NIM :01011381924162
PRODI :MANAJEMEN
MATA KULIAH :MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH (A)
TEST FORMATIF BAB 1
a. Aqidah
b. Syariah
c. Akhlaq
3. Bagaimanakah konsep jihbiz dalam penerapan fungsi perbankan pada masa awal ajaran Islam
di turunkan?
1.) Islam sebagai agama (ad-din) mengandung ajaran yang komprehensif dan universal,
sebagai penyempurna risalah-risalah agama sebelumnya. Kehadiran Islam memiliki dimensi
yang mengatur seluruh aspek kehidupan, sehingga keberadaannya menjadi ajaran yang
menciptakan rahmat bagi semesta alam. Islam memberikan petunjuk mengenai bagaimana
caranya menjalani kehidupan dengan benar agar manusia dapat mencapai kebahagiaan yang
didambakannya itu, baik di dunia maupun di akhirat.
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka (QS. Al-Baqarah (2) : 201).
Islam memiliki bangunan yang agung, yang mengatur seluruh aspek dari hal terkecil sampai
kepada hal-hal yang bersifat besar dan komplek. Islam terdiri atas tiga cakupan : aqidah,
syariah dan akhlaq. Aqidah disebut juga iman, sedangkan syariah adalah islam.
2.) A. AQIDAH (KEIMANAN)
Aqidah adalah sesuatu yang dikaitkan dengan hati dan perasaan halus manusia
atau yang dijadikan agama oleh manusia dan dijadikannya pandangan.
Jadi, aqidah ini bagaikan ikatan perjanjian yang kokoh yang tertanam jauh di dalam lubuk hati
sanubari manusia.
B. SYARIAH
Menurut ajaran Islam, syariat merupakan sumber hukum dan sumber undang-
undang yang disampaikan Allah kepada manusia dengan perantaraan rasul dan terdapat di dalam
kitab-kitab suci.
C. AKHLAQ
Persoalan baik-buruk ini menyangkut perilaku dan sikap hidup manusia dengan
demikian Allah mengetahui sekecil apapun perbuatan yang dilakukan seseorang, walaupun
dikerjakan di tempat tersembunyi. Bahkan Allah mengetahui Isegala pikiran dan lintasan-
lintasan hati makhluknya.
3.) Istilah jihbiz mulai dikenal di zaman Muawiyah, yang ketika itu fungsinya sebagai penagih
pajak dan penghitung pajak atas barang dan tanah. fungsi jihbiz semakin meluas dimana jihbiz
tidak saja melakukan penukaran uang namun juga menerima titipan dana, meminjamkan uang,
dan jasa pengiriman uang.
Konsep jihbiz dalam penerapan perbankan:
di zaman Rasulullah SAW satu fungsi perbankan dilaksanakan oleh satu individu,
maka di masa Bani Abbasiyah ketiga fungsi utama perbankan dilakukan oleh satu
lembaga jihbiz.
Penggunaan cek juga telah dikenal luas sejalan dengan meningkatnya perdagangan.
Pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti mudharabah,
musyarakah, muzara ah, musaqah.
4.) Salah satu bentuk kegiatan ekonomi dan keuangan yang berkembang saat ini adalah
perbankan. Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan jasa pengiriman uang.
Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, fungsi ini telah dikenal sejak zaman
Rasulullah SAW, fungsi-fungsi tersebut adalah menerima titipan harta, meminjamkan uang
untuk keperluan konsumsi (qardh) dan menginvestasikan uang untuk keperluan bisnis
(melalui mudharabah dan musyarakah), serta melakukan pengiriman uang dan tukar menukar
menukar uang (al-sharf).
BANK KONVENSIONAL
Berdasarkan bunga
Dana masyarakat berupa simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh
tempo.Penyaluran pada sektor yang menguntungkan aspek halal tidak menjadi
pertimbangan utama.
Tidak diketahui secara tegas.
Tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah.
2.) Fungsi utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha lembaga keuangan syariah agar
sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN MUI
(Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia)
Tugas-tugas Dewan Pengawas Syariah
1. Memberikan nasihat dan saran kepada pemimpin perusahaan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan aspek syariah.
2.Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan fatwa DSN serta memberikan
pengarahan/pengawasan produk/jasa pengelolaan kekayaan dan kewajiban, praktik,
pemasaran, dan kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip syariah.
3. Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pembahasan DSN
4. Sebagai mediator antara perusahaan asuransi syariah dengan DSN dalam
mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari lembaga keuangan
syariah yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN
5. Melaporkan hasil pengawasan perusahaan kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali dan ke DSN sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam setahun.
RUPS / Rapat Anggota RUPS / Rapat Anggota RUPS / Rapat Anggota RUPS / Rapat Anggota