2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3588
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
TUGAS AKHIR
Oleh :
Diluluskan di
Medan, 17 Juli 2017
Disetujui Oleh
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Tugas akhir ini memaparkan hasil penelitian tentang rancang bangun prototype
lampu otomatis dengan control suara atau tepukan. Pembuatan alat dilakukan
sebagai salah satu usaha dalam kemajuan teknologi untuk memberikan
kemudahan dan kenyamanan melalui pengembangan sistem otomasi pada rumah
berupa sebuah lampu dengan control tepukan atau suara sebagai saklar On dan
Off. Komponen utama yang digunakan untuk perancangan sistem adalah modul
sensor suara tipe FC-04 yang digunakan sebagai detector suara dan
mikrokontroler Arduino Uno R3 sebagai mikrokontroler, sedangkan perancangan
software menggunakan Arduino IDE. Berdasarkan hasil pengujian, sistem pada
alat yang dibuat mampu menghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis
pada saat diberikan suara atau tepukan dengan waktu respon maksimum 1 detik
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
Berbasis arduino Uno” dengan lancar. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu
pernyataan meraih gelar Ahli Madya pada Program D-3 Metrologi dan
Sumatera Utara. Shalawat dan salam disampaikan kepada junjungan alam Nabi
Tugas akhir ini tidak mungkin tersusun dengan baik dan benar tanpa
adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
4. Ibu Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc. selaku Ketua Program Studi D-3
Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan, namun
penulis berharap tugas akhir ini memberikan kontribusi sekecil apapun bagi
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta wacana bagi mahasiswa D-3
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
Penulis
Halaman
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 1
1.3.Tujuan Penelitian 2
1.4.Batasan Masalah 2
1.5.Metode Penulisan 3
1.6.Sistematika Penulisan 3
2.1.SensorSuara FC-04 5
4.4.Pengujian LCD 31
BAB V PENUTUP 34
5.1.Kesimpulan 34
5.2.Saran 34
DAFTAR PUSATAKA 35
LAMPIRAN
Halaman
2.1.Condensor microphone 5
2.4.Arduino Uno R3 11
2.5. LCD 12
3.5.Software Arduino.cc 24
Halaman
2.1.Deskripsi Arduino 8
10
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
otomasi yang dapat diterapkan di rumah adalah sistem yang dapat menyalakan
mematikan lampu tanpa harus berinteraksi langsung dengan saklar yang terdapat
yang dapat dikontrol dengan tepukan atau perintah suara sebagai pengganti saklar
on dan off yang terdapat pada lampu pada umumnya. Apa bila didalam ruangan
atau daerah sekitar lampu tidak terdapat suara yang cukup bising yang terpapar ke
sensor maka lampu tidak akan menyala. Dengan demikian penggunanaan litrik
untuk lampu tersebut akan menjadi lebih hemat karena kebanyakan orang sering
lupa untuk memtikan lampu pada rumah mereka terutama pada bagian kamar.
1.2.Rumusan Masalah
Alat lampu otomatis ini terdiri dari dua bagian utama yaitu sistem perangkat
11
1.3.Tujuan Penelitian
aplikasinya.
1.4.Batasan Masalah
Agar perancangan yang dibahas dalam tugas akhir ini tidak terlalu luas dan
menyimpang dari topik yang telah ditentukan, maka penulis perlu membatasi
12
berkaitandenganperancanganini.
maupunperangkat lunak.
1.5.Metode Penulisan
alat ini.
1.6.Sistematika Penulisan
membagi dalam beberapa bab, serta memberikan gambaran secara garis besar isi
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, tujuan dan manfaaat penelitian,
13
Bab ini merupakan landasan teori yang membahas tentang teoriteori yang
Berisikan kesimpulan tentang hasil rancangan yang telah dibuat serta saran dalam
14
LANDASAN TEORI
lemahnya gelombang listrik yang akan dihasilkan. Salah satu contoh komponen
yang termasuk dalam sensor ini adalah condeser microphone atau mic.Bentuk
fisik dari condeser mic yaitu berbentuk bulat dan memiliki kaki dua, dapat dilihat
15
Ketika elemen tersebut terisi dengan muatan, medan listrik akan terbentuk
terhadap ruang yang terbentuk diantaranya. Variasi akan lebar space antara
relatif terhadap backplate yang disebabkan oleh adanya tekanan suara yang
mengenai diafragma. Hal ini akan menghasilkan sinyal elektrik dari gelombang
Pada frekuensi tinggi, akan menghasilkan suara yang lebih halus dan
Mudah akan mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi
16
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
17
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa
pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino
sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita ketika
Tegangan pengoprasian 5V
18
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau
mengirim (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang
sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan
nilai.
fungsi analogWrite().
5 LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika
pin bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.
19
eksternal.
adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
3. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam
adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack yang memperluas
sebuah permukaan atau kotak.Sebagai catatan, bahwa jarak antara pin digital 7
20
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
ataupun layar komputer. Pada bab ini aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD
dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai
penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.
21
PIN Deskripsi
1 Gnd
2 VCC
3 Penagtur Kontras
4 RS
5 RW
6 Enable
15 VCC
16 GBD
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”.Bus data terdiri dari
4-bit atau 8-bit.Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai
merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat
cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang
ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu
22
membuat sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan
program harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur
kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.Saat
jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat
(tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur
RS berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai
sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll).
Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII
Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar maka RS harus diset ke
“1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0) saat informasi pada
data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam kondisi high “1”,
maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari LCD. Instruksi
pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status LCD), lainnya
Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur (tergantung mode yang dipilih
pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6 dan DB7.Mengirim data
secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode operasi primer. Untuk
23
dalam sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk
bit (3 pin untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih
apakah data atau instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD.
Jika bit ini di set (RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat
dibaca atau ditulis. Jika bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim
2.4. Relay
medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di
sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan
elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam,
logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara.Cara ini kerap
digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam
ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus
listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke
lilitan diputuskan.
24
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
4. Spring
Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan
Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini adalah
Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay
25
Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan Throw-
nya melebihi dari 2 (dua).Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun
Function)
26
(Short).
27
METODOLOGI PENELITIAN
Perancangan ini telah dilakukan pada bulan Juni 2017 sampai Juli 2017 di
rumah tinggal Tanjung Morawa dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
komponen elektronik
Komponen Mekanik
28
2. Sensor suara FC-04 sebagai detector suara dan input dari alat
Alat lampu otomatis ini terdiri dari dua bagian utama yaitu sistem perangkat
terdiri dari rangkaian sumber tegangan, sistem rangkaian sensor dan sistem
A
SENSOR SUARA R LCD
I LAMPU
ADAPTOR 12 V
N
29
keseluruhan. Input atau blok sensor suara akan mendeteksi suara yang ada pada
ruangan sekitar lampu terutapa suara tepukan, sensor suara akan mengubahnya
akan memproses inputan yang diberikan oleh sensor suara untuk mengaktifkan
dan menonaktifkan relay yang selanjutnya dari relay kemudian lampu akan dapat
menyala dan mati tergantung kondisi sensor pir pada saat itu.
Lcd pada alat control lampu dengan tepukan ini berfungsi sebagai display
untuk menpilkan status dari alat, misalkan pada saat lampu dalam kondisi
menyala maka lcd akan menampilkan status alat dengan tulisan yang terdapat
pada lcd yaitu “lampu hidup”. Begitu juga sebaliknya pada saat lampu dalam
kondisi mati, maka lcd akan menampilkan status dari alat dengan tulisan yaitu
“lampu mati”.
menjadi 3 bagianyaitu :bagian input dan bagian output .Bagian input terdiri dari 2
buah input yaitu Adaptor 12 V dan sensor suara sedangkan bagian output terdiri
dariLcd dan lampu. Kkonsep awal produk melalui sistem yang diimplemetasikan
terhadap mikrojontroler arduino uno dan sensor suara berupa rancangan yang
berbentuk sebuah prototype lampu dengan control tepukan atau suara dengan
30
Bagian ini terdiri dari sensor tepuk dan power supply, sensor tepuk yang
digunakan adalah tipe FC-04 yang sudah dilengkapi dengan modul sehinggan
Adaptor 12
V
Keterangan :
2. Kaki GND pada senor suara FC-04 dihubungkan ke Pin GND pada
Arduino
3. Kaki VCC pada senor suara FC-04 dihubungkan ke Pin VCC pada
Arduino
4. Kaki OUT pada senor suara FC-04 dihubungkan ke Pin D10 pada
Arduino
31
Pada lampu dengan control tepukan atau suara ini terdapat 2 buah output
yang digunakan yaitu lampu dan lcd 2x 16. Kedua output ini akan bekerja sesuai
RELAY
Ketrangan :
tepukan ini menghasilkan sebuah prototype yang disusun dari kedu rangkaian tadi
yaitu bagian input dan output.Maka dihasilkan sebuah prototype alat seperti
gambar berikut.
32
33
Bahasa C merupakan salah satu bahasa yang cukup popular dan handal
34
mesin (kode biner) dan memastikan apakah terdapat error atau warning pada
35
Mulai
Input Data
Ada Perintah ?
ya tidak
Lampu Menyala
Lampu Mati
Selesai
36
alat yaitu alat akan terlebih dahulu di aktifkan apabila tidak ada perintah yang kita
berikan, maka alat akan tetap aktif dimana kondisi lampu mati dan pada LCD
Apabila ada data yang kita masukkan yaitu data masukkan yaitu mic
condenser dari sensor suara FC-04 menerima paparan suara atau tepukan maka
lampu akan menyala dan pada lcd akan ditampilkan status dari alat yaitu dengan
tulisan “Lampu Hidup”. Demikian juga sebalik saat lampu dalam kondisi high
atau menyala kita masukkan kembali inputan berupa suara atau tepuka ke sensor
suara FC-04 maka lampu akan mati dan kemudian lcd akan menampilkan status
37
didapatkan hasil bahwa bekerja dengan baik begitu juga dengan komponen
38
seperti suara percakapan, tepukan, music dari Handphone, suara kendaraan dan
int OutputDO=10;
39
void setup(){
//Inisialisasi I/O
pinMode(Led,OUTPUT);
pinMode(OutputDO,INPUT);
lcd.begin(16, 2);
lcd.print("--SENSOR TEPUK--");
void loop(){
val=digitalRead(OutputDO);
if(val==HIGH)
if(digitalRead(Led)== LOW){
digitalWrite(Led,HIGH);
lcd.setCursor(0,1);
delay(500);
else
40
lcd.setCursor(0,1);
digitalWrite(Led,LOW);
delay(500);
4.4.Pengujian LCD
baik atau tidak. Dimana LCD akan menampilkan status dari alat pada saat alat
dihidupkan. Pengujian ini bertujuan, baik atau tidaknya LCD untuk di gunakan,
Lcd menampilkan
Saat alat dihidupkan (Start)
“Sensor Tepuk”
Lcd menampilkan
Lampu menyala
“Lampu Mati”
Lcd menampilkan
Lampu mati
“Lampu Mati”
41
#include <LiquidCrystal.h>
void setup(){
//Inisialisasi I/O
pinMode(Led,OUTPUT);
pinMode(OutputDO,INPUT);
lcd.begin(16, 2);
lcd.print("--SENSOR TEPUK--");
void loop(){
val=digitalRead(OutputDO);
if(val==HIGH)
if(digitalRead(Led)== LOW){
digitalWrite(Led,HIGH);
lcd.setCursor(0,1);
delay(500);
42
lcd.setCursor(0,1);
digitalWrite(Led,LOW);
delay(500);
43
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
menyala dan mati saat sensor menerima paparan suara (pada pengujian
2. Sistem dapat bekerja dengan baik ketika ada paparan suara yang mengenai
mic condesor pada sensor suara. Maka output dari sensor suara akan
suara yang cukup kuat untuk mengaktifkan lampu namun jika sensitivitas
5.2.Saran
44
2. Alat akan bekerja lebih efekti jika diberi fitur yang dapat mengontrol
45
http://belajarelektronika.net/rangkaian-saklar-lampu-otomatis-sensor-suara-
tepuk-tangan/
http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.co.id/2013/03/arduino-uno.html
https://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
http://subobtp.blogspot.co.id/2011/02/lampu-tepuk-menyalakan-atau-
mematikan.html
46