Anda di halaman 1dari 8

legal Drafting

( oleh; Ismawartati)
Perencanaan dan Penyusunan kontrak
Perancangan Kontrak --Contract Drafting ( bhs Inggris)

- Rancangan  sesuatu yg sudah direncanakan


- Merancang  mengatur sesuatu atau merencanakan

Perancangan  proses/cara perbuatan merancang


Kontrak  adalah hub hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat
Untuk menimbulkan akibat hukum.
Perancangan kontrak merupakan proses,cara untuk merancang kontrak.
Merancang disini - mengatur, merencanakan struktur, anatomi,dan substansi kontrak yg dibuat oleh
para pihak.
Struktur - susunan dari kontrak yang akan dibuat or dirancang para pihak.
Anatomi - adalah berkaitan dengan letak dan hubungan antara bagian-bagian yang
Satu dengan bagian yang lainnya.
Substansi  merupakan isi yang akan dituangkan dalam kontrak yang akan dirancang oleh para pihak.
Substansi ada yg dinegosiasikan oleh para pihak,ada yg tidak yi ( k.baku)
Azas Dalam Perancangan Kontrak;
a. Pasal 1338 KUH-Perdata ayat 1: “ semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.
Azas ini memberikan kebebasan pada para pihak untuk;
 Membuat atau tidak membuat perjanjian
 Mengadakan perjanjian dengan siapapun
 Menentukan isi perjanjian,pelaksanaan,persyaratannya.
 Menentukan bentuk perjanjian; tertulis atau lisan
b. Azas Pacta Sunt Servanda (azas kepastian hukum)
Azas ini menggariskan bahwa hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak
yang dibuat para pihak.
Sumber-sumber hukum Perancangan Kontrak
Sumber Hukum : 1. Sumber hukum materiil- tempat dari mana materi hukum itu diambil, yang
membantu pembentukan hukum ,misalnya : Hubungan sosial,kekuatan politik,
situasi sosial ekonomi,tradisi, hasil penelitian ilmiah,perkembangan internasional,
keadaan geografis.
2. Sumber hukum formil  tempat memperoleh kekuatan hukum.
Hukum formil yang diakui secara umum: UU,Perjanjian antar negara,
Yurisprudensi, dan Kebiasaan.
Contoh : KUH-Perdataan ;
Buku III, tentang perikatan
Buku IV, tentang pembuktian daluarsa. Pasal 1865 s/d 1894
- UU No.18/ 1999 tentang Jasa Konstruksi

(Pasal 1 ayat 5  mengatur hubungan hukum pangguna jasa


konstruksi dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi dan pasal 22 mengatur tentang struktur dan anatomi
kontrak konstruksi.

- UU No.4 / 1986 tentang hak tanggungan atas tanah serta benda-benda


yang berkaitan dengan tanah ( pasal 10 ayat 2 - pengaturan tentang
pembuatan akta pemberian hak tanggungan dan pasal 11 s/d pasal 17
 pengaturan mengenai hal-hal yg wajib dicantumkan dalam akta
pemberian hak tanggungan.
-UU No.42/ 1999 tentang Jaminan Fidusia.
- UU No;24 / 2000 tentang Perjanjian Internasional, juga merupakan dasar
hukum keberadaan MOU.
A.Pra penyusunan
1. Identifikasi para pihak
-- Kapasitas para pihak yang akan membuat kontrak -> identifikasi para pihak
( refresentatif), bila mewakili perusahaan.
-- Persetujuan -> wajib
2. Penelitian Awal
- Aspek-Aspek yang terkait substansi kontrak:
Aspek Hukum -> kerangka kerja hukum/peraturan yg berlaku di Indonesia, bagaimana kemampuan
utk dilaksanakannya kontrak,serta masalah perpajakan.
Aspek Ekonomi -> menganalisa dan mampu memproyeksikan keuntungan dan meminimalkan
kerugian.
Aspek sosial dan aspek politis,  harus diteliti dari awal agar pelaksanaan kontrak tidak
mengakibatkan gejolak masyarakat atau berbenturan dengan kepentingan
politik pemerintah.
3. Membuat Memorandum Of Understanding (MOU); terdiri dari dua kata yaitu; memorandum dan
understanding, menurut black’s law, MOU ad; dasar memulai penyusunan kontrak secara formal
pada masa datang yang didasarkan hasil pemufakatan para pihak,baik tertulis maupun lisan.
Munir Fuady; MOU Perjanjian Pendahuluan
Herman Rajaguguk MOU  Dokumen saling pengertian
Salim dkk MOU  Nota kesepahaman
Ismawartati MOU  merupakan pintu masuk untuk dilaksanakan atau tidak dari perjanjian awal
keperjanjian formal selanjutnya.
Para Pihak Dalam MOU;
a. Badan hukum privat or publik,Organisasi Internasional.
b. Antar negara artinya ; wilayahnya bisa nasional,regional,internasional.
Keterangan;
 BHPI ( Badan Hukum Privat Indinesia) dgn BHPI lainnya,misalnya: PT.Sari dgn PT Sekar
Alam.
 BHPI dgn Pemerintah Profinsi/ kabupaten/kota, misal PT.Sabalong Agromafindo,Jakarta
dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
 BHPI Dengan Penegak Hukum, misal; PT.Lapindo dengan Mabes POLRI
 BH Publik dengan bh publik lainnya,contoh; antara departemen perhubungan RI dengan
pemerintah Kota Malang,Komisi Yidisial Dengan Fakultas Hukum Universitas Mataram
(UNRAM).
Para pihak dalam MOU Internasional ;
 Pemerintah Indonesia dgn Pemerintah Negara asing.
 BHPI Dengan BHP Negara asing .
Contoh; MOU ; DIRJEN Perhubungan Darat dengan Bupati Malang, Walikota Malang dan
Walikota Batu ditanda tangani di Jakarta tgl 24-3-2006 sebagai tindak lanjut surat
persetujuan Menhub kepada Dirjen Perhub Darat No. HK.003/1/20 Phb-2006 tgl 27-2
-2006. Mengenai pengembangan angkutan massal berbasis jalan raya di Malang Raya.
B, MOU bersifat Internasional;
Nota kesepahaman antara negara, atau antara pemerintah dengan badan hukum asing.
Contoh; MOU antara Indonesia dengan Kerajaan Inggris untuk mengambil tindakan
penegakan hukum tentang hutan, Penebangan ilegal dan perdagangan
internasional kayu dan produk dari kayu yg berasal dari sumber ilegal ( tidak
sah).MOU dibuat bulan September 2001.

Bidang Sasaran MOU


a. Bidang ekonomi, b, Bidang pendidikan, c, Bidang kesehatan
d.Bidang pertahanan keamanan.
e.Bidang keuangan dan keahlian dll.
Jangka Waktu MOU; Pada dasarnya sesuai dengan jangka waktu berlakunya MOU artinya berkaitan
dengan lamanya kerja sama dilakukan, bisa tiga bulan, enam bulan,setahun dsb.
Ciri-Ciri MOU;
Isinya ringkas ( 1 hal )
1. Berisikan hal-hal yang pokok
2. Bersifat pendahuluan, akan diikuti yang lebih detail
3. Jangka waktu tertentu, dapat diperpanjang.
4. Biasanya dibuat dgn bentuk perjanjian dibawah tangan.
5. Tidak ada kewajiban bagi para pihak untuk membuat perjanjian yang lebih detail setelah ttd MOU.
Kekuatan Mengikat MOU;
 Telah terjadinya persesuaian kehendak telah di TTD. Dan apabila salah satu pihak tidak
melaksanakan isi mou tsb,biasanya pihak lain tdk pernah menggugat ke pengadilan.(mou
nya lagi tidur).
 Mou merupakan gentlement agreement yg tdk mempunyai kekuatan hukum. Mou bukti
awal telah tercapai kesepakatan saling pengertian ( Ray Wijaya)
 MOU dibedakan dari segi teoritis dan praktis.secara teoritis mou merupakan ikatan moral,
MOU bukan merupakan hukum yg mengikat agar mengikat harus ditindak lanjuti dgn
perjanjian.secara praktis mou disejajarkan dengan perjanjian, yg penting adalah isi atau
materi dari MOU ( Hikmahanto juwana).
Pada dasarnya para pihak tdk dapat dipaksakan untuk membuat perjanjian yg lebih rinci atau follow
up dari MOU. Tetapi selama jangka waktu MOU masih berlangsung para pihak dilarang membuat MOU
pada pihak lain tentang bidang sasaran yg sama.

Bentuk Dan Struktur MOU( Anatomi MOU);


1.Titel MOU
2. Pembukaan MOU
3. Para pihak ( Komparisi)
4. substansi atau isi kesepakatan
5. Penutup dan
6. TTD Para pihak.
Contoh MOU;
Titel Kesepakatan Bersama
(Memorandum of Understanding) Antara Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
( BP MIGAS) Dengan Gabungan Perusahan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAFENRI)
No.146/BP00000/2004-SO

Pembukaan MOU.
Pada hari ini, Rabu tanggal dua puluh lima bulan Februari tahun dua ribu empat (25-2-2004),
telah dibuat dan ditanda tangani Kesepakatan Bersama atau Memorandum of Understanding oleh dan
antara;

Para Pihak (Komparisi)


1. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi( BP MIGAS),Badan Hukum Milik
Negara yang didirikan berdasarkan peraturan Pemerintah No.42 tahun 2002 yang dalam hal ini
diwakili oleh Kardaya Warnika selaku Pejabat Sementara Kepala Badan ,selanjutnya disebut pihak
pertama.
2. Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia (GAPENRI),yang dalam hal ini diwakili
oleh Ir.Pandri Prabono,MBA,IPM sebagai Koordinator Dewan Ketua, untuk selanjutnya disebut
sebagai pihak kedua.

Isi(Substansi)

Disini para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sbb:


Bahwa kesepakatan bersama ini tidak akan menimbulkan birokrasi dan tidak bersifat
eksklusif. Para pihak sepakat untuk bekerja sama sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggung jawab
masing-masing sbb;
1. Para pihak dapat memberikan masukan mengenai perbaikan yang diperlukan terhadap pelaksanan
peraturan dan perundangan yang berhubungan dengan usaha jasa konstruksi di sektor
migas,baik melalui forum-forumm yang diadakan oleh masing-masing pihak maupun secara
langsung.
2. Pihak Pertama dapat meminta informasi/masukan yang bersifat tidak rahasia kepada Pihak Kedua
mengenai mengenai kemampuan perusahan-perusahaan rancang bangun di Indonesia termasuk
yang terkait dengan quality,cost dan delivery (QCD)dari suatu proyek.
3. Pihak Kedua dapat meminta informasi yang bersifat tidak rahasia kepada Pihak Pertama
mengenai prosfek industri di sektor migas khususnya kegiatan yang berkaitan dengan lingkup
kerja Pihak Kedua..
4. Para pihak dapat meminta atau memberi informasi/masukan yang bersifat tidak rahasia dari
masing-masing pihak untuk keperluan pembinaan kinerja warga Pihak Kedua atau untuk
kelancaran operasi Pihak Pertama.
Penutup
Demikian kesepakatan bersama ini dibuat di Jakarta dan diberlakukan mulai tanggal
ditandatanganinya oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal tersebut di atas selama jangka
waktu 1(satu) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak’ ( untuk
diperhatikan bagian ini meliputi: tempat dibuatnya mou,mulai berlakunya dan jangka waktu
berlakunya mou)
TTD Para Pihak

Pihak Pertama Pihak Kedua


PJS Kepala Badan Pelaksana GAPENRI
Kegiatan Usaha Hulu Minyak Koordinator Dewan Ketua
dan Gas Bumi
ttd ttd

Kardaya Warnika Ir. Pandri Prabono,MBA,IPM

4. Negosiasi
- Kekuatan tawar-menawar→ kebutuhan para pihak, alternatif kedua belah pihak , persepsi para
pihak mengenai kebutuhan serta pilihan-pilihannya.
- Pola tawar-menawar→ win-win solution.
-Stratagi dalam tawar-menawar→ bersaing, berkompromi, pemecahan masalah.
B. Penyusunan Kontrak
1. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan kontrak
a. mengetahui substansi dan kerangka hukum maupun peraturannya.
b. mengetahui tentang segi komersil suatu kontrak
c.bahasa dan istilah yang jelas , singkat, satu pengertian dan konsisten , baik dalam bahsa Inggris
atau bahasa Indonesia.
d. Keahlian menulis yang baik
e. Keahlian berkomunikasi yang baik
f. Kesederhanaan, kesinambungan dan etika yang baik
mengetahui tujuan,kepentingan,kekuatan,kelemahan klien maupun lawan.
h.Mengetahui dan menggunakan faktor-faktor non hukum
I. Mengetahui dan menggunakan kekuatan menawar
y. Memperhatikan masalah-masalah perpajakan
k. menciptakan hasil win-win solution
l. memaksimalkan keuntungan bagi klien dan meminimalisir resiko tanpa membahayakan tujuan
bisnis secara umum
m. Keputusan akhir adalah keputusan klien
2. Tahap-tahap Pembuatan Kontrak
A. Pembuatan draft pertama (I) dgn substansi sbb:
a.1. versi Indonesia: a. Judul perjanjian ( heading)→Jelas,singkat, contoh: Kontrak Kerja ......
b. Pembukaan → waktu (tg,bln,thn),tempat kontrak dibuat.
Contoh: hari ini, di Pontianak , Senin tanggal 27 Februari 2012 . (..........)
c. Pihak-pihak dalam perjanjian( komparisi)→ berasal dari bahasa Belanda ” Comparitie” atau
Compareo (bhs latin) ,yaitu para pihak pada suatu perbuatan hukum tang direncanakan. Para pihak
disebutkan secara jelas, siapa yg akan menanda tangani hrs disebutkan kapasitasnya sbg apa,
kedudukannya, kecakapannya serta kewenangannya comparant dalam atau untuk melakukan perbuatan
hukum ( DALAM HAL INI PEMBUATAN KONTRAK DIHADAPAN NOTARIS) bila akta dibuat
dibawah tangan maka istilah comparat diartikan sebagai orang yang menanda tangani akta)-> tidak ada
kehadiran para pembuat kontrak dihadapan notaris/PPAT.
contoh; Bertanda tangan dibawah ini; Punyu Kiuk , Manager Renovasi Hotel Samudera Biru, di
Pontianak. Beralamat jalan Pancing no. 23 Pontianak , selanjutnya disebut pihak pertama (I).
Odelia Taman, perempuan,pekerja taman,usia 34 tahun, beralamat jalan Beruang No. 12 Pontianak.
Selanjutnya disebut sebagai pihak kedua (II).
d. Recital ( premis,witnessth, whereby) → pd bagian ini diberikan penjelasan mengapa para pihak
mengadakan kontrak.
Contoh: bahwa pihak kedua sepakat malaksanakan pekerjaan dari pihak pertama merenovasi taman
pada hotel Samudera Biru di Pontianak dengan pengadaan tanaman dan penanaman pohon.
e. Isi perjanjian atau isi kontrak ( penjelasan terlampir).
-memuat objek kontrak, hak dan kewajiban dan uraian ttg prestasi, cara bayar, waktu dll.
f. Penutup-> kontrak dibuat rangkap berapa ?., bermaterai dan adanya saksi-saksi serta tanda-tangan.
a.2. versi USA a. Parties
b. recital
c. subject
d. consideration
e. warranties and represantion
f. risk allocation
g. condition
h. performance
i. dates and term
y. boilerplate
k. signature
B. Revisi
C. Pemeriksaan silang
D. Pemeriksaan oleh pihak lain-> independent/ expert
E. Sentuhan akhir ( penghalusan)
F. Perbandingan dengan kontrak-kontrak yang sudah ada
3. Saling menukar draft
4. Revisi
5. Penyelesaian akhir
6. penutupan ( penanda tanganan oleh para pihak).
ISI KONTRAK
Dalam bagian ini terdapat empat (4) hal yg mendapat pengaturan ;
1. Clausula Definisi biasanya mencantumkan berbagai definisi utk keperluan kontrak dan hanya berlaku
pada kontrak tsb. Klausula ini penting dlm rangka mengefisienkan klausula-klausula selanjutnya agar
tdk ada pengulangan.
2. Clausula Transaksi, Berisi ttg transaksi yg akan dilakukan
Contoh: - jual-beli aset maka harus diatur ttg objek yg akan dibeli & dibayar
-Suatu kontrak usaha patungan,maka perlu diatur ttg kesepakatan para pihak dlm hal
mendirikan suatu PT dgn komposisi pemilikan saham tertentu.
-Dalam kontrak pinjam-meminjam mk hrs terdapat clausula mengatur ttg kesediaan kreditur meminjam
uangnya kpd debitur dan kesediaan debitur mendapatkan pinjaman dr kreditur.
(jumlah psl dlm clausula transaksi berbeda-beda tergantung kebutuhan).
3. Klausula Spesifik, Mengatur hal-hal yg spesifik dlm suatu transaksi artinya tdk terdapat dlm kontrak
dgn transaksi yang berbeda.
4.Klausula Ketentuan Umum, Klausula in banyak dijumpai dlm berbagai kontrak bisnis antara lain
mengatur ttg domisili hukum, penyelesaian sengketa, pilihan hukum, pemberitahuan.
PENUTUP
Pada penutup menerangkan bahwa perjanjian tsb dibuat dan ditanda tangani oleh pihak-pihak yg
memiliki kapasitas dan ada tempat tanda-tangan para pihak yg terlibat dlm kontrak, nama jelas org
yg menanda tangani dan jabatannya. Lampiran ( bila ada) selalu disebutkan bahwa lampiran
merupakan bagian yg tdk terpisahkan dgn kontrak.
C. PASCA PENYUSUNAN KONTRAK
1. Pelaksanaan perjanjian
Drafting telah disusun dan dapat digunakan dalam kegiatan perdagangan. Ada pihak yg menganggap
kontrak merupakan dokumen yg hanya disimpan saja dan akan menjadi terasa penting bila terjadi
suatu sengketa.
2. Penafsiran perjanjian
 Hal ini dilakukan karena sering kali kontrak kurang jelas atau kurang lengkap. Untuk itu
perlu dilakukan penafsiran. Undang-undang telah membuat beberapa kreteria sejauh mana
penafsiran dilakukan yaitu:
a.kata-kata dari perjanjian itu sendiri
b.keadaan dan tempat perjanjian dibuat
c.maksud para pihak
d.sifat perjanjian
e.kebiasaan setempat
f.untuk kerugian yg memperjanjikannya.
3. Penyelesaian sengketa
Para pihak bebas utk menentukan bgm sengketa diselesaikan.
a. Dengan litigasi.Bila cara ini dipilih,maka perlu diperhatikan:

 Apakah pengadilan berwenang menyelesaikan sengketa.


 Apakah putusan pengadilan dapat ilaksanakan secara penuh di negara yg memutuskannya
 Apakah putusan tersebut dapat dilaksanakan di negara lain.
 Apakah prosedur yg digunakan pengadilan akan mampu memberikan putusan yg adil.
 Apakah pihak asing akan diperlakukan secara adil di pengadilan itu.
 Berapa lama dan berapa biaya yg diperlukan untuk proses peradilan itu?.
b. ADR (Alternative dispute resolution)
disebut juga sebagai pilihan penyelesain sengketa terdiri dari:

 Negosiasi → proses penyelesaian sengketa dilakukan oleh para pihak atau kuasanya untuk
mencapai kesepakatan
 Mediasi → pihak ketiga yg netral membantu menyelesaikan sengketa.
- Arbitrasi → sifatnya lebih formal yg memberikan hak kepada arbiter utk memutuskan sengketa
,dimana putusan tsb mengikat para pihak.

Anda mungkin juga menyukai