Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI

( SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL )

OLEH
KELOMPOK 1.A
SINGGIH RAMADHONI (F1B110062)

RADIMAS DHAWNIEL PRASONGKO (F1B110034)

RETMA FAIROZ IJTIHAD (F1B110001)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

Jalan Majapahit No.62 Telepon (0370) 636126 Mataram 83125 Lombok NTB.

2015
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi yang sedang mencari materi mengenai
Komunikasi Digital .
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 13 Mei 2015

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii

BAB I ( PENDAHULUAN ) ................................................................................................................. 1

BAB II ( PEMBAHASAN ) .................................................................................................................. 3

BAB III ( PENUTUP ) ........................................................................................................................ 25

KESIMPULAN ................................................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Mata kuliah Dasar Telekomunikasi ialah salah satu mata kuliah wajib

pada jurusan Teknik Elektro Universitas Mataram. Mata kuliah ini membahas

mengenai pengertian telekomunikasi, elemen-elemen dasar dalam sistem

telekomunikasi, pola komunikasi, spektrum elektromagnetik dan bandwidth.

Teknik modulasi, berisi tentang konsep modulasi dalam telekomunikasi,

jenis modulasi analog AM, FM, dan PM, dan jenis modulasi digital, ASK, FSK,

dan PSK. Bagian terakhir membahas tentang Media transmisi, baik media kawat

seperti twisted pair, koaksial dan serat optik, maupun media non kawat dengan jenis

lintasan Gelombang Tanah, Gelombang Langit, dan Gelombang langsung.

Sebagaimana kita tahu, pada zaman modern ini informasi dapat diakses

dengan mudah via media internet. Untuk komunikasi jarak jauh pun tidak perlu

sulit lagi, komunikasi jarak jauh dapat dengan mudah diakses menggunakan

telepon, internet, jaringan selular. Komunikasi jarak jauh tersebut menggunakan

gelombang sebagai media transmisi data nirkabel (tanpa kabel). Kemudian, untuk

komunikasi data yang cukup besar dan kecepatan akses yang tinggi ada pula metode

komunikasi data dengan kabel. Beberapa komunikasi jarak jauh tersebut

menggunakan teknik komunikasi digital untuk pengiriman atau transmisi

data/informasi.

1
Pengiriman data/informasi secara digital memliki banyak peran yang

sangat penting dalam perkembangan komunikasi saat ini. Pentingnya peran

komunikasi digital pada era modern ini menjadikan suatu nilai lebih, apabila kami

sebagai mahasiswa teknik elektro memahami dasar teori dan penerapan

komunikasi digital ini.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah mengenai sistem komunikasi

digital meliputi ; Proses perubahan sinyal Analog menjadi Digital, Jeni-jenis dan

contoh komunikasi digital komunikasi digital serta kelebihan dan kekurangann dari

sitem komunikasi digital tersebut.

1.3. Tujuan Penulisan

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar

belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian, kelebihan, dan kekurangan dari sistem komunikasi

digital.

2. Mengetahui ilustrasi sistem komunikasi digital pada blok diagram komunikasi

digital.

3. Mengetahui komponen-komponen pada komunikasi digital.

4. Mengetahui penjelasan dari jenis-jenis dari modulasi digital.

1.4. Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan

wawasan dalam menguasai konsep telekomunikasi analog dan digital.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sistem Komunikasi Digital

Modulasi adalah suatu proses dimana properti atau parameter dari suatu

gelombang divariasikan secara proporsional terhadap gelombang yang lain.

Modulasi digital adalah proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam

sinyal carrier.

Perbedaan utama antara modulasi digital dan modulasi analog adalah

bahwa pesan yang ditransmisikan untuk system modulasi digital mewakili

seperangkat simbol-simbol abstrak. (Misalnya 0 s dan l s untuk sistem transmisi

biner), sedangkan dalam sistem modulasi analog, sinyal pesan adalah gelombang

kontinyu. Untuk mengirim pesan digital, modulasi digital mengalokasikan

sepotong waktu yang disebut interval sinyal dan menghasilkan fungsi kontinyu

yang mewakili simbol.

Sistem komunikasi digital adalah teknologi yang berbasis sinyal elektrik

komputer, sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem bilangan

biner. Bilangan biner tersebut akan membentuk kode-kode yang merepresentasikan

suatu informasi tertentu.

2.1.1. Blok Diagram Komunikasi Digital

Kinerja suatu sistem akan berjalan dengan baik jika didukung oleh

beberapa elemen–elemen yang dapat bekerja sama satu dengan yang lain dan

melakukan tugasnya masing–masing, sehingga membentuk satu blok

3
diagram sistem komunikasi yang konkret dan memiliki nilai utilitas yang baik

dan performansi yang handal pula. Untuk itu ada baiknya kita harus

mengetahui terlebih dahulu komponen apa saja yang berkaitan dengan sistem

komunikasi digital yang sederhana, dan dapat dilihat dari blok diagram sistem

komunikasi digital.

2.1.2. Komponen Komunikasi Digital

Source Encoder menerima satu atau lebih sinyal analog untuk dibah

menjadi urutan simbol-simbol bisa berupa biner (1 dan 0) atau anggota

himpunan yang mempunyai dua atau lebih elemen.

Proses Encrypton melakukan pengamanan data yang akan dikirim

maupun diterima dalam peralihan sistem komunikasi tulisan tangan menjadi

sistem komunikasi listrik. Harus diyakinkan bahwa hanya penerima yang

bersangkutan saja yang bisa memahami data atau pesan yang terkirim, dan

hanya pengirim yang resmi saja yang bisa mengirimkannya

4
Channel Encoder menaikkan efisiensi dari sistem komunikasi digital.

Peralatan ini mengurangi efek dari error transmisi. Jika ada noise yang masuk

ke kanal bersama-sama dengan data, ada kemungkinan sebuah simbol yang

sudah terkirim akan diinterpretasi kan sebagai simbol yang lain pada sisi

penerima.

Output dari kanal encoder adalah sebuah sinyal digital yang

dikomposisikan dalam bentuk simbol-simbol. Contohnya dalam sistem biner

outputnya berupa urutan bit 1 dan 0. Sebuah kanal listrik dapat mengirimkan

sinyal yang hanya berbentuk gelombang listrik.

Kembali ke Carrier Modulator, tujuan pemakaian peralatan ini adalah

untuk menghasilkan bentuk gelombang analog sesuai dengan simbol diskrit

pada inputnya.

Bagian kedua dari blok diagram gambar adalah sistem penerima

digital. Sistem ini seperti cermin gambar dari pemancar. Pada sistem ini

dilakukan proses “undo” dari operasi yang dilaksanakan pada pemancar. Ada

satu bagian dari pemancar yang dolakukan proses “undo” dari carrier

modulator ini dilakukan oleh dua bagian, yaitu carrier demodulator dan

symbol synchronizer.

5
2.2. Proses perubahan sinyal analog menjadi digital.

Proses pengolahan sinyal digital, diawali dengan proses mengubah sinyal

masukan yang berupa sinyal analog. Proses ini mengubah representasi sinyal yang

tadinya berupa sinyal analog menjadi sinyal digital. Modulasi Kode Pulsa/Pulse

Code Modulation (PCM) merupakan salah satu teknik memproses suatu sinyal

analog menjadi sinyal digital yang ekivalen. Proses-proses utama pada sistem PCM,

diantaranya Proses Sampling (Pencuplikan), Quantizing (Kuantisasi), Coding

(Pengkodean), Decoding (Pengkodean Kembali).

Pada Gambar A ditunjukkan diagram blok proses pengiriman pada PCM

diantaranya: Filter (LPF), Sampler, Quantizer dan Coder. Pada tahap pertama,

sinyal input (analog) dengan frekuensi fm masih bercampur dengan noise atau

sinyal lain yang berfrekuensi lebih tinggi. Untuk menghilangkan sinyal-sinyal yang

tidak di inginkan(noise) tersebut digunakan LPF (low pass filter) seperti yang

ditunjukkan Gambar B.

6
Setelah sinyal di filter, selanjutnya adalah pengambilan sample seperti yang

ditunjukkan pada Gambar A dan C. Frekuensi sampling (fs) harus lebih besar atau

sama dengan dua kali frekuensi sinyal informasi (fs ≥ 2fm) ; sesuai dengan

Theorema Nyquist. Sinyal output sampler disebut sinyal PAM (Pulse Amplitudo

Modulation).

Sinyal PAM tersebut yang merupakan potongan dari sinyal aslinya

kemudian diberi nilai (level) sesuai dengan amplitudo dari masing-masing sample

sinyal (Gambar C). Jumlah pembagian level sinyal yang digunakan disuaikan

dengan jumlah bit yang di inginkan untuk mengkodekan satu sample sinyal PAM

berdasarkan persamaan berikut;

7
N adalah jumlah level sample yang di ambil dan n adalah jumlah bit yang digunakan

untuk mengkodekan satu sinyal PAM. Misalkan sinyal-sinyal PAM tersebut akan

dikodekan menjadi 4 bit maka jumlah level yang akan diperoleh adalah;

Selanjutya, setiap sample yang telah terkuantisasi masuk ke dalam blok

CODER. Pada tahapan ini , sample sinyal yang masih berbentuk analog dirubah

menjadi biner dengan urutan serial. CODER sendiri terdiri dari dua blok utama

yaitu, A/D Converter yang berfungsi untuk merubah sinyal analog menjadi biner,

akan tetapi keluarannya masih dalam bentuk parallel seperti yang di tunjukkan

Gambar D, karenanya di butuhkan blok kedua berupa P/S Converter agar deretan

biner menjadi serial.

8
Pada penerima (Gambar E) sinyal yang masuk telah mengalami peredeman

dan kembali bercampur dengan berbagai sinyal lain yang tidak di inginkan (noise)

selama proses pengiriman, hal ini merusak sinyal informasi sehingga akan lebih

sulit untuk di proses. Karenanya, sinyal harus diperbaiki terlebih dahulu dengan

menggunakan “Regenerative Repeater” seperti yang ditunjukkan pada Gambar E

dan F.

Selanjutnya dengan menggunakan prinsip yang sama, deretan sinyal biner

yang telah diperbaiki tersebut di rubah kembali menjadi bentuk analog melalui

proses DECODER. Sinyal yang masih merupakan deretan seri di rubah menjadi

parallel dan dikonversikan ke analog, sehingga output DECODER merupakan

9
sinyal PAM seperti yang terlihat pada Gambar E dan G. Sinyal PAM ini kemudian

difilter dengan menggunakn LPF untuk mengembalikannya menjadi sinyal

informasi yang di inginkan.

2.3. Jenis-Jenis komunikasi Digital

Komunikasi data digital Asynchronous

Untuk mencegah problem timming dengan tidak mengirim aliran bit panjang

yang tidak putus-putusnya. Bit-bit dikirim per-karakter pada setiap waktu

10
yang mana masing-masing karakter mempunyai panjang 5-8 bit. Timing atau

synchronisasi harus dipertahankan antara tiap karakter; receiver mempunyai

kesempatan untuk men-synchron-kan awal dari tiap karakter baru.

Keterangan gambar 4.1 :

Idle (biasanya =’1’) jika tidak ada karakter yang ditransmisikan dan start bit

= “0”, sedangkan jumlah karakter yang ditransmisikan antara 5-8 bit.

Bit paritas digunakan untuk mendeteksi error, diatur oleh pengirim agar

jumlah total ‘1’ termasuk bit paritas adalah genap, dan stop bit = ‘1’, yang

panjangnya 1; 1,5; 2 kali durasi bit pada umumnya

Komunikasi asinkron adalah sederhana dan murah, tetapi memerlukan

overhead dari 2 ke 3 bit per karakter, prosentasi overhead dapat dikurangi

dengan mengirimkan blok-blok bit besar antara bit start dan bit stop

Contoh : akan dikirimkan data ASCII ABC dengan A = 41H, B = 42H dan

C = 43H tanpa paritas, maka :

A= 0100 00012 invert kode ASCII 7 bit

100 00012

B= 0100 00102 invert kode ASCII 7 bit

010 00012

C= 0100 00112 invert kode ASCII 7 bit

110 00012

11
Komunikasi data digital synchronous

Komunikasi data digital synchronous, ada level lain dari synchronisasi yang

perlu agar receiver dapat menentukan awal dan akhir dari suatu blok data.

Untuk itu, tiap blok dimulai dengan suatu pola preamble bit dan diakhiri

dengan pola postamble bit. Pola-pola ini adalah kontrol informasi.

Frame adalah data plus kontrol informasi. Format yang tepat dari frame

tergantung

dari metode transmisinya, yaitu :

 Transmisi character-oriented, (lihat gambar 4.2a) Blok data diperlakukan

sebagai rangkaian karakter-karakter (biasanya 8 bit karakter). Semua kontrol

informasi dalam bentuk karakter. Frame dimulai dengan 1 atau lebih

'karakter synchronisasi' yang disebut SYN, yaitu pola bit khusus yang

memberi sinyal ke receiver bahwa ini adalah awal dari suatu blok. Sedangkan

untuk postamble-nya juga dipakai karakter khusus yang lain. Jadi receiver

diberitahu bahwa suatu blok data sedang masuk, oleh karakter SYN, dan

menerima data tersebut sampai terlihat karakter postamble. Kemudian

menunggu pola SYN yang berikutnya. Alternatif lain yaitu dengan panjang

frame sebagai bagian dari kontrol informasi; receiver menunggu karakter

SYN, menentukan panjang frame, membaca tanda sejumlah karakter dan

kemudian menunggu karakter SYN berikutnya untuk memulai frame

berikutnya.

12
 Transmisi bit-oriented , (lihat gambar 4.2b) Blok data diperlakukan

sebagai serangkaian bit-bit. Kontrol informasi dalam bentuk 8 bit

karakter. Pada transmisi ini, preamble bit yang panjangnya 8 bit dan

dinyatakan sebagai suatu flag sedangkan postamble-nya memakai

flag yang sama pula. Receiver mencari pola flag terhadap sinyal start

dari frame. Yang diikuti oleh sejumlah kontrol field. Kemudian

sejumlah data field, kontrol field dan akhirnya flag-nya diulangi.

Perbedaan dari kedua metode diatas terletak pada format detilnya dan

kontrol informasinya.

Keuntungan transmisi synchronous :

 Efisien dalam ukuran blok data; transmisi asynchronous memerlukan

20% atau lebih tambahan ukuran.

 Kontrol informasi kurang dari 100 bit.

13
2.4. Contoh komunikasi digital

2.4.1 Televisi Digital

Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan

modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar,

suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang

digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem

siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital

berbentuk bit data seperti komputer.

2.4.2 Telepon Bergerak

Telepon Bergerak (mobile phone) atau biasa disebut handphone, telepon

selular (cellular phone) atau ponsel merupakan salah satu alat komunikasi

yang paling banyak digunakan saat iniAda 2 macam teknologi telepon

bergerak yang umum digunakan saat ini yaitu, GSM dan CDMA.

1. GSM (Global System for Mobile Communication) bekerja dengan

cara mengkompresi suara yang masuk ke jaringan GSM ke dalam

format digital sehingga mempunyai ukuran yang kecil. GSM

beroperasi pada frekuensi 900 – 1800 MHz

14
2. Sedangkan CDMA (Code Division Multiple Access) bekerja dengan

cara memecah data suara yang masuk menjadi paket-paket kecil dan

masuk ke saluran frekuensi yang terpisah-pisah. Kemudian paket-

paket data yang kecil tersebut dikirimkan setelah ditambahkan kode

yang unik dan hanya dapat diterima oleh penerima yang mempunyai

data yang sesuai.

2.4.3 Faksimili

Pesawat Facsimile merupakan perangkat terminal komunikasi yang

digunakan untuk pengiriman/penerimaan data gambar (image) melalui

jaringan telekomunikasi (PSTN/ISDN) berdasarkan proses scanning di sisi

pengirim dan hot printing di sisi penerima.

Dimana sisi penerima dan sisi pengirim menggunakan system komunikasi

digital,

15
SISI PENGIRIM FAKSIMILI

1. Dokumen (text/gambar) yang akan dikirim, di-scan/dibaca oleh

CCD Scanner yang dengan 1728 photosensor nya satu baris discan

sekaligus yang berarti sekali scan 1728 titik/spot atau pixel terbaca.

2. Pembacaan dilakukan baris demi baris dengan spasi antar baris 0,1

inci (0,254 mm).

3. Intensitas terang/gelapnya gambar (brightness) tiap pixel

dinyatakan oleh satu pulsa dengan level (amplituda) tertentu dengan

bobot nilai dari 0 sampai 127 di mana nilai 0 merupakan gambar

paling terang (putih) dan 127 paling gelap (hitam). Jadi hasil scan

berupa sinyal PAM

4. level tiap pixel kemudian diubah ke dalam format digital (biner)

oleh A/D CONVERTER.

5. Hasil digitalisasi ini selanjutnya dikompres pada MH/MR/MMR

COMPRESSION dengan menggunakan Kode Huffman

(Rekomendasi CCITT T-4) untuk tujuan penghematan bandwidth.

Penghematan bandwidth ini sekitar 1/5 hingga 1/20 kali dari

kebutuhan bandwidth sebenarnya (tanpa kompresi).

6. Hasil kompresi sebelum ditransmit diubah dulu ke sinyal analog

oleh MODEM dengan frekuensi rendah (di bawah 4 KHz) karena

dua alasan :

16
- pertama karena keterbatasan kapasitas bandwidth saluran

pelanggan analog yang dirancang untuk sinyal susra (300 –

3400 Hz).

- Kedua karena di sentral pada masukan sirkit saluran

pelanggan terdapat filter LPF 4 KHz untuk anti aliasing.

SISI PENERIMA FAKSIMILI

1. Sinyal masuk pada pesawat fax berupa sinyal analog terkompresi,

maka langkah pertama dalam proses rekonstruksi adalah gambar

adalah dilakukan demodulasi dari sinyal analog ke digital oleh

RECEIVE MODEM.

2. Selanjutnya sinyal digital yang masih terkompresi ini oleh

perangkat

3. MH/MR/MMR EXPANSION dilakukan proses ekspansi

(dekompresi) untuk mengembalikan sinyal yang diterima menjadi

bentuk sinyal PAM seperti pada pengirim.

4. Tinggi rendahnya level amplituda sinyal tiap pixel ini akan

menentukan tingkat panas yang dihasilkan pada kawat-kawat kecil

dalam THERMAL PRINTER. Kawat-kawat pemanas tsb memiliki

spasi 203/inci untuk memanaskan kertas printer. Jika nilai

level/amplituda suatu pixel maksimum maka panas kawat juga

maksimum yang akan menghasilkan titik hitam pada kertas printer.

Jika kawat baru saja dialiri arus maksimal atau panas maksimal,

17
maka untuk normal kembali (ke keadaan level minimal atau 0)

maka hanya diperlukan waktu beberapa mili detik.

18
2.5. Kelebihan dan kekurangan

2.5.1. Kelebihan Sistem Komunikasi Digital

a. Kemudahan Multipleksing

Di dalam sistem komunikasi, teknik digital pertama kali diaplikasikan

untuk sistem telepon yang menggunakan teknik Time Division Multipleksing

(TDM). Pada prinsipnya, sinyal suara dari berbagai sumber akan dibagi ke

dalam slot-slot waktu dengan ukuran sama, yang kemudian akan diurutkan

dan selanjutnya akan dilewatkan ke dalam medium transmisi yang sama.

Dibandingkan dengan pengaplikasian TDM terhadap sinyal analog, teknik

digital memiliki keunggulan dalam hal reliabilitas terhadap gangguan (noise),

distorsi, dan interferensi lain. Degradasi sinyal akibat beberapa faktor

gangguan tersebut di atas dapat diatasi dengan kemampuan teknik digital

melakukan regenerasi sinyal, suatu teknik yang tidak dapat diaplikasikan

terhadap sinyal analog.

b. Kemudahan Persinyalan

Pada dasarnya, persinyalan yang membawa informasi kendali

komunikasi merupakan bagian dari sistem transmisi digital. Informasi

tersebut dapat digabungkan ke dalam jalur transmisi digital bersama-sama

dengan informasi kendali TDM yang dengan mudah dapat diidentifikasi

sebagai kanal kendali komunikasi. Pendekatan lain adalah menyisipkan kode

kendali ke dalam kanal data yang dapat diidentifikasi dan diterjemahkan

sebagai informasi kendali oleh terminal penerima. Pendekatan lain lagi adalah

memisahkan informasi kendali dengan informasi data. Fungsi dan format

19
sistem persinyalan dapat dimodifikasi secara terpisah tanpa mempengaruhi

sistem transmisi data secara keseluruhan. Demikian pula sebaliknya, sistem

transmisi digital dengan mudah dapat diperbaharui tanpa mempengaruhi

sistem persinyalan.

c. Integrasis Sistem Transmisi dan Switching

Sistem komunikasi tradisional membedakan antara sistem transmisi

dengan sistem penyambungan telepon. Sementara di sistem komunikasi

digital, fungsi TDM sangat mirip dengan fungsi time division switching

sehingga fungsi TDM dengan mudah dapat diintegrasikan di dalam perangkat

penyambungan.

d. Regenerasi Sinyal

Di dalam komunikasi digital, representasi sinyal suara dalam format

digital melibatkan proses konversi sinyal analog menjadi urutan cuplikan-

cuplikan diskrit. Setiap cuplikan diskrit direpresentasikan dengan sejumlah

digit biner. Ketika ditransmisikan, setiap digit biner direpresentasikan oleh

satu dari kemungkinan nilai sinyal (misalnya pulsa atau tanpa pulsa, pulsa

positif atau pulsa negatif). Bagian penerima akan memutuskan nilai diskrit

mana yang ditransmisikan dan merepresentasikan pesan sebagai urutan dari

cuplikan-cuplikan pesan diskrit yang terkodekan biner. Jika hanya mengalami

sedikit gangguan atau interferensi atau distorsi selama proses pengiriman

data, maka data biner di penerima akan identik dengan urutan digit biner yang

dibangkitkan oleh proses enkoding.

20
e. Sesuai dengan Teknologi Komputer

Setelah melalui proses digitalisasi, informasi yang masuk akan

berubah menjadi serangkaian bilangan biner yang membentuk informasi

dalam wujud kode digital. Kode digital tersebut nantinya akan mampu

dimanipulasi oleh komputer. Contohnya adalah gambar kamera video yang

telah diubah menjadi bentuk digital. Bentuk digital tersebut mewakili element

gambar (pixel). Elemen gambar tersebut dapat dimanipulasi oleh komputer.

Sehingga kita dapat menciptakan efek tertentu pada gambar serta dapat juga

memperbaiki kualitas gambar yang dianggap kurang baik. Bentuk

manipulasinya bisa berupa penambahan intensitas cahaya pada gambar,

sehingga gambar yang ada menjadi lebih terang atau gelap, meningkatkan

ketajaman gambar yang kurang fokus, serta memperbaiki warna pada bagian

tertentu dari gambar.

f. Sistem Komunikasi yang Fleksibel

Teknologi digital melalui teknologi Integrated Service Digital

Network (ISDN) atau dalam bahasa indonesia populer dengan sebutan

jaringan telekomunikasi digital pelayanan terpadu dapat menghantarkan

berbagai informasi dalam sebauh jaringan tunggal. ISDN bisa diibaratkan

sebagai sebuah pipa saluran informasi besar yang terdiri dari berbagai

komponen informasi yang dapat berupa gambar, data, suara. Semua data

tersebut dapat diakses dan dipindahkan dengan mudah melalui alat tertentu

yang mudah dicolokan dan dicabut . Contoh alat yang digunakan untuk

transfer data dengan metode tersebut adalah kabel data dan flashdisk alat ini

21
banyak digunakan untuk pertukaran data dan informasi dalam bentuk digital.

Teknologi ISDN ini membawa revolusi dalam cara kita berkomunikasi. Kita

dapat bertukar gambar, grafik, dan data dengan mudah, cepat serta dapat

dilakukan dimana saja dan kapan saja.

g. Efisiensi Biaya

Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal

yang kemudian akan menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital

juga lebih stabil, praktis dan memiliki daya tahan yang lama dalam

pemakaiannya. Hal tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih

sedikit. Hal ini dikarenakan adanya teknologi integrated circuit (IC) yang

kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini memberikan

dampak yang signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer

yang sebelumnya harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran

besar, berat dan tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.

2.5.2. Kekurangan Sistem Komunikasi Digital

a. Permintaan saluran informasi yang tinggi

Segala jenis informasi yang telah didigitalisasi akan mampu

didistribusikan secara efisien dan dalam jumlah yang banyak melalui sistem

multiplexing. Namun terdapat beberapa saluran aplikasi yang tak mampu

menampung jumlah arus data digital yang dikirimkan tersebut. Contohnya

adalah saluran telepon yang belum dapat mengakomodasi tampilan video

digital pada penggunaan aplikasinya.

b. Kesalahan pada saat digitalisasi

22
Pada saat proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital.

Konsep informasi yang ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi.

Konsep informasi tersebut akan diubah menjadi sinyal digital, dan sinyal

digital tesebut merupakan rangkaian dari kode-kode tertentu. Dikawatirkan

konsep informasi asli yang terdapat pada dunia nyata tersebut tidak dapat

terepresentasikan dengan baik saat digitalisasi. Contohnya adalah warna, jika

suatu warna belum terdapat dalam sistem penyimpanan teknologi digital,

maka akan dicari padanan warna yang paling dekat dan paling mirip dengan

warna tersebut. Hal ini menyebabkan warna yang akan tertampil setelah

digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili warna aslinya.

c. Dominasi dunia oleh teknologi analog

Sampai saat ini dunia masih didominasi oleh teknologi analog.

Banyak bentuk informasi komunikasi yang menggunakan sistem analog,

perangkatnya pun menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk

menikmati layanan teknologi digital kita harus menggunakan analog-digital

converter (ADC) dan digital-analog converter (DCA).

d. Investasi Publik

Untuk menikmati layanan digital secara keseluruhan. Maka harus

dilakukan penggantian alat komunikasi seperti telepon, televisi dan radio dari

yang sebelumnya berbasis teknologi analog menjadi teknologi digital. Hal ini

menyebabkan masyarakat mengeluarkan biaya yang tidak sedikit terlebih lagi

teknologi ini masih tergolong teknologi yang pada saat artikel ini dibuat

merupakan teknologi yang tergolong baru. Hal ini menyebabkan instrumen

23
yang disediakan untuk masyarakat umum sifatnya masih terbatas dan mahal

harganya. Hal ini menjadi permasalahan bagi kelangsungan industri

pertelekomunikasian dan hal ini juga akan memengaruhi kemampuan

membeli masyarakat.

24
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Sistem komunikasi digital adalah teknologi yang berbasis sinyal eketrik

komputer dan menggunakan bilangan biner.

2. Komponen-komponen komunikasi digital adalah source encoder, proses

encrypton, channel encoder, dan carrier modulator

3. Jenis-jenis modulasi digital adalah Amplitudo Shift Keying (ASK),

Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying (PSK)

25
DAFTAR PUSTAKA

Hasbi (2012). Sistem Telekomunikasi Digital. From

http://hasbilandhairiyarbil.blogspot.com/2012/04/sistem-komunikasi-

digital.html, 30 Oktober 2013

Musliadi, S.ST (2013). Modul KK10 (Menguasai Konsep Telekomunikasi Analog

dan Digital). Makassar. SMK Telkom Sandhy Putra 2.

Ndundupan (2012). Sistem Komunikasi Digital. From

http://ndundupan.blog.student.eepis-its.edu/2012/10/01/sistem-komunikasi-

digital/, 30 Oktober 2013

Putu (2012). Modulasi Digital dan Multiple Access. From

http://ikabuh.files.wordpress.com/2012/06/tugas-paper-komdig-

putu_10009.pdf, 22 November 2013

Repository. Sistem Komunikasi Digital. From

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30947/4/Chapter%20II.pdf,

31 Oktober 2013

Wikipedia (2013). Teknologi Komunikasi Digital. From

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_komunikasi_digital#Kelebihan_tekno

logi_informasi_digital, 30 Oktober 2013

26

Anda mungkin juga menyukai