Anda di halaman 1dari 7

MUSLIMAH’S BAKERY

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata kuliah kewirausahaan
Proposal Usaha

Oleh
Yesi Muslihah P2.06.37.0.18.079
Tingkat 1B

JURUSAN PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN


PROGRAM STUDI D3 PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
POLTEKKES TASIKMALAYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2019
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Perkembangan pada bidang ekonomi dan teknologi yang begitu pesat di
dunia dan masyarakat kita saat ini telah merubah pola hidup di
masyarakat. Kemajuan ini telah menyebabkan munculnya berbagai usaha
di bidang kuliner, termasuk usaha bakery. Munculnya inovasi-inovasi
terhadap berbagai olahan bakery, membuat orang semakin tertarik untuk
mencoba bisnis di bidang ini. Selain itu semua orang di jaman sekarang ini
lebih mengutamakan rasa dan penampilan makanan yang menarik mata.

B. Visi dan Misi


1. Visi:
Tersedianya olahan bakery yang tidak hanya enak rasa tetapi juga
enak dipandang tanpa melupakan nutrisi yang diperlukan oleh
tubuh
2. Misi:
a. Membantu masyarakat dalam pemenuhan makanan sehat
dan bergizi
b. Membantu masyarakat dalam kebutuhan lapangan kerja

C. Tujuan
Tujuan usaha olahan bakery ini adalah untuk mencari keuntungan
disamping memberikan kemudahan akan pemenuhan makanan yang sehat
dan bergizi.
Bab II
Pembahasan Produk
A. Pengenalan Produk
Bakery adalah nama untuk berbagai olahan kue yang dipanggang. Jenis-
jenis bakery antara lain kue, kue ulang tahun, cheese cake, brownies, dan
masih banyak lagi. Banyak orang yang tertarik engan berbagai olahan
bakery karena di jaman sekarang ini selalu muncul berbagai inovasi baru
untuk jenis-jenis bakery. Selain itu, komposisi bahan termasuk dari bahan
pilihan yang dapat menghasilkan rasa yang enak. Kandungan telur, gula,
margarin atau mentega cukup dominan menghasilkan rasa lezat legit dan
tekstur yang gurih. Masa simpan yang relatif lebih lama mempermudah
distribusi tanpa rasa khawatir bau, sering jadi pertimbangan saat memilih
bakery. Bakery lebih tahan simpan karena kandungan airnya yang sedikit
dan kandungan gulanya cukup banyak. Gula bisa dianggap sebagai salah
satu pengawet alami. Usaha bakery berkembang cepat karena pembuatan
kue ini relatif mudah dan bisa dilakukan dari rumah dan tidak perlu modal
besar untuk merintis usaha bakery. Dengan modal pemanggang dan sedikit
modal operasional usaha ini bisa segera dimulai. Bakery jika dibuat
dengan bahan pilihan yang baik akan membuat harga jual menjadi tinggi.

B. Gambaran Usaha
1. Produk
Bahan baku pembuat bakery cukup mudah diperoleh. Bahan baku
dapat dibeli di warung,
supermaket, atau toko-toko langganan. Menjaga hubungan baik dengan
toko pemasok bahan baku dapat dijadikan strategi untuk mendapatkan
bahan baku berkualitas dengan harga relatif murah. Salah satu bahan
baku utama adalah tepung. Karena itu, tepung yang digunakan
sebaiknya tepung bermutu.
2. Pengemasan
Bakery dengan berat sekitar 0,5 kg dapat dikemas menggunakan kotak
berukuran 10 x 30 x 5cm. Bakery dengan ukuran lebih besar dapat
dikemas menggunakan kotak berukuran 20 x 20 x 5 cm.
3. Perlengkapan Usaha
Usaha skala rumah tangga pembuatan bakery membutuhkan
perlengkapan seperti oven, kompor, tabung gas, mixer, loyang, dan
baskom. Harga beli perlengkapan usaha dapat dilihat di bagian analisis
usaha.
4. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja minimal pada usaha pembuatan bakery adalah satu
orang untuk skala rumahan. Tenaga kerja bagian pengolahan dapat
diupah Rp 1.500.000/bulan. Jika memiliki toko sendiri dibutuhkan
tenaga kerja untuk melayani pembeli. Pilih tenaga kerja yang ramah
dan sabar dalam melayani pembeli.
5. Penetapan Harga
Harga jual aneka bakery dengan berat 0,5 kg sekitar Rp 25.000/dus.
Sedangkan untuk ukuran 1 kg dijual dengan harga Rp 50.000 Harga
dapat berubah sewaktu-waktu tergantung perubahan harga bahan baku.

C. Promosi dan Penjualan


1. Promosi
Banyak cara dapat dilakukan untuk mempromosikan bakery. Promosi
dapat dilakukan melalui online dengan memanfaatkan media sosial dan
program reseller, spanduk, kartu nama atau melalui konsumen dari
mulut ke mulut.
2. Target market
Target market yang akan membidik pasar menengah atas. Untuk pasar
menengah keatas harus Bakery dengan kualitas istimewa, dalam artian
mutu dan pelayanan yang baik yang harus diutamakan. Pangsa pasar
menengah keatas ini terdiri dari berbagai elemen di masyarakat yaitu:
Pekerja di kantoran, ibu rumah tangga. Untuk memenuhi target
pemasaran kelas menengah ini harus ada siasat agar bakery laku terjual
dipasaran yaitu kue tetap lezat, promosi dan dengan harga terjangkau.
Dengan kondisi ekonomi dan lokasi penjualan yang bagus akan
menjadi pangsa pasar yang besar.
3. Penjualan
Untuk mencapai target yang telah ditentukan dan keuntungan yang
ingin dicapai dilakukan dengan berbagai strategi penjualan. Strategi
penjualan yang dilakukan meliputi:
a. Menjual ke warung terdekat dengan ukuran mini
b. Menjual secara online.
1) Dengan menggunakan media website dan berbagai media
sosial.
2) Dengan memanfaatkan program reseller.
c. Menjual dipasar tradisional / toko kue.
Penjualan dengan cara ini ada berbagai macam pilihan seperti:
1) Memiliki toko sendiri.
2) Menitipkan pada toko toko yang menjual kue.
d. Menjual di supermarket / mini market biasanya dengan sistem titip
jual.
e. Ditawarkan ke kantor-kantor, koperasi-koperasi dapat dilakukan
dengan cara menitipkan brosur kepada resepsionis dengan imbalan
komisi. Ditawarkan ke pusat-pusat keramaian seperti pasar, mal,
dan tempat-tempat hiburan.
f. Menjual ditempat tempat wisata, dengan cara menyewa sebuah
konter.
g. Menjual di kantin kantin sekolah.
D. Resiko
Resiko usaha bakery antara lain penggunaan bahan baku dengan mutu
yang kurang baik atau komposisi bahan-bahan pembuat yang tidak sesuai
sehingga bakery yang dihasilkan rasanya kurang enak. Risiko lain terkait
daya tahan. Bakery dapat tahan sekitar 10 hari. Karena itu, pastikan jumlah
produksi sesuai dengan perkiraan penjualan agar pengusaha tidak
mengalami kerugian.

E. Tip dan Trik Usaha


1. Ulet dalam menjalankan usaha sehingga usaha dapat berkembang.
2. Senantiasa menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
3. Selalu memakai bahan yang terbaik agar mutu dan rasa selalu terjaga.
4. Lakukan promosi secara rutin.

F. Analisis Usaha Bakery Skala Rumah Tangga


1. Asumsi yang digunakan dalam analisis ini sebagai berikut
a. Masa pakai oven selama 3 tahun.
b. Masa pakai kompor gas selama 3 tahun.
c. Masa pakai mixer selama 3 tahun.
d. Masa pakai loyang selama 1 tahun.
e. Masa pakai baskom selama 1 tahun.
f. Masa pakai peralatan lain-lain (parutan, timbangan) selama 1
tahun.
2. Biaya Investasi
a. Oven 1 buah Rp 2.000.000
b. Kompor 1 buah Rp 500.000
c. Tabung gas Rp 400.000
d. Mixer 1 buah Rp 500.000
e. Loyang 4 buah @ Rp 25.000 Rp 100.000
f. Baskom 2 buah @ Rp 10.000 Rp 20.000
g. Timbangan 1 buah Rp 150.000
h. Peralatan lain-lain Rp 500.000
i. Total investasi Rp 4.170.000
3. Biaya Operasional perbulan
a. Biaya Tetap
1) Penyusutan oven 1/36 x Rp 2.000.000 Rp 56.000
2) Penyusutan kompor 1/36 x Rp 500.000 Rp 14.000
3) Penyusutan mixer 1/36 x Rp 500.000 Rp 13.000
4) Penyusutan loyang 1/12 x Rp 100.000 Rp 8.500
5) Penyusutan baskom 1/12 x Rp 20.000 Rp 1.700
6) Penyusutan peralatan lain-lain 1/12 x Rp 800.000 Rp 67.000
7) Total biaya tetap Rp 160.200
b. Biaya Variabel
1) Gula pasir 1 kg x Rp 11.000/kg x 30 hari Rp 330.000
2) Tepung terigu 0.35 kg x Rp 9.000/kg x 30 hari Rp 94.500
3) Telur 1 kg x Rp 10.000/kg x 30 hari Rp 300.000
4) Cokelat 2 dus (isi 180 gram) x Rp 15.000/dus x 30 hari Rp
900.000
5) Minyak goreng 2 liter x Rp 12.000/liter x 30 hari Rp 720.000
6) Vanili 1 kg x Rp 180.000/kg Rp 180.000
7) Soda kue 2 pak x Rp 25.000/pak Rp 50.000
8) Dus kue 32 buah x Rp1000/dus x 30 hari Rp 960.000
9) Bahan-bahan lain (kacang mete,cokelat chip, dan keju) Rp
1.500.000
10) Upah tenaga kerja pengolahan 1 orang Rp 1.500.000
11) Biaya promosi Rp 100.000
12) Biaya listrik dan air Rp 1.000.000
13) Total biaya variabel Rp 7.634.500
14) Total biaya operasional per bulan Rp 7.794.700
4. Penerimaan per Bulan
Penjualan 25 dus x Rp 25.000/dus x 30 hari Rp 18.750.000
5. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional
= 18.750.000 – Rp 7.794.700
= Rp 10.955.300
6. Pay Back Period ( periode untuk kembali modal investasi )
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= ( Rp 4.170.000: Rp 10.955.300 ) x 1 bulan
= 0.38 bulan
Bab III
Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa usaha bakery cukup memiliki
keuntungan yang menjanjikan. Semoga dengan adanya bisnis ini dapat menambah
pilihan akan olahan bakery yang lezat dan bergizi tinggi, disamping dapat
penghasilan dan membuka lapangan kerja.

Anda mungkin juga menyukai