Karsinoma Laring
Oleh:
Shylvia Helmanda 1840312714
Preseptor:
dr.Fachzi Fitri, Sp.THT-KL(K), MARS
Karsinoma Laring
Shylvia Helmanda
atas. Di sebelah dalam perisai kartilago tiroidea Gerakan laring dilaksanakan oleh kelompok otot-
terdapat bagian dalam laring, yaitu: pita suara, otot intrinsik dan ekstrinsik. Otot-otot ekstrinsik
ventrikel, otot-otot dan ligamenta, kartilago terutama bekerja pada laring secara keseluruhan,
aritenoidea, kuneiforme serta kornikulata.7 sedangkan otot-otot intrinsik menyebabkan gerak
Kartilago krikoid merupakan kartilago hialin pada bagian-bagian laring tertentu yang berhubungan
bagian terbawah dinding laring. Kartilago ini dengan gerakan pita suara. Otot-otot ekstrinsik laring
berhubungan dengan kartilago tiroidea tepatnya ada yang terletak di atas tulang hioid (suprahioid), dan
dengan kornu inferior melalui membrana krikoidea di bawah tulang hioid (infrahioid). Otot-otot suprahioid
(konus elastikus) dan melalui artikulasio yaitu m. digastrikus, m. geniohioid, m. stilohioid, dan
krikoaritenoidea. Di sebelah bawah melekat dengan m. milohioid. Otot-otot infrahioid yaitu m. sternohioid,
cincin trakea I melalui ligamentum krikotiroidea.7 m. omohioid, dan m. tirohioid.7
Epiglotis berbentuk seperti daun, membentuk
dinding anterior pintu masuk laring. Kartilago aritenois
berbentuk seperti piramida, dan memiliki vocal
process, yang bagian anteriornya menyediakan
tempat perlekatan untuk ligamen vokalis dari pita
suara. Kartilago kornikulata (Santorini) berartikulasi
dengan apeks dari kartilago aritenoid. Kartilago
kuneiformis (Wrisberg) berbentuk batang dan terletak
di depan kartilago kornikulata pada lipatan
ariepiglotis.9
Gejala yang ditimbulkan oleh sumbatan jalan memperlihatkan keadaan tumor dan laring lebih
napas dan dapat timbul pada tiap tumor laring. seksama, misalnya perjalanan tumor pada tulang
Disebabkan oleh gangguan jalan napas oleh massa rawan tiroid dan daerah pre-epiglotis serta metastasis
tumor, penumpukan kotoran atau secret, maupun kelenjar getah bening leher.
fiksasi pita suara. Pada tumor supraglotik atau
transglotik didapatkan kedua gejala tersebut. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan
Sumbatan yang terjadi secara perlahan-lahan dapat patologik anatomik dari bahan biopsi laring, dan biopsi
dikompensasi oleh pasien. Pada umumnya dispnea jarum halus pada pembesaran kelenjar getah bening
dan stridor adalah tanda prognosis yang kurang baik. di leher. Hasil patologi anatomik yang terbanyak
3. Nyeri tenggorok adalah karsinoma sel skuamosa.1
Dapat bervariasi mulai rasa tergores hingga rasa
nyeri yang tajam. Disfagia merupakan cirri khas tumor 10. Klasifikasi Tumor Ganas Laring
pangkal lidah, supraglotik, hipofaring, dan sinus KLASIFIKASI TUMOR GANAS LARING (AJCC DAN
piriformis. Keluhan ini adalah keluhan yang paling UICC 1988)1
sering pada tumor ganas postkrikoid. Rasa nyeri 1 Tumor Primer (T)
ketika menelan (odinofagi) menandakan adanya tumor Supra Glotis
ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring. Tis Karsinoma insitu
4. Batuk T1 Tumor terdapat pada satu sisi suara/pita
Jarang ditemukan pada tumor ganas glottis. suara palsu (gerakan masih baik).
Biasanya timbul dengan tertekannya hipofaring T2 Tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi
disertai sekret yang mengalir ke dalam laring. daerah supra glotis dan glotis masih bisA
5. Hemoptisis bergerak (tidak terfiksir).
Hemoptisis sering terjadi pada tumor glotik dan T3 Tumor terbatas pada laring dan sudah
tumor supraglotik. terfiksir atau meluas ke daerah krikoid
6. Gejala lain seperti nyeri alih ke telinga ipsilateral, bagian belakang, dinding medial dari sinus
halitosis, dan penurunan berat badan menandakan piriformis, dan ke arah rongga pre epiglotis.
perluasan tumor ke luar laring atau metastasis jauh. T4 Tumor sudah meluas ke luar laring,
Pembesaran kelenjar getah bening leher menginfiltrasi orofaring jaringan lunak pada
dipertimbangkan sebagai metastasis tumor ganas leher atau sudah merusak tulang rawan
yang menunjukkan tumor pada stadium lanjut. tiroid.
7. Nyeri tekan laring adalah gejala lanjut yang
disebabkan oleh komplikasi supurasi tumor yang Glotis
menyerang kartilago tiroid dan perikondrium. Tis Karsinoma insitu.
T1 Tumor mengenai satu atau dua sisi pita
suara, tetapi gerakan pita suara masih baik,
9. Diagnosis1
atau tumor sudah terdapat pada komisura
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
anterior atau posterior.
pemeriksaan klinis.
T2 Tumor meluas ke daerah supraglotis atau
subglotis, pita suara masih dapat bergerak
A. Anamnesis
atau sudah terfiksasi (impaired mobility).
Pada anamnesis biasanya didapatkan keluhan
T3 Tumor meliputi laring dan pita suara sudah
suara parau yang diderita sudah cukup lama, tidak
terfiksasi
bersifat hilang-timbul meskipun sudah diobati dan
T4 Tumor sangat luas dengan kerusakan
makin lama menjadi berat. Penderita kebanyakan
tulang rawan tiroid atau sudah keluar dari
adalah seorang perokok berat, peminum alkohol atau
laring.
seorang yang sering atau pernah terpapar sinar
radioaktif, misalnya pernah diradiasi didaerah lain. Subglotis
B. Pemeriksaan fisik Tis Karsinoma insitu
Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan cara T1 Tumor terbatas pada daerah subglotis.
tidak langsung menggunakan kaca laring atau T2 Tumor sudah meluas ke pita, pita suara
langsung dengan menggunakan laringoskop. masih dapat bergerak atau sudah terfiksasi
Pemeriksaan ini untuk menilai lokasi tumor, T3 Tumor sudah mengenai laring dan pita
penyebaran tumor, kemudian dilakukan biopsi untuk suara sudah terfiksasi
pemeriksaan patologi anatomi. T4 Tumor yang luas dengan destruksi tulang
rawan atau perluasan keluar laring atau
kedua-duanya.
C. Pemeriksaan penunjang 2 Penjalaran ke Kelenjar Limfe (N)
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan selain Nx Kelenjaar limfa tidak teraba
pemeriksaan laboratorium darah, juga pemeriksaan N0 Secara klinis kelenjar tidak teraba
radiologik. Foto torak diperlukan untuk menilai N1 Secara klinis teraba satu kelenjar limfa
keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesifik dan dengan ukuran diameter 3 cm homolateral.
metastasis di paru. CT Scan laring dapat
N2 Teraba kelenjar limfa tunggal, ipsilateral Setelah diagnosis dan stadium tumor ditegakkan,
dengan ukuran diameter 3 - 6 cm. maka ditentukann tindakan yang diambil sebagai
N2a Satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter labih penanggulangannya. Ada 3 cara penanggulangan
dari 3 cm tapi tidak lebih dari 6 cm. tumor ganas laring yang lazim dilakukan, yaitu
N2b Multipel kelenjar limfa ipsilateral, diameter pembedahan, radiasi, obat sitostatika ataupun
tidak lebih dari 6 cm. kombinasinya, tergantung pada stadium penyakit dan
N2c Metastasis bilateral atau kontralateral, keadaaan umum pasien.
diameter tidak lebih dari 6 cm. Sebagai patokan dapat dikatakan stadium 1
N3 Metastasis kelenjar limfa lebih dari 6 cm. dikirim untuk mendapatkan radiasi, stadium 2 dan 3
dikirim untuk dilakukan operasi, stadium 4 dilakukan
3 Metastasis Jauh (M) operasi dengan rekonstruksi, bila masih
Mx Tidak terdapat/terdeteksi. memungkinkan atau dikirim untuk mendapatkan
M0 Tidak ada metastasis jauh. radiasi.
M1 Terdapat metastasis jauh. Jenis pembedahan yang dilakukan adalah
laringektomi totalis ataupun parsial, tergantung lokasi
4 Staging (STADIUM) dan penjalaran tumor, serta dilakukan juga diseksi
ST 1 T1 N0 M0 leher radikal bila terdapat penjalaran ke kelenjar limfa
ST II T2 N0 M0 leher. Di Departemen THT RSCM paling sering
ST III T3 N0 M0, T1/T2/T3 N1 M0 dilakukan laringektomi totalis, karena beberapa
ST IV T4 N0/N1 M0 pertimbangan, sedangkan laringektomi parsial jarang
T1/T2/T3/T4 N2/N3 dilakukan karena teknik sulitnya menentukan batas
T1/T2?T3/T4 N1/N2/N3 M3 tumor.
Pemakaian sitostatika belum memuaskan,
11. Diagnosis Banding biasanya jadwal pemberian sitostatika tidak sampai
a. Laringitis tuberkulosa selesai karena keadaan umum memburuk, disamping
Gejala pada laringitis tuberkulosa yaitu batuk, harga pbat yang reatif mahal sehingga tidak
disfonia, odinofagi, dispneu dan odinofonia. Obstruksi terjangkau oleh pasien.
jalan napas muncul pada stadium lanjut. Didapatkan
juga gejala sistemik seperti demam, keringat malam 13. Prognosis
dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan laring Para ahli berpendapat bahwa tumor laring
didapatkan gambaran edema yang difus dan mukosa mempunyai diagnosis yang paling baik diantara tomor-
yang hiperemis pada laring atau lesi eksofitik granular tumor di daerah traktus aero-digestivus lainnya bila
yang mengarah pada keganasan. Diagnosis biasanya dikelola dengan cepat dan radikal.1
ditegakkan dengan ditemukannya organisma Tergantung daripada stadium tumor, pilihan
Mycobacterium tuberculosa pada apusan dan pengobatan, lokasi tumor.Secara umum dikatakan five
kultur.1,12 years survival pada karsnoma laring stadium I adalah
b. Sifilis laring 90-98%, stadium II 75-85%, stadium III adalah 60-70%
Gambaran yang bisa didapatkan pada stadium dan stadium IV adalah 40-50%. Adanya metastase ke
dua adalah papul eritem yang difus, edema, ulkus, dan kelenjar limfe regional akan menurunkan five years
limfadenopati servikal sedangkan pada stadium tiga survival rate sebesar 50%. Pasien bisa dikatakan
didapatkan gambaran gumma, fibrosis, kondritis dan sembuh apabila tidak ada gejala kambuh tumor laring
stenosis. Diagnosis ditegakkan dari tes serologis.13 setelah lima tahun. Kebanyakkan kasus tumor ganas
c. Tumor jinak laring laring akan menunjukkan kambuh dalam waktu dua
Tumor jinak laring dapat berupa papiloma laring, tahun.7
kista dan polip. Gejala papiloma laring yang utama Laporan Kasus
adalah suara serak, dapat pula disertai batuk dan
apabila papiloma telah menutup rima glotis maka Identitas Pasien
timbul sesak napas dan stridor inspirasi.1 Nama : Tn. A
d. Laringitis kronik Jenis Kelamin : Laki - laki
Pada laringitis kronis terdapat perubahan pada Usia : 60 tahun
selaput lendir, terutama selaput lendir pita suara. Pada Alamat : Padang
mikrolaringoskopi tampak bermacam-macam bentuk, Suku Bangsa : Minangkabau
tetapi umumnya yang terlihat adalah edema, serta
hipertrofi selaput lendir pita suara atau sekitarnya.
Terdapat pula kelainan vaskular yaitu dilatasi dan
proliferasi sehingga tampak hiperemis. Pada keadaan Keluhan Utama :
kronis terbentuk jaringan fibrotik yang disebut dengan Suara serak dan semakin memberat sejak 1
laringitis kronik hiperplastik.1,14 bulan yang lalu
12. Tatalaksana1
Riwayat Penyakit Sekarang :
Suara serak dirasakan sejak 1 tahun yang Pemeriks Kelainan Dextra Sinistra
lalu dan semakin memberat selama 1 bulan aan
ini
Daun Kelainan - -
Pasien tidak mengeluhkan sesak nafas
Telinga Kongenital
Riwayat batuk batuk lama tidak ada
Trauma - -
Riwayat berkeringat malam tidak ada
Radang - -
Sulit menelan dan nyeri menelan tidak ada
Kelainan Metabolik - -
Benjolan di leher tidak ada Nyeri Tarik - -
Demam dan pilek tidak ada Nyeri Tekan - -
Penurunan berat badan ada, 10 kilogram Tragus
dalam 3 bulan terakhir Liang dan Cukup Lapang Iya Iya
Telinga dan hidung tidak ada keluhan Dinding Sempit - -
Telinga Hiperemis - -
Riwayat Penyakit Dahulu : Edema - -
Riwayat sakit maag atau nyeri ulu hati tidak Massa - -
ada Sekret/Ser Bau - -
Riwayat tuberkulosis paru tidak ada umen Warna - -
Riwayat trauma atau operasi pada daerah Jumlah
leher tidak ada Jenis
Riwayat menggunakan suara yang
Membran Timpani
berlebihan tidak ada
Riwayat hipertensi tidak ada Utuh Warna Putih Putih
Riwayat diabetes melitus tidak ada Refleks Cahaya (+), (+), arah
arah jam 7
Riwayat Penyakit Keluarga : jam 5
Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan Bulging - -
serupa dengan pasien
Riwayat keganasan dalam keluarga tidak ada Retraksi - -
Radang/M - -
assa Oral Cavity dan Orofaring (tidak diperiksa)
Sinus Deformitas - - Pemeriksaa Kelainan Dextra Sinistra
Parana Nyeri - - n
sal Tekan Trismus - -
Nyeri - - Uvula -
Ketok
Palatum
Mole + Arkus -
Rinoskopi Anterior
Vestibu Vibrise Sedikit Sedikit Faring
lum Radang Tidak ada Tidak ada Dinding Warna Tidak Tidak
Kavum Normal/Cu Lapang Lapang Faring hiperemi hiperemis
Nasi kup s
Lapang Permuka Licin Licin
Sempit an
Lapang Tonsil Ukuran T1 T1
Sekret Lokasi Warna Tidak Tidak
Jenis Tidak ada hiperemi hiperemis
Tidak ada
Jumlah s
Bau Permuka Licin Licin
Konka Ukuran Eutrofi Eutrofi an
Inferior Warna Merah muda Merahmuda Muara Tidak Tidak
kripti melebar melebar
Permukaa Licin Licin Detritus - -
n Eksudat - -
Edema - - Peritonsil Warna Tidak Tidak
Konka Ukuran Eutrofi Eutrofi hiperemi hiperemis
Media Warna Merah muda Merah s
muda Edema - -
Permukaa Licin Licin Abses - -
n Perlengk - -
Edema - - etan
Septum Cukup Lurus Lurus Tumor Lokasi
Lurus/Devi Bentuk
asi Ukuran
Tidak ada
Permukaa Licin Licin Permuka
n an
Warna Merah muda Merah Konsiste
Spina - muda nsi
Krista - - Gigi Karies/ra - -
Abses - - diks
Perforasi - - Kesan
Massa Lokasi - - Lidah Warna Merah Merah
muda muda
Bentuk Tidak Tidak ada
ada kelainan
Bentuk - - kelainan
Ukuran - - Deviasi - -
Permukaa - - Massa - -
n
Warna Laringoskopi Indirek
- - Pemeriksa Kelainan Dextra Sinistra
Konsistens - - an
i Epiglotis Bentuk - -
Mudah - - Warna - -
Digoyang - - Edema - -
Pengaruh - - Pinggir - -
Vasokonstr - - Rata/Tidak
iksi Aritenoid Warna - -
Edema - -
Rinoskopi Posterior (Tidak dilakukan) Massa - -
Gerakan - -
Plika Warna - -
Vokalis Pinggir - -
Medial - -
Massa + +
(permuka permukaan
an tidak tidak rata,
rata, berwarna
berwarna putih
putih kemerahan
kemerah Gambar 10. Hasil Ct- Scan15
an)
Sinus Massa - - Histopatologi :
Piriformis Sekret - - squamous cell carcinoma keratinized well
differentiated
Valekulae Massa - -
Sekret/Sej - -
enisnya
Warna - -
Edema - -
Massa - -
kuat ialah rokok, alkohol dan terpajan oleh sinar Ballenjer JJ. Snow JB Eds. Fifteenth Edition.
radioaktif.1 Merokok dan minum alkohol meningkatkan Baltimore, Philadelphia, Hongkong, London,
risiko 2-3 kali dibandingkan yang bukan perokok dan Munich, Sidney, Tokyo. Lea & Febiger 1996:
peminum alkohol.8 p. 585-652
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan adanya 4. Williamson, J.S, T.C. Biggs, and D. Ingrams.
pembesaran kelenjar getah bening pada pasien. Pada 2012. Laryngeal cancer: an overview. Trends
laringoskopi indirek didapatkan epiglotis tenang, In Urology & Men’s Health.
aritenoid tenang, plika ventrikularis dan plika vokalis 5. American Cancer Society. Facts & Figures
pergerakan simetris, tampak massa, permukaan tidak 2020. American Cancer Society. Atlanta, Ga.
rata, berwarna putih kemerahan pada plika vokalis 2020.
kanan dan kiri, rima glotis terbuka dan pada sinus 6. Becker W, Naumann HH, Pfaltz CR. Ear Nose
piriformis tidak ada standing sekresi. and Throat diseases, A. Pocket Reference.
Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Edisi ke-2. New York. Thieme Med. 1994. h.
Selanjutnya dilakukan rontgen thorax dan CT scan 423-432.
laring untuk menentukan stadium pada pasien ini. 7. Ballenger, J.J. Anatomy of the larynx. In :
Pada CT scan laring diperoleh hasil tampak lesi Diseases of the nose, throat, ear, head and
isodensitas kecil pada dinding glotis dengan batas neck. 13th ed. Philadelphia, Lea & Febiger.
tegas, tepi ireguler, endofitik ke lumen laring, dengan 1993
kesan sugestif karsinoma glotis. Pada hasil biopsi 8. Bansal, M. 2013. Diseases of Ear, Nose, and
didapatkan kesimpulan squamous cell carcinoma Throat. India: Jaypee Brothers Medical
keratinized well differentiated. Publisher (P) Ltd.
Dari foto toraks tidak didapatkan adanya 9. Snell Richard. Anatomi klinik untuk mahasiswa
metastase ke paru-paru. Dari pemeriksaan fisik dan kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006. h.
penunjang dapat ditetapkan bahwa menurut AJCC 176-9
dan UICC 2002 diagnosis pasien adalah Squamous 10. Keith L. Moore. Anatomi Klinik Dasar.
cell carsinoma glotis keratized well differianted Hipocrates. Jakarta. 2002. h.433-438
stadium IB (T1bN0M0). Pada kanker laring, 95% 11. Jhonson, J.T. 2017. Malignant tumors of the
sampai 98% dari semua tumor ganas laring larynx.https://emedicine.medscape.com/articl
merupakan karsinoma sel skuamosa.1 e/848592-overview – diakses Juni 2020
Banyak modalitas terapi yang digunakan pada 12. El Ayoubi F, et al. Primary tuberculosis of the
tumor ganas laring, hal ini tergantung pada stadium, larynx. European Annals of
lokasi, penyebaran tumor dan kondisi pasien. Pada Otorhinolaryngology, Head and Neck
pasien ini didiagnosis dengan karsinoma sel diseases (2014),
skuamosa glotis keratin berdiferensiasi baik stadium http://dx.doi.org/10.1016/j.anorl.2013.10.005
IB (T1bN0M0) yang merupakan stadium dini. Pada 13. Nicolas Kluger N, Saint-Guily JL, Aractingi S.
pasien direncanakan terapi radioterapi defenitif. Dysphonia Revealing Early Syphilis. Acta
Radioterapi merupakan penatalaksanaan yang banyak Derm Venereol. 2007;88:167-8.
dilakukan untuk tumor ganas laring pada stadium dini. 14. Scully C. Scully's Medical Problems in
Tujuannya untuk mencapai hasil yang lebih baik Dentistry (Seventh Edition). Churchill
dengan membunuh sel tumor dengan menjaga Livingstone.2014. p. 97-122.
jaringan yang normal.Pemilihan radioterapi untuk 15. Rahman S, Budiman BJ, Swanda D.
penatalaksanaan pada stadium dini selain untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan Karsinoma
menyembuhkan tumor ganas sendiri juga untuk Sel Skuamosa Glotis Stadium Dini. Jurnal
menjaga kualitas suara.15 Kesehatan Andalas. 2016;5(2):479-85
Daftar Pustaka
1. Hermani B, Abdurrachman H. Tumor Laring.
Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin
J, Restuti RD editors. Buku ajar ilmu
kesehatan telinga hidung tenggorok kepala &
leher. Edisi 7. Balai Penerbit FKUI Jakarta
2012: h. 176-180.
2. American Cancer Society (2020). Cancer
Statistics Center.
https://cancerstatisticscenter.cancer.org/?
_ga=2.31975294.1160840848.1593228092-
1239241344.1590046805#!/cancer-
site/Larynx - Diakses Juni 2020
3. Castellanos PF, Spector JG, Kaiser TN.
Tumors of the larynx and laryngopharynx. In:
Otorhinolaryngology head and neck surgery.