Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR DAN PRINSIP KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Pengampu : Dra. Erna Mesra, M.Kes

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Annisa Laras Valentika P27901118005
2. Eka Pratiwi Husaini Putri P27901118017
3. Ento P27901118019
4. Faridah P27901118022
5. Natasha Aprillia P27901118033

Reguler / Semester: A / Semester 5

POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES BANTEN


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TANGERANG
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan di Poltekkes
Kemenkes Banten. Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik karena banyak dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Een Sukaedah,S.KM,M.Kes, sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kementrian


Kesehatan Banten.
2. Ibu Kusniawati,S.Kep,Ners,M.Kep, sebagai Ketua Jurusan Keperawatan.
3. Ibu Lailatul Fadilah S,Kep,Ners,M.Kep, sebagai Ketua Program Studi D-III
Keperawatan.
4. Dra. Erna Mesra, M.Kes sebagai Koordinator Mata Kuliah Kewirausahaan
5. H. Thoha SKM Msi & Tim, sebagai Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan
6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kritik dan saran yang mendukung sangat kami harapkan. Kami juga berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pembaca.

Tangerang, 23 Juli 2020

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan ......................................................3-5
B. Tujuan Kewirausahaan.............................................................5-6
C. Manfaat Kewirausahaan...........................................................6-7
D. Fungsi Kewirausahaan.............................................................7-8
D.Keuntungan dan Kelemahan Kewirausahaan............................8-9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................10
B. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal dari
bahasa Perancis yaitu entreprende  yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada
dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat
kemiskinan yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk membuka lapangan
kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK
karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan terbaiknya
adalah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola piker lulsannya dari
berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri alias menjadi
wirausahawan mandiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak oang yang menafsirkan dan
memandang bahwa kewirausahaan identik dengan apa yang dimiliki baru dilakukan
‘usahawan” atau “wiraswasta”. Pandangan tersebut tidaklah tepat, karena jiwa dan
sikap kewirausahaan (entrepreneurship) tidak hanya dimiliki oleh usahawan akan
tetapi dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif
baik kalangan usahawan maupun masyarakat umum seperti petani, karyawan,
pegawai pemerintahan, mahasiswa, guru, dan pimpinan organisasi lainnya

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Apa tujuan kewirausahaan?
3. Apa manfaat kewirausahaan?
4. Apa fungsi kewirausahaan?
5. Apa keuntungan dan kelemahan kewirausahaan

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi kewirausahaan
2. Mengetahui tujuan kewirausahaan
3. Mengetahui manfaat kewirausahaan
4. Mengetahui fungsi kewirausahaan
5. Mengetahui keuntungan dan kelemahan kewirausahaan

2
BAB 2

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-
18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent
who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Adapun
makna secara etimologis wirausaha/wiraswasta berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari
tiga suku kata : “wira“, “swa“, dan “sta“. Wira berarti manusia unggul, teladan, tangguh,
berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang kemajuan,
memiliki keagungan watak. Swa berarti sendiri, dan Sta berarti berdiri.

Istilah kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang


dalam bahasa Inggris di kenal dengan between taker atau go between. Pada abad
pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seorang aktor yang
memimpin proyek produksi. Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep
Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru
atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui
organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan
bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan
sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses
kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.

Selain itu, definisi Kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia


(INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan
Membudayakan Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan/atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.

Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru

3
dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap
mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap
tugastugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan.
Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi
nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap
mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya
dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu,
kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru
dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya,
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

Dari beberapa konsep yang ada, setidaknya terdapat 6 hakekat penting


kewirausahaan. Di antaranya : Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994). 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) (Drucker, 1959). 3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas
dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (Zimmerer. 1996). 4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk
memulai suatu usaha (startup phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto
Prawiro, 1997). 5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih. 6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk
dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen.

4
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat
didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and
different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk
menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi risiko. Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah
mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan
miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain
dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang
mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai
kesempatan untuk belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1)
peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang. Berdasarkan hal tersebut, maka
definisi kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam
seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang
melembaga, produktif dan inovatif.”

B. Tujuan Kewirausahaan
1. Menghasilkan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru
Melakukan inovasi dengan memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat
produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan
lebih banyak lagi keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut sehingga
mempengaruhi keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian mencapai
keseimbangan baru.
2. Menumbuhkan kesadaran dan orientasi masyarakat dalam berwirausaha guna
menciptakan masyarakat yang mandiri dan tangguh
Tujuan kewirausahawan satu ini bisa disalurkan kepada masyarakat yang memang
menginginkan sebuah terobosan ataupun ingin memiliki usaha sesndiri dengan cara
saling berbagi ide ataupun memberikan inspirasi mampu membuat masyarakat untuk
mencoba membuka usaha sendiri.
3. Menciptakan para pengusaha atau wirausahawan yang mampu berkontribusi terhadap
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

4. Menjaring dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar

5
Semakin berkembang sebuah usaha, tentunya membutuhkan semakin banyak
karyawan. Dan tentunya hal ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar

C. Manfaat Kewirausahaan

Thomas W Zimmerer, seorang pakar kewirausahaan merumuskan manfaat


kewirausahaan sebagai berikut :
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
Dengan memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi
pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan berusaha memenangkan
hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnis untuk
mewujudkan cita-cita mereka.
2. Memberi peluang melakukan perubahan.
Semakin banyak pebisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat
menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka
sangat penting. Mungkin dalam hal penyediaan perumahan yang sederhana, sehat dan
layak pakai untuk keluarga atau mendirikan program daur ulang limbah untuk
melestarikan sumber daya alam yang terbatas. Pebisnis menemukan cara bagaimana
mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah sosial dan
masalah ekonomi dengan harapan akan menjalani kehidupan yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
Banyak sekali yang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan kadang
membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku
bagi wirausaha. Bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja dan menyalurkan
hobi atau bermain, baik keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang mereka miliki
merupakan alat aktualisasi diri. Keberhasilan yang mereka dapat merupakan sesuatu
yang ditentukan oleh kreativitas, inovasi, sikap antusias dan visi mereka sendiri.
Seseorang yang memiliki usaha atau perusahaan sendiri pada dasarnya memberikan
kekuasaan kepadanya, kebangkitan spiritual dan membuat dia mampu mengikuti
minat atau hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.

6
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausaha, namun
keuntungan yang didapat dari berwirausaha merupakan sumber motivasi yang penting
bagi seseorang untuk membuat usaha sendiri. Kebanyakan dari para pebisnis tidak
memiliki keinginan untuk menjadi kaya raya, tetapi banyak diantara mereka yang
memang menjadi berkecukupan.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya.
Pengusaha kecil atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga
masyarakat yang paling dihormati dan paling dipercaya. Ciri dari pengusaha kecil
ialah kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati. Pemilik
usaha menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah
mereka layani dengan setia selama bertahun-tahun. Peran ?yang dimainkan dalam
sistem bisnis di lingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak
nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi nasional merupakan imbalan
bagi manajer perusahaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan seseuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa
senang dalam mengerjakannya.
Hal yang dirasakan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil, bahwa
kegiatan usaha mereka sesungguhnya bagi mereka bukanlah kerja. Kebanyakan dari
para wirausaha yang berhasil, mereka memilih untuk masuk dalam bisnis tertentu
karena mereka tertarik dan menyukai bisnis tersebut. Jadi pada intinya mereka
menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan, sehingga mereka
senang melakukannya.

D. Fungsi Kewirausahaan

Setiap kewirausahaan atau wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari kewirausahaan
adalah sebagai berikut :
A. Fungsi Pokok Kewirausahaan
1. Membuat keputusan-keputusan penting dalam mengambil resiko tentang tujuan
dan sasaran perusahaan
2. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan
3. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.

7
4. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
5. Menentukan permodalan yang diinginkannya (modal sendiri dan modal dari luar)
dengan komposisi yang menguntungkan.
6. Memilih dan menetapkan kriteria pegawai atau karyawan dan memotivasinya.
7. Mengendalikan secara efektif dan efisien.
8. Mencari dan menciptakan berbagai cara baru.
9. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input, serta
mengelolanya menjadi barang dan atau jasa yang lebih menarik.
10. Memasarkan barang dan atau jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan
sekaligus dapat memperoleh keuntungan yang maksimal
Fungsi Tambahan Kewirausahaan
1. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan
peluang usaha.
2. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
3. Menjaga lingkungan usaha agar tidak merugikan masyarakat maupun merusak
lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkan nya.
4. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan turut serta
bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial di sekitarnya.

E. Keuntungan dan Kerugian

Menurut Ilik (2010), terdapat keuntungan dan kerugian ketika seseorang


mengambil pilihan menjadi seorang wirausahawa, keuntungan tersebut dintaranya:
1) Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha memposisikan
seseorang menjadi “bos” yang memiliki kehendak terhadap kontrol bisnisnya. Hal
ini juga didukung dengan pendapat Robert T. Kiyosaki yang menyatakan bahwa
pada dasarnya perspektif menjadi seorang wirausaha adalah pilihan karena mencari
sebuah kebebasan.
2) Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi peluang untuk mengembangkan
konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3) Kontrol finansial (pengawasan keuangan). Bebas dalam mengelola keuangan, dan
merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
4) Memiliki legitimasi moral yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan dan

8
menciptakan kesempatan kerja. Hal ini dikarenakan target entrepreneur adalah
masyarakat kelas menengah dan bawah, maka entrepreneur memiliki peran penting
dalam proses trickling down effect.
Namun disamping keuntungan juga terdapat kerugian kewirausahaan, diantaranya :
1) Pengorbanan personal. Pada awalnya, wirausaha harus bekerja dengan waktu yang
lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir
semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2) Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik
pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3) Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan
keuntungan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin laba/keuntungan yang
diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada.

9
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda
(create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan tujuan Menghasilkan inovasi,
menumbuhkan kesadaran dan orientasi baru masyarakat yang bermanfaat Memberi peluang
dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri, memberi peluang melakukan perubahan,
Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. Yang berfungsi Mengenali
lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha,
Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan dengan
keuntungan dan kerugian.

Saran

Sebagai pemuda pemudi kita harus mampu untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda
melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati, Siti dan Subagiyo, Agus. 2017. Bahan Ajar Kesehatan


Lingkungan:Kewirausahaan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan,
Jakarta.

Sumaryanto. 2019. Kewirausahaan. Semarang: Penerbit Mutiara Aksara.

https://m.liputan6.com/bisnis/read/3875838/tujuan-kewirausahaan-dan-prinsipnya-bagi-
wirausahaan. Diakses tanggal 23 Juli 2020

Kusumawati, Siti dan Subagiyo, Agus. 2017. Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan :
Kewirausahaan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Jakarta :
Kemenkes RI.
https://www.kudupinter.com/2019/12/pengertian-kewirausahaan.html?m=1 diakses pada
tanggal 25 Juli 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai