Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

R DENGAN
RHEUMATHOID ARTHRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA
WERDHA GAU MABAJI GOWA

Di Susun Oleh :

NORMAWATI
NIM : 144 2019 1062

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANG IX


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R DENGAN RHEUMATHOID
ARTHRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI GOWA

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
1. Identitas Diri Klien
Nama lengkap : Tn. R
Tempat/tgl lahir : Makassar, 20 Juli 1950 (70 tahun)
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku bangsa : Bugis
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
Masuk panti : Tahun 2018 (± 2 tahun)
Diagnosa Medis : Arthritis Rheumatoid
Alamat : Sudiang, Makassar
Tanggal pengkajian : 21 April 2020
Sumber : Klien dan rekam medik
2. Keluarga/ Orang Lain yang Lebih Penting/Dekat yang Dapat Dihubungi
Nama : Ny.H
Alamat : Sudiang,
No. telp : 081329xxxxxx
Hub. dengan klien : Keponakan
3. Riwayat Pekerjaan Dan Status Ekonomi
Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Petani
Sumber pendapatan : APBD, sumbangan donatur
Kecukupan pendapatan: Cukup
4. Aktivitas rekreasi
Hobi : Olahraga, jalan-jalan, senam
Bepergian/wisata : Klien mengikuti kegiatan panti
Keanggotaan organisasi : Tidak mengikuti
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Nama Keadaan saat ini Keterangan
Tn. L Meninggal dunia Kakak
Tn. M Meninggal dunia Kakak
Ny. S Hidup Adik
b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir) :
Nama : tidak ada
Umur :-
Penyebab Kematian: -
Kunjungan keluarga : dalam 1 tahun terakhir tidak ada kunjungan

B. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk, buah, dan snack
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada makanan yang tidak disukai
Alergi terhadap makanan : Tidak ada alergi makanan
Pantangan makan : Makanan yang asin/ tinggi garam dan
purin
Keluhan makan : Tidak ada keluhan makan
2. Eliminasi
a. BAK
Frekuensi dan waktu : 4 x sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari : ya, 1x semalam
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada keluhan
b. BAB
Frekuensi dan waktu : 1x dalam 2 hari, pada pagi hari
Konsistensi : Lembek
Keluhan BAB : Tidak ada keluhan
Pengalaman memakai Laxatif/pencahar : belum pernah
3. Personal Hiegiene
a. Mandi:
Frekuensi dan waktu mandi : 2x sehari
Pemakaian sabun : Ya
b. Oral Hiegine
Frekuensi dan waktu gosok gigi : Tidak pernah, tidak ada gigi
Menggunakan pasta gigi : Tidak pernah
c. Cuci Rambut
Frekuensi : 2x seminggu
Penggunaan sampho : Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : 1x dalam 2 seminggu
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : tidak
4. Istirahat dan Tidur
Lama tidur : Jam 20.00 – 04.00 WIB ( ± 8 jam)
Tidur siang : ± 2 jam
Keluhan tidur : Tidak ada keluhan
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : Ya
Nonton TV : Ya
Berkebun/memasak : Tidak
Lain-lain : Tidak ada
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok : Tidak
Minuman keras : Tidak
Ketergantungan obat : Tidak
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
No Jenis kegiatan Lama waktu
1 Bersih-bersih, cuci baju, mandi 2 jam
2 Duduk-duduk, berbincang- 3 jam
bincang, tiduran
3 Sholat, tidur siang 2 jam
4 Mandi sore, nonton tv, santai 3 jam
5 Makan malam, sholat, tidur 2 Jam

C. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir:
Klien mengeluh nyeri pada kedua lututnya
b. Gejala yang dirasakan:
Nyeri senut-senut saat digerakkan dengan skala 4, nyeri terasa hilang-
timbul.
c. Faktor pencetus:
Usia klien yang sudah cukup tua dengan factor predisposisi klien
pernah jatuh saat di rumah.
d. Timbul keluhan:
Timbul keluhan secara bertahap dan semakin sakit.
e. Waktu mulai timbulnya keluhan : ± 1,5 tahun
f. Upaya mengatasi
Pergi periksa ke klinik pengobatan yang ada dipanti pada hari senin
dan kamis dan biasanya klien mengoleskan balsem atau minyak pada
daerah yang sakit.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita: Hipertensi
b. Riwayat alergi : Tidak ada riwayat alergi
c. Riwayat kecelakaan : Jatuh terpeleset 2x dalam 10 tahun
d. Riwayat dirawat di rumah sakit: Tidak pernah
e. Riwayat pemakaian obat : Tidak ada
3. Pengkajian/Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum:
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
Tanda-tanda Vital
TD: 150/90mmHg, N: 76x/menit, RR: 24x/menit, S:365 ºC
b. BB/TB : 49 Kg / 150 cm, BMI: 21,8
c. Rambut
Beruban, distribusi merata, sebagian rambut rontok, rambut bersih.
d. Mata
Simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,
fungsi penglihatan baik
e. Telinga
Simetris kanan dan kiri, tidak terjadi penurunan fungsi pendengaran,
tidak ada penumpukan serumen
f. Mulut, gigi, dan bibir
Mulut bersih, tidak luka atau sariawan, mukosa bibir lembab, gigi
ompong
g. Dada
Paru :
I: Pengembangan dada kanan = kiri, tidak ada retraksi, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan
P: Fremitus focal kanan = kiri
P: Sonor seluruh lapang paru
A: Suara napas vesikuler
Jantung :
I: Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus cordis teraba kuat
P: Pekak seluruh lapang jantung
A: S1 dan S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
h. Abdomen :
I: Tidak ada asites, Tidak ada jejas/lesi
A: Peristaltik usus 12x per menit
P: Tympani
P: Tidak ada pembesaran hati dan limfe, tidak ada nyeri tekan
i. Kulit:
Warna sawo matang, kriput/ tidak elastis, capillary refil 2 detik,
integritas kulit utuh
j. Ekstremitas atas
Tangan kanan dan kiri dapat bergerak bebas
k. Ekstremitas bawah
Lutut kanan dan kiri terasa nyeri, tidak ada udem, kekuatan otot
5 5
5 5
D. HASIL PENGKAJIAN KHUSUS
1. Masalah kesehatan kronis
Klien memiliki penyakit rematik
2. Fungsi kognitif:
Hasil dari pengkajian SPMQ klien mampu menjawab pertanyaan dengan 2
kesalahan dan 8 benar, sehingga klien memiliki fungsi kognitif yang
masih baik
3. Status fungsional:
a. Pengkajian MNA dengan skor 12 (Baik)
b. Pengkajian ADL Katz dengan skore 6 (Independent)
c. Pengkajian keseimbangan dan gaya berjalan dengan prosentase 50%
(Sedang)
4. Status psikologi
Pengkajian geriatric depression scale dengan score 1 untuk respon yang
sesuai (klien tidak menunjukkan depresi)
Pengkajian Hamilton dengan score 9 (Kecemasan ringan)
5. Dukungan keluarga
Tidak ada kunjungan keluarga

E. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL


1. Kebersihan dan kerapihan ruangan
Ruangan atau kamar klien bersih dan tertata rapi, tempat tidur dan almari
klien selalu rapi, tidak ada tumpukan baju kotor atau tumpukan iring atau
barang kotor lainnya.
2. Penerangan
Terdapat lampu pada setiap ruangan termasuk kamar klien, terdapat
genting kaca untuk membantu penerangan dikamar klien di siang hari.
3. Sirkulasi udara
Sirkulasi baik dan terdapat ventilasi.
4. Keadaan kamar mandi dan WC
Kamar mandi dan WC sedikit jauh dengan kamar klien, cukup bersih.
5. Pembuangan air kotor
Terdapat saluran pembuangan air kotor.
6. Sumber air minum
Air minum klien tersedia di dapur dan klien dapat mengambilnya secara
mandiri.
7. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah terdapat didepan kamar setiap kelompok.
8. Sumber pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran udara, air dan tanah.
9. Penataan halaman
Halaman panti tertata rapi.
10. Privasi
Privasi klien terjaga
11. Resiko injury
Lantai ruangan tidak licin dan penerangan cukup.

ANALISA DATA
DATA Etiologi Masalah
DS: Menginfeksi sendi Nyeri Kronis
- Klien mengeluh nyeri
pada kedua lututnya Merusak lapisan sendi
yaitu membran synovium
DO:
- KU : Baik Peradangan berlangsung
P : Usia klien yang sudah terus menerus
cukup tua dengan
factor predisposisi Terdapat penimbunan sel
klien pernah jatuh saat darah putih dan
di rumah. pembentukan jaringan
Q : nyeri yang dirasakan parut
senut-senut saat
digerakkan Membran synovium
R: nyeri pada kedua lutut hipeartropi dan menebal
S : skala nyeri 4
T : ± 1,5 tahun keluhan Menghambat aliran darah
hilang timbul dan nyeri ke sendi
makin berat
- TD : 150/90 mmHg Nekrosi, merusak jaringan
- ND : 76x/m sendi
- RR : 24x/m
Nyeri

DS : kerusakan kartigo dan Resiko Jatuh


tulang
DO:
- Usia klien yang sudah tendon lan ligamen
cukup tua dengan factor melemah
predisposisi klien
pernah jatuh saat di riwayat jatuh
rumah.
- Jarak kamar dan dapu Risiko jatuh
jauh
- keseimbangan dan gaya
berjalan dengan
prosentase 50%
(Sedang)
- Riwayat kecelakaan:
Jatuh terpeleset 2x
dalam 10 tahun
INTERVENSI
NAMA : Tn R Diagnosa: Arthritis Rheumatoid
UMUR : 70 Tahun Alamat : Sudiang, Makassar
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Nyeri kronis B/d kondisi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital
moskuloskletal kronik keperawtan selama 3 x 24 jam jam 2. Identifikasi lokasi,
diharapkan nyeri berkurang dengan karakteristik, durasi, frekuensi,
kriteria hasil: kualitas, intensitas nyeri.
- Keluhan Nyeri menurun 3. Identifikasi skala nyeri
- Tekanan darah membaik 4. Identifikasi factor yang
- Skala nyeri menurun memperberat dan mem-
peringan nyeri
5. Berikan tehnik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri yaitu
dengan memberikan kompres
dingin dan relaksasi nafas
dalam
6. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
7. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Resiko jatuh b/d riwayat jatuh dan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor risiko jatuh
usia ≥ 65 tahun keperawtan selama 3 x 24 jam jam 2. Identifikasi faktor lingkungan
diharapkan tingkat jatuh menurun yang meningkatkan risiko jatuh
dengan kriteria hasil: 3. Guanakn alat bantu berjalan
- Jatuh saat berjalan menurun 4. Atur posisi mekanis pada posisi
- Jatuh dari tempat tidur menurun terendah
- Jatuh terpleset menurun 5. Dekatkan bel pemanggil dalam
- Klien dapatmenggunakan alat jangkauan pasien
bantu berjalan 6. Anjurkan menggunakan alas
- Menciptakan lingkuan yang kaki yang tidak licin
nyaman 7. Anjurkan kosentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
8. Anjurkan melebarkan jarak
kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri

IMPLEMENTASI
NAMA : Tn R Diagnosa: Arthritis Rheumatoid
UMUR : 70 Tahun Alamat : Sudiang, Makassar
Senin, 20 april 2020
Diagnosa kep. Jam Tindakan Jam Evaluasi
Nyeri kronis B/d kondisi 14.00 S:
muskuloskletal kronik 08.00 1. Mengobservasi tanda-tanda vital - Klien mengatakan nyeri
- H: TD: 150/90mmHg pada kedua lututnya
- ND: 76x/m berkurang
- RR: 24x/m
08.05 2. Mengidentifikasi lokasi, O:
karakteristik, durasi, frekuensi, - KU : Baik
kualitas, intensitas nyeri. P : Usia klien yang sudah
P : Usia klien yang sudah cukup tua cukup tua dengan factor
dengan factor predisposisi klien predisposisi klien pernah
pernah jatuh saat di rumah. jatuh saat di rumah.
Q : nyeri yang dirasakan senut-senut Q: nyeri yang dirasakan
saat digerakkan senut-senut saat
R: nyeri pada kedua lutut digerakkan
S : skala nyeri 4 R: nyeri pada kedua lutut
T : ± 1,5 tahun keluhan hilang S : skala nyeri 1
timbul dan nyeri makin berat T : ± 1,5 tahun
08.08 3. Mengidentifikasi skala nyeri keluhan hilang timbul dan
H: Skala nyeri 4 dirasakan semakin berat
08.10 4. Mengidentifikasi factor yang - TD : 140/90 mmHg
memperberat dan mem-peringan - ND : 76x/m
nyeri - RR : 22x/m
H: yang memperberat nyeri ketika A : Masalah belum teratasi
klien bergerak dan nyeri berkurang P : Intervensi dilanjutkan
ketika klien tidak beaktifitas 1. Identifikasi lokasi,
08.30 5. Memberikan tehnik non karakteristik, durasi,
farmakologis untuk mengurangi rasa frekuensi, kualitas,
nyeri yaitu dengan memberikan intensitas nyeri.
kompres dingin dan relaksasi nafas 2. Identifikasi skala nyeri
dalam 3. Identifikasi factor yang
H: perawat melakukan memperberat dan mem-
08.40 6. Menjelaskan penyebab, periode, dan peringan nyeri
pemicu nyeri 4. Berikan tehnik non
H: klien mengerti dengan edukasi farmakologis untuk
yang dijeskan oleh perawat mengurangi rasa nyeri yaitu
12.00 7. Mengkolaborasi pemberian dengan memberikan
analgetik, jika perlu kompres dingin dan
H: inj. Ketorolac 1 amp / iv relaksasi nafas dalam
5. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
6. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Risiko jatuh b/d riwayat 09.00 1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh 14.10 S :
jatuh dan usia ≥ 65 tahun H: - Klien berusia 70 tahun, dan -
memiliki gangguan keseimbangan O:
09.02 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan - Usia klien yang sudah cukup
yang meningkatkan risiko jatuh tua (70 tahun) dengan factor
H: tidak ada predisposisi klien pernah jatuh
09.05 3. Gunakn alat bantu berjalan saat di rumah.
H: klien menggunakan walker saat - Jarak kamar dan dapu jauh
ingin berjalan - keseimbangan dan gaya
09.07 4. mengatur posisi mekanis tempat berjalan dengan prosentase
tidur pada posisi terendah 50% (Sedang)
H: perawat melakukan agar - Riwayat kecelakaan: Jatuh
memudahkan klien turun dari tempat terpeleset 2x dalam 10 tahun
tidur A: masalah teratasi
09.09 5. Mendekatkan bel pemanggil dalam P: Intervensi dipertahankan
jangkauan pasien 1. Identifikasi faktor risiko
H: perawat mendekatkan bel lebih jatuh
memudahkan klien 2. Identifikasi faktor
09.10 6. Menganjurkan menggunakan alas lingkungan yang
kaki yang tidak licin meningkatkan risiko jatuh
H: Klien mengatakan atan 3. Guanakn alat bantu berjalan
menggunakan alas kaki yg tidak 4. Atur posisi mekanis pada
licin posisi terendah
09.12 7. Menganjurkan berosentrasi untuk 5. Dekatkan bel pemanggil
menjaga keseimbangan tubuh dalam jangkauan pasien
H: klien mengatakan akan berusaha 6. Anjurkan menggunakan alas
berkosentrasi saat berjalan kaki yang tidak licin
09.14 8. Menganjurkan melebarkan jarak 7. Anjurkan kosentrasi untuk
kedua kaki untuk meningkatkan menjaga keseimbangan tubuh
keseimbangan saat berdiri 8. Anjurkan melebarkan jarak
H: klien mengatakan mengatakan kedua kaki untuk
akan melakukan meningkatkan keseimbangan
saat berdiri

Hari selasa, 21 april 2020


Diagnosa kep. Jam Tindakan Jam Evaluasi
Nyeri kronis B/d kondisi 14.00 S:
muskuloskletal kronik 08.00 8. Mengobservasi tanda-tanda vital - Klien mengatakan nyeri
- H: TD: 140/80mmHg pada kedua lututnya
- ND: 76x/m berkurang dan hilang timbul
- RR: 24x/m
08.05 9. Mengidentifikasi lokasi, O:
karakteristik, durasi, frekuensi, - KU : Baik
kualitas, intensitas nyeri. P : Usia klien yang sudah
P : Usia klien yang sudah cukup tua cukup tua dengan factor
dengan factor predisposisi klien predisposisi klien pernah
pernah jatuh saat di rumah. jatuh saat di rumah.
Q : nyeri yang dirasakan senut-senut Q: nyeri yang dirasakan
saat digerakkan senut-senut saat
R: nyeri pada kedua lutut digerakkan
S : skala nyeri 2 R: nyeri pada kedua lutut
T : ± 1,5 tahun keluhan hilang S : skala nyeri 1
timbul dan nyeri makin berat T : ± 1,5 tahun
08.08 10. Mengidentifikasi skala nyeri keluhan hilang timbul
H: Skala nyeri 2 - TD : 130/80 mmHg
08.10 11. Mengidentifikasi factor yang - ND : 76x/m
memperberat dan mem-peringan - RR: 20x/m
nyeri A : Masalah belum teratasi
H: yang memperberat nyeri ketika P : Intervensi dilanjutkan
klien bergerak dan nyeri berkurang 1. Identifikasi lokasi,
ketika klien tidak beaktifitas karakteristik, durasi,
08.30 12. Memberikan tehnik non frekuensi, kualitas,
farmakologis untuk mengurangi rasa intensitas nyeri.
nyeri yaitu dengan memberikan 2. Identifikasi skala nyeri
kompres dingin dan relaksasi nafas 3. Identifikasi factor yang
dalam memperberat dan mem-
H: perawat melakukan peringan nyeri
08.40 13. Menjelaskan penyebab, periode, dan 4. Berikan tehnik non
pemicu nyeri farmakologis untuk
H: klien mengerti dengan edukasi mengurangi rasa nyeri yaitu
yang dijeskan oleh perawat dengan memberikan
12.00 14. Mengkolaborasi pemberian kompres dingin dan
analgetik, jika perlu relaksasi nafas dalam
H: inj. Ketorolac 1 amp / iv 5. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Risiko jatuh b/d riwayat 09.00 1. Mengidentifikasi faktor risiko jatuh 14.10 S :
jatuh dan usia ≥ 65 tahun H: - Klien berusia 70 tahun, dan -
memiliki gangguan keseimbangan O:
09.02 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan - Usia klien yang sudah cukup
yang meningkatkan risiko jatuh tua (70 tahun) dengan factor
H: tidak ada predisposisi klien pernah jatuh
09.05 3. Gunakn alat bantu berjalan saat di rumah.
H: klien menggunakan walker saat - Jarak kamar dan dapu jauh
ingin berjalan - keseimbangan dan gaya
09.07 4. mengatur posisi mekanis tempat berjalan dengan prosentase
tidur pada posisi terendah 50% (Sedang)
H: perawat melakukan agar - Riwayat kecelakaan: Jatuh
memudahkan klien turun dari tempat terpeleset 2x dalam 10 tahun
tidur A: masalah teratasi
09.09 5. Mendekatkan bel pemanggil dalam P: Intervensi dipertahankan
jangkauan pasien
H: perawat mendekatkan bel lebih
memudahkan klien
09.10 6. Menganjurkan menggunakan alas
kaki yang tidak licin
H: Klien mengatakan atan
menggunakan alas kaki yg tidak
licin
09.12 7. Menganjurkan berosentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
H: klien mengatakan akan berusaha
berkosentrasi saat berjalan
09.14 8. Menganjurkan melebarkan jarak
kedua kaki untuk meningkatkan
keseimbangan saat berdiri
H: klien mengatakan mengatakan
akan melakukan

Rabu, 22 april 2020-04-22


Diagnosa kep. Jam Tindakan Jam Evaluasi
Nyeri kronis B/d kondisi 14.00 S:
muskuloskletal kronik 08.00 15. Mengobservasi tanda-tanda vital - Klien mengatakan nyeri
- H: TD: 140/80mmHg pada kedua lututnya sudah
- ND: 76x/m tidak dirasakan
- RR: 24x/m
08.05 16. Mengidentifikasi lokasi, O:
karakteristik, durasi, frekuensi, - KU : Baik
kualitas, intensitas nyeri. - Skala nyeri :0
P : Usia klien yang sudah cukup tua - TD : 130/80 mmHg
dengan factor predisposisi klien - ND : 76x/m
pernah jatuh saat di rumah. - RR: 20x/m
Q : nyeri yang dirasakan senut-senut A : Masalah teratasi
saat digerakkan P : Intervensi dihentikan
R: nyeri pada kedua lutut
S : skala nyeri 1
T : ± 1,5 tahun keluhan hilang
timbul dan nyeri makin berat
08.08 17. Mengidentifikasi skala nyeri
H: Skala nyeri 2
08.10 18. Mengidentifikasi factor yang
memperberat dan mem-peringan
nyeri
H: yang memperberat nyeri ketika
klien bergerak dan nyeri berkurang
ketika klien tidak beaktifitas
08.30 19. Memberikan tehnik non
farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri yaitu dengan memberikan
kompres dingin dan relaksasi nafas
dalam
H: perawat melakukan
08.40 20. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
H: klien mengerti dengan edukasi
yang dijeskan oleh perawat
12.00 21. Mengkolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
H: inj. Ketorolac 1 amp / iv

Anda mungkin juga menyukai