1. ”Pengaruh Pelatihan High Alert Medications Terhadap Kepatuhan Perawat
dalam Penerapan Prinsip Benar Pemberian Obat Di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta” Author, Sampel Teknik Analisa Data Hasil Tahun, Tempat Irni Sofiani1 , a. Populasi a. Data dikumpulkan Hasil dari penelitian ini adalah: Sri Sundari, dalam melalui observasi, a. Hasil yang diperoleh dalam 2016, penelitian ini wawancara dan studi penelitian ini bahwa pelatihan Universitas adalah petugas dokumen. membuat perubahan terhadap Muhamadiyah kesehatan b. Jenis penelitian adalah pengetahuan dan sikap Yogyakarta rumah sakit deskriptif menggunakan terhadap sasaran keselamatan sebanyak 90 jenis penelitian pasien tentang peningkatan orang. campuran (mixed keamanan obat-obatan yang b. Sampel methodology) dengan perlu diwaspadai. penelitian ini kuasi eksperimen. b. Sebelum diberikan pelatihan, sebanyak 16 petugas belum memahami orang dengan standar SKP III yang harus rincian: dilaksanakan dan komitmen Dokter: 5 yang rendah pada beberapa orang petugas, sehingga pelatihan Apoteker: 2 perlu diadakan rutin dan orang pimpinan harus menunjukkan Asisten komitmen tinggi dan Farmasi: 3 berupaya membangun budaya orang patient safety, selalu Bidan: 2 orang membangun semangat dan Perawat: 4 motivasi petugas. orang. c. Setelah dilakukan pelatihan, c. Teknik pada tahapan membuat pengambilan dokumen kebijakan/ prosedur, sample adalah tingkat pemahaman masing- dengan masing individu dalam purposive melaksanakan prosedur tiap sampling. petugas berbeda sehingga dapat menyebabkan kesulitan interpretasi untuk menjabarkannya ke dalam panduan, maka rumah sakit perlu melakukan studi banding, bimbingan ahli, tukar informasi dan pengalaman dalam pelaksanaan High Alert Medication. 2. “Efektifitas Pelatihan High Alert Medication Terhadap Pengetahuan dan Sikap Petugas di RS KIA PKU Muhammadiyah Kotagede” Author, Sampel Teknik Analisa Data Hasil Tahun, Tempat Siti d. Populasi dalam c. Data dikumpulkan Hasil dari penelitian ini adalah: Johariyah, penelitian ini melalui intrumen d. Kepatuhan perawat sebelum 2019 adalah semua observasi. pelatihan (pretest) dan setelah Universitas perawat di d. Penelitian kuantitatif pelatihan (posttest) pada Aisyiyah ruang rawat dengan desain penelitian kelompok perlakuan adalah Yogyakarta inap sebanyak quasy experimental, p-value 0,005 (< 0,05). Hasil 97 perawat. rancangan pre and post ini menunjukkan ada beda e. Sampel test non equivalent pada pretest dan posttest pada penelitian ini control group design. kelompok perlakuan yang sebanyak 17 e. Penelitian ini berarti pada kelompok perawat menggunakan dua perlakuan ada pengaruh ditambah 3 kelompok responden pelatihan high alert perawat untuk yang diobservasi yaitu medication terhadap antisipasi kelompok perlakuan dan kepatuhan perawat dalam droupout pada kelompok kontrol. Data penerapan prinsip benar kelompok dalam penelitian ini pemberian obatdi RS PKU perlakuan dan berdistribusi tidak Muhammadiyah Gamping kelompok normal, bersifat Yogyakarta. control berpasangan (pretest dan e. Sedangkan pada kelompok f. Usia posttest), sehingga kontrol menunjukkan bahwa responden peneliti memutuskan dari hasil uji berkisar 17-45 untuk melakukan uji Wilcoxonkepatuhan perawat tahun. Wilcoxonpada tiap-tiap sebelum dilakukan pelatihan kelompok. (pretest) dan setelah dilakukan pelatihan (posttest) adalah pvalue 0,779 (> 0,05). Hasil ini menunjukkan tidak ada beda pada pretest dan posttest pada kelompok kontrol yang berarti pada kelompok kontrol tidak ada pengaruh pelatihan high alert medicationterhadap kepatuhan perawat dalam penerapan prinsip benar pemberian obatdi RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta.