Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI

“ TINGKATAN STRATEGI “

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi
Yang diampu oleh Dosen : DRS.Sutrisno M.M.

Di susun oleh :

SITI MASWATI (171010550729)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang memberi Rahmat dan HidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul TINGKATAN STRATEGI.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyumbangkan tenaga, pikiran dan materi baik moril maupun materil serta
memberikan dorongan kepada kelompok kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kelompok kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan dan kemampuan yang kelompok kami miliki. Oleh karena itu kelompok kami
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan penulisan makalah
ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.

Tangerang,.....April 2020

Penulis
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 3
A. Latar Belakang................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. 3
C. Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 5
A. Pembahasan........................................................................................................................ 5
Tingkatan Strategi Dalam Perusahaan.................................................................................... 7
Tingkat korporasi.................................................................................................................... 7
Tingkat bisnis......................................................................................................................... 8
Tingkat Fungsional................................................................................................................. 9
Strategi keunggulan biaya...................................................................................................... 16
Studi kasus............................................................................................................................. 19
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 24
Kesimpulan........................................................................................................................... 24
B. Saran ............................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
lnternet memiliki potensi untuk menciptakan lebih banyak nilai bagi para pelanggan
dalam bentuk biaya-biaya yang lebih rendah dan bentuk-bentuk diferensiasi tambahan.
lnternet semakin mempengaruhi pilihan perusahaan akan strategi tingkat-bisnisnya.
Dalam contoh-contoh lain, lnternet mempengaruhi bagaimana perusahaan
menerapkan suatu strategi tingkat bisnis ketika ia telah dipilih. Untuk mencapai daya saing
strategis dan menghasilkan laba di atas rata-rata, suatu perusahaan rnenganalisis lingkungan
eksternalya, mengidentifikasi peluang-peluang terdapat di dalamnya, menentukan mana dari
sumber daya dan kapabilitas intemalnya yang menjadi kompetensi ini, dan memiljh suatu
strategi yang tepat untuk mengimplementasikannya. Susunan tindakan ini diperlukan oleh
semua perusahaan yaitu mereka yang bersaing melalui sarana-sarana yang bersifat lebih
tradisional, juga perusahaan-perusahaan yang mencari laba di atas rata-rata sebagai usaha
yang berbasiskan Intemet.
Suatu strategi adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan
terkoordinasi, yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti dan mendapatkan
keunggulan kompetitif. Strategi itu memiliki tujuan dan mendahului pengambilan tindakan
yang menerapkannya, dan menunjukkan pemahaman bersama akan tujuan dan misi
perusahaan.Suatu strategi yang diformulasikan secara efektif memimpin, mengintegrasikan,
dan mengalokasikan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi perusahaan sehingga ia dapat
mengatasi lingkungan eksternalnya.
Sebuah strategi yang efektif juga merasionalisasikan tujuan dan misi strategis
perusahaan dan apa yang akan dilakukan untuk mencapainya. Informasi tentang sekelompok
besar variabel, termasuk pasar, pelanggan, teknologi, keuangan tingkat dunia, dan perubahan
ekonomi dunia, harus dikumpulkan dan dianalisis untuk memformulasikan dan menerapkan
strategi-strategi dengan benar.

B. Rumusan Masalah
Apa saja tingkatan strategi dalam perusahaan?
Apa yang dimakud dengan keunggulan biaya?
Apa saja contoh dari diversifikasi?
C. Tujuan
Dapat mengetahui tingkatan strategi dalam perusahaan.
Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan keunggulan biaya.
Dapat menjelaskan contoh dari diversivikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Seperti yang di jelaskan oleh Kuncoro (2005: 1-2) dalam buku yang berjul “Strategi
Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif” di jelaskan mengenai strategi menurut Itami,
strategi merupakan penentuan kerangka kerja dari aktivitas bisnis perusahaan dan
memberikan pedoman untuk mengordinasikan aktivitas sehingga perusahaan dapat
menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan
dengan jelas lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa
yang hendak dijalankan.

Sedangkan menurut Andrews, bahwa strategi merupakan pola sasaran, tujuan dan
kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang dinyatakan dengan
mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, atau yang seharusnya dijalankan
oleh perusahaan.

Kuncoro sendiri mendefenisikan strategi adalah pemimpin bisnis perusahaan


merealisasikan filosofinya. Selanjutnya bahwa strategi seharunya berkaitan dengan keputusan
“besar” yang dihadapi organisasi dalam melakukan bisnis, yakni suatu keputusan yang
menentukan kegagalan dan kesuksesan organisasi. Penekanan pada “pola tujuan dan
kerangka kerja” menyatakan bahwa strategi berkaitan dengan prilaku yang konsisten,
maksudnya ketika suatu strategi telah ditetapkan, maka perusahaan tidak dapat menarik
kembali.

Berbeda dengan pendapat David (2006: 17) strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan jangka panjang. Strategi juga dapat diartikan sebagai tindakan potensial yang
membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah
yang besar. Selain itu, strategi dapat mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka
panjang, khusus untuk lima tahun dan beriorientasi kemasa depan. Strategi memiliki
konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor
internal yang dihadapi oleh perusahaan.

Menurut Hit, Ireland dan Hoskisson, “ Strategy is an integrated and coordinated set of
commitments and actions designed to exploit core competencies and gain a competitive
advantage.” Termonologi strategi pada 20 mulanya berasal dari literatur mengenai perang.
Dalam perspektif itu bisnis dimaknai sebagai pertempuran dan pesaing adalah musuh,
sedangkan pemerintah berperan membuat dan melaksanakan berbagai aturan (Sampurno
2003: 03).

Sedangkan menurut Milles dan Snow et,.al dalam Kuncoro (2005: 88-89)
mengungkapkan bahwa keberhasilan suatu organisasi dalam menggunakan strategi untuk bisa
beradaptasi dengan lingkungan pesaingnya dapat melalui beberapa strategi diantaranya yaitu:

1. Strategi Prospektor (Prospector) yaitu strategi yang mengutamakan pada keberhasilan


organisasi dalam berinovasi, selalu menciptakan produk baru dan kesempatan pasar yang
baru.

2. Strategi bertahan (Defender) yaitu perusahaan dengan strategi bertahan biasanya


mementingkan stabilitas pasar yang menjadi targetnya.

3. Strategi Penganalisis (Analyzer) yaitu merupakan strategi analisis dan imitasi.


Organisasi yang menggunkan strategi ini akan menganalisis ide bisnis baru sebelum
organisasi untuk memasuki bisnis tersebut .

4. Strategi reaktor yaitu organisasi yang bereaksi terhadap perubahan lingkungan dan
membuat suatu perubahan hanya apabila terdapat tekanan dari lingkunganya yang
memaksa organisasi tersebut untuk berubah.

 Strategi Bisnis
Strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat unit bisnis. Di dalam strategi
tingkat ini yang ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna di
dalam merumuskan strategi bisnis sebainya didasarkan atas analisis persaingan yang
dicetuskan oleh Michael Porter

 Lima Kekuatan Kompetitif Porter


Pendekatan Porter didasarkan atas analisis 5 kekuatan persaingan. Tekanan persaingan
mencakup:
1. Ancaman Pendatang Baru, perusahaan yang memasuki industri yang membawa
kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa pasar yang baik dan laba, akan tetapi
semua itu sangat tergantung kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya.

2. Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu
industri sebab pemasok dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi
kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan juga
naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual produk naik maka
sesuai dengan hukum permintaan, permintaan produk akan menurun. Begitu pula jika
pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas produk penghasil juga akan
turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.

3. Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli akan selalu berusaha mendapat produk
dengan kualitas baik dan dengan harga yang murah. Sikap pembeli semacam ini
berlaku universal dan memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan.
Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitas (harganya tidak
mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli (konsumen) tidak akan membeli
produk perusahaan.

4. Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara fungsional mempunyai


manfaat yang serupa dengan produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk
dan harga yang lebih rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang yang
berpenghasilan rendah akan tetapi ingin tampil dengan status lebih tinggi dari keadaan
sebenarnya.

5. Persaingan Antar Pesaing, persaingan konvensional selalu berusaha sekeras mungkin


untuk merebut pangsa pasar perusahaan lain. Konsumen merupakan objek persaingan
dari perusahaan yang sejenis yang bermain di pasar. Siapa yang dapat memikat hati
konsumen maka perusahaan akan dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat
memikat konsumen maka berbagai cara dilakukan mulai dari memberikan fasilitas
khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga murah atau diskon.

1. Tingkatan Strategi Dalam Perusahaan


Ada 3 jenis strategi secara umum menurut Griffin (2000);
1. Strategi di tingkat korporasi
Tingkat Strategi yang pertama dalam dunia bisnis adalah Strategi di Tingkat
Korporasi atau Corporate Level Strategy, Strategi korporasi menangani seluruh ruang
lingkup strategis perusahaan terutama dalam menentukan tujuan dan sasaran suatu
perusahaan. Strategi ini diperlukan untuk menentukan bisnis apa yang harus atau
ingin dimiliki oleh perusahaan seperti jenis produk yang akan diproduksi dan dimana
produk tersebut harus dipasarkan. Corporate Level Strategy juga menentukan arah
yang akan dituju oleh perusahaan dan peran setiap unit bisnis dalam perusahaan untuk
mencapai arah tersebut.
Ada dua hal penting yang harus dilakukan pada strategi di tingkat korporasi, yaitu :
1. Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan (Korporasi)
Pernyataan Visi adalah pernyataan yang menggambarkan tujuan dan kondisi dimasa
depan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka menengah atau jangka panjang. Visi
atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Vision ini berfungsi sebagai panduan yang jelas
untuk memilih tindakan saat ini dan di masa yang akan datang.
Pernyataan Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh
perusahaan untuk mewujudkan visi tersebut. Misi atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Mission ini memberikan arah dan batasan-batasan proses pencapaian tujuan.
2. Menentukan Obyektif atau Tujuan Perusahaan (Korporasi)

Obyektif Perusahaan atau Tujuan Perusahaan yang ditentukan adalah alat yang mendasari
semua perencanaan dan kegiatan strategis dan berfungsi sebagai dasar untuk membuat
kebijakan dan mengevaluasi kinerja. Contoh Obyektif Perusahaan diantara seperti
menghasilkan laba, meminimalkan pengeluaran atau memperbesar pangsa pasar dan lain-
lainnya.

2. Strategi Unit Bisnis (Unit Business Level Strategy)

Strategi di Tingkat Unit Bisnis adalah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan
dari setiap unit bisnis seperti unit bisnis layanan, produk, divisi ataupun anak perusahaan.
Strategi ini dijalankan oleh masing-masing unit bisnis namun harus bersinergi dan
mendukung strategi korporasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan induk. Strategi di
Tingkat unit Bisnis ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat melihat unit bisnis mana
yang unggul dan unit bisnis mana yang perlu ditingkatkan lagi.

Memiliki Strategi di tingkat Unit Bisnis ini memungkinkan perusahaan


mempertimbangkan biaya dan manfaat dari setiap unit bisnis dan memutuskan posisi yang
tepat untuk pengalokasian sumber daya perusahaan bahkan dapat digunakan untuk
memutuskan kapan waktunya untuk melakukan divestasi atau menjual unit bisnis yang tidak
berkontribusi positif sehingga manajemen puncak perusahaan dapat fokus pada unit bisnis
yang paling penting untuk pencapaian strategi korporasi.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan pada Strategi di Tingkat Unit Bisnis ini yaitu :
1. Membedakan Perusahaan kita dengan Kompetitor. Salah satu cara yang terbaik untuk
mengetahui apakah unit bisnis kita telah melakukan yang terbaik adalah dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini memungkinkan kita untuk
meninjau lingkungan persaingan dan menentukan strategi yang tepat untuk unit bisnis
kita.
2. Menetapkan Obyektif (Tujuan) dan tindakan-tindakan yang mendukung strategi di
tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi. Sasaran kita saat membuat strategi
unit bisnis adalah untuk menetapkan obyektif atau tujuan dan inisiatif yang
mendukung unit bisnis sekaligus berkontribusi terhadap obyektif (tujuan) perusahaan
secara keseluruhan.

3. Strategi Fungsional (Functional Level Strategy)

Strategi di Tingkat Fungsional adalah strategi yang dirumuskan secara spesifik pada area
fungsional tertentu untuk mendukung strategi unit bisnis. Area fungsional ini meliputi
departemen-departemen yang terdapat di unit bisnis seperti pemasaran, produksi, keuangan,
sumber daya manusia, IT serta penelitian dan pengembangan. Strategi Fungsional ini
biasanya dihasilkan dan dievaluasi oleh kepala departemen seperti kepala pemasaran, kepala
keuangan, kepala produksi dan operasi. Individu-individu ini dapat membantu memastikan
bahwa departemen menjalankan elemen strategis yang ditetapkan serta memastikan
komponen-komponen di fungsional ini membantu mendukung strategi di tingkat unit bisnis
maupun strategi di tingkat korporasi.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan strategi di tingkat
fungsional, yaitu :

1. Memahami setiap perincian proyek dan pengukurannya.


2. Pastikan Strategi yang ditetapkan di tingkat fungsional ini harus selaras dengan
strategi di tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi.
3. Hanya perlu mengukur data-data penting yang menentukan pencapaian terhadap
sasaran dan tujuan utama.

Cara pengambilan keuntungan pada sektor yang lain yaitu;


a) Pengambilan perusahaan tertentu (acquisition). Strategi ini di lakukan dengan jalan
membeli atau mengambil alih perusahaan lain.
b) Diversifikasi yang tidak berhubungan (unrelated di fersivication). Strategi ini di
lakukan dengan jalan membentuk suatu bisnis pada baru untuk pengambilan alih
perusahaan pada sektor yang berbeda.
c) Penentuan strategi berdasarkan analisis Matriks BCG. Model analisis yang
diperkenalakn oleh BOSTON CONSTULING group untuk mengetahui bagimana
posisi perusahaan dalam sektor bisnis yang di jalankannaya.

Matriks BCG dapat di uraikan sebagai berikut:


a) Question Mark. Berarti bahwa dapat tidaknya perusahaan melanjutkan bisnis yang
sedang di jalankanya sangat  bergantung misalnya; pada kondisi keuangan yang ada.
b) Star. Berarti bahwa perusahaan tengah meraih suksesnya dalam bisnis.
c) Cash Cow. Berarti perusahaan mengalami kesuksesan yang tinggi dengan
memperoleh pendapatan yang berlebih dari pangsa pasar yang tinggi sekalipun
pertumbuhan pasar relatif rendah.
d) Dogs. Berarti perusahaan mengalami kondisi yang buruk dalam sektor bisnis yang di
jalankannya. Maka dapat di simpulkan menggunakan analisis Matriks BCG
perusahaan dapat menilai apakah masih perlu di kembangkan atau justru ditutup.

3. Strategi Utama (Main Strategy)


Strategi utama atau main strategy adalah strrategi yang dapat di pilih oleh perusahaan
untuk mempertahankan kegiatan perusahaan dalam jangka panjang.
Ada 3 strategi utama yaitu:
- Strategi pertumbuhan
- Strategi kestabilan
- Strategi penghematan

Strategi korporasi atau strategi perusahaan merupakan strategi yang dimiliki perusahaan
yang mencakup keseluruhan bisnis atau usaha yang dimiliki perusahaan.
Strategi tersebut ditujukan untuk memperoleh keunggulan kompetitif perusahaan
dari berbagai bisnis yang dikelolanya.
Strategi korporasi pada dasarnya untuk mengetahui :
a. Di mana perusahaan kita sekarang ?
b. Di mana perusahaan ingin berada ?
c. Bagaimana cara perusahaan untuk bisa sampai kesana ?

Macam-macam strategi korporasi :


1. Strategi diversfikasi
Strategi diversifikasi merupakan salah satu macam korporasi, yang bias dilakukan
perusahaan dalam mengelola bisnisnya, diversifikasi ini berarti melakukan
pembedaan dengan bisnis yang telah ada.
2. Strategi Alternatif
Menurut Jauch dan Glueck menyatakan ada 4 strategi alternatif yang bisa dilakukan
oleh perusahaan:
a. Startegi stabilitas
b. Strategi eskpansi
c. Strategi penciutan
d. Strategi kombinasi
3. Strategi Integrasi
Strategi integrasi merupakan strategi penyatuan dengan menggabungkan perusahaan
baik itu merger, membeli perusahaan, dan lainnya.

2. Strategi di tingkat bisnis


Strategi di tingkat bisnis adalah strategi yang di lakukan dalam rangka
mempertahankan kemampuan kompetensi dari perusahaan di bandingkan para pesaingnya
pada bisnis yang sama.
Ada 5 faktor pendorong kompetensi dari Michael Porter atau dikenal sebagai Five Forces
faktor model :
 Pelanggan. Ialah faktor utama mengapa sebuah bisnis di jalankan.
 Persaingan dalam bisnis yang sama. Dalam persaingan dalam bisnis yang sama
atau antara perusahaan dengan perusahaan pesaing yang menjalankan bisnis yang
sama.
 Potensi Pendatang baru. Adalah potensi masuknya pendatang baru dalam bisnis
yang sama yang akan menjadi pesaing baru bagi perusahaan.
 Pemasok Faktor Input. Adalah faktor pemasok faktor input yang di butuhkan
dalam bisnis yang di jalankan.
 Perusahaan Subtitusi. Adalah perusahaan perlu menyadari bahwa jika kondisi
bisnis berubah, maka pelanggan dapat beralih ke perusahaan subtitusi.

 Strategi Pemosisian (positioning strategy)


Strategi Pemosisian (positioning strategy) dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan
dengan cara bagimana perusahaan dapat memperoleh perhatian dari pelanggan atau
memenangkan persaingan.
Menurut Porter, ada 3 jenis strategi umum (generic strategy) yaitu :
1. Strategi Keunggulan Biaya. Ialah strategi di lakukan perusahaan jika perusahaan
memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya di bandingkan dengan biaya yang
di keluarkan oleh perusahaan pesaingnya.
2. Strategi Diferensiasi. Ialah strategi ini di lakukan untuk memengaruhi proses
persaingan dengan perusahaan pesaing.
3. Srtrategi Fokus. Ialah strategi ini di lakukan ketika perusahaan tidak dapat melakukan
strategi keunggulan biaya,sehingga lebih menfokuskan perhatian pada satu jenis
perusahaan secara penuh untuk mempertegas ketidakpastian pelanggan yang akan
memberi produk kita.

 Strategi penyesuaian (Adaptive Strategy)


Strategi penyesuaian dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memilih strategi yang
paling sesuaiketika perusahaan berhadapan dengan berbagai perubahan yang terjadi
dilingkungan bisnis yang sedang dijalankan.
Terdapat 4 jenis strategi penyesuaian yaitu :
 STRATEGI DEFENDERS. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan perusahaan agar tetap bertahan dalam bisnis yang dijalankan.
 STRATEGI PROSPEKTORS. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejjar
pertumbuhan secara lebih agresif.
 STRATEGI ANALYZER. Strategi ini merupakan gabungan antara strategi deferens
dan strategi prospector. Perusahaan menjawab peluang peluang yang ada hanya
terbatas pada beberapa peluang saja.
 STRATEGI REACTORS. Strategi ini tidak memiliki strategi yang konsisten.
Perusahaan yang melakukan strategi ini cenderung bersifat reaktif dan menunggu
peluang yang ada dan bagaimana perusahaan lain menjawab peluang tersebut.
Strategi bisnis dilakukan oleh pihak manajerial yang mengelola usaha. Unit bsinis ini yang
menghubungkan antara tingkat korporasi dan tingkat fungsi. Strategi bisnis ini memberikan
dampak hanya pada produk tertentu saja. Strategi tingkat bisnis berupa sejumlah komitmen
dan aktivitas yang ditetapkan perusahaan untuk memberikan nilai lebih pada pelanggan
secara terintegrasi dan juga terkoordinasi.
Macam-macam strategi tingkat bisnis (Porter):
a. Cost leadership strategies (strategi keunggulan biaya)
b. Diferentiation strategies (strategi pembedaan)
c. Strategi Biaya Rendah Terfokus
d. Strategi pembedaan terfokus
e. Strategi biaya rendah atau pembedaan terintegrasi

3. Strategi di tingkat fungsional


Strategi ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi langsung atau
derect strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis
bisnis tertentu yang dijalankan, dan tidak ada pada tingkat perusahaan maupun sector bisnis
yang diprerdagangkan.

Ada 2 faktor yang menentukan bagaimana strategi ditingkat fungsional.


1. Kesamaan pasar. Kesamaan asar terkait dengan tingkat persainggan yang sama antara
kedua perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkan.
2. Kesamaan sumber. Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan dimana
perusahaan memiliki kesamaan dalam paktor mana mereka bersaing.

Strategi ditingkat fungsional sering kali dikenal sebagai strategi aksi dan reaksi. Dimana
jumlah perusahaan dan pesaingnya disuatu bisanis relative sedikit. Akibat jumlah perusahaan
pada suatu bisnis sedikit, maka aksi dan reaksi dari persaingan antar perusahaan akan sangat
tampak agresif dan saling membalas satu sama lainnya.
Strategi ditingkat Fungsional sering kali di namakan sebagai strategi langsung atau derect
strategy. Hal ini disebabkan perusahaan cenderung melakukan persaingan pada jenis bisnis
tertentu yang dijalankan, dan tidak ada pada tingkat perusahaan maupun sector bisnis yang
diprerdagangkan.
Ada 2 faktor yang menentukan bagaimana strategi ditingkat fungsional.
1. Kesamaan pasar. Kesamaan asar terkait dengan tingkat persainggan yang sama antara
kedua perusahaan dalam hal meraih pelanggan melalui jenis produk yang ditawarkan.
2. Kesamaan sumber. Kesamaan sumber terkait dengan keadaan persaingan dimana
perusahaan memiliki kesamaan dalam paktor mana mereka bersaing.
Strategi ditingkat fungsional sering kali dikenal sebagai strategi aksi dan reaksi.
Dimana jumlah perusahaan dan pesaingnya disuatu bisanis relative sedikit.
Akibat jumlah perusahaan pada suatu bisnis sedikit, maka aksi dan reaksi dari
persaingan antar perusahaan akan sangat tampak agresif dan saling membalas satu
sama lainnya.
Guna untuk menentukan sebuah strategi fungsional, maka para manajer yang menentukan
strategi harus:
 Melakukan identifikasi kompetensi inti perusahaan atau unit bisnisnya.
 Memastikan bahwa kompetensi ini tersebut diperkuat.
 Mengelola kompetensi ini dengan melindungi keunggulan kompetitif

Contoh Strategi Fungsional :


A. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran (marketing strategy) berkaitan dengan penetapan harga (pricing),
penjualan (selling), dan pendistribusian (distributing) produk. Beberapa strategi pemasaran
yang dapat digunakan oleh perusahaan atau unit bisnis adalah :
a. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)
Dengan menggunakan strategi pengembangan pasar, suatu perusahaan atau unit bisnis dapat :
1. Merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pangsa pasar saat ini, yaitu melalui
penyerapan pasar (market saturation) dan penetrasi pasar (market penetration).
(contoh: unilever menggunakan periklanan dan promosi untuk mengimplementasikan
strategi penyerapan)
2. Mengembangkan pasar baru bagi produk yang ada saat ini
(contoh: Perusahaan Arm & Hammer menggunakan strategi ini dengan cara
menemukan kegunaan baru dari produknya yaitu soda kue)
b. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)
1. Mengembangkan produk baru untuk pasar yang telah ada saat ini.
Selain dengan merek baru, menggunakan merek produk yang sudah sukses namun untuk
jenis produk yang berbeda juga dapat dilakukan sebagai cara pengembangan produk. (contoh:
Smith & Wesson yang sudah dikenal dengan produk senjata api genggam, menggunakan
nama yang sama untuk produk parfum pria)
2. Mengembangkan produk baru untuk pasar yang baru
(Contoh: Arm & Hammer membuat produk pengurang polusi untuk digunakan pada
pabrik pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara. Berbeda sekali dari bisnis dan
produknya selama ini yaitu toko bahan makanan)
c. Strategi Dorong dan Tarik (Push and Pull Strategy)
1) Strategi mendorong (push strategy)
Dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah uang yang besar pada promosi
perdagangan untuk mendapatkan atau mempertahankan pajangan produk di rak-rak
pada outlet pengecer. (contoh: pemberian diskon)
2) Strategi menarik (pull strategy)
Merupakan strategi di mana periklanan “menarik” produk melalui saluran distribusi.
Perusahaan mengeluarkan lebih banyak uang untuk periklanan yang didisain untuk
membangun kesadaran merek sehingga pembeli akan mencari produk tersebut.
(contoh: iklan kartu perdana di stasiuin TV)
d. Strategi Penetapan Harga Skim dan Penetrasi (Skimming & Penetration Pricing Strategy)
1) Skimming pricing
Merupakan penetapan harga produk baru yang menawarkan peluang untuk
“menyendok krim” dari puncak kurva permintaan dengan suatu harga yang tinggi
dengan pertimbangan produknya adalah baru dan pesaingnya sedikit.
2) Penetration pricing
Merupakan penetapan harga produk baru dengan memanfaatkan peluang untuk
mendapatkan pangsa pasar dengan harga yang rendah agar dapat mendominasi
industri.
3) Dynamic pricing
Merupakan penetapan harga di mana harga berubah-ubah berdasarkan permintaan,
segmen pasar, dan ketersediaan produk

B. Strategi Keuangan
Strategi keuangan berkaitan dengan modal dan aliran dana yang mengalir dalam perusahaan.
Contoh strategi :
o Pinjaman jangka pendek
o Pinjaman jangka panjang

o Pendanaan ekuitas

o Pendanaan ulang

o Kebijakan deviden

C. Strategi SDM
SDM dalam suatu perusahaan merupakan hal yang terpenting. Manusia yang menentukan
strategi dan manusia juga yang kan mengambil keputusan.
Contoh strategi:
o Rekrutmen dan penelitian

o Penilaian dan manfaat

D. Strategi penelitian dan pengembangan dan operasional


Contoh:
o Penekanan pada riset dan pembangunan

o Teknologi

o Kapasitas Operasi

o Bahan dan perlengkapan

o Kualitas dan produktifitas

4. Strategi keunggulan biaya


Alasan utama menjalankan strategi integrasi ke depan, strategi ke belakang, dan
strategi horizontal adalah untuk mendapatkan manfaat kepemimpinan biaya rendah atau nilai
terbaik. Tetapi, kepemimpinan biaya umumnya harus dijalankan dalam hubungannya dengan
diferensiasi.
Keunggulan/kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pemroduksian
produk-produk yang distandardisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk para
konsumen yang peka terhadap harga.
Terdapat dua strategi alternatif kepemimpinan biaya, yaitu:
1. Strategi biaya rendah (low-cost) yang menawarkan produk atau jasa kepada
konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar.
2. Strategi nilai terbaik (best-value) yang menawarkan produk atau jasa kepada
konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.
Strategi ini bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang
serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran dari
kedua tipe strategi ini adalah pasar yang besar.

Contoh-contoh diversifikasi:
a. Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy), Dijalankan dengan
menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini. Keterkaitan
dalam hal : kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaran
yang sama. Pedoman keberhasilan strategi diversifikasi konsentris adalah :
o Bersaing dalam industri yang tidak atau rendah pertumbuhannya
o Adanya produk baru yang terkait dengan produk yang ada saat ini dapat menaikkan
penjualan produk yang ada
o Produk baru ditawarkan pada harga yang kompetitif
o Produk yang ada saat ini berada pada tahap penurunan dalam daur hidup produk
o Memiliki tim manajemen yang kuat

Contoh:
1. Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor,
2. Kelompok usaha kompas gramedia masuk ke bisnis penerbitan (elexmedia
komputindo), took buku (gramedia) dan pentiaran ( radio Sonora dan TV7)

b. Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)


Strategi diversifikasi horizontal adalah strategi menambah atau menciptakan produk baru
yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya adalah, bahwa
perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan pelanggan saat ini sangat
loyal dengan merk/brand perusahaan. Pedoman yang akan menjamin keberhasilan strategi
diversifikasi horizontal adalah :
o tambahan produk baru akan meningkatkan revenue secara signifikan
o tingkat kompetisi yang tajam dalam industri yang tidak tumbuh, margin dan return
rendah
o Saluran distribusi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan
o Produk baru dapat mengkompensir pola penjualan yang siklikal
Contoh:
a. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di
sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
b. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities,
dan Maspion money changer.

c. Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy). Penambahan


produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide
dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. Untuk menjamin strategi diversifikasi
konglomerasi efektif, ada beberapa pedoman yang perlu diikuti, yakni:
a) Terjadi penurunan penjualan dan profit.
b) Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru
c) Tercipta sinergi financial antara perusahaan yang diakuisisi dengan yang
mengakuisisi
d) Pasar bagi produk saat ini sudah jenuh
e) Ada peluang untuk membeli atau memperoleh bisnis baru yang tak terkait yang
memiliki peluang investasi yang menarik
f) Jika ada tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal

Contoh:
1. PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan untuk bergerak di
sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
2. PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion securities, dan
Maspion money changer.
5. Studi Kasus
ARTIKEL TENTANG TINGKAT STRATEGI
“SAMSUNG GROUP”
Samsung Group merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar dunia. Didirikan
oleh Lee Byung-chull dan Kang Gary pada 1 Maret 1938 di Daegu, Korea, perusahaan ini
beroperasi di 58 negara dan memiliki lebih dari 208.000 pekerja. Samsung sampai saat ini
juga menjadi salah satu brand terbesar di Dunia dengan mengeluarkan smartphone yang
menjadi jawara dalam persaingan bursa pasar gadget. Salah satunya adalah Samsung Galaxy.
Menurut pendiri Samsung Group, arti dari kata hanja bahasa Korea Samsung adalah "tiga
bintang". "Tiga" menggambarkan hal yang "besar, banyak, dan berkuasa", dan "bintang"
berartikeabadian.
Sekarang ini, Samsung beroperasi di 6 bidang bisnis, yaitu telekomunikasi (telepon
genggam dan jaringan), Peralatan Rumah Tangga Digital (termasuk mesin cuci, oven
gelombang mikro, kulkas, pemutar VHS dan DVD, dll), media digital, LCD, semikonduktor,
dan kendaraan bermotor (Termasuk alat berat).
Samsung adalah salah satu konglomerat (chaebol) Korea Selatan terbesar yang bermulai
sebagai perusahaan ekspor pada 1938 dan dengan cepat berkembang ke bidang lainnya.
Samsung berkomitmen untuk mematuhi berbagai undang-undang dan peraturan
setempat serta menerapkan pedoman perilaku global yang ketat pada semua karyawan.
Samsung meyakini bahwa manajemen yang beretika bukan hanya alat untuk menjawab
perubahan cepat di lingkungan bisnis global, melainkan juga sebuah sarana untuk
membangun kepercayaan pada para pihak yang berkepentingan, termasuk pelanggan,
pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat setempat. Dengan tujuan menjadi
salah satu perusahaan yang paling beretika di dunia, Samsung terus melatih para
karyawannya dan menjalankan sistem pemantauan, sekaligus mempraktikkan manajemen
perusahaan yang jujur dan transparan.
Dalam mengekspresikan komitmennya pada tanggung jawab sosial korporat sebagai
perusahaan terkemuka di dunia, Samsung Electronics mengumumkan "Lima Prinsip Bisnis
Samsung" pada tahun 2005. Prinsip-prinsip ini berlaku sebagai fondasi bagi pedoman
perilaku globalnya sesuai dengan standar etika dan hukum serta memenuhi tanggung jawab
sosialnya sebagai korporat, yaitu:
1. Kami mematuhi standar etika dan undang-undang.
a. Kami menghormati harga diri dan perbedaan setiap orang.Kami menghormati hak asasi
semua orang. Kerja paksa, eksploitasi upah dan perbudakan anak-anak tidak
diperbolehkan dalam keadaan apa pun. Kami tidak membeda-bedakan kebangsaan, ras,
jenis, agama, dll. Dan memperlakukan sama semua pihak yang berkepentingan, seperti
pelanggan atau karyawan.
b. Kami bersaing dengan jujur sesuai dengan etika bisnis dan undang-undang.Kami
mematuhi semua peraturan negara lain dan masyarakat regional, menghormati aturan
persaingan pasar, dan bersaing dengan cara yang jujur. Kami tidak mencari untung
secara curang dengan melanggar hukum dan etika dagang yang buruk. Kami tidak
memberi maupun menerima pemberian kompensasi, suap, atau mentraktir orang saat
melakukan aktivitas bisnis.
c. Kami menjaga akuntansi yang transparan melalui catatan akuntansi yang akurat. Kami
mencatat dan mengelola semua transaksi secara akurat untuk membuat semua pihak
yang berkepentingan dengan jelas memahami aktivitas bisnis kami sesuai dengan
standar akuntansi yang digunakan secara internasional, serta peraturan akuntansi setiap
negara. Sesuai ketetapan hukum, kami bersikap transparan dalam hal informasi
perusahaan dan aspek utama manajemen, seperti halnya perubahan keuangan di
perusahaan.
d. Kami tidak melibatkan diri dalam urusan politik dan menjaga netralitas. Kami
menghormati hak-hak politik dan keputusan politik setiap orang, dan tidak melakukan
aktivitas politik di perusahaan. Kami tidak menggunakan dana, sumber daya manusia,
fasilitas perusahaan, dll. untuk tujuan politik.
2. Kami memelihara budaya organisasi yang bersih.
a. Kami memisahkan dengan ketat kehidupan pribadi dan umum setiap orang dari semua
aktivitas bisnis. Jika terjadi konflik antara perusahaan dan orang, kami memprioritaskan
kepentingan hukum perusahaan. Kami tidak mendukung kepentingan pribadi
menggunakan kekayaan perusahaan dan jabatan sendiri, dan tidak terlibat dalam
aktivitas tidak pantas seperti penyalahgunaan atau penggelapan aset perusahaan. Kami
tidak bertransaksi dengan surat berharga seperti jual-beli saham dengan menggunakan
informasi yang diperoleh secara resmi.
b. Kami melindungi dan menghormati kekayaan intelektual milik perusahaan dan orang
lain.Kekayaan intelektual dan informasi konfidensial tidak boleh keluar dari perusahaan
tanpa izin atau persetujuan yang sesuai. Kami menghormati kekayaan intelektual pihak
lain dan tidak terlibat dalam tindakan pelanggaran seperti menggunakan tanpa izin,
memperbanyak, menyebarkan, mengubah, dll.
c. Kami menciptakan suasana yang sehat.Kami tidak menggunakan kata-kata yang dapat
merusak hubungan sehat antar sesama rekan seperti pelecehan seksual, transaksi uang,
atau kekerasan. Kami tidak membentuk klik yang dapat menyebabkan ketidakcocokan
di dalam kelompok atau tidak membentuk kelompok-kelompok tertutup.
3. Kami menghormati pelanggan, pemegang saham, dan karyawan.
a. Kami memberikan prioritas tertinggi pada kepuasan pelanggan.Kami menyediakan
produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Kami memiliki
sikap yang tulus dan ramah pada pelanggan serta menerima saran dan keluhan dari
pelanggan dengan sopan. Kami juga menghormati serta melindungi kehormatan dan
informasi pelanggan.
b. Kami berusaha mewujudkan manajemen yang berorientasi pada nilai pemegang
saham.Kami memberikan manfaat jangka panjang kepada pemegang saham melalui
investasi yang pantas dan peningkatan efisiensi operasional. Kami menciptakan
manfaat yang stabil melalui aktivitas manajemen yang teratur dan meningkatkan nilai
pasar atas perusahaan. Selain itu, kami menghormati hak-hak, permintaan yang
beralasan, dan ide-ide dari pemegang saham.
c. Kami berupaya melakukan peningkatan “kualitas hidup” para karyawan kami. Kami
menyediakan kesempatan yang sama bagi semua karyawan dan memperlakukan
mereka dengan adil sesuai dengan kemampuan dan kinerja mereka. Kami
merekomendasikan pengembangan diri karyawan yang terus-menerus dan mendukung
peningkatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Selain itu, kami membuat
lingkungan yang dapat bekerja secara otonom dan kreatif.
4. Kami peduli dengan lingkungan, keselamatan, dan kesehatan.
a. Kami berusaha mewujudkan manajemen yang ramah lingkungan.Kami mematuhi
standar internasional menyangkut perlindungan lingkungan, tindakan terkait, dan
undang-undang di bawahnya, serta peraturan internal. Kami terus melakukan upaya
perlindungan lingkungan dalam semua aktivitas bisnis seperti pengembangan,
produksi, penjualan, dsb. Kami mempelopori penggunaan sumber daya yang efektif,
seperti daur ulang sumber daya.
b. Kami mengutamakan keselamatan dan kesehatan orang.Kami mematuhi standar
internasional menyangkut keselamatan, tindakan terkait, dan undang-undang di
bawahnya, serta peraturan internal. Kami mematuhi peraturan keselamatan,
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, dan mencegah kecelakaan akibat
kecerobohan.
5. Kami adalah warga korporat yang bertanggung jawab secara sosial
a. Kami senantiasa melaksanakan kewajiban dasar sebagai warga korporat. Kami
berupaya menumbuhkan kesetiaan dalam tanggung jawab dan kewajiban perusahaan
sebagai anggota masyarakat regional. Kami bekerja keras untuk mewujudkan
ketenagakerjaan yang aman dan benar-benar memahami kewajiban membayar pajak.
b. Kami menghormati karakteristik sosial-budaya yang ada dan memiliki manajemen
yang kooperatif (kemakmuran bersama/kerja sama).Kami menghormati undang-
undang, budaya, dan nilai-nilai pada masyarakat regional dan berperan terhadap
peningkatan kualitas hidup. Kami memperhatikan pengembangan masyarakat yang
sehat melalui berbagai aktivitas untuk kepentingan umum seperti studi intelektual dan
artistik, budaya, aktivitas olahraga, dsb. Kami aktif terlibat dalam berbagai aktivitas
pelayanan sosial seperti sukarelawan, penanganan bencana, dsb.
c. Kami membina hubungan di antara mitra bisnis dan koeksistensi, dan kesejahteraan
bersama.Kami membentuk hubungan timbal-balik atas dasar kemitraan bisnis dan
saling percaya serta menganggap mitra bisnis sebagai mitra strategis. Kami
memperkuat daya saing perusahaan rekanan melalui dukungan legal dan
mengupayakan pengembangan bersama.

Strategi Fungsional:
1. Produk
Samsung lebih memilih untuk memciptakan produk-produk high-end yang tentu saja
menawarkan stylish best-practice products. Produk-produk tersebut antara lain :
DRAM, SRAM, Flash memory, CDMA mobile phones, TFT-LCDs, Computer
monitors, Big-screen TVs, VCRs, DVD players, MP3 players, Microwave ovens, dan
lain-lain
2. Price
Samsung lebih menekankan pada kualitas produk, sehingga penentuan harga
ditetapkan berdasarkan pada tingkat kualitas masing-masing produk tersebut.
3. Place
Berhubungan dengan pendistribusian produk kepada konsumen, Samsung tidak lagi
menggunakan outlet-outlet distribusi yang murah seperti Wal-Mart dan Target,
melainkan mempercayakannya pada level yang lebih tinggi Samsung upmarket seperti
Best Buy dan Circuit City.
4. Promotion
Dalam rangka rebranding, Samsung telah mengurangi 55 agency periklanan dan
hanya memusatkannya pada satu perusahaan. Samsung menandatangani kontrak $ 400
juta dengan Madison Avenue firm, Foote, Cone & Belding Worldwide. Perusahaan
tersebut bertugas untuk menciptakan sebuah global brand image untuk Samsung yaitu
sebagai pembuat stylish best-practice products.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seperti yang di jelaskan oleh Kuncoro (2005: 1-2) dalam buku yang berjul “Strategi
Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif” di jelaskan mengenai strategi menurut Itami,
strategi merupakan penentuan kerangka kerja dari aktivitas bisnis perusahaan dan
memberikan pedoman untuk mengordinasikan aktivitas sehingga perusahaan dapat
menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan
dengan jelas lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa
yang hendak dijalankan.

Strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat unit bisnis. Di dalam
strategi tingkat ini yang ditujukan adalah bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang
berguna di dalam merumuskan strategi bisnis sebainya didasarkan atas analisis persaingan
yang dicetuskan oleh Michael Porter
Tingkatan strategi sendiri dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Strategi korporasi
2. Strategi bisnis
3. Strategi fungsional
Strategi korporasi lebih ditujukan untuk apa bisnis itu dibuat dan bagaimana
perusahaan harus bertindak untuk mencapai tujuannya. Strategi bisnis disebut juga strategi
kompetitif, strategi bisnis ini adalah strategi untuk unit bisnis atau bagian dari perusahaan
yang berbeda-beda pasar dan produknya. Strategi fungsional merupakan strategi yang
diterapkan di level departemen seperti departemen keuangan, SDM, pemasaran, dll.

B. Saran
Mungkin inilah hasil makalah dari kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari
penulisan kelompok kami. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dosen Pembina kami
Eris Dianawati, S.Pd., M.M yang telah memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri
kita sendiri dan untuk negara dan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

http://Sarilovely.blogspot.com/2010/06/boston-consulting-group-bcg.html
http://wawancigul.blogspot.co.id/2015/12/analisis-manajemen-strategik.html?m=1
http://www.manajementelekomunikasi.org/2013/04/06-analisis-dan-pilihan-strategi.html?
m=1
Nilasari, Senja. 2014. Manajemen strategi itu gampang. Jakarta: Dunia Cerdas.

Anda mungkin juga menyukai