentan terhadap masalah baik masalah ekonomi,
sosial, budaya, kesehatan maupun psikologis yang menyebabkan lansia menjadi
kurang mandiri dan tidak sedikit lansia yang membutuhkan bantuan orang lain
untuk melakukan aktivitas seharihari (Suardiman, 2004). Pembinaan kesehatan
lansia yang terpadu dan berkesinambungan diperlukan bagi lansia baik berupa
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan memperhatikan faktor
lingkungan sosial budaya serta potensi yang ada pada masyarakat dalam
Primary Health Care (Suwandono dkk, 2000). Undang Undang Kesehatan No.36
tahun 2009 menyebutkan bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat termasuk lanjut usia dilaksanakan berdasarkan prinsip non
diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Pelayanan kesehatan lansia dimulai
dari tingkat masyarakat di kelompok-kelompok lansia, dan pelayanan di sarana
pelayanan kesehatan dasar dengan mengembangkan Posbindu (pos binaan
terpadu) sebagai wadah perawatan bagi lansia yang berada dibawah pengawasan
Puskesmas setempat. Pelayanan di puskesmas lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
B. Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui latar belakang masalah asuhan keperawatan kelompok lansia
dengan tekanan darah tinggi di masyarakat.
2.    Untuk mengetahui pengertian tujuan asuhan keperawatan kelompok lansia
dengan tekanan darah tinggi di masyarakat.
3.    Untuk mengetahui ruang lingkup asuhan keperawatan kelompok lansia dengan
tekanan darah tinggi di masyarakat.
4.    Untuk mengetahui proses keperawatan kelompok lansia dengan tekanan darah
tinggi di masyarakat.
5.    Untuk mengetahui pengembangan asuhan keperawatan kelompok lansia dengan
tekanan darah tinggi di masyarakat di masa yang akan datang.
C. Waktu dan Tempat Praktik
Praktek dilaksanakan pada tanggal 18 November 2019 – 5 Januari 2020.
Di Dusun Kuncen RW 1, Kabupaten Semarang.
Puskesmas Pembina: Puskesmas Ungaran Barat.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. BATASAN KELOMPOK BINAAN

Lansia dengan tekanan darah tinggi di Dusun Kuncen RW 1, Kabupaten Semarang.


Puskesmas Pembina: Puskesmas Ungaran Barat.
B. MASALAH KESEHATAN
Masalah kesehatan yang sering muncul pada lansia yaitu :
1. Mudah lelah
2. Sulit tidur
3. Nyeri lutut
4. Kesemutan
5. Kepala pusing
6. Pegal linu
C. INDIKATOR-INDIKATOR KESEHATAN KELOMPOK BINAAN
Indikator asuhan keperawatan kelompok khusus lansia dengan tekanan darah tinggi
mencakup upaya-upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan resosilitatif
melalui berbagai kegiatan yang terorganisisasi sebagai berikut  :

1.      Pelayanan kesehatan dan keperawatan


2.      Penyuluhan kesehatan
3.      Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota, kader kesehatan, dan
petugas kesehatan
4.      Penemuan kasus secara dini
5.      Melakukan rujukan medis dan kesehatan
6.      Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat, kader, dan petugas
kesehatan
D. PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN UNTUK KELOMPOK BINAAN
(LANSIA)
1. Lansia mampu melakukan kegiatan secara mandiri
2. Pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan
3. Ketenangan dan produktif sampai akhir hayat
BAB III

PELAKSANAAN PROSES KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Di Dusun Kuncen RW 1 Kabupaten Semarang.
1. DATA  SUBSISTEM
a) Lingkungan Fisik
1) Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, tipe rumah permanen,
jalan di depan rumah agak kotor.
2) Lingkungan terbuka : mayoritas tidak mempunyai halaman rumah yang luas.
3) Kebiasaan: banyak lansia yang enggan memeriksakan kesehatannya secara rutin
karena sibuk dirumah dan tidak ada yang mengantar ke Posyandu.
4) Transportasi: banyak lansia yang berjalan kaki ke posyandu.
5) Pusat pelayanan:  terdapat 1 posyandu, 1 posbindu dan 1 puskesmas.
6) Tempat belanja: dipasar tradisional, pedagang kaki lima dan mini market.
7) Tempat ibadah: masjid.
b) Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
Pelayanan kesehatan terdapat 1 posyandu, 1 posbindu dan 1 puskesmas.
c) Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata-rata lansia mengandalkan uang dari
anak dan suami sebagai buruh. Pendapatan pokok 400.000-900.000 perbulan.
d) Keamanan Dan Transportasi
Keamanan di lingkungan RW 1 ini sangat terjaga, karena tiap malam ada giliran
ronda malam. Mayoritas lansia berjalan kaki karena jarang bepergian jauh karena
sudah tua.
e) Pemerintahan
Posyandu di Desa Kuncen di rumah Ibu RW 01 Kecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang.
Kader yang dimiliki sebanyak 13 orang, yang aktif 13 orang.
f) Politik
Pemerintah sudah memberikan pelatihan kepada kader tentang 5 meja posyandu.
Tensi di pegang oleh petugas dari puskesmas.
g) Komunikasi
Komunikasi lansia mayoritas menggunakan bahasa jawa.
h) Pendidikan
Pendidikan pada binaan lansia mayoritas sampai dengan SLTP
i) Rekreasi
Dari hasil wawancara, kebanyakan lansia hanya mengobrol dengan tetagga,
terkadang ada yang mengasuh cucu.

Aspek Yang Sub Aspek Sumber Metode


Dikaji Data Pengumpulan
Data
Lansia  75 orang yang Pengkajian Wawancara/
memiliki anamnesa
riwayat tensi Pemeriksaan
menunjukan fisik/ angket
hipertensi (Kuesioner)
 16 Orang yang
memiliki
riwayat DM
 Lansia
mengatakan,
jarang
mengecek
kesehatan ke
pelayanan
kesehatan
 Lansia
mengatakan
periksa ketika
ada keluhan
Lampiran

PENGKAJIAN HASIL TABULASI KUISONER LANSIA

1. Apakah sering mengkonsumsi makanan yang mengandung ?

Rutin tingi garam, lemak, Frekuensi Percent


manis, dan pengawet
Ya 91 57%
Tidak 145 43%

Konsumsi Tinggi Garam, Lemak, Manis, dan


Pengawet

YA
TIDAK
43%
57%

2. Apakah rutin memeriksaan tekanan darah ?

Rutin memeriksakan Frekuensi Percent


tekanan darah
Ya 119 53%
Tidak 105 47%

Periksa Rutin Tekanan Darah

YA
TIDAK
47%
53%
3. Apakah ada riwayat penyakit saat ini?

Riwayat penyakit Frekuensi Percent


Hipertensi 75 69%
DM 16 15%
Rematik 17 16%

Riwayat Penyakit

16% Hipertensi
DM
15% Rematik

69%

4. Jenis Kelamin Lansia ?


Jenis Kelamin Lansia Frekuensi Percent
Perempuan 126 52 %
Laki – Laki 114 48 %

Jenis Kelamin

Perempuan
Laki-Laki
48%
53%
5. Apakah Lansia memiliki KMS ?

Memiliki KMS Frekuensi Percent


Ya 143 64 %
Tidak 81 36 %

KMS

YA
36% TIDAK

64%
B. ANALISA DATA

N DATA MASALAH KEPERAWATAN


O
1 Data Wawancara : Defisiensi Kesehatan Komunitas
1. Berdasarkan wawancara yang diakukan Domain 1 : Promkes, Kelas 2 :
kepada 240 lansi yang sudah terkaji di RW Manajemen Kesehatan (00215),
01 bahwa sebanyak 75 warga mengatakan
bahwa dirinya memiliki penyakit
Hipertensi.
2. Berdasarkan wawancara yang diakukan
kepada 240 lansi yang sudah terkaji di RW
01 bahwa sebanyak 16 warga mengatakan
bahwa dirinya memiliki penyakit Diabetes
Mellitus
3. Berdasarkan wawancara yang diakukan
kepada 240 lansi yang sudah terkaji di RW
01 bahwa sebanyak 17 warga mengatakan
bahwa dirinya memiliki penyakit Rematik
Data Observasi :
Kesiapan Meningkatkan Koping
1. Berdasarkan hasil observasi yang komunitas Domain 9 : Koping atau
Toleransi Stress, Kelas 2 : Respon
dilakukan terhadap 240 lansi yang sudah
Koping (00076)
terkaji sebanyak 75 warga memiliki
tekanan darah yang tingi >140
2. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan kepada 240 lansi yang sudah
terkaji di RW 01 Kelurahan Kuncen
Kecamatan Ungaran bahwa sebanyak 7
warga tidak memiliki riwayat diabetes
mellitus
Data Sekunder : Ketidakpatuhan (D0104)
1. Sebanyak 105 warga RW 01 Kelurahan
Kuncen Kecamatan Ungaran mengatakan
bahwa dirinya tersebut menderita
hipertensi dan tidak melakukan cek
kesehatan secara rutin dipelayanan
kesehatan.

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan Rencana Intervensi Implementasi Evaluasi


Keperawatan Kriteria Hasil Proses
Komunitas
Defisiensi Status kesehatan Pengembangan
Kesehatan komunitas ( 2701 ) kesehatan komunitas
Komunitas (8500)
Domain 1 : Definisi : keadaan
Definisi : membantu
Promkes, Kelas umum atau anggota masyarakat
2 : Manajemen kesejahteraan untuk
Kesehatan masyarakat atau mengidentifikasi
(00215), populasi masalah masalah
kesehtaan komunitas,
Definisi : Kriteria hasil : mobilisasi sumber
daya, dan
adaya satu atau 1. tingkat
menerapkan solusi
lebih masalah partisipasi
kesehatan atau dalam Aktifitas-aktifitas :
factor yang pelayanan 1. identifikasi
mengganggu keperawatan bersama
kesejahteraan kesehatan komunitas
atau prefentif mengenai
masalah,
meningkatkan 2. tingkat
kekuatan, dan
resiko masalah partisipasi priortas
kesehatan yang daalam kesehatan
dialamioleh program 2. bantu anggota
suatu populasi kesehatan di komunitas untuk
tempat kerja meningkatakan
3. tingkat kesadaran dan
memberikan
partisipasi perhatian
dalam mengenai
kesehatan masalah
komunitas masalah
4. kesesuaian kesehatan
dengan standar 3. lakukan dialog
untuk
kesehatan
menentukan
lingkungan masalah
5. angka penyakit masalah
kronis kesehatan
6. angka perokok komunitas dan
menggembangk
7. angka cidera an rencana
8. standar tindakan
kesehatan 4. fasilitasi
implementasi
komunitas
dan revisi dari
untuk unkuran rencana
dan evaluasi komunitas
kesehatan 5. bantu angggota
ditetapkan komunitas yang
9. monitoring terkait dengan
standar pengembangan
dan pengadaan
kesehatan
sumber daya
komunitas 6. kembangkan
untuk ukuran strategi untuk
dan evaluasi mengelola
kesehatan konflik
10. demografi 7. bangun
komunitas komitmen
kepada
terwakili dalam
komunitas
perencanaan dengan
dan evaluasi menunjukan
pelayanan bagaimana
kesehatan partisipasi akan
mempengaruhi
kehidupan
individu dan
meningkatkan
outcome
Kesiapan Keefektifan Pengembangan
Meningkatkan program komunitas program (8700)
Koping (2808)
Definisi :
komunitas
Definisi : kualitas perencanaan dan
Domain 9 : kegiatan koordinasi pelaksanaan dan
Koping atau program yang evaluasi kegiatn
Toleransi meningkatkan terkoordiner yang
Stress, Kelas kesehatan, dirancang untuk
2 : Respon mencegah meningkatkan
Koping mengurangi atau kesehatan atau untuk
menghilangkan mencegah
(00076)
masalah kesehatan mengurangi atau
bagi keseluruuhan menghilangkan satu
atau populasi atau lebih masalah
kesehatan pada
Kriteria hasil : kelompok atau
1. Tujuan program masyarakat.
konsisten
dengan Aktifitas-aktifitas:
komunitas 1. Identifikasi
2. Jadwal untuk alternative
kegiatan pendekatan
program utnuk mengatasi
3. Meningkatkan kebutuhan atau
status kesehatan masalah
peserta 2. Pilih pendekatan
4. Pengukuran yang paling tepat
tujuan program 3. Jelaskan metode
5. Kepuasan kegitan dan
poserta terhadap kerangka waktu
program utuk
6. Kepuasan dilakuaknnya
komunitas impelementasi
terhadap 4. Siapkan
program peralatan dan
7. Rencana untuk perlengkapan
mempertahanka 5. Fasilitasi
n program yang perlengkapan
berhasil program oleh
kelompok atau
komunitas
6. pantau kemajuan
pelaksaan
program
7. rencanakan
evaluasi
program
8. edukasi anggota
kelompok
perencanaan
mengenai proses
perencanaan
yang sesuai
9. evaluasi
alternatif
pendekatan
terkait dengan
rincian biaya
kebutuhan
sumberdaya
kelayakan dan
kegiatan yang
dibutuhkan
10. evaluasi
program terkait
reklevansi dan
efisiensi dan
keefektifan
biaya.
Ketidakpatuha Perilaku patuh ( Panduan system
n (D0104) pelyana kesehatan
Definisi : tindakan (7400)
Definisi : inisiatif sendiri
perilaku untuk meningkatkan Definisi : fasilitasi
individu dan kesejahteraan, pasien mengenai
atau pemberian pemulihan, dan lokasi dan
asuhan tidak rehabilitasi secara pengggunaan
mengikuti optimal. pelayanan kesehatan
rencana yang tepat
keperawatan Kriteria hasil :
atau 1. menanyakan Aktifitas :
pengobatan pertanyaan 1. jelaskan system
yang disepakati terkait kesehatan perawatan
dengan tenaga 2. mencari kesehatan
kesehatan, infirmasi segera, cara
sehinggga kesehatan dari kerjannya dan
menyebabkan berbagai macam apa yang bisa
hasil perawatan sumber diharapkan
atau 3. mengevaluasi pasien dan
pengobatan keakuratan dari keluarga
tidak efektif informasi 2. bantu pasien
kesehatan yang atau keluarga
diperoleh untuk
4. menggunakan berkoordinasika
informasi n dan
kesehatan yang mengkomunikas
dapat dipercaya ikan perawatan
untuk kesehatan bantu
mengembangkan pasien atau
strategi keluarga untuk
5. menggunakan memilih
jasa pelayanan professional
kesehatan sesaui perawatan
dengan kesehatan yang
kebutuhan tepat
6. melakukan 3. anjurkan pasien
aktifitas hidup mengenai jenis
harian sesuai pelayanan yang
dengan energy bisa diharapkan
dan toleransi dari setiap jenis
7. melakukan penyedia
skrining sendiri. pelayanan
kesehatan
(misalnnya
perawat
spesialis, ahli
gizi berlisensi,
perawat
berlisensi,
perawat praktisi
berlisensi, terapi
fisik, ahli
jantung, internis,
dokter mata, da
psikolog )
4. informasikan
pasien mengenai
perbedaan
bebagai jenis
pefasilitas
pelayanan
kesehatan
(misalnya RS
umum, RS
khusu, RS
Pendidikan ,
klinik rawat
jalan, dan kinik
bedah rawat
jalan ) dengan
tepat
5. informasikan
pasien mengenai
sumberdaya
masyarakat dan
kontak person
yang tepat di
komunitas
D. POA PLANNING OF ACTION

NO MASALAH MASALAH KEGIATAN NARASUMBER SASARA WAKTU DAN


KESEHATAN KEPERAWATAN N TEMPAT

1 Lanjut usia Defisiensi kesehatan Penyuluhan Lanjut Di Kelurahan Kuncen rw


Komunitas di kesehatan usia 1 Kabupaten Semarang.
Keluruhan Kuncen RW tentang :
1 Kabupaten Semarang
1. Senam
Hipertensi
2 Lanjut usia Kesiapan Melakukan Lanjut Di Kelurahan Kuncen rw
Meningkatkan Koping Cek usia 1 Kabupaten Semarang.
di Keluruhan Kuncen Kesehatan
RW 1 Kabupaten
Semarang

Anda mungkin juga menyukai