Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ETINA WATI

NIM :01011381924162
PRODI :MANAJEMEN
MATA KULIAH :MANAJEMEN PERBANKAN SYARIAH (A)

TEST FORMATIF BAB 1

1. Jelaskan konsep Islam sebagai the way of life ?

2. Jelaskan secara singkat tentang hal-hal berikut :

a. Aqidah

b. Syariah

c. Akhlaq

3. Bagaimanakah konsep jihbiz dalam penerapan fungsi perbankan pada masa awal ajaran Islam
di turunkan?

4. Jelaskan penerapan fungsi pelaksanaan perbankan pada masa rasulullah?

JAWABAN DARI SOAL DI ATAS

1.) Islam sebagai agama (ad-din) mengandung ajaran yang komprehensif dan universal,
sebagai penyempurna risalah-risalah agama sebelumnya. Kehadiran Islam memiliki dimensi
yang mengatur seluruh aspek kehidupan, sehingga keberadaannya menjadi ajaran yang
menciptakan rahmat bagi semesta alam. Islam memberikan petunjuk mengenai bagaimana
caranya menjalani kehidupan dengan benar agar manusia dapat mencapai kebahagiaan yang
didambakannya itu, baik di dunia maupun di akhirat.
“…Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al-Baqarah (2) : 201).
Islam memiliki bangunan yang agung, yang mengatur seluruh aspek dari hal terkecil sampai
kepada hal-hal yang bersifat besar dan komplek. Islam terdiri atas tiga cakupan : aqidah,
syariah dan akhlaq. Aqidah disebut juga iman, sedangkan syariah adalah islam.
2.) A. AQIDAH (KEIMANAN)
Aqidah adalah sesuatu yang dikaitkan dengan hati dan perasaan halus manusia
atau yang dijadikan agama oleh manusia dan dijadikannya pandangan.
Jadi, aqidah ini bagaikan ikatan perjanjian yang kokoh yang tertanam jauh di dalam lubuk hati
sanubari manusia.
B. SYARIAH
Menurut ajaran Islam, syariat merupakan sumber hukum dan sumber undang-
undang yang disampaikan Allah kepada manusia dengan perantaraan rasul dan terdapat di dalam
kitab-kitab suci.
C. AKHLAQ
Persoalan baik-buruk ini menyangkut perilaku dan sikap hidup manusia dengan
demikian Allah mengetahui sekecil apapun perbuatan yang dilakukan seseorang, walaupun
dikerjakan di tempat tersembunyi. Bahkan Allah mengetahui Isegala pikiran dan lintasan-
lintasan hati makhluknya.

3.) Istilah jihbiz mulai dikenal di zaman Mu’awiyah, yang ketika itu fungsinya sebagai penagih
pajak dan penghitung pajak atas barang dan tanah. fungsi jihbiz semakin meluas dimana jihbiz
tidak saja melakukan penukaran uang namun juga menerima titipan dana, meminjamkan uang,
dan jasa pengiriman uang.
Konsep jihbiz dalam penerapan perbankan:
 di zaman Rasulullah SAW satu fungsi perbankan dilaksanakan oleh satu individu,
maka di masa Bani Abbasiyah ketiga fungsi utama perbankan dilakukan oleh satu
lembaga jihbiz.
 Penggunaan cek juga telah dikenal luas sejalan dengan meningkatnya perdagangan.
 Pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti mudharabah,
musyarakah, muzara ah, musaqah.

4.) Salah satu bentuk kegiatan ekonomi dan keuangan yang berkembang saat ini adalah
perbankan. Perbankan adalah suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu
menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan jasa pengiriman uang.
Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, fungsi ini telah dikenal sejak zaman
Rasulullah SAW, fungsi-fungsi tersebut adalah menerima titipan harta, meminjamkan uang
untuk keperluan konsumsi (qardh) dan menginvestasikan uang untuk keperluan bisnis
(melalui mudharabah dan musyarakah), serta melakukan pengiriman uang dan tukar menukar
menukar uang (al-sharf).

TES FORMATIF BAB 2


1. Apa perbedaan mendasar antara perbankan konvensional dan perbankan
syariah?
2. Jelaskan fungsi dari Dewan Pengawas Syariah ?
3. Jelaskan tentang sumber dana yang diperoleh oleh bank syariah ?
4. Jelaskan tentang penggunaan dana oleh bank syariah ?
5. Apa perbedaan mendasar pada sturuktur perbankan syariah dengan perbankan
konvensional?

JAWABAN DARI SOAL DIATAS

1.) Perbedaan antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional


“BANK SYARIAH”
Tidak berdasarkan bunga,spekulasi, dan ketidakjelasan.
 Dana masyarakat berupa titipan dan investasi yang baru akan mendapatkan hasil jika
diusahakan terlebih dahulu. Penyaluran pada usaha yang halal dan menguntungkan.
Dinyatakan secara eksplisit dan tegas yang tertuang dalam misi dan visi.
 Harus memiliki Dewan Pengawas Syariah

“BANK KONVENSIONAL”
 Berdasarkan bunga
 Dana masyarakat berupa simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh
tempo.Penyaluran pada sektor yang menguntungkan aspek halal tidak menjadi
pertimbangan utama.
 Tidak diketahui secara tegas.
 Tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah.

2.) Fungsi utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha lembaga keuangan syariah agar
sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN MUI
(Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia)
Tugas-tugas Dewan Pengawas Syariah
1. Memberikan nasihat dan saran kepada pemimpin perusahaan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan aspek syariah.
2.Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan fatwa DSN serta memberikan
pengarahan/pengawasan produk/jasa pengelolaan kekayaan dan kewajiban, praktik,
pemasaran, dan kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip syariah.
3. Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pembahasan DSN
4. Sebagai mediator antara perusahaan asuransi syariah dengan DSN dalam
mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari lembaga keuangan
syariah yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN
5. Melaporkan hasil pengawasan perusahaan kepada OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali dan ke DSN sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
dalam setahun.

3.) sumbernya dana bank syariah terdiri atas :


a. Modal (Musyarakah)
Modal adalah dana yang diserahkan oleh pemilik (owner). modal dapat
digunakan untuk hal-hal yang produktif, yaitu untuk disalurkan menjadi
pembiayaan. Pembiayaan berasal dari modal hasilnya tentu saja bagi pemilik
modal, tidak dibagikan kepada pemilik dana lainnya. Akad yang sesuai dengan
prinsip ini adalah Musyarakah.
b. Titipan (Wadiah)
Secara umum, terdapat dua jenis wadiah, yaitu :
 Wadiah yad al amanah, dengan prinsip ini pihak yang menerima titipan
tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang
dititipkan.
 Investasi, akad yang sesuai dengan prinsip ini adalah Mudharabah. Tujuan
dari mudharabah adalah kerjasama antara pemilik dana (Shahibul Maal) dan
pengelola dana (Mudharib).

4.) P enggunaan Dana


Penggunaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu
memberikan fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-
pihak yang kekurangan dana (deficit unit). Menurut sifat penggunaannya,
pembiayaan dapat dibagi menjadi :
a. Pembiayaan Konsumtif
Adalah pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi konsumsi, yang
akan habis digunakan untuk dipakai memenuhi kebutuhan. Bank syariah
dapat menyediakan pembiayaan komersial untuk memenuhi kebutuhan
barang konsumsi dengan menggunakan akad al bai’bi tsaman ajil (jual beli
dengan angsuran), al ijarah al muntahiah bit tamlik (sewa beli), al
musyarakah mutanaqhishah (di mana secara bertahap bank menurunkan
jumlah partisipasinya), dan ar rahn (jasa gadai).
b. Pembiayaan Produktif
Adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi
dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan usaha, baik usaha produksi ,
perdagangan, maupun investasi. Menurut keperluannya, pembiayaan
produktif dapat dibagi menjadi pembiayaan modal kerja dan pembiayaan
investasi.
1) Pembiayaan modal kerja adalah pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan peningkatan produksi secara kuantitatif maupun kualitatif
dan untuk keperluan perdagangan.
2) Pembiayaan investasi adalah pembiayaan yang diberikan kepada para
nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan penambahan modal
guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun pendirian
proyek baru.

5.) Perbedaan Struktur Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional


Sturuktur Organisasi Bank Umum Syariah

RUPS / Rapat Anggota

Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah

Dewan Audit Dewan Direksi

RUPS / Rapat Anggota RUPS / Rapat Anggota RUPS / Rapat Anggota RUPS / Rapat Anggota

RUPS / Rapat Anggota RUPS / Rapat Anggota RUPS / Rapat Anggota

Struktur Bank Konvensional

Anda mungkin juga menyukai