Anda di halaman 1dari 15

masterplandesa.

com

Desain dan Tata Ruang Desa


masterplandesa.com

TATA RUANG

?
URGENSI?

REGULASI?

?
P E N A T A A N Bappenas, 2016

R U A N G KONSEKUENSI?

D E S A EFEKTIVITAS?
PAYUNG HUKUM?
D E S A
MANFAAT?
T A N P A

D E S A in
PENATAAN
R U A N G
masterplandesa.com

K O N D I S I
• 
F A K T A
18,98% desa kesulitan akses à jalannya belum
beraspal
•  12% desa keterbatasan komunikasi à 9dak
terjangkau sinyal seluler
•  1,7% daerah di Indonesia belum terjangkau listrik
•  9,82% dari seluruh penduduk Indonesia Ldak
mampu memenuhi kebutuhan dasar

D E S A
•  Angka harapan hidup di Indonesia sebesar 71,41
tahun

UN Habitat (2016) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah


Ter?nggal, dan Transmigrasi (2018)
Perkembangan kemajuan desa dari 2016 – 2019:
masterplandesa.com
•  Peningkatan persentase desa mandiri, desa
maju, desa berkembang
•  Penurunan persentase desa ter9nggal dan
desa sangat ter9nggal
2016
I N D E K S
2018 2019
51.31%

Jumlah desa terLnggal dan sangat terLnggal TREN?


44.69%
lebih banyak dari pada desa mandiri dan maju 43.69%

PERENCANAAN? 39.11%

KEBERLANJUTAN? 31.05%
27.16%

SOSIAL-EKONOMI-
EKOLOGI? 19.13%

11.53%
9.87%
6.89% 8.86%

D E S A
4.89%
1.13%
0.45%
0.24%

MEMBANGUN
Mandiri Maju Berkembang Ter9nggal Sangat
Ter9nggal

Sumber: Kemendes PDTT, 2020


masterplandesa.com
AIR DAN UDARA BERSIH
LAHAN PERTANIAN
TAHUN 2018
7,1 juta ha
(BPS, 2018)
Indonesia tahun 2025 jumlah kabupaten yang
ANGKA KONVERSI LAHAN defisit air 78,4% (Riset UI,2017)
PERTANIAN

Rata-rata 200 ribu
ha per tahun Kebutuhan air bersih Indonesia per orang 150
(Kementrian ATR/BPN, 2018)
liter/ hari (IPBPress, 2018)
PENURUNAN LAHAN
PERTANIAN PERIODE 2013

– 2018 Polusi udara di Indonesia menjadi peringkat ke
650 ribu ha
(BPS, 2013-2018) 5 di dunia dengan rata-rata kema9an 62 ribu
per tahun (Tirto,2019)
FAKTOR PENYEBAB
penduduk industri

KEBUTUHAN PANGAN

?
perumahan lahan PSU 275 296 319
Juta Jiwa Juta Jiwa Juta Jiwa
Proyeksi
Kebutuhan 2030

2020 2025
Lahan
Pertanian 14,31 15,3 16,38
Juta Hektar Juta Hektar Juta Hektar
U
masterplandesa.com

R Perkotaan Perdesaan
Perdesaan
40%

B 50% 50%
Perkotaan
60%

A 2010

2025
N T A N T A N G A N
I Perdesaan
15% Perdesaan
S 33%

A Perkotaan
85%
Perkotaan
67%

S 2050 2035 Sumber: Bappenas, 2015

I PENATAAN RUANG DESA SEBAGAI SOLUSI?


masterplandesa.com

TATA RUANG en?tas memandirikan diri


rekognisi
memberikan ruang
l u a s d e s a
m e l a k u k a n
p e n a t a a n d a n
kebersamaan p e n g e l o l a a n
kesetaraan melakukan pelayanan dasar potensi wilayahnya

UU 6/ 2014 subsidiaritas
keberagaman
pemberdayaan DESA kegotongroyongan
dengan
kekeluargaan mengembangkan aset-asetnya musyawarah
keberlanjutan
demokrasi
kemandirian par9sipasi
Tata Ruang Desa belum diatur secara khusus, di sisi lain, beberapa desa berinisia9f membuat produk kebijakan tata ruang desa, seiring
diberlakukannya UU Desa. Karenanya, urgensi pengaturan tata ruang desa menjadi isu signifikan sebagai kajian hukum yang perlu dirumuskan.

Sebagai subjek yang mempunyai otoritas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa, pemerintah desa mempunyai peluang sinkronisasi
perencanaan pembangunan dengan kebijakan penataan ruang yang ada di wilayahnya. Sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan dan
perencanaan tata ruang perlu dilakukan secara s9multan melalui prinsip par9sipa9f dan boJom up.

Pada akhirnya, perwujudan tata ruang desa 9dak bersifat impera9f (memaksa) untuk disusun namun lebih bersifat fakulta9f (9dak wajib).

DALAM UU DESA
KEWENANGAN BERDASARKAN
masterplandesa.com
HAK ASAL USUL (REKOGNISI) KEWENANGAN LOKAL SKALA DESA (SUBSIDIARITAS)
Pemerintahan Desa Pemberdayaan Kemasyarakatan
Desa Desa Adat Pembangunan Desa
Masyarakat Desa Desa

p e r a n g k a t s i s t e m b a t a s D e s a ; s i s t e m Pelayanan Dasar: pos kesehatan desa seni budaya lokal; K e a m a n a n ,


Desa; organisasi dan administrasi dan informasi dan polindes; tenaga kesehatan desa; l e m b a g a k e t e r 9 b a n d a n
kelembagaan posyandu; kesehatan tradisional; kemasyarakatan dan k e t e n t e r a m a n ;
m a s y a r a k a t Desa; tata ruang dan
narko9ka dan zat adik9f; PAUD; sanggar lembaga adat; fasilitasi Kerukunan warga
adat; m a s y a r a k a t p e t a s o s i a l D e s a ; belajar, sanggar seni budaya, dan pokmas: tani; nelayan; masyarakat desa;
kelembagaan adat; pendataan tenaga kerja Desa; perpustakaan desa; dan kelompok- s e n i b u d a y a ; d a n P e r d a m a i a n ,
masyarakat; p r a n a t a pendataan sektor pertanian kelompok belajar desa. k e l o m p o k l a i n ; menangani konflik
lembaga dan hukum adat; dan sektor non pertanian; PSU Desa: kantor dan balai desa; jalan santunan sosial fakir d a n m e l a k u k a n
h a k pendataan jumlah penduduk desa; jalan usaha tani; embung desa; miskin; fasilitasi rentan, mediasi di desa;
hukum adat; energi baru dan terbarukan; rumah
tradisional; usia kerja, angkatan kerja, miskin, perempuan, dan melestarikan
t a n a h k a s ibadah; pemakaman desa dan pe9lasan; masyarakat adat, dan
Desa; t a n a h k a s pencari kerja, dan 9ngkat d a n
sanitasi lingkungan; air bersih berskala d i f a b e l ; f a s i l i t a s i
par9sipasi angkatan kerja; mengembangkan
t a n a h D e s a Desa adat; desa; irigasi tersier; lapangan desa; p a r a l e g a l ; a n a l i s i s
pendataan berumur 15 tahun gotong royong.
atau tanah hak tanah ulayat; taman desa; saluran untuk budidaya kemiskinan parLsipaLf;
kesepakatan ke atas menurut lapangan perikanan; dan sarana dan prasarana promosi kesehatan dan
m i l i k D e s a pekerjaan jenis pekerjaan dan produksi di desa. Pengembangan
p.69a.4 Ranperdes
k e h i d u p a n gerakan hidup bersih
y a n g tentang APBDes,
status pekerjaan; pendataan ekonomi lokal desa: pasar desa dan kios d a n s e h a t ;
menggunakan Desa adat; b e k e r j a d i l u a r n e g e r i ; desa; tempat pelelangan ikan desa; pembentukan kader
p u n g u t a n , t a t a
j a b a t a n r u a n g , d a n
s e b u t a n organisasi Pemerintah Desa; usaha mikro berbasis desa; keuangan p e m b a n g u n a n d a n
o r g a n i s a s i
setempat; kepala Desa Badan Permusyaratan Desa; mikro berbasis desa; keramba jaring p e m b e r d a y a a n ;
Pemerintah Desa
a d a t d a n apung dan bagan ikan; lumbung pangan p e l a 9 h a n u s a h a
t a n a h perangkat Desa; BUM Desa; harus mendapatkan
dan penetapan cadangan pangan desa; e k o n o m i D e s a ;
bengkok; p e r a n g k a t APB Desa; peraturan Desa;
komoditas unggulan pertanian dan
evaluasi dari Bupa9/
teknologi tepat guna;
tanah pecatu; D e s a a d a t ; kerja sama antar-Desa; izin perikanan desa; penanggulangan hama dan
Walikota sebelum
dan p e n g g u n a a n g e d u n g ditetapkan menjadi
tanah LLsara; dan penyakit pertanian dan perikanan kapasitas masyarakat:
Peraturan Desa.
masa jabatan pertemuan atau balai Desa; terpadu; jenis pupuk dan pakan organik p e m b e r d a y a a n
dan
kepala Desa pendataan potensi Desa; izin untuk pertanian dan perikanan; benih m a s y a r a k a t D e s a ;
p e r a n lokal; ternak secara kolek9f; energi
p . 8 4 a . 1
adat. hak pengelolaan tanah Desa; e k o n o m i p r o d u k 9 f ;
m a s y a r a k a t P e m b a n g u n a n
penetapan Desa darurat mandiri; BUM desa; tambatan perahu; p e r e m p u a n ; t a n i ;
Desa. Kawasan Perdesaan
bencana, konflik, rawan padang gembala; wisata desa di luar masyarakat miskin;
d e n g a n
pangan, wabah penyakit, r e n c a n a i n d u k p e n g e m b a n g a n nelayan; pengrajin;
pemanfaatan Aset
pariwisata kabupaten/ kota; balai benih p e m e r h a 9 d a n
gangguan keamanan, dan D e s a d a n T a t a
ikan; teknologi tepat guna hasil perlindungan anak;
kejadian luar biasa lainnya pertanian dan perikanan; dan sistem
Ruang Desa wajib
pemuda; dan kelompok
skala Desa; pengelolaan arsip m e l i b a t k a n
u s a h a p r o d u k s i p e r t a n i a n y a n g lain sesuai kondisi Desa.
Desa; dan pos keamanan dan Pemerintah Desa.
b e r t u m p u p a d a s u m b e r d a y a ,
pos kesiapsiagaan sesuai
kelembagaan dan budaya lokal.
UU 6/ 2014 dengan kebutuhan Desa.
Perencanaan Pembangunan Penataan
PENATAANRuang
masterplandesa.com
(UU 25/2004 dan 32/2004)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Berdasarkan UU No. 24/2005 dan UU 32/2004 (UU 26/2007 dan Permendan
berdasarkan UU No. 26/2007
RUANG
PUPermen
no. 15,
15,16,
16,17
dan/PRT/M/2009)
17/PRT/M/2009
diacu *payung rencana sektor

HUBUNGAN DOK
NASIONAL
1 4 4
Renstra Renja · RTR Pulau
1. PRESIDEN & 2, 3, 4A
RPJP KL pedoman KL

DAN REN
MENTERI RTRW
Nasional (Dep. PU, Dep. (Dep. PU, Dep.
Nasional
2. BAPPENAS Pertanian, dll) Pertanian, dll)
· RTR Kawasan Strategis Nasional
3. BKPRN
pedoman
semua produk
4. TIAP
2 2 rencana tata ruang
DEPARTEMEN/
diacu pedoman RPJM dijabarkan Perencanaan
nasionalPERENCANAAN
yang terkait Pemb
PEM
KEMENTERIAN
RKP diacu (UU 25/2004
Berdasarkan
dipertimbangkan dan
UU No. 24/200
A. DEP. PU Nasional
B. DEPDAGRI
C. dll NASIONAL
diperhatikan diserasikan melalui
1 4
musrenbang Renstra
PROVINSI
5 6 6 1. PRESIDEN & p
6,7,8A RPJP KL
5. GUBERNUR
RPJP RPJM dijabarkan RKP RTRW
RTRW
MENTERI
Nasional (Dep. PU, Dep.
Provinsi pedoman Provinsi Provinsi · RTR Kawasan Strategis Provinsi Pertanian, dll)
diacu Provinsi
Provinsi 2. BAPPENAS
6. BAPPEDA PROV
3. BKPRN
pedoman diacu pedoman
7. BKPRD PROV RENCANA TATA RUANG PROV A
4. TIAP
8 8 2
DEPARTEMEN/
diselaraskan RENCANA TATA RUANG PROV B
8. SKPD PROV Renstra Renja KEMENTERIAN diacu pedoman RPJM d
A. DINAS TATA
RUANG diacu diperhatikan
SKPD SKPD A. DEP. PU RTR Kawasan Nasional
B. DINAS (Tata Ruang,
pedoman
(Tata Ruang, B. DEPDAGRI
diacuC. dll Perkotaan
KEHUTANAN Pertanian, Pertanian,
C. dll Kehutanan, dll) Kehutanan, dll) RTR Kawasan
diperhatikan
PROVINSI
diserasikan melalui 5 Perdesaan 6
musrenbang 10,11,12A 5. GUBERNUR
RPJP RPJM d
KAB/KOTA
9 10 10 Provinsi pedoman Provinsi
RTRW 6. BAPPEDA ·PROV
RDTR Kabupaten

Rencana Tata Ruang


9. WALIKOTA/BUPATI RPJP RPJM dijabarkan RKP
Kab/Kota pedoman Kab/Kota Kab/Kota diacu
RTRW Kota
Kabupat pedoman
7. BKPRD PROV
10. BAPPEDA KAB/ en · RTR Kawasan Strategis Kabupaten

Daerah
KOTA 8
8. SKPD PROV Renstra
pedoman A. DINAS TATA
RUANG· RDTR Kotadiacu SKPD
11. BKPRD KAB/
KOTA RTRW diperhatikan
12 12 RTRW (Tata Ruang,
Renstra Renja Kabupaten
B. DINAS
Pertanian, p
Kota KEHUTANAN
· RTR Kawasan Strategis Kota
12. SKPD KAB/KOTA SKPD SKPD C. dll Kehutanan, dll)
A. DINAS TATA (Tata Ruang, (Tata Ruang,
RUANG pedoman RENCANA TATA RUANG KAB A.1
Pertanian, Pertanian,
B. DINAS
Kehutanan, dll) Kehutanan, dll) diselaraskan
KAB/KOTA RENCANA TATA RUANG KAB A.2
KEHUTANAN 9 10
C. dll 9. WALIKOTA/BUPATI RPJP RPJM d
diacu Kab/Kota pedoman Kab/Kota
Keterangan : Diacu Diturunkan Diselaraskan
10. BAPPEDA KAB/ 9
DESA PP 43/ 2014 keserasian antar sektor KOTA
PP 47/ 2015 pedoman
RPJM RKP Masterplan 11. KOTA
BKPRD KAB/

13. Kepala Desa



PP 11/ 2019
Desa Desa Desa? 12. SKPD KAB/KOTA RENCANA Renstra 12

SKPD
14. BPD
Musrenbang
Pendekatan Sektoral: kegiatan ekonomi Pendekatan regional: ekonomi
RUANG
A. DINAS TATA
TATA RUANG (Tata Ruang,
Pertanian, p
wilayah dikelompokkan atas sektor. dan keruangan. B. DINAS
15. Masyarakat
Desa
KEHUTANAN
C. dll DESA? Kehutanan, dll)

Keterangan : Diacu Diturunkan Diselaraskan


T A N T A N G A N
masterplandesa.com

•  Strategis, 9dak wajib, sesuai kebutuhan;


•  Fenomena sarana komodifikasi dan transaksi ruang uang;
•  Lemahnya par9sipasi masyarakat;
•  SDM;
•  Konsepsi desa itu fisiografis, ekonomi, poli9k, dan kultur;
•  Belum punya nilai pen9ng;
•  Perencanaan = ak9vitas poli9k yang diperebutkan untuk mencapai tujuan publik;
•  Berbagai 9ngkat perencanaan seringkali mencapai kesimpulan mereka sendiri
mengenai jalan yang benar untuk pembangunan atau pelestarian pedesaan,
yang mungkin bertentangan dengan 9ngkat lain;
•  Perencanaan publik, misalnya, mungkin memiliki aspirasi pembangunan yang
9dak sesuai dengan ambisi masyarakat atau arahan nasional.

Perencanaan juga merupakan produk dari ‘poli9k tempat‘, melegi9masi


kepen9ngan pembangunan tertentu sambil menjadikan yang lain ilegal, 9dak
diinginkan, dan bahkan '9dak berkelanjutan'

(Murdoch dan Lowe, 2003; Sturzaker dan Shucksmith, 2011)


masterplandesa.com
Desa
Rawan
Bencana

Desa Desa
Tema9k/ Strategis
Karakteris9k
Tertentu
URGENSI (Wisata,
Lingkungan,

DESA
LP2B, dll.)

Desa Sub- Kebutuhan


Urban Desa

Perlu menempatkan penekanan dini pada kebutuhan yang dirasakan dari kawasan perdesaan
untuk dilindungi dari perambahan kota; adanya kecenderungan 9dak melihat kawasan
perdesaan sebagai ruang untuk intervensi perencanaan (Gkartzios dan Shucksmith, 2015).
PRODUK

STRUKTUR RUANG
PRODUK TATA RUANG DESA
masterplandesa.com MASTERPLAN

Wisata

Tanggap Bencana Budaya

T E M A T I K
PENYEMPURNA

Ekologis
subsidiaritas rekognisi

WISMA SUKA

Inklusif
kemandirian

Digital
SDG’s

Tangguh
musyawarah
MARGA kegotongroyongan KARYA
par9sipasi

Pro Iklim
demokrasi
pemberdayaan

POLA RUANG
masterplandesa.com
TAHAPAN PENYUSUNAN
RENCANA TATA RUANG DESA PARTISIPATIF

5 SPASIAL-SEKTORAL

TIM TINJAUAN PEMETAAN PETA


SOSIALISASI COACHING DASAR
PERENCANA DOKUMEN SWADAYA
MULTI
5 TRANSEK
STUBAN FGD

MUSYAWARAH
RENCANA DESA KONSEP ANALISIS RONA AWAL
FGD
OPTIONAL

INDIKASI MUSYAWARAH KONSULTASI KAJIAN


UJI PUBLIK
PROGRAM ANTAR DESA PEMDA DAMPAK

Rydin (2011:12) perencanaan sebagai sarana dimana masyarakat secara kolek9f


memutuskan seper9 apa perubahan daerahnya seharusnya dan mencoba mencapai visi
dengan berbagai cara.
AlternaLf Masterplan, contoh:
masterplandesa.com
Kampung Nelayan; Kawasan Pesisir,
DESAIN Kawasan Permukiman, Kampung Wisata,
Agrowisata.
Sayembara Gagasan Desain:
Tahap-tahap: •  Semua orang bisa berpar9sipasi dalam
1.  FGD Analisis desain;
Indikasi Program; •  Tim Perencana memas9kan bahwa desain
2.  FGD Perumusan dapat dibangun;
Tema Masterplan •  Sayembara untuk memilih desain terbaik
Desa;
3.  FGD Analisis Desain:
Masterplan; q  RTH
4.  Penentuan Skala q  Balai Kumpul
Prioritas; q  Perpustakaan/ Pojok Baca
5.  Sayembara q  Jalan Setapak
Gagasan Desain; q  Gerbang Masuk/ Gapura
6.  Penilaian dan q  Patung dan Ukiran
Penetapan Desain; q  Penerangan Jalan
7.  Finalisasi Desain
oleh Tim
Perencana
(Masterplan, DED
dan RAB);
8.  Persiapan
Implementasi.
masterplandesa.com

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai