Anda di halaman 1dari 16

Tugas Terstruktur

Membangun Motivasi Diri

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Karakter &


Profesionalisme Bidan

Dosen pembimbing : Flora Honey Darmawan, SST., M.Keb

Disusun oleh :
Kelompok 5
311117028 Nurul Khoirunnisa
311117054 Rema Mulwani M
311117064 Sekar Buana
311117071 Ranti Partiwi
311117072 Awanda Riana Sari

Kelas : 3B

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)


STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
CIMAHI
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Membangun Motivasi Diri ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Flora Honey
Darmawan, SST., M.Keb selaku dosen mata kuliah Pengembangan Karakter
Bidan yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang. Sekiranya makalah yang telah disusun ini
dapat berguna bagi kami maupun orang yang membacanya.

Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Cimahi, 27 November 2019

Penyusun

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................1
1.3 Manfaat..........................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian Motivasi.......................................................................3
2.2 Ciri dan Faktor Motivasi................................................................4
2.3 Fungsi Motivasi.............................................................................5
2.4 Manfaat Motivasi...........................................................................5
2.5 Cara Meningkatkan Motivasi.........................................................6

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.....................................................................................12

4.2 Saran...............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tak sembarang orang mampu berprofesi sebagai bidan, karena

pekerjaan ini menuntut bukan semata keahlian dan keterampilan termasuk

pengetahuan medis, namun membutuhkan pribadi yang peduli terhadap

sesama. Bidan bukan semata bertugas membantu proses bersalin, bukan juga

sebatas tenaga kesehatan, namun seorang bidan memiliki kelebihan dan ia

mampu memaksimalkan kekuatan dalam dirinya itu untuk membawa

perubahan di masyarakat. Motivasi yang kuat dalam diri bidan dapat

membantunya untuk memaksimalkan potensi dirinya. Yakni meningkatkan

kadar kepedulian dan rasa cinta kasih terhadap ibu melahirkan dan bayinya,

dan pada akhirnya menjadikan dirinya sebagai pribadi mulia, bukan semata

bekerja demi uang, tapi untuk hal yang lebih besar.

Bidan memiliki potensi besar melakukan perubahan dari segi

kesehatan. Karenanya, penting bagi bidan untuk mampu memotivasi dirinya,

memiliki keyakinan akan apa yang dilakukannya dan mempunyai jiwa sosial

tinggi agar mampu bekerja dengan semangat kepedulian, bukan semata

mengejar materi.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana membangun motivasi dalam diri

seorang bidan dan pentingnya membangun motivasi diri.

1
2

1.3 Manfaat

Bidan dapat memberikan perubahan yang positif dalam bidang

kesehatan.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai sebab-

sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Dari pengertian motif

tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi sebagai sesuatu yang pokok

yang menjadi dorongan seseorang untuk bekerja. Motivasi adalah

“pendorongan” suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku

seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu

sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. (Purwanto, 2002:71).

Adkinson mengartikan motivasi sebagai perwujudan motif yang

berbentuk tingkah laku yang nyata. Menurut Mc. Donald, motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari yang

dikemukkan Mc.Donald ada tiga elemen penting, yaitu :

1. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi diri setiap individu

manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang.

3. Motivasi dirangsang karena ada tujuan.

Menurut Supriyono (2003), motivasi adalah kemampuan untuk berbuat

sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, kegiatan, dorongan untuk

berbuat sesuatu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapat

dikemukkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri

3
4

seseorang, secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu karena

ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat hasil kepuasan

yang diperbuatnya.

Motivasi menyebabkan terjadinya perubahan energi pada diri manusia,

sehingga berkaitan dengan gejala kejiwaan, perasaan dan emosi untuk

selanjutnya melakukan sesuatu. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai usaha

untuk menyediakan kondisi tertentu sehingga orang itu mau dan ingin

melakukan sesuatu bila dia tidak menyukainya, maka dia akan berusaha

untuk mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi dapat dirangsang

oleh faktor dari luar tapi motivasi tumbuh di dalam diri seseorang.

2.2 Ciri dan Faktor Motivasi

Motivasi memiliki ciri yakni :

1. Tekun menghadapi tugas

2. Ulet menghadapi kesulitan

3. Menunjukkan minat terhadap berbagai macam masalah

4. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

5. Dapat mempertahankan pendapatnya jika sudah yakin akan sesuatu

6. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu

7. Senang mencari dan memecahan masalah

Adapun faktor penggerak motivasi adalah keinginan untuk hidup,

keinginan untuk memiliki sesuatu, keinginan akan kekuasaan, dan keinginan

akan adanya pengakuan. Dalam hubungan nya dengan motivasi berdasarkan

sifat, ada 2 bentuk motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
5

Dua bentuk motivasi lain yaitu motivasi terdesak dan motivasi yang

berhubungan dengan ideologi, politik, sosial budaya, dan pertahanan dan

keamanan.

2.3 Fungsi Motivasi

Fungsi motivasi

Menurut Sudirman (2007:85) fungsi motivasi ada tiga yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menemukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.

Menurut Hemalik (2000:175) ada tiga fungsi motivasi yaitu :

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi

tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.

2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian

tujuan yang diinginkan.

3. Sebagai penggerak.

2.4 Manfaat Motivasi

Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja,

sehingga meningkatkan produktivitas kerja. Manfaat yang diperoleh karena

bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat

diselesaikan dengan tepat. Dengan demikian pekerjaan yang diselesaikan

sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang telah ditentukan, dan

orang akan senang melakukan pekerjaannya. Orang pun akan menerima


6

persetujuan. Hal ini terjadi karena pekerjaannya, betul-betul berharga bagi

orang yang termotivasi. Orang akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena

mendorong yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai target yang

mereka tetapkan.

Kinerjanya akan dipantau oleh individu yang berhak dan tidak akan

membutuhkan terlalu banyak pengawasan. Hal ini akan memberikan suasana

kerja yang bagus di semua bagian. Dengan demikian, ciri-ciri orang yang

termotivasi dapat terlihat yaitu bekerja sesuai standar, senang bekerja,

merasa berharga, bekerja keras, dan semangat yang tinggi.

2.5 Cara Meningkatkan Motivasi

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pimpinan/manajer untuk

memberikan motivasi kepada bawahannya. Cara yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan motivasi di antara yang lain:

1. Rasa Hormat (hormat)

Berikan rasa hormat dengan adil, demikian juga penghargaan. Adil

tidak berarti sama rata. Berikan penghargaan kepada karyawan atas dasar

prestasi, kepangkatan, pengalaman dan sebagainya.

2. Informasi (informasi)

Berikan informasi kepada bawahan tentang kegiatan organisasi,

terutama tentang apa yang harus mereka lakukan dan bagaimana cara

melakukannya. Informasikan standar prestasi, tentukan dan beritahukan

apa yang harus diperbuat. Berikan penjelasan-penjelasan tentang

kesalahan-kesalahan mereka edukatif dan persuasif.


7

3. Perilaku (perilaku)

Usahakan mengubah perilaku sesuai dengan harapan bawahan dan

dengan demikian dia mampu membuat bawahan berperilaku atau sesuai

dengan apa yang diharapkan oleh organisasi. Berikan pujian kepada

bawahan yang rajin dan berprestasi agar mereka berhasil lebih baik.

4. Hukuman (hukuman)

Berikan hukuman kepada staf yang menjawab di ruang terpisah.

Jangan menghukum bawahan dengan orang lain, baik di depan rekan

kerja maupun orang luar. Hukuman yang diberikan di depan orang lain

dapat menimbulkan frustasi dan merendahkan martabat.

5. Perintah (command)

Perintah yang diberikan kepada bawahan yang diberikan tidak

langsung (perintah non-direktif). Berikanlah permintaan laksana ajakan,

dan jika perlu diawali dengan contoh.

6. Perasaan (sense)

Interaksi atasan dengan bawahan adalah interaksi antar manusia.

Perasaan yang diterima antara lain rasa memiliki, rasa ikut, rasa bersatu,

rasa bersahabat, rasa diterima dalam kelompok, dan rasa mencapai

prestasi.
BAB III

PEMBAHASAN

Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai sebab-sebab

yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Dari pengertian motif tersebut dapat

diturunkan pengertian motivasi sebagai sesuatu yang pokok yang menjadi

dorongan seseorang untuk bekerja. Motivasi adalah “pendorongan” suatu usaha

yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak

hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu. Membangun motivasi atau suatu dorongan didalam pribadi seorang bidan

adalah karakter yang harus dimiliki seorang bidan. Dengan adanya karakter bidan

yang senantiasa membangun motivasi maka ia akan senantiasa terdorong jiwanya

untuk terus berinovasi dan mengembangkan sayap karirrya dalam dunia

kebidanan.

Motivasi memiliki ciri yang harus dimiliki oleh seorang bidan yakni :

1. Tekun menghadapi tugas

Bidan memiliki beberapa tugas yang penting yang harus dijalani dengan

tekun agar dapat memberikan pelayanan yang berkualitas.

2. Ulet menghadapi kesulitan

Dalam menyikapi permasalahan yang ada, baik itu masalah pada ibu atau

bayi dan pada sepanjang daur kehidupan wanita, tentu bidan harus mampu

menyelesaikan atau mencari solusi untuk pemecahan masalah tersebut.

8
Melakukan berbagai upaya yang dapat dilakukan sesuai dengan

kewenangannya agar terpecahnya suatu permasalahan untuk kehidupan yang

lebih baik.

3. Menunjukkan minat terhadap berbagai macam masalah

Jika didalam suatu wilayah terdapat suatu permasalahan mengenai

kesehatan ibu dan anak maka bidan ikut berkontribusi dalam menyelesaikan

suatu permasalahan yang ada.

4. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

Bidan tidak hanya memberikan pelayanan pada ibu dan anak saja, namun

bidan juga harus memiliki sifat kreatif dan inovatif sehingga dapat

menciptakan inovasi baru dalam pelayanan kebidanan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan.

5. Dapat mempertahankan pendapatnya jika sudah yakin akan sesuatu.

Memberikan pendapat atau masukan berdasarkan pengetahuan atau teori

yang ada, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

6. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu

Karena memberikan sesuatu atau menyampaikan sesuatu itu berdasarkan

pemikiran yang rasional dan pengetahuan dan dapat dipertanggungjawabkan

kebenarannya maka dapat mempertahankan apa yang bidan yakini dan

memberikan penjelasan/memberitahu kepada masyarakat bagaimana yang

seharusnya.
7. Senang mencari dan memecahan masalah

Tidak hanya menyelesaikan masalah yang ada namun juga perlu menggali

persoalan yang mungkin dapat menjadi permasalahan di kemudian hari

sebagai suatu tindakan pencegahan.

Adapun faktor penggerak motivasi adalah keinginan untuk hidup,

keinginan untuk memiliki sesuatu, keinginan akan kekuasaan, dan keinginan akan

adanya pengakuan. Jika dalam menjalankan tugas nya bidan mampu memberikan

pelayanan yang berkualitas maka akan tercapainya suatu tujuan sebagai contoh

mendapat penghargaan sebagai bidan teladan. Fungsi motivasi menurut Sudirman

(2007:85) fungsi motivasi ada tiga yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat.

Fungsi motivasi sangat penting bagi seorang bidan untuk melakukan

asuhan kebidanan sehingga tercapainya kesejahteraan kesehatan wanita. Jika

ia tidak tergerak untuk berbuat/memberikan pelayanan maka dapat berakibat

buruk pada kesehatan ibu dan anak atau pun pada daur kehidupan wanita.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Bidan mempunyai pengaruh besar di dalam masyarakat untuk memajukan

kesehatan ke arah yang lebih baik jika mampu mengubah perilaku masyarakat

menjadi lebih baik.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menemukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.

Bersama masyarakat ataupun sektor yang lain bekerjasama untuk

mencapai tujuan yang sama dalam bidang kesehatan.


Ciri-ciri seorang bidan yang termotivasi dapat terlihat yaitu dari bekerja

sesuai standar pelayanan, senang bekerja (guna meningkatkan derajat kesehatan),

merasa berharga (bangga menjadi seorang bidan yang dapat membantu

masyarakat dalam menjalankan upaya kesehatan), bekerja keras, dan semangat

yang tinggi.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Membangun motivasi diri tergantung pada faktor-faktor yang ada pada

diri seseorang. Bidan memiliki potensi besar melakukan perubahan dari segi

kesehatan. Karenanya, penting bagi bidan untuk mampu memotivasi dirinya,

memiliki keyakinan akan apa yang dilakukannya dan mempunyai jiwa sosial

tinggi agar mampu bekerja dengan semangat kepedulian, bukan semata

mengejar materi.

4.2 Saran

Sebagai tenaga kesehatan termasuk bidan dapat memberikan pelayanan

yang maksimal pada masyarakat tanpa membeda-bedakan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik O, 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sudirman, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafinda Persada.

Supriyono, 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-umum/1475

membangun-motivasi-diri. Diakses pada tanggal 27 November 2019

https://www.slideshare.net/mobile/soekandars23/makalah-motivasi-61395444.

Diakses pada tanggal 27 November 2019

Anda mungkin juga menyukai