Tugas Kelompok Risk Asessment
Tugas Kelompok Risk Asessment
“PEMBEKUAN UDANG”
Disusun oleh :
Semester : IV
2. HAZARD CARACTERIZATION
Setelah menguji 342 paket udang beku, 284 baku, dan 58 sampel udang masak di 27 kota di
seluruh Amerika Serikat, para ahli di sana menemukan enam puluh persen dari udang yang
kebanyakan berasal dari Thailand dan Indonesia memiliki jejak e-coli, kuman tinja yang
dapat menyebabkan keracunan.
Selain itu, 7 sampel yang telah diuji positif mengandung MRSA, infeksi yang tahan terhadap
sejumlah antibiotik. Bahkan, mereka menemukan jejak bakteri salmonella dan vibrio yang
keduanya mengancam kesehatan penikmatnya.
“Vibrio adalah penyebab paling umum dari keracunan makanan yang berasal dari tiram
mentah. Meski sebagian besar bakteri di udang dapat dimatikan selama proses memasak,
hasil pengujian kami menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana sebaiknya udang
diproses,” kata Executive Director of Consumer Reports Food Safety and Sustainability
Centre, Dr Urvashi Rangan dikutip Daily Mail, Senin (27/4/2015)
Menanggapi temuan ini, Consumer Reports Food Safety and Sustainability Centre, Dr
Michael Crupain mengatakan, MRSA dapat menyebar melalui kontak langsung. Jadi, jika
MRSA tertempel di kulit yang terluka saat seseorang sedang membersihkan udang mentah,
berpotensi menyebabkan infeksi.
Udang, jelas keduanya, bukan lagi makanan kaum borjuis. Kaum menengah bawah pun bisa
menikmati udang dan dapat meraciknya dalam berbagai rasa. Maka itu, baiknya lebih telaten
dalam memilih udang yang akan dikonsumsi.
Menurut mereka, ada udang yang diternakkan di tangki industri besar atau dangkal, namun
ada juga yang berasal dari kolam buatan manusia. Biasanya, udang-udang itu makan pelet
yang beberapa di antaranya mengandung antibiotik untuk menangkal penyakit.
Keduanya mengingatkan, jika kolam tidak dikelola dengan benar, udang yang akan
dikonsumsi bisa saja mengandung material lumpur berupa fekal, dan bahan kimia lainnya.
3. EXPOSURE ASESSMENT.
4. RISK CHARACTERISATION
Pada tahap penerimaan bahan baku dilakukan pembongkaran udang dari truk dengan
lingkungan terbuka dan es untuk mempertahankan suhu rendah, namun penambahan
es masi belum bisa mengontrol suhu >5 apalagi di lakukan di ruangan terbuka serta
jarak antara tambak dan pabrik yang jauh dan tidak bisa memperkirakan untuk
mempertahankan suhu oprimum sehingga pada tahap ini yaiu tahap awal udang di
peroleh dari para petani tambak masih terdapat mikroorganisme bakteri yaitu E.coli,
Salmonella, dan Vibrio cholera, Vibrio parahaemolyticus.
Alternatif : pemasok udang diusahakan diperoleh dari tambak sekitar pabrik
sehingga dapat mengefisiensi wktu dan mempertahankan suhu >5 dan
dilakukan secara hati-hati dan pada ruangan tertutup yang cukup adanya
fentilasi agar es tidak cepat mencair dan mempengaruhi suhu yang
menyebabkan terjadinya kebusukan atau perubahan pada udang.
Pada tahap pemotongan kepala dan pengupasan dilakukan secara manual dengan alat
bantu kuku ninja dari stainlees steel dengan cepat untuk mempetahankan suhu. Pada
tahapan ini masih ada kontaminasi bakteri E.coli dan Salmonella di karenakan adanya
penggunaan alat dan meotongan kepala yang menjadi sumber kontaminan.deheading
conveyor
Alternatif : dilakukan secara cepat dan menggunakan alat dheading conveyor
agar proses menjadi lebih cepat sehingga dapat mempertahankan suhu ,
disamping itu juga adanya penambahan es terusmenerus secara rutin untuk
menghambat tumbuhnya mikroba patogen.
Pada tahap pembekuan udang, udang di tata secara sendiri-sendiri, sejajar dan rapat pada infeed
conveyor, pembekuan ini dilakukan dengan menggunakan alat iqf dengan waktu < 2 jam suhu
pembekuan -35°c hingga mendapatkan suhu maksimum produk -18°c. Dikarenakan
jika tidak mencapai suhu yang diinginkan maka dapat timbul kontaminasi
mikrobiologi terutama pada bakteri salmonella dan E coli.
Alternatif : dilakukan menggunakan suhu dan waktu yang sudah ditetapkan,
karena suhu pembekuan -35°c hingga mendapatkan suhu maksimum produk
-18°c dengan menggunakan waktu <2 jam dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Sehingga dapat memiliki produk udang beku yang terbebas
dari mikroorganisme patogen.