Anda di halaman 1dari 11

Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 1

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Meet the Expert

Karsinoma Laring

Oleh:
Shylvia Helmanda 1840312714

 Preseptor:
dr.Fachzi Fitri, Sp.THT-KL(K), MARS

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP DR M. DJAMIL PADANG
2020

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 2
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Meet the Expert

Karsinoma Laring

Shylvia Helmanda

Affiliasi penulis : 1. Profesi Dokter FK UNAND 1.3 Manfaat Penulisan


(Fakultas Kedokteran Universitas Andalas);
Manfaat penulisan Meet the Expert ini adalah
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
PENDAHULUAN karsinoma laring.
1.1 Latar Belakang TINJAUAN PUSTAKA
Karsinoma laring bukanlah hal yang jarang
ditemukan dan masih menjadi masalah karena 1. Anatomi Laring
tatalaksananya mencakup berbagai bidang. Di luar Laring adalah bagian dari saluran pernafasan
negeri, karsinoma laring menempati tempat pertama bagian atas yang berbentuk corong dan terletak
dalam urutan keganasan di bidang telinga-hidung- setinggi vertebra cervicalis IV – VI. Pada anak-anak
tenggorokan. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan wanita letaknya relatif lebih tinggi. Laring pada
Jakarta, karsinoma laring menduduki urutan ketiga umumnya selalu terbuka, hanya kadang-kadang saja
setelah karsinoma nasofaring dan tumor ganas hidung tertutup bila sedang menelan makanan.7
dan sinus paranasal.1 Laring berbentuk piramida triangular terbalik
Berdasarkan data American Cancer Society, dengan dinding kartilago tiroidea di sebelah atas dan
rata-rata 1,0 per 100.000 penduduk meninggal karena kartilago krikoidea di sebelah bawahnya.7 Batas laring
karsinoma laring.2 di sebelah kranial terdapat Aditus Laringeus yang
Penyebab karsinoma laring belum diketahui berhubungan dengan Hipofaring, di sebelah kaudal
pasti. Beberapa hal yang diduga menjadi penyebab dibentuk oleh sisi inferior kartilago krikoid dan
adalah rokok, alkohol dan paparan sinar radioaktif.1 berhubungan dengan trakea, di sebelah posterior
Seorang perokok berisiko 6 kali lipat menderita tumor dipisahkan dari vertebra cervicalis oleh otot-otot
kepala dan leher dan lebih sering terjadi pada laki-laki. prevertebral, dinding dan cavum laringofaring serta
Namun, akhir-akhir ini jumlah penderita perempuan disebelah anterior ditutupi oleh fascia, jaringan lemak,
semakin meningkat karena makin banyaknya wanita dan kulit, di sebelah lateral ditutupi oleh otot-otot
yang merokok.3 sternokleidomastoideus, infrahyoid dan lobus kelenjar
Sekitar 95-98% karsinoma laring merupakan tiroid.7
karsinoma sel skuamosa. Tumor dapat berkembang di Struktur penyangga laring terdiri dari satu tulang
atas, bawah, atau setinggi plika vokalis, dan dibagi dan beberapa kartilago yang berpasangan maupun
menjadi tumor supraglotik, glotik, atau pun subglotik.4 tidak. Dibagian superior terdapat Os Hiodeum, suatu
Sekitar 60% kanker laring bermula pada glotik dan struktur yang berbentuk “U” dan dapat dipalpasi di
sekitar 35% berkembang di daerah supraglotik. leher depan.8 Os Hyoid dihubungkan dengan laring
Sisanya berkembang di subglotik atau tumpang tindih oleh membrana tiroidea.7
lebih dari satu area sehingga sulit untuk mengatakan Kartilago Tiroidea merupakan kartilago hyalin
di mana tumor bermula.5 yang membentuk dinding anterior dan lateral laring,
Pasien karsinoma laring biasanya datang pada dan merupakan kartilago terbesar. Terdiri dari 2 (dua)
stadium lanjut sehingga hasil pengobatan kurang sayap (ala tiroidea) berbentuk seperti perisai yang
memuaskan. Oleh karena itu pentingnya diagnosis dini terbuka dibelakangnya tetapi bersatu di bagian depan
untuk penanggulangannya. Tujuan utama dan membentuk sudut sehingga menonjol ke depan
penatalaksanaan karsinoma laring adalah disebut Adam’s apple. Sudut ini pada pria dewasa
mengeluarkan bagian laring yang terkena tumor kira-kira 90 derajat dan pada wanita 120 derajat.
dengan memperhatikan fungsi respirasi, fonasi serta Diatasnya terdapat lekukan yang disebut thyroid notch
fungsi sfingter laring.3,6 atau incisura tiroidea, dimana di belakang atas
1.2 Tujuan Penulisan membentuk kornu superior yang dihubungkan dengan
Tujuan penulisan Meet the Expert ini adalah untuk os hyoid olehligamentum tiroidea lateralis, sedangkan
mengetahui anatomi laring serta epidemiologi, etiologi, di bagian bawah membentuk kornu inferior yang
faktor risiko, patogenesis, klasifikasi, manifestasi klinik, berhubungan dengan permukaan posterolateral dari
diagnosis, diagnosis banding serta penatalaksanaan kartilago krikoidea dan membentuk artikulasio
karsinoma laring. krikoidea. Dengan adanya artikulasio ini
memungkinkan kartilago tiroidea dapat terangkat ke

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 3
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

atas. Di sebelah dalam perisai kartilago tiroidea Gerakan laring dilaksanakan oleh kelompok otot-
terdapat bagian dalam laring, yaitu: pita suara, otot intrinsik dan ekstrinsik. Otot-otot ekstrinsik
ventrikel, otot-otot dan ligamenta, kartilago terutama bekerja pada laring secara keseluruhan,
aritenoidea, kuneiforme serta kornikulata.7 sedangkan otot-otot intrinsik menyebabkan gerak
Kartilago krikoid merupakan kartilago hialin pada bagian-bagian laring tertentu yang berhubungan
bagian terbawah dinding laring. Kartilago ini dengan gerakan pita suara. Otot-otot ekstrinsik laring
berhubungan dengan kartilago tiroidea tepatnya ada yang terletak di atas tulang hioid (suprahioid), dan
dengan kornu inferior melalui membrana krikoidea di bawah tulang hioid (infrahioid). Otot-otot suprahioid
(konus elastikus) dan melalui artikulasio yaitu m. digastrikus, m. geniohioid, m. stilohioid, dan
krikoaritenoidea. Di sebelah bawah melekat dengan m. milohioid. Otot-otot infrahioid yaitu m. sternohioid,
cincin trakea I melalui ligamentum krikotiroidea.7 m. omohioid, dan m. tirohioid.7
Epiglotis berbentuk seperti daun, membentuk
dinding anterior pintu masuk laring. Kartilago aritenois
berbentuk seperti piramida, dan memiliki vocal
process, yang bagian anteriornya menyediakan
tempat perlekatan untuk ligamen vokalis dari pita
suara. Kartilago kornikulata (Santorini) berartikulasi
dengan apeks dari kartilago aritenoid. Kartilago
kuneiformis (Wrisberg) berbentuk batang dan terletak
di depan kartilago kornikulata pada lipatan
ariepiglotis.9

Gambar 4. Otot- otot ekstrinsik Laring7

Otot-otot intrinsik menghubungkan kartilago satu


Gambar 1. Gambaran Anterior Laring 9 dengan yang lainnya. Berfungsi menggerakkan
struktur yang ada di dalam laring terutama untuk
membentuk suara dan bernafas. Otot-otot pada
kelompok ini berpasangan kecuali m. interaritenoideus
yang serabutnya berjalan transversal dan oblik. Fungsi
otot ini dalam proses pembentukkan suara, proses
menelan dan bernafas. Bila m. interaritenoideus
berkontraksi, maka otot ini akan bersatu di garis
tengah sehingga menyebabkan adduksi pita suara. 7
Yang termasuk dalam kelompok otot intrinsik adalah :
- Otot-otot adduktor : Mm. Interaritenoideus
transversal dan oblik, M. Krikotiroideus , M.
Krikotiroideus lateral
Gambar 2. Gambaran Lateral Laring9 - Otot-otot abduktor : M. Krikoaritenoideus posterior
- Otot-otot tensor : Tensor Internus ( M.
Tiroaritenoideus dan M. Vokalis), Tensor Eksternus
(M. Krikotiroideus)

Gambar 3. Gambaran Posterior Laring9

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 4
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

suara sejati, dan bagian anterior laring. Pada daerah


bagian atas pita suara sejati, pembuluh limfe
berkumpul membentuk saluran yang menembus
membrana tiroidea menuju kelenjar limfe servikal
superior profunda. Limfe ini juga menuju ke superior
dan middle jugular node. Daerah bagian bawah pita
suara sejati, aliran limfe bergabung dengan sistem
limfe trakea, middle jugular node, dan inferior jugular
node. Sedangkan bagian anterior laring berhubungan
dengan kedua sistem tersebut dan sistem limfe
esofagus. Sistem limfe ini penting sehubungan dengan
metastase karsinoma laring.7
Gambar 5. Otot-otot intrinsic laring7

Pada laring terdapat pita suara asli (plika vokalis)


dan pita suara palsu (plika ventrikularis). Bidang
antara plika vokalis kiri dan kanan disebut rima glotis,
dan bidang antara plika ventrikularis kiri dan kanan
disebut rima vestibuli. Plika vokalis dan plika
ventrikularis membagi rongga laring dalam 3 bagian,
yaitu: vestibulum laring/supraglotik (di atas plika
ventrikularis), glotik, dan subglotik (di bawah plika
vokalis).10
Gambar 8. Sistem Limfatik Laring7

2. Definisi Karsinoma Laring


Karsinoma laring dapat diartikan sebagai
keganasan yang terjadi di laring, baik pada tingkatan
supraglotik, glotik, atau pun subglotik. Hampir semua
kasus karsinoma laring berasal dari epitel skuamosa.11
3. Epidemiologi Karsinoma Laring
Gambar 6. Rongga dalam laring6
Menurut SEER Cancer Statistics Review of the
National Cancer Institute, diperkirakan sekitar 12,370
Laring mendapat perdarahan dari cabang A.
laki-laki dan wanita akan didiagnosa dengan
Tiroidea Superior dan Inferior sebagai A. Laringeus
karsinoma laring pada tahun 2020, dan 3.750
Superior dan Inferior. Arteri Laringeus Superior
penderita akan meninggal. Insiden karsinoma laring
Berjalan bersama ramus interna N. Laringeus Superior
adalah 3,3 untuk tiap 100.000 populasi dengan
menembus membrana tirohioid menuju ke bawah
mortalitas 1,0 tiap 100.000 populasi.2
diantara dinding lateral dan dasar sinus pyriformis.
Dari studi yang dilakukan oleh Williamson et al.
Arteri Laringeus Inferior berjalan bersama N.
tahun 2012, disebutkan bahwa kanker laring lebih
Laringeus Inferior masuk ke dalam laring melalui area
sering diderita oleh laki-laki dengan insidensi 5,3 tiap
Killian Jamieson yaitu celah yang berada di bawah M.
100.000 populasi, sementara wanita hanya 1,0 tiap
Konstriktor Faringeus Inferior, di dalam laring
100.000 populasi. Penyakit ini telah menyebabkan
beranastomose dengan A. Laringeus Superior dan
kematian pada 685 laki-laki dan 164 wanita di United
memperdarahi otot-otot dan mukosa laring7
Kingdom pada tahun 2008.4

4. Etiologi dan Faktor Risiko


Etiologi karsinoma laring belum diketahui secara
pasti. Dikatakan oleh para ahli bahwa perokok dan
peminum alkohol merupakan kelompok-kelompok
orang-orang dengan resiko tinggi terhadap karsinoma
laring. Penelitian epidemiologik menggambarkan
beberapa hal yang diduga menyebabkan terjadinya
karsinoma laring yang kuat ialah rokok, alkohol dan
terpajan oleh sinar radioaktif.1
Pengumpulan data yang dilakukan di RS Cipto
Mangunkusumo menunjukkan bahwa karsinoma laring
jarang ditemukan pada orang yang tidak merokok,
Gambar 7. Vaskularisasi Laring7 sedangkan resiko untuk mendapatkan karsinoma
Laring memiliki tiga sistem penyaluran limfe yaitu laring naik, sesuai dengan kenaikkan jumlah rokok
pada bagian atas pita suara sejati, bagian bawah pita yang dihisap.1

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 5
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Merokok dan minum alkohol meningkatkan risiko 1. Berdifrensiasi baik (grade 1)


2-3 kali dibandingkan yang bukan perokok dan 2. Berdifrensiasi sedang (grade 2)
peminum alkohol.8 Selain kedua hal tersebut, faktor 3. Berdifrensiasi buruk (grade 3)
risiko karsinoma laring lainnya yaitu: Kebanyakan tumor ganas di daerah laring
- Radiasi berdifrensiasi baik. Lesi yang mengenai hipofaring,
- Familial sinus piriformis dan plika ariepiglotika kurang
- Pekerjaan dan bahan kimia : paparan terhadap berdifrensiasi baik.1
asbestos, nickel compounds, mustard gas, produk 7. Klasifikasi Letak Tumor
petroleum, glass-wool, atau bahan kimia lain. Tumor supraglotik terbatas pada daerah mulai dari
- Genetik : inaktivasi tumor supressive genes atau tepi atas epiglotis sampai batas bawah glotis termasuk
aktivasi dari proto onkogen. Misalnya aneuploidy dan pita suara palsu dan ventrikel laring.
perubahan genetik dari kromosom 9p21 dan 17p13, Tumor glotik mengenai pita suara asli. Batas
dan aktivasi proto onkogen 11q13. inferior glotik adalah 10 mm di bawah tepi bebas pita
- Human papillomavirus : sekitar 40% kanker laring suara, 10 mm merupakan batas inferior otot-otot
menunjukkan hasil HPV positif. intrinsik pita suara. Batas superior adalah ventrikel
- Kondisi premaligna, dan lain-lain.8 laring. Oleh karena itu tumor glotik dapat mengenai 1
5. Patofisiologi atau ke dua pita suara, dapat meluas ke sub glotik
Paparan karsinogenik berulang-ulang akan sejauh 10 mm, dan dapat mengenai komisura anterior
menyebabkan struktur DNA sel normal akan atau posterior ataau prossesus vokalis kartilago
terganggu sehingga terjadi diferensiasi dan proliferasi aritenoid.
abnormal. Adanya mutasi serta perubahan pada Tumor sub glotik tumbuh lebih dari 10 mm di
fungsi dan karakteristik sel berakibat pada buruknya bawah tepi bebas pita suara asli sampai batas inferior
sistem perbaikan sel dan terjadilah apoptosis serta krikoid. Tumor ganas transglotik adalah tumor yang
kematian sel. Pro-onkogen akan terus meningkat menyebrangi ventrikel mengenai pita suara asli dan
sementara tumor supressor gene menurun, keadaan pita suara palsu, atau meluas ke subglotik lebih dari
ini mengakibatkan proliferasi terus-menerus dari sel 10 mm.1
anaplastik yang akan mengambil suply oksigen, darah 8. Gejala Klinis1
dan nutrien dari sel normal sehingga penderita akan 1. Serak
mengalami penurunan berat badan. Selain itu akan Serak merupakan gejala utama karsinoma laring
terjadi penurunan serta serta destruksi komponen dan gejala paling dini tumor pita suara. Hal ini
darah, penurunan trombosit menyebabkan gangguan disebabkan karena gangguan fungsi fonasi laring.
perdarahan, penurunan jumlah eritrosit menyebabkan Kualiotas nada sangat dipengaruhi oleh besar celah
anemia dan penurunan leukosit menyebabkan glotik, besar pita suara, ketajaman tepi pita suara,
gangguan status imunologi pasien. Proliferasi sel kecepatan getaran dan ketegangan pita suara. Pada
kanker yang terus berlanjut hingga membentuk suatu tumor ganas laring, pita suara gagal berfungsi secara
masa mengakibatkan kompresi pada pembuluh darah baik akibat ketidakteraturan pita suara, oklusi, atau
sekitar dan saraf sehingga terjadilah odinofagi, disfagi, penyempitan celah pita suara, terserangnya otot-otot
dan nyeri pada kartilago tiroid. Massa tersebut juga vokalis, sendi dan ligamen cricoaritenoid, dan kadang-
mengakibatkan hambatan pada jalan nafas. Iritasi kadang menyerang saraf. Adanya tumor di pita suara
pada nervus laringeus menyebabkan suara menjadi akan mengganggu gerak maupun getaran kedua pita
serak. Jika mutasi yang terjadi sangat progresif, suara tersebut. Serak menyebabkan kualitas suara
kanker dapat bermetastasis ke jaringan sekitar dan menjadi kasar, mengganggu, sumbang, dan nadanya
kelenjar getah bening.11 lebih rendah dari biasa. Kadang-kadang bisa terjadi
Tumor ganas laring dapat mempengaruhi fisiologi afoni karena nyeri, sumbatan jalan napas atau
laring tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. paralisis komplit.
Tumor supraglotik mungkin tidak mengubah fungsi Hubungan antara serak dengan tumor laring
laring sampai mencapai ukuran yang relatif besar, di tergantung pada letak tumor. Apabila tumor tumbuh
mana obstruksi jalan nafas mungkin merupakan gejala pada pita suara asli (glottis) maka serak merupakan
pertama. Sebaliknya, tumor glotis mengubah kualitas gejala dini yang menetap. Apabila tumor tumbuh di
suara di awal perkembangannya dan sering ditemukan daerah ventrikel laring, di bagian bawah plika
pada tahap awal. Selain itu, tumor ganas pada laring ventrikularis akan di batas inferior pita usara, serak
memengaruhi menelan fisiologi. Mekanisme menelan akan timbul kemudian. Pada tumor supraglotis dan
berubah ketika tumor menyerang dan mengubah subglotis, serak dapat merupakan gejala akhir atau
fisiologi otot-otot menelan. Ini dapat menyebabkan tidak timbul sama sekali. Pada kelompok ini, gejala
disfagia atau aspirasi.11 pertama tidak khas dan subjektif, seperti perasaan
tidak nyaman dan adanya rasa mengganjal di
6. Histopatologi tenggorok. Fiksasi dan nyeri menimbulkan suara
Karsinoma sel skuamosa meliputi 95% sampai bergumam (hot potato voice).
98% dari semua tumor ganas laring. Karsinoma sel 2. Dispnea dan stridor
skuamosa dibagi menjadi 3 tingkat difrensiasi:

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 6
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Gejala yang ditimbulkan oleh sumbatan jalan memperlihatkan keadaan tumor dan laring lebih
napas dan dapat timbul pada tiap tumor laring. seksama, misalnya perjalanan tumor pada tulang
Disebabkan oleh gangguan jalan napas oleh massa rawan tiroid dan daerah pre-epiglotis serta metastasis
tumor, penumpukan kotoran atau secret, maupun kelenjar getah bening leher.
fiksasi pita suara. Pada tumor supraglotik atau
transglotik didapatkan kedua gejala tersebut. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan
Sumbatan yang terjadi secara perlahan-lahan dapat patologik anatomik dari bahan biopsi laring, dan biopsi
dikompensasi oleh pasien. Pada umumnya dispnea jarum halus pada pembesaran kelenjar getah bening
dan stridor adalah tanda prognosis yang kurang baik. di leher. Hasil patologi anatomik yang terbanyak
3. Nyeri tenggorok adalah karsinoma sel skuamosa.1
Dapat bervariasi mulai rasa tergores hingga rasa
nyeri yang tajam. Disfagia merupakan cirri khas tumor 10. Klasifikasi Tumor Ganas Laring
pangkal lidah, supraglotik, hipofaring, dan sinus KLASIFIKASI TUMOR GANAS LARING (AJCC DAN
piriformis. Keluhan ini adalah keluhan yang paling UICC 1988)1
sering pada tumor ganas postkrikoid. Rasa nyeri 1 Tumor Primer (T)
ketika menelan (odinofagi) menandakan adanya tumor Supra Glotis
ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring. Tis Karsinoma insitu
4. Batuk T1 Tumor terdapat pada satu sisi suara/pita
Jarang ditemukan pada tumor ganas glottis. suara palsu (gerakan masih baik).
Biasanya timbul dengan tertekannya hipofaring T2 Tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi
disertai sekret yang mengalir ke dalam laring. daerah supra glotis dan glotis masih bisA
5. Hemoptisis bergerak (tidak terfiksir).
Hemoptisis sering terjadi pada tumor glotik dan T3 Tumor terbatas pada laring dan sudah
tumor supraglotik. terfiksir atau meluas ke daerah krikoid
6. Gejala lain seperti nyeri alih ke telinga ipsilateral, bagian belakang, dinding medial dari sinus
halitosis, dan penurunan berat badan menandakan piriformis, dan ke arah rongga pre epiglotis.
perluasan tumor ke luar laring atau metastasis jauh. T4 Tumor sudah meluas ke luar laring,
Pembesaran kelenjar getah bening leher menginfiltrasi orofaring jaringan lunak pada
dipertimbangkan sebagai metastasis tumor ganas leher atau sudah merusak tulang rawan
yang menunjukkan tumor pada stadium lanjut. tiroid.
7. Nyeri tekan laring adalah gejala lanjut yang
disebabkan oleh komplikasi supurasi tumor yang Glotis
menyerang kartilago tiroid dan perikondrium. Tis Karsinoma insitu.
T1 Tumor mengenai satu atau dua sisi pita
suara, tetapi gerakan pita suara masih baik,
9. Diagnosis1
atau tumor sudah terdapat pada komisura
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
anterior atau posterior.
pemeriksaan klinis.
T2 Tumor meluas ke daerah supraglotis atau
subglotis, pita suara masih dapat bergerak
A. Anamnesis
atau sudah terfiksasi (impaired mobility).
Pada anamnesis biasanya didapatkan keluhan
T3 Tumor meliputi laring dan pita suara sudah
suara parau yang diderita sudah cukup lama, tidak
terfiksasi
bersifat hilang-timbul meskipun sudah diobati dan
T4 Tumor sangat luas dengan kerusakan
makin lama menjadi berat. Penderita kebanyakan
tulang rawan tiroid atau sudah keluar dari
adalah seorang perokok berat, peminum alkohol atau
laring.
seorang yang sering atau pernah terpapar sinar
radioaktif, misalnya pernah diradiasi didaerah lain. Subglotis
B. Pemeriksaan fisik Tis Karsinoma insitu
Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan cara T1 Tumor terbatas pada daerah subglotis.
tidak langsung menggunakan kaca laring atau T2 Tumor sudah meluas ke pita, pita suara
langsung dengan menggunakan laringoskop. masih dapat bergerak atau sudah terfiksasi
Pemeriksaan ini untuk menilai lokasi tumor, T3 Tumor sudah mengenai laring dan pita
penyebaran tumor, kemudian dilakukan biopsi untuk suara sudah terfiksasi
pemeriksaan patologi anatomi. T4 Tumor yang luas dengan destruksi tulang
rawan atau perluasan keluar laring atau
kedua-duanya.
C. Pemeriksaan penunjang 2 Penjalaran ke Kelenjar Limfe (N)
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan selain Nx Kelenjaar limfa tidak teraba
pemeriksaan laboratorium darah, juga pemeriksaan N0 Secara klinis kelenjar tidak teraba
radiologik. Foto torak diperlukan untuk menilai N1 Secara klinis teraba satu kelenjar limfa
keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesifik dan dengan ukuran diameter 3 cm homolateral.
metastasis di paru. CT Scan laring dapat

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 7
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

N2 Teraba kelenjar limfa tunggal, ipsilateral Setelah diagnosis dan stadium tumor ditegakkan,
dengan ukuran diameter 3 - 6 cm. maka ditentukann tindakan yang diambil sebagai
N2a Satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter labih penanggulangannya. Ada 3 cara penanggulangan
dari 3 cm tapi tidak lebih dari 6 cm. tumor ganas laring yang lazim dilakukan, yaitu
N2b Multipel kelenjar limfa ipsilateral, diameter pembedahan, radiasi, obat sitostatika ataupun
tidak lebih dari 6 cm. kombinasinya, tergantung pada stadium penyakit dan
N2c Metastasis bilateral atau kontralateral, keadaaan umum pasien.
diameter tidak lebih dari 6 cm. Sebagai patokan dapat dikatakan stadium 1
N3 Metastasis kelenjar limfa lebih dari 6 cm. dikirim untuk mendapatkan radiasi, stadium 2 dan 3
dikirim untuk dilakukan operasi, stadium 4 dilakukan
3 Metastasis Jauh (M) operasi dengan rekonstruksi, bila masih
Mx Tidak terdapat/terdeteksi. memungkinkan atau dikirim untuk mendapatkan
M0 Tidak ada metastasis jauh. radiasi.
M1 Terdapat metastasis jauh. Jenis pembedahan yang dilakukan adalah
laringektomi totalis ataupun parsial, tergantung lokasi
4 Staging (STADIUM) dan penjalaran tumor, serta dilakukan juga diseksi
ST 1 T1 N0 M0 leher radikal bila terdapat penjalaran ke kelenjar limfa
ST II T2 N0 M0 leher. Di Departemen THT RSCM paling sering
ST III T3 N0 M0, T1/T2/T3 N1 M0 dilakukan laringektomi totalis, karena beberapa
ST IV T4 N0/N1 M0 pertimbangan, sedangkan laringektomi parsial jarang
T1/T2/T3/T4 N2/N3 dilakukan karena teknik sulitnya menentukan batas
T1/T2?T3/T4 N1/N2/N3 M3 tumor.
Pemakaian sitostatika belum memuaskan,
11. Diagnosis Banding biasanya jadwal pemberian sitostatika tidak sampai
a. Laringitis tuberkulosa selesai karena keadaan umum memburuk, disamping
Gejala pada laringitis tuberkulosa yaitu batuk, harga pbat yang reatif mahal sehingga tidak
disfonia, odinofagi, dispneu dan odinofonia. Obstruksi terjangkau oleh pasien.
jalan napas muncul pada stadium lanjut. Didapatkan
juga gejala sistemik seperti demam, keringat malam 13. Prognosis
dan penurunan berat badan. Pada pemeriksaan laring Para ahli berpendapat bahwa tumor laring
didapatkan gambaran edema yang difus dan mukosa mempunyai diagnosis yang paling baik diantara tomor-
yang hiperemis pada laring atau lesi eksofitik granular tumor di daerah traktus aero-digestivus lainnya bila
yang mengarah pada keganasan. Diagnosis biasanya dikelola dengan cepat dan radikal.1
ditegakkan dengan ditemukannya organisma Tergantung daripada stadium tumor, pilihan
Mycobacterium tuberculosa pada apusan dan pengobatan, lokasi tumor.Secara umum dikatakan five
kultur.1,12 years survival pada karsnoma laring stadium I adalah
b. Sifilis laring 90-98%, stadium II 75-85%, stadium III adalah 60-70%
Gambaran yang bisa didapatkan pada stadium dan stadium IV adalah 40-50%. Adanya metastase ke
dua adalah papul eritem yang difus, edema, ulkus, dan kelenjar limfe regional akan menurunkan five years
limfadenopati servikal sedangkan pada stadium tiga survival rate sebesar 50%. Pasien bisa dikatakan
didapatkan gambaran gumma, fibrosis, kondritis dan sembuh apabila tidak ada gejala kambuh tumor laring
stenosis. Diagnosis ditegakkan dari tes serologis.13 setelah lima tahun. Kebanyakkan kasus tumor ganas
c. Tumor jinak laring laring akan menunjukkan kambuh dalam waktu dua
Tumor jinak laring dapat berupa papiloma laring, tahun.7
kista dan polip. Gejala papiloma laring yang utama Laporan Kasus
adalah suara serak, dapat pula disertai batuk dan
apabila papiloma telah menutup rima glotis maka Identitas Pasien
timbul sesak napas dan stridor inspirasi.1 Nama : Tn. A
d. Laringitis kronik Jenis Kelamin : Laki - laki
Pada laringitis kronis terdapat perubahan pada Usia : 60 tahun
selaput lendir, terutama selaput lendir pita suara. Pada Alamat : Padang
mikrolaringoskopi tampak bermacam-macam bentuk, Suku Bangsa : Minangkabau
tetapi umumnya yang terlihat adalah edema, serta
hipertrofi selaput lendir pita suara atau sekitarnya.
Terdapat pula kelainan vaskular yaitu dilatasi dan
proliferasi sehingga tampak hiperemis. Pada keadaan Keluhan Utama :
kronis terbentuk jaringan fibrotik yang disebut dengan Suara serak dan semakin memberat sejak 1
laringitis kronik hiperplastik.1,14 bulan yang lalu
12. Tatalaksana1
Riwayat Penyakit Sekarang :

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 8
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

 Suara serak dirasakan sejak 1 tahun yang Pemeriks Kelainan Dextra Sinistra
lalu dan semakin memberat selama 1 bulan aan
ini
Daun Kelainan - -
 Pasien tidak mengeluhkan sesak nafas
Telinga Kongenital
 Riwayat batuk batuk lama tidak ada
Trauma - -
 Riwayat berkeringat malam tidak ada
Radang - -
 Sulit menelan dan nyeri menelan tidak ada
Kelainan Metabolik - -
 Benjolan di leher tidak ada Nyeri Tarik - -
 Demam dan pilek tidak ada Nyeri Tekan - -
 Penurunan berat badan ada, 10 kilogram Tragus
dalam 3 bulan terakhir Liang dan Cukup Lapang Iya Iya
 Telinga dan hidung tidak ada keluhan Dinding Sempit - -
Telinga Hiperemis - -
Riwayat Penyakit Dahulu : Edema - -
 Riwayat sakit maag atau nyeri ulu hati tidak Massa - -
ada Sekret/Ser Bau - -
 Riwayat tuberkulosis paru tidak ada umen Warna - -
 Riwayat trauma atau operasi pada daerah Jumlah
leher tidak ada Jenis
 Riwayat menggunakan suara yang
Membran Timpani
berlebihan tidak ada
 Riwayat hipertensi tidak ada Utuh Warna Putih Putih
 Riwayat diabetes melitus tidak ada Refleks Cahaya (+), (+), arah
arah jam 7
Riwayat Penyakit Keluarga : jam 5
 Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan Bulging - -
serupa dengan pasien
 Riwayat keganasan dalam keluarga tidak ada Retraksi - -

Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi: Atrofi - -


 Pasien bekerja sebagai
 Pasien merokok 1 bungkus sehari sejak 40 Perforasi Jumlah perforasi MT tidak ada
tahun yang lalu Jenis perforasi
 Riwayat mengkonsumsi alcohol ada saat Kuadran
muda selama 10-15 tahun. Pinggir
Pemeriksaan Fisik Mastoid Tanda Radang - -
Fistel - -
Status Generalisata Sikatrik - -
Keadaan Umum : sakit sedang Nyeri Tekan - -
Kesadaran : composmentis cooperatif Nyeri Ketok - -
Tes Garpu Rinne
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Tala
Frekuensi nadi : 98x/menit
Weber
Suhu : 36,5℃ Tidak ada tuli
Schawabach
Pernapasan : 20x/menit
Kesimpulan
Sianosis : Tidak ada
Edema : Tidak ada
Anemis : Tidak ada Audiometri Tidak dilakukan
Ikterus : Tidak ada Timpanom Tidak dilakukan
etri
Pemeriksaan Sistemik
Kepala : Normocepal
Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ada injeksi
konjungtiva, tidak ada kemosis konjungtiva,
sklera tidak ikterik Hidung
Thoraks : Paru dan jantung dalam batas normal Pemeri Kelainan Dextra Sinistra
Abdomen : Dalam batas normal ksaan
Ekstremitas : akral hangat, udem (-) Hidung Deformitas - -
Luar Kelainan - -
Status Lokalis THT-KL Kongenital
Telinga Trauma - -

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 9
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Radang/M - -
assa Oral Cavity dan Orofaring (tidak diperiksa)
Sinus Deformitas - - Pemeriksaa Kelainan Dextra Sinistra
Parana Nyeri - - n
sal Tekan Trismus - -
Nyeri - - Uvula -
Ketok
Palatum
Mole + Arkus -
Rinoskopi Anterior
Vestibu Vibrise Sedikit Sedikit Faring
lum Radang Tidak ada Tidak ada Dinding Warna Tidak Tidak
Kavum Normal/Cu Lapang Lapang Faring hiperemi hiperemis
Nasi kup s
Lapang Permuka Licin Licin
Sempit an
Lapang Tonsil Ukuran T1 T1
Sekret Lokasi Warna Tidak Tidak
Jenis Tidak ada hiperemi hiperemis
Tidak ada
Jumlah s
Bau Permuka Licin Licin
Konka Ukuran Eutrofi Eutrofi an
Inferior Warna Merah muda Merahmuda Muara Tidak Tidak
kripti melebar melebar
Permukaa Licin Licin Detritus - -
n Eksudat - -
Edema - - Peritonsil Warna Tidak Tidak
Konka Ukuran Eutrofi Eutrofi hiperemi hiperemis
Media Warna Merah muda Merah s
muda Edema - -
Permukaa Licin Licin Abses - -
n Perlengk - -
Edema - - etan
Septum Cukup Lurus Lurus Tumor Lokasi
Lurus/Devi Bentuk
asi Ukuran
Tidak ada
Permukaa Licin Licin Permuka
n an
Warna Merah muda Merah Konsiste
Spina - muda nsi
Krista - - Gigi Karies/ra - -
Abses - - diks
Perforasi - - Kesan
Massa Lokasi - - Lidah Warna Merah Merah
muda muda
Bentuk Tidak Tidak ada
ada kelainan
Bentuk - - kelainan
Ukuran - - Deviasi - -
Permukaa - - Massa - -
n
Warna Laringoskopi Indirek
- - Pemeriksa Kelainan Dextra Sinistra
Konsistens - - an
i Epiglotis Bentuk - -
Mudah - - Warna - -
Digoyang - - Edema - -
Pengaruh - - Pinggir - -
Vasokonstr - - Rata/Tidak
iksi Aritenoid Warna - -
Edema - -
Rinoskopi Posterior (Tidak dilakukan) Massa - -
Gerakan - -

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 10
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Plika Warna - -
Vokalis Pinggir - -
Medial - -
Massa + +
(permuka permukaan
an tidak tidak rata,
rata, berwarna
berwarna putih
putih kemerahan
kemerah Gambar 10. Hasil Ct- Scan15
an)
Sinus Massa - - Histopatologi :
Piriformis Sekret - - squamous cell carcinoma keratinized well
differentiated
Valekulae Massa - -
Sekret/Sej - -
enisnya
Warna - -
Edema - -
Massa - -

Gambar 11. Hasil pemeriksaan histopatologi15

Diagnosis : Squamous cell carsinoma glotis keratized


well differianted stadium IB (T1bN0M0)

Terapi : Radioterapi defenitif


15
Gambar 9. Hasil laringoskop
Prognosis :
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher
- Quo ad vitam : Bonam
Inspeksi
- Quo ad sanam : Dubia ad Bonam
1) Lokasi : Tidak ada pembesaran KGB
2) Bentuk : Tidak ada pembesaran KGB
3) Soliter / Multiple : Tidak ada pembesaran Diskusi
KGB Tn.A, 60 tahun, datang ke RS dengan keluhan
Palpasi Suara serak dan semakin memberat sejak 1 bulan
1) Bentuk : Tidak ada pembesaran KGB yang lalu. Dari anamnesis diperoleh data sejak ± 1
2) Ukuran: Tidak ada pembesaran KGB tahun sebelumnya, pasien mengeluh suaranya
3) Konsistensi : Tidak ada pembesaran KGB menjadi serak dan semakin memberat 1 bulan ini.
4) Mobilitas : Tidak ada pembesaran KGB Keluhan sulit menelan, seperti ada yang mengganjal,
Pemeriksaan Laboratorium : Dalam batas normal nyeri menelan tidak ada. Pasien masih mampu makan
Rontgen Thoraks : Dalam batas normal nasi seperti biasa. Pasien juga mengeluhkan adanya
penurunan berat badan dalam beberapa bulan
Diagnosis Kerja: terakhir.
Tumor laring suspek malignansi Keluhan suara serak merupakan salah satu
tanda adanya massa pada organ laring yang
Pemeriksaan Anjuran : mempengaruhi fungsi fonasinya. Keluhan semakin
 Ct- Scan Laring memberat menandakan adanya progresivitas penyakit
 Pemeriksaan Histopatologi sehingga sudah dapat diarahkan menuju keganasan.
Pasien memiliki riwayat merokok dan minum
Ct Scan Laring alkohol. Pasien merokok selama 40 tahun sebanyak 1
Kesan : tampak lesi isodensitas kecil pada dinding bungkus/ 16 batang perhari. Indeks brinkman pada
glotis dengan batas tegas, tepi ireguler, endofitik ke pasien ini termasuk kategori berat. Dikatakan oleh
lumen laring, dengan kesan sugestif karsinoma glotis. para ahli bahwa perokok dan peminum alkohol
merupakan kelompok-kelompok orang-orang dengan
resiko tinggi terhadap karsinoma laring. Penelitian
epidemiologik menggambarkan beberapa hal yang
diduga menyebabkan terjadinya karsinoma laring yang

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)


Dokter Muda THT-KL Periode 22 Juni – 3 Juli 2020 11
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

kuat ialah rokok, alkohol dan terpajan oleh sinar Ballenjer JJ. Snow JB Eds. Fifteenth Edition.
radioaktif.1 Merokok dan minum alkohol meningkatkan Baltimore, Philadelphia, Hongkong, London,
risiko 2-3 kali dibandingkan yang bukan perokok dan Munich, Sidney, Tokyo. Lea & Febiger 1996:
peminum alkohol.8 p. 585-652
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan adanya 4. Williamson, J.S, T.C. Biggs, and D. Ingrams.
pembesaran kelenjar getah bening pada pasien. Pada 2012. Laryngeal cancer: an overview. Trends
laringoskopi indirek didapatkan epiglotis tenang, In Urology & Men’s Health.
aritenoid tenang, plika ventrikularis dan plika vokalis 5. American Cancer Society. Facts & Figures
pergerakan simetris, tampak massa, permukaan tidak 2020. American Cancer Society. Atlanta, Ga.
rata, berwarna putih kemerahan pada plika vokalis 2020.
kanan dan kiri, rima glotis terbuka dan pada sinus 6. Becker W, Naumann HH, Pfaltz CR. Ear Nose
piriformis tidak ada standing sekresi. and Throat diseases, A. Pocket Reference.
Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal. Edisi ke-2. New York. Thieme Med. 1994. h.
Selanjutnya dilakukan rontgen thorax dan CT scan 423-432.
laring untuk menentukan stadium pada pasien ini. 7. Ballenger, J.J. Anatomy of the larynx. In :
Pada CT scan laring diperoleh hasil tampak lesi Diseases of the nose, throat, ear, head and
isodensitas kecil pada dinding glotis dengan batas neck. 13th ed. Philadelphia, Lea & Febiger.
tegas, tepi ireguler, endofitik ke lumen laring, dengan 1993
kesan sugestif karsinoma glotis. Pada hasil biopsi 8. Bansal, M. 2013. Diseases of Ear, Nose, and
didapatkan kesimpulan squamous cell carcinoma Throat. India: Jaypee Brothers Medical
keratinized well differentiated. Publisher (P) Ltd.
Dari foto toraks tidak didapatkan adanya 9. Snell Richard. Anatomi klinik untuk mahasiswa
metastase ke paru-paru. Dari pemeriksaan fisik dan kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006. h.
penunjang dapat ditetapkan bahwa menurut AJCC 176-9
dan UICC 2002 diagnosis pasien adalah Squamous 10. Keith L. Moore. Anatomi Klinik Dasar.
cell carsinoma glotis keratized well differianted Hipocrates. Jakarta. 2002. h.433-438
stadium IB (T1bN0M0). Pada kanker laring, 95% 11. Jhonson, J.T. 2017. Malignant tumors of the
sampai 98% dari semua tumor ganas laring larynx.https://emedicine.medscape.com/articl
merupakan karsinoma sel skuamosa.1 e/848592-overview – diakses Juni 2020
Banyak modalitas terapi yang digunakan pada 12. El Ayoubi F, et al. Primary tuberculosis of the
tumor ganas laring, hal ini tergantung pada stadium, larynx. European Annals of
lokasi, penyebaran tumor dan kondisi pasien. Pada Otorhinolaryngology, Head and Neck
pasien ini didiagnosis dengan karsinoma sel diseases (2014),
skuamosa glotis keratin berdiferensiasi baik stadium http://dx.doi.org/10.1016/j.anorl.2013.10.005
IB (T1bN0M0) yang merupakan stadium dini. Pada 13. Nicolas Kluger N, Saint-Guily JL, Aractingi S.
pasien direncanakan terapi radioterapi defenitif. Dysphonia Revealing Early Syphilis. Acta
Radioterapi merupakan penatalaksanaan yang banyak Derm Venereol. 2007;88:167-8.
dilakukan untuk tumor ganas laring pada stadium dini. 14. Scully C. Scully's Medical Problems in
Tujuannya untuk mencapai hasil yang lebih baik Dentistry (Seventh Edition). Churchill
dengan membunuh sel tumor dengan menjaga Livingstone.2014. p. 97-122.
jaringan yang normal.Pemilihan radioterapi untuk 15. Rahman S, Budiman BJ, Swanda D.
penatalaksanaan pada stadium dini selain untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan Karsinoma
menyembuhkan tumor ganas sendiri juga untuk Sel Skuamosa Glotis Stadium Dini. Jurnal
menjaga kualitas suara.15 Kesehatan Andalas. 2016;5(2):479-85
Daftar Pustaka
1. Hermani B, Abdurrachman H. Tumor Laring.
Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin
J, Restuti RD editors. Buku ajar ilmu
kesehatan telinga hidung tenggorok kepala &
leher. Edisi 7. Balai Penerbit FKUI Jakarta
2012: h. 176-180.
2. American Cancer Society (2020). Cancer
Statistics Center.
https://cancerstatisticscenter.cancer.org/?
_ga=2.31975294.1160840848.1593228092-
1239241344.1590046805#!/cancer-
site/Larynx - Diakses Juni 2020
3. Castellanos PF, Spector JG, Kaiser TN.
Tumors of the larynx and laryngopharynx. In:
Otorhinolaryngology head and neck surgery.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2020; 1(1)

Anda mungkin juga menyukai