Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA TN.

R DENGAN
RHEUMATHOID ARTHRITIS DI PANTI SOSIAL
TRESNA WERDHA GAU MABAJI GOWA

Di Susun Oleh :
Nama : Irmawati
NIM : 144 2019 1064

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R DENGAN RHEUMATHOID
ARTHRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI GOWA

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Tn. R
Tempat/tgl lahir : Makassar, 20 Juli 1950 (70 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku bangsa : Bugis
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Masuk panti : Tahun 2018 (± 2 tahun)
Diagnosa Medis : Arthritis Rheumatoid
Alamat : Sudiang, Makassar
Tanggal pengkajian : 21 April 2020
Sumber : Klien dan rekam medik
2. Keluarga/ Orang Lain yang Lebih Penting/Dekat yang Dapat Dihubungi
Nama : Ny.H
Alamat : Sudiang,
No. telp : 081329xxxxxx
Hubungan dengan klien : Keponakan
3. Riwayat Pekerjaan Dan Status Ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Petani
Sumber pendapatan : APBD, sumbangan donatur
Kecukupan pendapatan : Cukup
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Olahraga, jalan-jalan, senam
Bepergian/wisata : Klien mengikuti kegiatan panti
Keanggotaan organisasi : Tidak mengikuti
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
Tn. L Meninggal dunia Kakak
Tn. M Meninggal dunia Kakak
Ny. S Hidup Adik
b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir) :
Nama : tidak ada
Umur :-
Penyebab Kematian : -
Kunjungan keluarga : dalam 1 tahun terakhir tidak ada kunjungan

B. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk, buah, dan snack
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada makanan yang tidak disukai
Alergi terhadap makanan : Tidak ada alergi makanan
Pantangan makan : Makanan yang asin/ tinggi garam dan
purin
Keluhan makan : Tidak ada keluhan makan
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 4 x sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari : ya, 1x semalam
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada keluhan
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 1x dalam 2 hari, pada pagi hari
Konsistensi : Lembek
Keluhan BAB : Tidak ada keluhan
Pengalaman memakai Laxatif/pencahar : belum pernah
3. Personal Hiegiene
a. Mandi:
Frekuensi dan waktu mandi : 2x sehari
Pemakaian sabun : Ya
b. Oral Hiegine
Frekuensi dan waktu gosok gigi : Tidak pernah, tidak ada gigi
Menggunakan pasta gigi : Tidak pernah
c. Cuci Rambut
Frekuensi : 2x seminggu
Penggunaan sampho : Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : 1x dalam 2 seminggu
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : tidak
4. Istirahat dan Tidur
Lama tidur : Jam 20.00 – 04.00 WIB ( ± 8 jam)
Tidur siang : ± 2 jam
Keluhan tidur : Tidak ada keluhan
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : Ya
Nonton TV : Ya
Berkebun/memasak : Tidak
Lain-lain : Tidak ada
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok : Tidak
Minuman keras : Tidak
Ketergantungan obat : Tidak
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
No Jenis kegiatan Lama waktu
1 Bersih-bersih, cuci baju, mandi 2 jam
2 Duduk-duduk, berbincang- 3 jam
bincang, tiduran
3 Sholat, tidur siang 2 jam
4 Mandi sore, nonton tv, santai 3 jam
5 Makan malam, sholat, tidur 2 Jam

C. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir:
Klien mengeluh nyeri pada kedua lututnya
b. Gejala yang dirasakan:
Nyeri senut-senut saat digerakkan dengan skala 4, nyeri terasa hilang-
timbul.
c. Faktor pencetus:
Usia klien yang sudah cukup tua dengan factor predisposisi klien
pernah jatuh saat di rumah.
d. Timbul keluhan:
Timbul keluhan secara bertahap dan semakin sakit.
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : ± 1,5 tahun
f. Upaya mengatasi
Pergi periksa ke klinik pengobatan yang ada dipanti pada hari senin
dan kamis dan biasanya klien mengoleskan balsem atau minyak pada
daerah yang sakit.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita: Hipertensi
b. Riwayat alergi : Tidak ada riwayat alergi
c. Riwayat kecelakaan : Jatuh terpeleset 2x dalam 10 tahun
d. Riwayat dirawat di rumah sakit: Tidak pernah
e. Riwayat pemakaian obat : Tidak ada
3. Pengkajian/Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
Tanda-tanda Vital
TD: 150/90mmHg, N: 76x/menit, RR: 24x/menit, S:365 ºC
b. BB/TB : 49 Kg / 150 cm, BMI: 21,8
c. Rambut
Beruban, distribusi merata, sebagian rambut rontok, rambut bersih.
d. Mata
Simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
fungsi penglihatan baik
e. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tidak terjadi penurunan fungsi pendengaran,
tidak ada penumpukan serumen
f. Mulut, gigi, dan bibir
Mulut bersih, tidak luka atau sariawan, mukosa bibir lembab, gigi
ompong
g. Dada
Paru :
I: Pengembangan dada kanan = kiri, tidak ada retraksi, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan
P: Fremitus focal kanan = kiri
P: Sonor seluruh lapang paru
A: Suara napas vesikuler
Jantung :
I: Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus cordis teraba kuat
P: Pekak seluruh lapang jantung
A: S1 dan S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
h. Abdomen :
I: Tidak ada asites, Tidak ada jejas/lesi
A: Peristaltik usus 12x per menit
P: Tympani
P: Tidak ada pembesaran hati dan limfe, tidak ada nyeri tekan
i. Kulit:
Warna sawo matang, kriput/ tidak elastis, capillary refil 2 detik,
integritas kulit utuh
j. Ekstremitas atas
Tangan kanan dan kiri dapat bergerak bebas
k. Ekstremitas bawah
Lutut kanan dan kiri terasa nyeri, tidak ada udem, kekuatan otot
5 5
5 5
D. HASIL PENGKAJIAN KHUSUS
1. Masalah kesehatan kronis
Klien memiliki penyakit rematik
2. Fungsi kognitif:
Hasil dari pengkajian SPMQ klien mampu menjawab pertanyaan dengan 2
kesalahan dan 8 benar, sehingga klien memiliki fungsi kognitif yang
masih baik
3. Status fungsional:
a. Pengkajian MNA dengan skor 12 (Baik)
b. Pengkajian ADL Katz dengan skore 6 (Independent)
c. Pengkajian keseimbangan dan gaya berjalan dengan presentase 50%
(Sedang)
4. Status psikologi
Pengkajian geriatric depression scale dengan score 1 untuk respon yang
sesuai (klien tidak menunjukkan depresi)
Pengkajian Hamilton dengan score 9 (Kecemasan ringan)
5. Dukungan keluarga
Tidak ada kunjungan keluarga

E. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL


1. Kebersihan dan kerapihan ruangan
Ruangan atau kamar klien bersih dan tertata rapi, tempat tidur dan almari
klien selalu rapi, tidak ada tumpukan baju kotor atau tumpukan iring atau
barang kotor lainnya.
2. Penerangan
Terdapat lampu pada setiap ruangan termasuk kamar klien, terdapat
genting kaca untuk membantu penerangan dikamar klien di siang hari.
3. Sirkulasi udara
Sirkulasi baik dan terdapat ventilasi.
4. Keadaan kamar mandi dan WC
Kamar mandi dan WC sedikit jauh dengan kamar klien, cukup bersih.
5. Pembuangan air kotor
Terdapat saluran pembuangan air kotor.
6. Sumber air minum
Air minum klien tersedia di dapur dan klien dapat mengambilnya secara
mandiri.
7. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah terdapat didepan kamar setiap kelompok.
8. Sumber pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran udara, air dan tanah.
9. Penataan halaman
Halaman panti tertata rapi.
10. Privasi
Privasi klien terjaga
11. Resiko injury
Lantai ruangan tidak licin dan penerangan cukup.
ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1 Ds : Antigen penyebab nyeri
- Klien mengeluh nyeri pada berada pada memberan
kedua lututnya. synovial

Do : Monosit & mikrofag


- P : Faktor usia dan klien mengeluarkan IL
pernah jatuh saat dirumh.
Q : Nyeri dirasakan senut – Aktivasi sel
senut.
R : Nyeri di kedua lutut kaki Sekresi IL
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri terasa hilang timbul Terbentuk antibody
- Lutut terasa nyeri
Nyeri Akut
- TTV : Terbentuk kompleks imun
TD : 150/90 mmHg diruang sendi
N : 76 x/menit
Pengendapan kompleks
imun

Arthritis Reumathoid
Pelepasan mediator kimia
bradikinin

Stimulus ujung saraf nyeri


Menyentuh serabut C

2 Ds : Inflamasi membrane Resiko Cedera


- siovial
Do :
- Lutut kanan dan kiri terasa Fagositosis kompleks
nyeri imun oleh sel radang
- Klien pernah terpeleset 2x
dalam 10 tahun Pembentukan radikal
- Klien nampak kecemasan oksigen bebas
ringan
Depolimerasi hialorunat

Vekositas cairan sendi


menurun
Pembentukan tulang
terganggu

Pemendekan tulang

Kontraktur
3 Ds : - Penebalan membrane
Do : synovial
- Klien pernah jatuh saat
dirumah Terbentuk tannus
- Terpeleset 2x kali
dalam 10 tahun Menghambat nutrisi pada
- Keseimbangan dan gaya kartilago
berjalan persentase 50%
- Jarak dapur dan kamar
jauh
Kerusakan kartilago dan Resiko Jatuh
tulang

Tendon & ligament


menurun

Kekuatan otot menurun


Pembentukan tulang
terganggu
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. R Dx. Medis : Rheumathoid Arthritis
Usia : 70 Tahun
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri Kronis berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Kondisi musculoskeletal kronis keperawatan diharapakan nyeri akut durasi, frekuensi.
dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi skala nyeri.
- Nyeri terkontrol menurun 3. Fasilitasi istirahat dan tidur.
- Kemampuan mengenali penyebab 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis
nyeri menurun untuk mengurangi rasa nyeri.
- Keluhan nyeri menurun 5. Kolaborasi pemberian analgetik.
2 Resiko Cedera berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Lindungi klien dari dari kecelakaan
dengan kontraktur sendi keperawatan diharapkan klien tidak jatuh
mengalami cedera dengan kriteria 2. Bantu klien memenuhi kebutuhan
hasil : sehari-hari selama terjadi
- Menghindari cedera fisik kelemahan fisik
- Mempersiapkan lingkungan yang 3. Atur aktivitas yang tidak
aman melelahkan klien
- Pantau factor resiko perilaku 4. Hindarkan klien dari satu posisi
pribadi dan lingkungan yang menetap, ubah posisi klien
dengan hati-hati
5. Ajarkan cara melindungi diri dari
semua trauma fisik seperti cara
mngubah posisi tubuh, dan cara
berjalan serta menghindari
perubahan posisi yang tiba-tiba.
3 Resiko Jatuh berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi factor resiko jatuh (mis.
riwayat jatuh dan usia ≥65 tahun keperawatan diharapkan klien tidak usia ≥65 tahun, gangguan
mengalami resiko jatuh dengan keseimbangan)
kriteria hasil : 2. Identifikasi factor lingkungan yang
- Menciptakan lingkunga yang meningkatkan resiko jatuh
aman 3. Pasang handrall ditempat tidur
- Klien tidak jatuh saat berdiri 4. Anjurkan menggunakan alas kaki
maupun berjalan yang tidak licin
- Klien dapat menggunakan 5. Anjurkan berkonsentrasi untuk
pegangan tangan disekitar menjaga keseimbangan tubuh.

IMPLEMETASI DAN EVALUASI KEPERAWATA


Nama : Tn. R Dx. Medis : Rheumathoid Arthritis
Usia : 70 Tahun
Hari Pertama
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Nyeri kronis berhubungan dengan 1. Mengidentifi S:
Kondisi musculoskeletal kronis. kasi lokasi, karakteristik, durasi, - Klien masih mengeluh nyeri di
frekuensi. lutut kiri dan kanan
Hasil : Lokasi di lutut kanan kiri, nyeri
dirasakan senut-senut, hilang timbul. O:
2. Mengidentifikasi - Skala nyeri 4
skala nyeri - Lokasi lutut kiri dan kanan
Hasil : skala nyeri 4 - TTV
3. Memfasilitasi TD : 150/90 mmHg
istirahat dan tidur N : 79 x/menit
Hasil : tidur klien teratur
4. Mengajarkan teknik A:
nonfarmakologis untuk mengurangi Nyeri kronis belum teratasi
rasa nyeri.
Hasil : memberikan contoh pada pasien P : Lanjutkan intervensi
dengan menarik napas, tahan beberapa 1. Ide
detik dan hembuskan secara perlahan- ntifikasi lokasi, karakteristik,
lahan durasi, frekuensi.
2. Ide
5. Kolaborasi ntifikasi skala nyeri
pemberian analgetik 3. Me
Hasil : - ngajarkan teknik non
farmakologis
2 Resiko cedera berhubungan dengan 1. Melindungi klien dari kecelakaan jatuh. S:
kontraktur sendi Hasil : klien pernah 2x jatuh dalam 10 -
tahun O:
2. Membantu klien memenuhi kebutuhan - Klien masih mengeluh nyeri
sehari-hari selama terjadi kelemahan dilutut
fisik. - Klien masih menggunakan
Hasil : klien melakukan kebutuhan waktu 2 jam untuk berbenah
sehari-hari dengan sendirinya.
3. Mengatur aktivitas yang tidak A:
melelahkan klien Resiko cedera belum teratasi
Hasil : klien masih menggunakan waktu
2 jam untuk berbenah diri
4. Menghindari klien dari satu posisi yang P:
menetap, ubah posisi klien dengan hati- Lanjutkan Intervensi
hati
Hasil : klien selalu mengubah posisi
baik duduk maupun tidur
5. Mengajarkan cara melindungi diri dari
semua trauma fisik seperti cara
mengubah posisi tubuh, dan cara
berjalan serta menghindari perubahan
posisi yang tiba-tiba.
Hasil : berjalan sambil berpegangan
dank lien berhati-hati dalam mengubah
posisi
3 Resiko jatuh berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi S:
riwayat jatuh dan usia ≥65 tahun factor resiko jatuh (mis. usia ≥65 tahun, -
gangguan keseimbangan). O:
Hasil : usia klien 70 tahun, - Klien pernah jatuh saat
keseimbangan jalan 50% dirumah
2. Mengidentifikasi - Terpeleset 2x dirumah dalam
factor lingkungan yang meningkatkan 10 tahun
resiko jatuh - Keseimbangan dan berjalan
Hasil : lingkungan kamar klien selalu 50%
dibersihkan A:
3. Memasang handrall Resiko Jatuh belum teratasi
ditempat tidur
Hasil : terpasang handrall pada tempat P : Lanjutkan intervensi
tidur 1. Identifikasi
4. Menganjurkan factor resiko jatuh (mis. usia
menggunakan alas kaki yang tidak licin ≥65 tahun, gangguan
Hasil : klien menggunakan alas kaki keseimbangan)
yang tidak licin dan lantai ruangan 2. Identifikasi
tidak licin factor lingkungan yang
5. Menganjurkan meningkatkan resiko jatuh
berkonsentrasi untuk menjaga 3. Pasang
keseimbangan tubuh. handrall ditempat tidur
Hasil : klien berjalan selalu 4. Anjurkan
berpegangan disekitar tempatnya menggunakan alas kaki yang
berjalan tidak licin
5. Anjurkan
berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.

 Hari Kedua
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Nyeri kronis berhubungan dengan 1. Mengidentifi S:
Kondisi musculoskeletal kronis. kasi lokasi, karakteristik, durasi, - Klien masih mengeluh nyeri di
frekuensi. lutut kiri dan kanan
Hasil : Lokasi di lutut kanan kiri, nyeri
dirasakan senut-senut, hilang timbul. O:
2. Mengidentifikasi - Skala nyeri 3
skala nyeri - Lokasi lutut kiri dan kanan
Hasil : skala nyeri 3 - TTV
3. Memfasilitasi TD : 150/90 mmHg
istirahat dan tidur N : 79 x/menit
Hasil : tidur klien teratur
4. Mengajarkan teknik A:
nonfarmakologis untuk mengurangi Nyeri kronis teratasi sebagian
rasa nyeri.
Hasil : memberikan contoh pada pasien P : Lanjutkan intervensi
dengan menarik napas, tahan beberapa 1. Ide
detik dan hembuskan secara perlahan- ntifikasi lokasi, karakteristik,
lahan durasi, frekuensi.
5. Kolaborasi 2. Ide
pemberian analgetik ntifikasi skala nyeri
Hasil : - 3. Me
ngajarkan teknik non
farmakologis
2 Resiko cedera berhubungan dengan 1. Melindungi klien dari kecelakaan jatuh. S:
kontraktur sendi Hasil : klien pernah 2x jatuh dalam 10 -
tahun O:
2. Membantu klien memenuhi kebutuhan - Klien masih mengeluh nyeri
sehari-hari selama terjadi kelemahan dilutut
fisik. - Klien masih menggunakan
Hasil : klien melakukan kebutuhan waktu 2 jam untuk berbenah
sehari-hari dengan sendirinya.
3. Mengatur aktivitas yang tidak A:
melelahkan klien Resiko cedera teratasi sebagian
Hasil : klien masih menggunakan waktu
2 jam untuk berbenah diri P:
4. Menghindari klien dari satu posisi yang Lanjutkan Intervensi
menetap, ubah posisi klien dengan hati-
hati
Hasil : klien selalu mengubah posisi
baik duduk maupun tidur
5. Mengajarkan cara melindungi diri dari
semua trauma fisik seperti cara
mengubah posisi tubuh, dan cara
berjalan serta menghindari perubahan
posisi yang tiba-tiba.
Hasil : berjalan sambil berpegangan
dank lien berhati-hati dalam mengubah
posisi
3 Resiko jatuh berhubungan dengan 6. Mengidentifikasi S:
riwayat jatuh dan usia ≥65 tahun factor resiko jatuh (mis. usia ≥65 tahun, -
gangguan keseimbangan). O:
Hasil : usia klien 70 tahun, - Klien pernah jatuh saat
keseimbangan jalan 50% dirumah
7. Mengidentifikasi - Terpeleset 2x dirumah dalam
factor lingkungan yang meningkatkan 10 tahun
resiko jatuh - Keseimbangan dan berjalan
Hasil : lingkungan kamar klien selalu 50%
dibersihkan A:
8. Memasang handrall Resiko Jatuh belum teratasi
ditempat tidur
Hasil : terpasang handrall pada tempat P : Lanjutkan intervensi
tidur 1. Identifikasi
9. Menganjurkan factor resiko jatuh (mis. usia
menggunakan alas kaki yang tidak licin ≥65 tahun, gangguan
Hasil : klien menggunakan alas kaki keseimbangan)
yang tidak licin dan lantai ruangan 2. Identifikasi
tidak licin factor lingkungan yang
10. Menganjurkan meningkatkan resiko jatuh
berkonsentrasi untuk menjaga 3. Pasang
keseimbangan tubuh. handrall ditempat tidur
Hasil : klien berjalan selalu 4. Anjurkan
berpegangan disekitar tempatnya menggunakan alas kaki yang
berjalan tidak licin
5. Anjurkan
berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.

 Hari Ketiga
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
1 Nyeri kronis berhubungan dengan 1. Mengidentifi S:
Kondisi musculoskeletal kronis. kasi lokasi, karakteristik, durasi, - Klien masih mengeluh nyeri di
frekuensi. lutut kiri dan kanan
Hasil : Lokasi di lutut kanan kiri, nyeri
dirasakan senut-senut, hilang timbul. O:
2. Mengidentifikasi - Skala nyeri 2
skala nyeri - Lokasi lutut kiri dan kanan
Hasil : skala nyeri 2 - TTV
3. Memfasilitasi TD : 150/90 mmHg
istirahat dan tidur N : 79 x/menit
Hasil : tidur klien teratur
4. Mengajarkan teknik A:
nonfarmakologis untuk mengurangi Nyeri kronis teratasi sebagian
rasa nyeri.
Hasil : memberikan contoh pada pasien P : Lanjutkan intervensi
dengan menarik napas, tahan beberapa 4. Ide
detik dan hembuskan secara perlahan- ntifikasi lokasi, karakteristik,
lahan durasi, frekuensi.
5. Kolaborasi 5. Ide
pemberian analgetik ntifikasi skala nyeri
Hasil : - 6. Me
ngajarkan teknik non
farmakologis
2 Resiko cedera berhubungan dengan1. Melindungi klien dari kecelakaan jatuh. S:
kontraktur sendi Hasil : klien pernah 2x jatuh dalam 10 -
tahun O:
2. Membantu klien memenuhi kebutuhan - Klien masih mengeluh nyeri
sehari-hari selama terjadi kelemahan dilutut
fisik. - Klien masih menggunakan
Hasil : klien melakukan kebutuhan waktu 2 jam untuk berbenah
sehari-hari dengan sendirinya.
3. Mengatur aktivitas yang tidak A:
melelahkan klien Resiko cedera teratasi sebagian
Hasil : klien masih menggunakan waktu
2 jam untuk berbenah diri P:
4. Menghindari klien dari satu posisi yang Lanjutkan Intervensi
menetap, ubah posisi klien dengan hati-
hati
Hasil : klien selalu mengubah posisi
baik duduk maupun tidur
5. Mengajarkan cara melindungi diri dari
semua trauma fisik seperti cara
mengubah posisi tubuh, dan cara
berjalan serta menghindari perubahan
posisi yang tiba-tiba.
Hasil : berjalan sambil berpegangan
dank lien berhati-hati dalam mengubah
posisi
3 Resiko jatuh berhubungan dengan 1. Mengidentifikasi S:
riwayat jatuh dan usia ≥65 tahun factor resiko jatuh (mis. usia ≥65 tahun, -
gangguan keseimbangan). O:
Hasil : usia klien 70 tahun, - Klien pernah jatuh saat
keseimbangan jalan 50% dirumah
2. Mengidentifikasi - Terpeleset 2x dirumah dalam
factor lingkungan yang meningkatkan 10 tahun
resiko jatuh - Keseimbangan dan berjalan
Hasil : lingkungan kamar klien selalu 50%
dibersihkan A:
3. Memasang handrall Resiko Jatuh belum teratasi
ditempat tidur
Hasil : terpasang handrall pada tempat P : Lanjutkan intervensi
tidur 1. Identifikasi
4. Menganjurkan factor resiko jatuh (mis. usia
menggunakan alas kaki yang tidak licin ≥65 tahun, gangguan
Hasil : klien menggunakan alas kaki keseimbangan)
yang tidak licin dan lantai ruangan 2. Identifikasi
tidak licin factor lingkungan yang
5. Menganjurkan meningkatkan resiko jatuh
berkonsentrasi untuk menjaga 3. Pasang
keseimbangan tubuh. handrall ditempat tidur
Hasil : klien berjalan selalu 4. Anjurkan
berpegangan disekitar tempatnya menggunakan alas kaki yang
berjalan tidak licin
5. Anjurkan
berkonsentrasi untuk menjaga
keseimbangan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai