Tipe Kel PDF
Tipe Kel PDF
KONSEP DASAR
I. Konsep Keluarga
A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
B. Tipe Keluarga
a. Keluarga Inti (Nuclear Family), terdiri atas ayah, ibu, dan anak
(kandung atau angkat) yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
lama maupun hasil dari perkawinan baru, satu atau keduanya dapat
8
d. Keluarga “Dyad”(Dyadic Nuclear), terdiri atas suami istri yang sudah
e. Keluarga duda atau janda (Single Family), terdiri atas satu orang tua
(ayah atau ibu) akibat perceraian atau kematian pasangannya dan anak-
f. Single Adult, yaitu wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan
a. Unmarried Parent and child, yaitu keluarga yang terdiri dari satu
orang tua (biasanya ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah atau
yang tidak ada hubungan saudara, hidup bersama dalam satu rumah,
bersama
e. Cohibing Couple, dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama
tanpa pernikahan
9
C. Tugas keluarga (Effendy, 1998)
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
tertalu muda.
b. Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan, tugas pokok tersebut adalah,
sebagai berikut:
masing-masing.
10
h) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
1. Peran formal
5) Peran rekreasi.
8) Peran seksual
b) Peran perkawinan
11
c) Peran informal
kelompok.
"setengah jalan".
atau keakraban
E. Struktur Keluarga
b. Struktur peran
12
diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal/informal.
c. Struktur kekuatan
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap atau keyakinan yang mengikat anggota
F. Fungsi Keluarga
b. Fungsi psikologis, yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi
pada keluarga.
13
Friedman (1988) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai berikut:
a. Fungsi afektif
14
2) Keseimbangan saling menghargai
dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang tuanya.
15
keterpaduan (connectedness) yang memuaskan. Anggota keluarga
berpadu dan berpisah satu sama lain. Setiap keluarga menghadapi isu-
b. Fungsi Sosialisasi
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
16
tempat tinggal maka keluarga memerlukan sumber keuangan.
sebagai berikut:
perubahannya.
17
memutuskan sebuah tindakan. Tindakan kesehatan yang dilakukan
atau teratasi.
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat, tetapi jika
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak
18
keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit.
komponen kunci dalam setiap kerangka kerja dan setiap tahapnya keluaraga
baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan
Dimulai ketika anak pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir
Dimulai ketika anak pertama telah berusia enam tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
19
Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, berlangsung selama
enam hingga tujuh tahun. Tahap ini dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal
Ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir
ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak
yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh
tahun-tahun puncak persiapan dari dan oleh anak -anak untuk kehidupan
Dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun,
lainnya meninggal.
1. Definisi
masyarakat yang ditujukan atau dipnsatkan pada keluarga sebagai unit atau
20
sebagai saran atau penyalur (Murwani, 2007).
kelompoknya.
A. pengertian
besarn ya ukuran fisik karena terjadi pembela han dan bertamb ah banyakn ya
Perkemb angan adalah proses yang herhuh ungan dengan fungsi organ atau
alat tubuh karena terjadi nya pemata ngan. Pada pematan gan ini terjadi
21
diferen siasi sel dan maturas i alat atau organ sesuai denagn fungsin ya.
Pertum buhan dan perkemb angan merupak an proses yang terjad i bersama -
sama secara utuh, karena seorang anak tidak mungkin tumbuh kembang
sempurn a bila hanya bertam bah besarnya saja tanpa diserta i bertamb ahnya
kepand aian dan ketramp ilan, dan sebalik nya kepand aian dan ketramp ilan
dengan energi. Erikson melihat adanya suatu keterat uran yang sama antara
perkembang an psikolo gis dari pertumb uhan fisis dan ia mengemu kakan
melihat bahwa anak adalah suatu gabunga n dari organis me, ego, dan
hayatnya menjad i 8 fase dengan berbgai tugas yang harus diseles aikan pada
setiap fase. dari 8 fase penulis mengamb il satu fase yaitu fase masa balita
(1-3 tahun) pada fase masa balita ini anak sedang belajar untuk menegakkan
karena itu masih perlu mendapat bimbingan yang tegas. Meskipun lingkungan
terhadap pengalaman yang dapat menimbulkan ragu dan malu. Bila anak
berhasil mengendalikan diri tanpa harus kehilangan harga diri, maka akan
22
Sebaliknya bila ia tidak diberi kesempatan untuk bisa mengendalikan
diri secara mandiri melainkan terlalu banyak dikendalikan dari luar, maka
dalam fase ini adalah sifat-sifat obsesif-kompulsif dan yang lebih berat lagi
1. Berat Badan
Pada masa pra sekolah kenaik an berat badan rata - rata 2 kg per tahun.
2. Tinggi Badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Rata-rata kenaikan
tinggi badan pada anak pra sekolah adalah 6-8 cm per tahun.
3. Kepala
4. Gigi
pada umur 1 tahun sebagian besar anak mempunya i 6-8 gigi susu. Selama
tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 buah, sehingga jumlah seluruh nya sekitar
14-16 gigi, dan pada umur 2½ tahun sudah terdapa t 20 gigi susu.
5. Jaringan Lemak
Selain otot-otot, jaringan lemak juga menentu kan ukuran dan bentuk
tubuh seseor ang. Pertamb ahan jumlah sel lemak meningk at pada trimete r
kehamil an sampai pertenga han masa bayi. Banyak dan besarn ya sel
23
lemak menentu kan gemuk atau kurusnya seseor ang, pertumb uhan
6. Organ-organ Tubuh
pattern), Pola neural ( Brain and head pattern ), Pola limfoid (Lymphoi d
patter n), Pola genital ( Reprodu ctive pattern ). Yang mengik uti
pertumb uhan pola umum adalah tulang panjang , otot skelet (pada
neonatu s 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan), sistem
Perkemb angan otak bersama -sama tulang tengkor ak yang melind unginya,
mata dan telinga berlangs ung lebih dini. Berat otak waktu lahir 25% berat
otak dewasa, pada umur 2 tahun 75% dan pada umur 10 tahun sudah 95%
A. Pengertian
dari 3 kali sehari. Serta perubahan dalam isi lebih dari 1 g sehari dan
24
perubahan jumlah, konsistensi, frekwensi, dan warna dari tinja (whaley
c) diare adalah pola buang air besar yang tidak normal dengan bentuk tinja
encer dan peningkatan frekwensi yang lebih dari biasanya (FKUI, 1991 ).
Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak
normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer
dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari
Dehidrasi
1) Definisi
antrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. (Sylvia A. Price, 1994)
25
2. Skor Maurice King
KETERANGAN :
a. Skor :
(1997).
Derajat ringan apabila previus water losses (cairan yang hilang karena
26
urine, penguapan kulit pernafasan) sebanyak 100 ml per kg BB, dan
Derajat berat apabila previus water losses sebanyak 125 ml per kg BB,
27
normal water losses sebanyak 80 ml per kg BB dari concomitant water
Tubuh dalam keadaan normal terdiri dari 60% air dan 40% zat
padat seperti protein dan mineral. Pada anak pemasukan dan pengeluaran
28
B. Anatomi fisiologi
1. Lambung
29
a) Anatomi Lambung (gaster)
liter. Secara anatomis lambung terbai atas fundus, corpus dan antrum
30
partikel yang kecil, mengaduk dan mencampur makanan tersebut
Ada beberapa tipe kelenjar pada lapisan ini menurut price, Sylvia, A,
kurang penting.
31
mm dan melindungi lapisan lambung terhdap kerusakan oleh
seliaka. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah arteri
32
Gambar2.2. Lambung
(Sumber: http:www.medicastore.com)
b) Fisiologi lambung
33
stimulasi utama sekresi asam hidroklorida.
yaitu:
relaksasi.
lambung.
4) Sekresi mucus.
34
2. Usus-halus
diurai lebih lanjut oleh cairan pencernaan dari hati dan pankreas.
usus halus pada orang hidup sekitar 12 kaki (3,6 m) dan hampir 22
kaki (6,6 m) pada kadaver (akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian
2006).
35
c) Ileum panjangnya sampai 2,5 meter merentang sampai menyatu
36
Omentum minus merupakan lipatan peritoneum yang terbentang dan
kelenjar.
37
lipatan-lipatan ini menyebabkan gambaran usus halus menyerupai
mukosa seperti jari-jari yang jumlahnya sekitar empat atau lima juta
dan terdapat di sepanjang usus halus. Vili panjangnya 0,5 sampai 1,5
mikroskop cahaya. Bila lapisan permukaan usus halus ini rata, maka
hingga 1,6 juta cm2, yaitu meningkat sekitar seribu kali lipat.
a. Struktur Vilus
lakteal dan kapiler vilus. Epitel vilus terdiri atas dua jenis sel: sel
38
goblet penghasil mukus, dan sel absorptif (dengan mikrovili yang
sel-sel ini akan lepas ke dalam usus. Pematangan dan migrasi sel
39
b. Pendarahan dan Persarafan
Wilson, 2006).
40
b) Fisiologi usus halus
gastrointestinal.
oleh kerja ptialin, HCI, pepsin, mukus, renin, dan lipase lambung
41
vitamin larut-lemak dipertahankan dalam larutan sampai dapat
enzim ini terdapat pada brush border villi dan mencerna zat-zat
42
Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang
43
lemak (A, D, F, dan K) diabsorpsi dalam duodenum dan untuk
3. Usus besar
44
bergerak ke rectum, untuk disimpan sampai dikeluarkan melalui
anus.
hingga kanalis ani. Diameter usus besar sudah pasti lebih besar
daripada usus kecil, yaitu sekitar 6,5cm (2,5 inci), tetapi makin dekat
ujung sekum. Sekum menempati sekitar dua atau tiga inci pertama
fekal dan usus besar ke dalam usus halus. Kolon dibagi lagi menjadi
kolon sigmoid bersatu dengan rektum, dan hal ini merupakan alasan
45
kolon sigmoid hingga anus (muara ke bagian luar tubuh). Satu inci
terakhir dan rektum disebut sebagai kanalis ani dan dilindungi oleh
otot sfingter ani eksternus dan internus. Panjang rektum dan kanalis
tetapi terkumpul dalam tiga pita yang disebut sebagai taenia koli.
besar jauh lebih tebal daripada lapisan mukosa usus halus dan tidak
46
mesenterika inferior mendarahi belahan kiri (sepertiga distal kolon
mengakibatkan hemoroid.
47
sfingter rektum. Rangsangan parasimpatis mempunyai efek yang
berkaitan dengan proses akhir isi usus.fungsi usus besar yang paling
penting adalah absorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir selesai
berlangsungnya defekasi.
48
demikian, kapasitas absorpsi usus besar adalah sekitar 1500 hingga
tidak terabsorpsi, bakteri, sel epitel yang terlepas, dan mineral yang
tidak terabsorpsi.
disebabkan oleh bakteri dan bukan oleh kerja enzim. Usus besar
amino dan zat yang lebih sederhana seperti peptida, indol, skatol,
fenol, dan asam lemak. Bila asam lemak dan HCI dinetralisasi oleh
berbagai gas seperti NH3, CO2. l-l, H2S dan CH4 membantu
49
pembentukan flatus dalam kolon. Dalam sehari secara normal
dicerna.
atau haustra meregang dan dan waktu ke waktu otot sirkular akan
Terdapat dua jenis peristaltik propulsif (1) kontraksi lambat dan tidak
Kejadian ini timbul dua sampai tiga kali sehari dan dirangsang oleh
50
dikendalikan oleh sfingter ani eksterna dan interna. Sfingten intema
voluntar otot stingter eksterna dan levator ani. Dinding rektum secara
51
satu tempat dan tidak dapat dikeluarkan, maka disebut sebagai
C. Etiologi
a) Faktor infeksi
broncho pneumon ia
a. Malab sorbsi karbohi drat : disakar ida, monosak arida pada bayi
makanan .
52
D. Patofisiologi
gangguan osmotik yaitu akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat
usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus
dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
makanan sehingga timbul diare, sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
(Ngastiyah, 1997).
E. Manifestasi klinik
nafsu makan berkurang, kermudian timbul diare. Tinja cair rnungkin disertai
lendir atau lendir dan darah. Warna tinja makin lama berubah kehijau-hijauan
karena bercampur dengan empedu, anus dan daerah sekitarnya timbul lecet
karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin
banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus
selama diare, gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan
53
dapat disebabkan karena lambung turut meradang akibat gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien telah banyak kehilangan
cairan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak yaitu berat badan turun, turgor
berkurang, mata cekung, ubun-ubun besar menjadi cekung (pada bayi) selaput
lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. Berdasa rkan banyakn ya
cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidras i ringan, sedang dan berat.
Bila berdasa rkan toksini tas plasma dibagi menjadi dehidras i hipoton ik,
dengan gejala denyut jantung menjadi cepat, nadi cepat dan kecil, tekanan
(oliguaria sampai anuria). Bila sudah terjadi asidosis metabolik pasien akan
3 Produk -produk metaboli k yang bersif at asam tidak dapat dikelua rkan
4 Berpind ahnya ion natrium dari cairan ekstra sel ke cairan intrase l.
54
Menurut Suriadi dan Yuliani (2001), manifes tasi klinis dari diare yaitu :
1. Sering buang air besar dengan konsist ensi tinja cair atau encer
2. Terdapa t tanda dan gejala dehidra si, yaitu : turgor jelek (el astisit as kulit
3. Kram abdomin al
4. Demam
6. Anorexi a.
7. Lemah
F. Penatalaksanaan
1. Non farmakologi
55
Dalam tatalaksana diare di rumah: Jika anak tidak diberi ASI maka
susu formula tetap diberikan. Jika berumur kurang dari 6 bulan dan
anak di bawah usia 6 bulan yang tidak diberi ASI, berikan 100-
tangga.
2. Farmakologi
56
antibiotic, intoleransi laktosa, infeksi virus, infeksi bakteri, dan oleh
giardialambia.
absorbens dan agens hidrofilik yang mengurangi air dalam usus, dan
a. Absorbens
b. Agens hidrofilik
c. Obat antimotilitas
57
Difenoksilat mirip petidin dan memiliki kerja opiate, namun non
G. Koplikasi
1. Kehilan gan air dan elektrol it (terjadi dehidra si) yang mengaki batkan
bertamb ah)
3. Hipogli kemia
1. Biodata Keluarga
kelamin, dan jumlah anggota keluarga yang ada pada keluarga. Umur
pada dua tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi pada golongan
umur 6-11 bulan, pada masa diberikan makanan pendamping. Hal ini
karena belum terbentuknya kekebalan alami dari anak pada umur di bawah
2. Riwayat Keluarga
ada atau tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami diare tidak
58
3. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan yang kotor akan beresiko tinggi untuk terkena penyakit diare.
jika ada anggota keluarga yang sakit selalu periksa ke Puskesmas atau ke
sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu yang telah
1. Pengkajian Keluarga
2. Mengidentifikasi Data
59
keluarga maupun sosial yang merupakan sistem integrasi dan kesanggupan
3. Data Identitas
a. Usia
Usia sangat berkaitan dengan kejadian diare. Dan diare juga lebih
terjadi pada dua tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi pada
b. Jenis Kelamin
c. Pekerjaan
d. Pendidikan
karena dengan pendidikan yang rendah, daya ingat klien, afektif dan
60
mengenal tentang daire dan akibat serta pentingnya fasilitas kesehatan.
e. Hubungan (genogram).
ada atau tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami diare
keturunannya
f. aktivitas.
Penderita diare tidak ada kaitannya dengan penyakit yang lain misalnya
6. Data Lingkungan
61
anak-anak yang berumur antara 6 bulan sampai 3 tahun.
setempat
d. Sistem pendukung
7. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
62
yang lebih lanjut.
c. Peran
8. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosial
penanggulangannya.
63
mengenal masalah diare penyakit tersebut akan mengakibatkan
komplikasi.
c) Memodifikasi Lingkungan
d. Fungsi Reproduksi
e. Fungsi Ekonomi
64
daerah yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga memudahkan
Adanya rasa cemas dan takut akan mempengaruhi hipotalamus yang dapat
a. Pemerik saan tinja makrosk opis dan mikroko pis, PH dan kadar gula jika
diduga ada intoler ansi gula (sugar intole rance) biakan kuman untuk
b. Pemerik saan darah, darah perifer lengkap , analisi s gas darah dan
elektro lit (terutam a Na, K, Ca, dan P serum pada diare yang disert ai
kejang).
c. Pemerik saan kadar ureum dan kreatin in darah untuk mengeta hui faal
ginjal.
65
K. Pathways
Waktu Absorbsi
berkurang Hospitalisasi Defekasi sering Kerusakan integritas kulit
Dehidrasi
66
L. Diagnosa Keperawatan
Diagnos a keperaw atan yang mungki n muncul pada klien Gastroen teritis
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
a. Pencegahan Primer
67
a) Beri penyuluhan tentang pentingnya nutrisi
penyakit diare
b. Pencegahan Sekunder
hygiene
c. Pencegahan Tersier
memburuk
a. Pencegahan Primer
kulit.
68
b. Pencegahan Sekunder
b. tanda-tanda infeksi
c. Pencegahan Tersier
memburuk
4. Cemas
a. Prevensi Primer
Tuberkulosis Paru.
b. Prevensi Sekunder
69
c) Jelaskan tentang lamanya pengobatan agar penderita tidak merasa
cemas
c. Prevensi Tersier
pencegahan diare
70